PENDAULUAN
A. Latar Belakang
karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik
perencanaan.
prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat
(dugaan).
1
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus
satu fungsi manajemen yang penting dan mempunyai keterkaitan yang erat
dengan setiap fungsi manajemen lainnya. Hal ini mengingat bahwa perencanaan
dikatakan sebagai fungsi manajemen yang utama karena menjadi dasar bagi
semua fungsi manajemen lainnya yang dilakukan oleh para manajer (Rusniati,
2014).
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
2
6. Apa saja bentuk-bentuk perencanaan?
C. Tujuan Penulisan
10. Untuk mengetahui apa saja hambatan perencanaan dan cara mengatasinya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, dan
mengapa perencanaan harus dilakukan (why), dan bagaimana cara melakukan suatu
(Griffin, 2003).
karena tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau
secara formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan
adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu
setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal
4
dibuat untuk menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan (Rusniati,
2014).
2. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel: Perencanaan adalah fungsi seorang manajer
4. Stoner: Perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan
yang spesifik yang dikehendaki oleh manajer pada suatu organisasi dan proses
menetapkan sasaran dan memilih cara untuk mencapai sasaran yang ingin
dicapai.
yang diinginkan. Jadi, setiap rencana mengandung dua unsur, yaitu: ”tujuan dan
pedoman”.
5
7. Le Breton: Perencanaan adalah pekerjaan yang menyangkut penyususnan
konsep serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
yang bersifat pokok yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan
yang resmi dan menetapkan berbagai hambatan yang diperkirakan ada dalam
organisasi.
10. Drucker: Perencanaan adalah suatu proses kerja yang terus menerus yang
meliputi pengambilan keputusan yang bersifat pokok dan penting dan yang akan
yang dicapai terhadap target yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan umpan
balik yang diterima dan yang telah disusun secara teratur dan baik.
11. Levey dan Loomba: Perencanaan adalah suatu proses menganalisis dan
memahami sistem yang dianut, merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus
6
yang telah ditetapkan, menganalisis efektivitas dari berbagai kemungkinan
dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana yang dihasilkan dengan
B. Ciri-ciri Perencanaan
berikut:
satu dari fungsi administrasi yang amat penting. Pekerjaan administrasi yang
baik.
7
hasilnya telah dinilai, dilanjutkan lagi dengan perencanaan. Demikian seterusnya
dan ataupun tantangan yang dimaksudkan di sini tentu harus disesuaikan dengan
5. Mempunyai tujuan
atas dua macam, yakni tujuan umum yang berisikan uraian secara garis besar,
Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu kelola, dalam
arti bersifat wajar, logis, objektif, jelas, runtun, fleksibel serta telah disesuaikan
8
dengan sumber daya. Perencanaan yang disusun tidak logis serta tidak runtun,
apalagi yang tidak sesuai dengan sumber daya, bukanlah perencanaan yang baik.
C. Kegunaan Perencanaan
sebab merupakan fungsi dasar bagi fungsi-fungsi tersebut. Adapun kegunaan dari
Waktu yang akan datang bersifat tidak statis, akan tetapi selalu bersifat
Sebelum melakukan sesuatu untuk waktu yang akan datang, lebih dulu dibuat
suatu pedoman atau dasar atau standard dimana standard ini dapat dipakai
masa mendatang kurang sesuai atau timbul penyimpangan dari rencana semula.
Dalam hal ini, yang penting adalah memilih suatu cara yang dianggap paling
ditetapkan.
3. Meringankan Biaya
9
Dengan adanya perencanaan memungkinkan diadakan penghematan
ongkos-ongkos, sebab semua kegiatan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
Hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang sulit untuk diukur
D. Proses Perencanaan
arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer
hampir semua waktu perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi
dari seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan
terutama untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek.
10
kepastian, ketidakpastian, dan mengandung resiko. Proses perencanaan melibatkan
1. Tujuan (Goals)
Tujuan (goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat
diraih atau dicapai oleh individu, kelompok, atau seluruh organisasi. Dalam
Objectives diartikan sebagai tujuan dan goals diartikan sebagai target. Bahkan
kadangkala kedua istilah juga digantikan dengan istilah seperti purposes, aims,
dan destination, yang ketiganya memiliki arti yang kurang lebih juga sama.
2. Rencana (plan)
hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan. Sebagai seorang
manajer perencanaan, tujuan dan rencana adalah sesuatu yang harus dirumuskan.
kemudian merumuskan visi, misi dan tujuan serta merumuskan hasil utama.
eksternal dan internal serta pembahasan analisis kekuatan dan kelemahan, serta
11
4) Implementasi rencana.
tergantung pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus
manajer. Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian
pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan tetapi pada
jangka panjang maupun perencnaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para
E. Jenis-jenis Perencanaan
dasar pijakan yang kuat terkait dengan apa yang ingin dicapai oleh organisasi
tersebut. Setiap perencanaan yang dibuat selalu mengambil peranan penting dalam
perencanaan yang berbeda, namun yang tak boleh terlupakan adalah bahwa
kesuksesan organisasi. Perencanaan yang dibuat akan menentukan isi rencana itu
12
sendiri. Ada dua tipe rencana yaitu (1) rencana-rencana strategik (strategic plan),
yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas dan (2) rencana-
Jenis perencanaan tentu banyak macamnya dan jumlah perencanaan tidak ada
batasnya. Hal ini sesuai dengan seribu tujuan yang hendak dicapai dengan seribu
macam pekerjaan pula. Menurut Herujito (2006), jenis perencanaan dapat ditinjau
13
Perencanaan kota menitikberatkan pada masalah-masalah arsitektur,
Kebayoran atau anak kota Grogol atau dalam pengaturan pembagian tanah
untuk tempat tinggal, sekolah, pasar, dan took adalah contoh perencanaan
kota.
menjadi:
14
Perencanaan politik membahas kebijakan secara umum dan garis-
lima tahun yang menentukan garis besar yang harus dilaksanakan dalam
lima tahun, seperti pembagian dalam sector swasta dan sector pemerintah.
menjadi pedoman bagi unit usaha dan fungsi operasional lainnya. Dapat
desa yang harus dibangun. Selain itu, digambarkan pula bagaimana cara
dilakukan.
15
4) Penentuan struktur organisasi yang diperlukan untuk mendapatkan
dalamnya.
mutu.
Bila ditinjau dari segi waktu, perencanaan dapat dibagi menjadi tiga bagian:
Rencana untuk jangka waktu lima tahun, namun disiapkan pula rencana
Rencana untuk jangka waktu satu tahun atau lebih sampai dengan lima
tahun.
16
Biasanya perencanaan untuk masa satu tahun atau kurang dari satu tahun.
1. Perencanaan Organisasi
a. Perencanaan Strategis
b. Perencanaan Taktis
memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu fokus yang lebih
c. Perencanaan Operasional
17
2. Perencanaan Kontijensi
suatu rencana tindakan secara tidak terduga terganggu atau dianggap tidak sesuai
lagi.
F. Bentuk-bentuk Perencanaan
waktu yang akan datang. Dengan mendasarkan diri kepada pengertian ini, maka
1. Tujuan (Objective), merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan
diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Semua
orang harus mengetahui tujuan dalam organisasi yang hendak dicapainya, agar
masing orang.
untuk mencapai tujuan. Karena kebijaksanaan ini biasanya tidak tertulis, maka
3. Strategi, merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlu
diadakan penyesuaian ini disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Oleh
18
seperti ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan lain
sebagainya.
mendatang. Jadi, prosedur ini lebih menitik beratkan pada suatu tindakan.
organisasi.
5. Aturan (Rule), adalah suatu tindakan yang spesifik yang merupakan bagian dari
pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget), semuanya ini
dua macam, yakni program umum dan program khusus. Program umum meliputi
G. Efektifitas Perencanaan
Perencanaan yang baik dan efektif akan berjalan baik dan baik atau tidaknya
19
1. What (apa), Membicarakan masalah tentang apa yang menjadi tujuan sebuah
perencanaan tersebut.
tersebut dilaksanakan
tersebut.
kegiatan.
Dilain hal, sebuah perencanaan yang baik dan efektif haruslah memiliki
1. Logis dan Rasional, artinya apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan
20
2. Komprehensif, perencanaan yang baik juga harus memenuhi syarat
dengan bagian yang harus kita jalankan, tetai juga dengan mempertimbangkan
perubahan dimasa yang akan datang, tapi bukan berarti perencanaan itu dapat
diubah seenaknya.
dirumuskan telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.
apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk
sebagai berikut:
21
untuk melihatnya dengan jelas dan lengkap, suatu pengetahuan tentang dimana
kita berdiri pada sudut kekuatan dan kelemahan kita, suatu pengertian tentang
mengapa kita ingin memecahkan ketidakpastian, dan suatu visi tentang apa yang
2. Menentukan Tujuan
harus ditempatkan, dan apa yang harus dicapai oleh jaringan strategi, kebijakan,
anggapan perencanaan. Langkah ini merupakan salah satu prinsip pokok dari
perencanaan akan lebih tekoordinir apabila makin banyak individu yang terlibat
6. Mengambil keputusan
22
Setelah diadakan penilaian dengan mengadakan pembanding serta
tujuan.
yang lain. Contohnya Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) telah memutuskan
untuk menambah kereta api baru pada jalur-jalur di jawa dengan tujuan untuk
PJKA masih harus merencanakan jumlah kebutuhan tenaga kerja yang melayani
Adanya kelemahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempunyai sifat
pastian sulit untuk diramalkan secara pasti dan tepat. Oleh karena itu anggapan-
anggapan yang tepat pun sulit untuk ditentukan. Sedapat mungkin diusahakan
23
Suatu kehidupan yang bersifat dinamis dapat dikatakan baik. Akan
tetapi, jika perubahan yang terjadi terlalu cepat, maka dapat menimbulkan
3. Kekakuan Internal
a. Kekakuan Psikologis
mengetahui bahwa keadaan bersifat tidak statis akan tetapi dinamis yang
Sekali prosedur dan kebijaksanaan ini dibuat dan dapat diterima oleh
orang banyak, maka sulitlah untuk diubah. Ini disebabkan karena adanya
24
terbatas. Sedangkan investasi itu sendiri seharusnya merupakan anggapan
perencanaan.
4. Kekakuan Eksternal
Kekakuan eksternal ini sangat sulit untuk dikendalikan dan diawasi oleh
waktu yang ada sangat terbatas. Oleh karena itu perlu diadakan prioritas mana
yang perlu dkerjakan lebih dahulu. Jadi waktu yang tersedia untuk menyusun
perencanaan pun terbatas. Fator biaya perlu juga diperhatikan dalam menyusun
perencanaan. Faktor biaya ini sangat berkaitan dengan waktu. Makin lama
waktu yang dibutuhkan makin besar pula biayanya. Demikian pula sebaliknya
yang dibutuhkan tidak terlalu lama biayanya pun akan lebih rendah.
25
Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Tujuan juga tidak
tepat jika tujuan itu menepatkan terlalu banyak penekanan pada ukuran
penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Perubahan yang cepat, inovasi
teknologi, dan persaingan yang ketat juga dapat meningkatkan kesulitan bagi
masa mendatang
mereka sendiri dan untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab mereka.
Alasan untuk ini mungkin adalah kurangnya rasa percaya diri atau takut akan
kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan suatu tujuan spesifik, ringkas, dan
tujuan tersebut akan tampak nyata. Manajer yang secara sadar atau tidak sadar
berusaha untuk menghindari tingkat tanggung jawab ini lebih mungkin untuk
26
tertinggal di belakang karena manajer tidak memiliki cara untuk mengetahui
sahamnya. Ketika laba mulai turun, manajer menolak memotong deviden dan
perusahaan meningkat dari $3 juta menjadi $1,1 miliar dalam waktu delapan
deviden.
6. Keterbatasan
sebagai berikut:
Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses
27
pembuatan rencana. Penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu
ke waktu.
tersebut harus dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap
orang yang terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa
mereka bantu .bahkan ketika suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau
bawah organisasi: tujuan stategis, taktis, dan operasional harus selaras. Karena
28
penetapan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang dinamis, tujuan dan
semakin sering.
BAB III
29
PENUTUP
A. Kesimpulan
(what), siapa yang akan melakukan perencanaan (who), kapan perencanaan akan
perencanaan (how).
3. Tahapan proses perencanaan melalui empat tahap yaitu: menetapkan tujuan atau
4. Jenis perencanaan dapat ditinjau dari brbagai macam aspek, yaitu ditinjau dari
tempat pelaksanaan pekerjaan, ditinjau dari segi objek, ditinjau dari segi
30
6. Sebuah perencanaan yang baik dan efektif haruslah memiliki kriteria-kriteria:
logis dan rasional, artinya apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan
teiliti, perubahan yang sangat cepat, kekakuan internal, kekakuan eksternal, dan
B. Saran
31
yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan, selain itu perlu diperhatikan apa
32
DAFTAR PUSTAKA
Terry, George R., 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen cetakan 10. Bumi Aksara: Jakarta.
33