Disusun oleh :
KELAS 2A-02
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
JL. RAYA PERJUANGAN BEKASI UTARA
A. Latar Belakang Inovasi Tertutup
Periode antara akhir Perang Dunia II dan pertengahan 1980-an adalah era inovasi tertutup dan
R&D internal. Banyak departemen R&D perusahaan swasta berada di ujung tombak
penelitian ilmiah. Pengaturan R&D internal dianggap sebagai penghalang kuat bagi pesaing
baru yang potensial, karena investasi besar harus dilakukan untuk dapat bersaing [4]
inovasi tertutup, yaitu dimana perusahaan hanya menggunakan sumber daya internal
yang dimiliki perusahaan tersebut dalam menghasilkan inovasi
Pasar Swalayan
Arus Material : barang – barang yang dijual.
Arus personil : manajer toko, pegawai gudang, kasir.
Sumber daya mesin : lemari pendingin, kotak peraga, rak-rak, dan komputer.
Arus uang : pemasukan terutama disediakan oleh pembeli dan pengeluaran
kepada pemasok , pegawai dan pemilik.
Proses transformasi : pembungkusan barang, mengatur barang di rak.
Elemen manajemen sistem konseptual : manajer toko dan asisten.
Pengolah informasi : komputer dan pembaca barcode serta kasir.
4. Inovasi Tertutup
Oleh karena itu, membuka ke luar tidak mungkin. Inovasi hanya dikembangkan dalam
batas-batas perusahaan yang jelas. Pengetahuan, teknologi, proses, dan kekayaan intelektual
tetap berada di bawah kendali perusahaan yang inovatif. Fungsi dari pendekatan ini dapat
dibandingkan dengan fungsi perpetuum mobile]
Akibatnya, proses inovasi dicirikan oleh sistem tertutup, dengan batas-batas perusahaan yang
tetap dan aktivitas R&D internal.
Agar berhasil menerapkan inovasi tertutup di perusahaan, faktor-faktor tertentu harus
diperhitungkan.
Inovasi Tertutup menempatkan tuntutan yang sangat tinggi pada karyawan, misalnya,
sehingga perusahaan harus selalu berusaha untuk mempekerjakan karyawan yang
berkualifikasi tinggi. Hal ini juga penting untuk melindungi kekayaan intelektual sendiri
sesuai.
B. Inovasi Terbuka
"Open innovation atau inovasi terbuka adalah suatu proses di mana orang
mencari dan mengkomersialkan ide-ide inovatif yang berasal dari luar organisasi.
Tujuan dari inovasi terbuka adalah untuk menciptakan kolaborasi yang erat dalam
penelitian dan pengembangan, desain dan pengembangan produk baru dan pengenalan
pasar dengan pihak-pihak yang akan berbagi kepentingan bisnis perusahaan dalam
kolaborasi tersebut.Istilah “Open Innovation” muncul pada tahun 2003 dalam sebuah
buku yang diterbitkan oleh Henry Chesbrough. Pendekatan ini menggabungkan
praktik inovasi yang mengandalkan pengetahuan dari pihak eksternal perusahaan
untuk lebih mempromosikan upaya inovasi secara internal. Sumber-sumber
pengetahuan eksternal dapat berasal dari pemasok, pelanggan, universitas, perusahaan
baru, dan bahkan pesaing.
Inovasi terbuka kontras dengan inovasi tertutup, terutama terkait dengan cara
inovasi dihasilkan. Perusahaan inovasi tertutup beroperasi di bawah lingkungan
inovatif mandiri sementara perusahaan inovasi terbuka mencari pengetahuan eksternal
untuk strategi manajemen inovasi mereka. Singkatnya, dalam inovasi tertutup sumber
ide berasal dari internal, sedangkan dalam inovasi terbuka, sumber ide berasal dari
pihak eksternal perusahaan.
a. Keuntungan
b. Kekurangan
b. Faktor Keberhasilan
1. Manusia
2. Kreasi sebuah produk baru yang inovatif dan memiliki nilai tambah dan manfaat
bagi kehidupan manusia
3. Produk yang telah dihasilkan dapat didistribusikan agar dapat digunakan atau
dikonsumsi oleh manusia
4. Ide/gagasan
5. Budaya organisasi
6. Kemitraan
7. Kekayaan intelektual
8. Tenaga ahli
LEGO
Mayoritas pengguna LEGO adalah orang dewasa dan anak – anak, untuk itu
LEGO melakukan open innovation dengan melibatkan semua orang, siapapun yang
ingin menuangkan idenya untuk produk LEGO melalui projek LEGO Cuusooh, yaitu
sebuah website dimana setiap orang bisa menggambarkan ide mereka tentang produk
LEGO, ide yang dimaksud adalah ide yang baru, asli dan kreatif, dimana jika projek
yang dibuat dari ide seseorang tersebut disukai lebih dari 10.000 orang, maka ide
tersebut akan diproduksi dan dijual oleh LEGO. Perumus produk ini akan
mendapatkan 1% dari setiap penjualan produk tersebut.
a. Idea Competitions
Pada model ini memerlukan penerapan sistem yang mendorong daya saing di
antara kontributor oleh kiriman yang sukses dan bermanfaat. kompetisi pengembang
seperti acara hackathon termasuk dalam kategori ini dari open innovation. Metode ini
memberikan organisasi dengan akses murah untuk jumlah besar dalam hal ide-ide
inovatif, selain itu juga menyediakan wawasan yang lebih dalam kebutuhan
pelanggan mereka dan kontributor mereka.
b. Customer Immersion
Pada saat sebagian besar berorientasi pada akhir siklus pengembangan produk
Teknik ini melibatkan interaksi pelanggan yang luas melalui karyawan dari organisasi
tuan rumah. Perusahaan dengan demikian dapat secara akurat menggabungka
masukan pelanggan, sementara juga memungkinkan mereka untuk terlibat lebih dekat
dalam proses desain dan manajmen produk siklus.
c. Innovation Networks
d. In Science
e. Product Platforming
Pada pendekatan ini melibatkan mengembangkan dan memperkenalkan
produk Sebagian selesai, untuk tujuan menyediakan kerangka kerja atau alat untuk
kontributor untuk mengakses, contributor untuk memperluas fungsi platform produk
sekaligus meningkatkan nilai keseluruhan dari produk untuk semua orang yang
menyesuaikan dan mengekspoitasi.