Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.

2 Tahun 2014

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI SELEKTIF AGEN


DAN SUB AGEN TERHADAP VOLUME PENJUALAN
(Studi Kasus Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Area Pemasaran Kabupaten Blitar)

Nurani dan Teguh Wuryanto,


Fakultas Ekonomi
nuraniazis@gmail.com

Abstraksi

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh saluran distribusi selektif agen
dan sub agen terhadap volume penjualan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area
Pemasaran Kab. Blitar baik secara bersama-sama maupun secara partial dan untuk
mengetahui pengaruh paling dominan diantara saluran distribusi agen dan sub agen terhadap
volume penjualan.Subyek dalam penelitian ini adalah bagian pemasaran pada PT. Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar, yang berkaitan dengan usaha
peningkatan volume penjualan dengan menggunakan pertimbangan jumlah distribusi agen
dan sub agen.Metode penelitian menggunakan studi kasus, yakni untuk menjelaskan pengaruh
variabel independen (bebas) yang terdiri dari distribusi agen dan sub agen terhadap variabel
dependen (terikat) volume penjualan.Hasil penelitian adalah PT. Charoen Pokphand
Indonesia Tbk. (CPI) didirikan pada tahun 1972 di Ancol, Jakarta Utara, sebagai perusahaan
Joint Venture (JV) yang bergerak dalam bidang agrobisnis dengan kegiatan usaha utama
dalam bidang produksi pakan unggas dan pembibitan unggas untuk dipasarkan ke pasar
domestik. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area
Pemasaran Kabupaten Blitar adalah usaha meningkatkan volume penjualan dengan
memperhatikan saluran distribusi selektif agen dan sub agen.Saluran distribusi selektif
melalui agen dan sub agen, mempunyai pengaruh yang kuat terhadap volume penjualan yang
ditunjukkan dari besarnya R Square sebesar 0.973, yang berarti saluran distribusi melalui
agen dan sub agen berpengaruh sebesar 97.30% terhadap volume penjualan, sementara 2,70%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.Dari hasil uji F diketahui
besarnya Ftabel = 9.55, Fhitung = 123.868 (Fhitung > Ftabel) dan besarnya p = 0,0000 (p < 0.05)
berarti ada pengaruh yang signifikan antara saluran distribusi melalui agen dan sub agen
terhadap volume penjualan secara bersama-sama (simultan).Pengaruh secara parsial dari
saluran distribusi selektif melalui agen dan sub agen terhadap volume penjualan yang
ditunjukkan dari besarnya R partial untuk agen (X1) = 0.689 atau 68.90%, R partial untuk
sub agen (X2) = 0.692 atau 69.20%, sehingga saluran distribusi melalui sub agen lebih
berpengaruh dibandingkan dengan saluran distribusi selektif melalui agen pada PT. Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar.

Kata Kunci : Saluran distribusi selektif,agen,sub agen dan penjualan

Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 23
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2 Tahun 2014

PENDAHULUAN karena itu di dalam memilih saluran


distribusi haruslah hati-hati dan memakai
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini persaingan didunia pertimbangan yang mantap.Perusahaan
industry sangatlah ketat dan manajemen dalam menyalurkan produknya melalui agen
perusahaan selalu menuntut untuk ataupun sub agen dan akhirnya produk terjual
memenangkan persaingan, dengan tujuan sampai pada tangan pemakai atau konsumen.
menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Semakin cepat hasil produksi yang
Seperti halnya PT. Charoen Pokphan ada pada perusahaan sampai pada tangan
Indonesia Tbk. adalah perusahaan terbesar konsumen melalui saluran distribusi akan
yang bergerak di bidang perunggasan di membawa dampak pada cepatnya
Indonesia yang bergerak di bidang pakan penggunaan produk yang dilakukan oleh
ayam. Salah satu cara untuk melihat konsumen. Sehingga permintaan akan produk
perusahaan bisa berkembang dan mampu tersebut mempunyai perputaran yang cepat
memenangkan persaingan dapat dilihat dari pula. Dengan demikian volume penjualan
volume penjualan. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area
Peningkatan volume penjualan, Pemasaran Kabupaten Blitar akan meningkat
perusahaan dapat mengembangkan pula.
komponen-komponen bauran pemasaran
(marketing mix). Bauran pemasaran B.Permasalahan
merupakan bentuk strategi pemasaran yang
dilakukan perusahaan untuk menghasilkan Sejauh mana pengaruh saluran
tingkat laba yang memuaskan. Dari bauran distribusi selektif Agen dan Sub Agen
pemasaran tersebut ada salah satu faktor terhadap volume penjualan pada PT. Charoen
yang menarik untuk dianalisa yaitu masalah Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran
saluran distribusi. Kabupaten Blitar baik secara bersama-sama
Bagi perusahaan penggunaan maupun secara partial dan mana yang
saluran distribusi adalah untuk mening- mempunyai pengaruh paling dominan.
katkan efisiensi distribusi produk-produk
perusahaan. Dengan adanya saluran distribusi C.Tujuan Penelitian
maka transaksi bisnis yang terjadi antara Untuk mengetahui pengaruh saluran
produsen dengan konsumen dapat diatasi distribusi selektif agen dan sub agen terhadap
dengan lancar. Sehingga diperlukan volume penjualan pada PT. Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran
pemilihan saluran distribusi yang tepat sesuai
dengan produk yang dihasilkan. Kabupaten Blitar baik secara bersama-sama
Di dalam memilih saluran distribusi maupun secara partial dan untuk mengetahui
setiap perusahaan akan dihadapkan kepada pengaruh paling dominan .
lembaga distribusi mana yang akan
dipergunakan, berapa banyak yang D. Hipotesis
dibutuhkan, dan bagaimana peranannya pada Secara umum dikatakan bahwa
volume penjualan. hipotesis merupakan kesimpulan yang
Secara umum peranan saluran bersifat sementara yang perlu untuk
distribusi ditekankan pada kegiatan dilakukan pengujian. Adapun kesimpulan
pemilihan dan penguasaan masing-masing sementara dalam penelitian ini, adalah : (1)
lembaga penyaluran. Saluran distribusi Diduga saluran distribusi selektif Agen dan
sangat berperan untuk memperlancar Sub Agen berpengaruh secara signifikan
penyampaian dan pemindahan barang serta terhadap volume penjualan pada PT. Charoen
hak milik atas penguasaan produk. Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran
Banyak perusahaan yang gagal Kabupaten Blitar baik secara bersama-sama
dalam bisnisnya dikarenakan tidak tepatnya maupun secara partial.(2)Diduga saluran
saluran distribusi yang dijalankannya. Oleh distribusi selektif Agen mempunyai pengaruh

Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 24
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2 Tahun 2014

dominan terhadap volume penjualan Sehingga dapat dikatakan bahwa pemasaran


dibandingkan distribusi sub agen. itu menciptakan pembeli dan penjual, kedua
belah pihak sama-sama mencari kepuasan.
Kedua macam kepentingan ini dapat
E. Kerangka Berpikir dipertemukan dengan cara mengadakan
Agen (X1) pertukaran yang saling menguntungkan.
Pemasaran makanan ternak jenis
Volume Penjualan(Y) unggas yang dilakukan oleh produsen harus
mencakup tujuan untuk memuaskan
Sub Agen (X2) konsumen, menentukan harga produk yang
sesuai, menentukan cara-cara promosi dan
Memperhatikan gambar kerangka menyalurkan produk tersebut dengan tepat
pemikiran di atas, maka dapat dijelaskan pada pelanggan yang dilakukan produsen
bahwa saluran distribusi selektif yang makanan ternak jenis unggas dengan tujuan
menggunakan agen dan sub agen sangat untuk memuas-kan konsumen dan pelanggan
membantu dan tepat untuk PT. Charoen PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Pemasaran Kabupaten Blitar. Selain itu,
Kab. Blitar. Ketepatan pemilihan saluran adanya persaingan dalam memasarkan
distribusi selektif sangat membantu produk perusahaan tersebut selalu
perusahaan dalam penyaluran hasil produksi. memperhatikan keinginan konsumen PT.
Sehingga akan mempengaruhi volume Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area
penjualan. Hal ini disebabkan karena Pemasaran Kabupaten Blitar untuk menarik
ketepatan pemilihan saluran distribusi akan minat konsumen dengan memberikan
mempercepat proses penyaluran hasil pelayanan untuk memperoleh produk
produksi dari perusahaan hingga sampai tersebut dengan saluran distribusi yang
ketangan konsumen. digunakan perusahaan.

TEORI PENDUKUNG B. Pengertian Marketing Mix


A. Pengertian Pemasaran Pengertian marketing mix atau
bauran pemasaran dalam buku Mana-jemen
Secara umum pemasaran merupakan Pemasaran Analisis, Perencanaan,
proses penyampaian barang dan jasa yang Implementasi Dan Kontrol dijelas-kan bahwa
kegiatannya sesuai dengan tingkah laku bauran pemasaran adalah seperangkat alat
konsumen Menurut buku Prinsip-prinsip pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
Pemasaran,dijelaskan bahwa pemasaran mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar
adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis sasaran. (Kotler : 1997 : 82)
yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan C. Pengertian Saluran Distribusi
mendistribusikan barang-barang yang dapat Suatu komoditi dikatakan sebagai
memuaskan keinginan dan kebutuhan baik produk apabila ia berada di-tempat pada saat
kepada konsumen saat ini maupun konsumen dibutuhkan oleh konsumen. Untuk itu
potensial.(Stanton : 2000 : 7) perusahaan melakukan fungsi distribusi agar
Berdasarkan dua definisi di atas produk menjadi wujud yang sebenar-nya.
dapat dijelaskan bahwa pemasaran mencakup Banyak perusahaan yang tidak dapat
usaha perusahaan yang dimulai dengan mencapai target pasar di-sebabkan karena
mengidentifikasikan ke-butuhan konsumen tidak mampu mengelola dengan baik saluran
yang perlu dipuaskan, menentukan produk distribusi. Keputusan mengenai saluran
yang hendak diproduksi, menentukan harga pemasaran yang dipilih perusahaan akan
produk yang sesuai, menentukan cara-cara sangat mempengaruhi keputusan pemasaran
promosi dan penyaluran produk tersebut. lain. Misalnya jumlah wiraniaga yang

Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 25
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2 Tahun 2014

dipakai, alat transpor yang digunakan, jumlah -Distribusi fisik, pengangkutan dan
gudang yang digunakan dan sebagainya. penyimpnanan barang.
Menurut Basu Swastha, saluran -Pembiayaan, perolehan dan penyebaran
distribusi untuk barang adalah yang dana untuk menutupi biaya pekerjaan saluran
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan pemasaran.
barang tersebut dari tangan produsen ke -Pengambilan resiko, menanggung resiko
tangan konsumen. Sedangkan menurut Kotler dalam hubungan dengan pelaksanaan
dalam buku Pemasaran Prinsip dan Kasus, pekerjaan saluran pemasaran. (Irawan : 2001
dijelaskan bahwa saluran distribusi adalah : 136)
himpunan perusahaan dan perorangan yang Dari fungsi pokok saluran distribusi
mengambil alih hak atau membantu dalam di atas dapat dikelompok-kan bahwa untuk
pengalihan hak atas barang atau jasa selama fungsi riset, promosi, hubungan, pemadanan
berpindah dari produsen ke konsumen dan perundingan merupakan fungsi saluran
(Irawan : 2001 : 135) distribusi yang membantu pemasaran dalam
Penyaluran barang-barang dari melakukan transaksi. Sedangkan distribusi
produsen ke konsumen dapat tepat pada fisik,pembiayaan, dan pengambilan resiko
waktunya. Karena pihak produsen jauh-jauh merupakan penyempurna dalam proses
sebelumnya sudah memikirkan jumlah outlet transaksi.
serta tipe yang dikehendaki seefisien
mungkin. Apabila dalam perusahaan terjadi
E. Macam-macam Saluran Distribusi
kesalahan didalam memilih saluran distribusi
akan mengakbibatkan pemborosan. Ada banyak macam cara yang
digunakan oleh produsesn untuk
D. Fungsi Saluran Distribusi mendistribusikan barang dan jasa kepada
konsumen. Biasanya alternatif saluran yang
Untuk mengatasi kesenjangan dipakai didasarkan kepada jenis-jenis barang
waktu, tempat, bentuk dan ke-pemilikan dan segmen pasarnya. Untuk hasil produksi
antara produsen dan konsumen, maka suatu perusahaan. Adapun tipe-tipe saluran
anggota saluran pemasaran menjalankan distribusi yang akan penulis uraikan di sini
fungsi pokok dalam penyaluran barang dari adalah :
tangan produsen sampai ke tangan
a. Saluran Distribusi Barang Konsumsi
konsumen. Dalam penyaluran barang konsumsi
Adapun fungsi pokok dari saluran yang ditujukan untuk pasar konsumen
distribusi menurut buku Pemasaran : Prinsip
terhadap 5 macam saluran yaitu :
dan Kasus adalah sebagai berikut : 1)Produsen – Konsumen
-Riset, pengumpulan informasi yang 2)Produsen – Pengecer – Konsumen
diperlukan untuk perencanaan dan 3)Produsen – Pedagang Besar – Pengecer –
memudahkan pertukaran. Konsumen
-Promosi, pengembangan dan penyebaran 4)Produsen – Agen–Pengecer – Konsumen
komunikasi yang persuasif. 5)Produsen – Agen – Pedagang Besar –
-Hubungan, pencarian dan komunikasi Pengecer – Konsumen
dengan calon pembeli.
b.Saluran Distribusi Barang Industri
-Pemadanan, pembentukan dan penyesuaian 1)Produsen – Pemakai Industri
tawaran dengan kebutuhan pembeli. Ini 2)Produsen – Distributor Industri - Pemakai
meliputi kegiatan seperti pengolahan, Industri
grading, perakitan, dan pengemasan. 3)Produsen – Agen – Pemakai Industri.
-Perudingan, usaha mencapai persetujuan 4)Produsen – Agen – Distributor Industri –
akhir atas harga dan ketentuan lain mengenai Pemakai Industri
penawaran agar peralihan pemilikan dapat
terjadi.

Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 26
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2 Tahun 2014

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Pemilihan Saluran Distribusi
Dalam persoalan yang menyangkut Dari pengertian tersebut agen hanya
pada pemilihan saluran distri bertugas sebagai peng-hubung/perantara.
busi, maka manajer harus benar-benar Dan dari agen tersebut akan disalurkan
mampu mempertimbangkan berbagai faktor kepada sub agen-sub agen.Sub agen pada PT.
yang mempengaruhi pemilihan tersebut. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area
Kekeliruan dalam pemilihan saluran Pemasaran Kabupaten Blitar, sebagai
distribusi akan membawa perusahaan ke pengecer produk makanan ternak jenis
jurang kehancuran dan sebaliknya ketepatan unggas tersebu menggunakan sub agen-sub
di dalam saluran distribusi merupakan dasar agen, sehingga peranan sub agen disini
dari kelanjutan hidup perusahaan. Menurut sebagai pengecer.
buku Azas-azas Marketing dikatakan Dari pengertian agen dan sub agen
bahwa faktor-faktor yang sangat berpengaruh tersebut dapat dijelaskan bahwa sub agen
dalam pemilihan saluran distribusi yaitu : dalam mendapatkan produk PT. Charoen
(1)Pertimbangan mengenai pasar. Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran
(2)Pertimbangan mengenai barang atau Kabupaten Blitar dari agen. Dengan
produk. demikian secara logika jumlah agen lebih
(3) Pertimbangan mengenai perantara kecil dibandingkan dengan sub agen, yang
(4) Pertimbangan mengenai perusahaan. mana keduanya mempunyai pengaruh yang
(Swastha : 2006 : 23) signifikan terhadap hasil penjualan.

G. Agen dan Sub Agen H. Penentuan Banyaknya Penyalur


PT. Charoen Pokphand Indonesia Setelah produsen menentukan
Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar saluran distribusi yang akan dipakai, masalah
dalam usaha menentukan daerah pemasaran yang dihadapi berikutnya adalah penentuan
produknya dengan mempertimbangkan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai
peluang dan saingan untuk produk yang perantara pada tingkat pedagang besar atau
sejenis yaitu makanan ternak unggas. Di pengecer. Dalam hal ini produsen
Blitar sendiri jenis makanan ternak unggas mempunyai tiga alternatif yang ditempuh
banyak, untuk itu dalam pemasarannya PT. yaitu :
Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area
Pemasaran Kabupaten Blitar mencari daerah
1. Distribusi Intensif
yang masih sedikit persaingan dan daerah Distribusi intensif ini dapaat
yang banyak peternakan unggasnya.Dengan dilakukan oleh produsen yang menjual
demikian daerah pemasaran PT. Charoen barang konvenien. Disini perusahaan
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran berusaha menggunakan penyalur terutama
Kabupaten Blitar meliputi wilayah pengecer sebanyak mungkin untuk
kotamadya Blitar dan kabupaten Blitar. mendekati dan mencapai konsumen. Semua
Mengingat luasnya daerah pemasaran ini dimaksudkan untuk memper-cepat
tersebut, maka diperlukan tempat-tempat pemenuhan kebutuhan konsumen. Makin
penyaluran. Tempat-tempat penyaluran yang cepat terpenuhi kebutuhan konsumen maka
digunakan PT. Charoen Pokphand Indonesia mereka merasa semakin ada kepuasan.
Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar Sedangkan untuk barang industri distribusi
adalah agen dan sub aagen. intensif ini biasanya terbatas untuk jenis
Dalam buku Pemasaran Kelompok Bisnis operating supplies atau barang standar
dan Manajemen, agen merupakan perantara lainnya, seperti obeng, minyak pelumas dan
yang tidak memiliki barang-barang yang lain-lain.
diper-dagangkan, tetapi semata-mata sebagai
penghubung.(Ating Tejasutisna : 2002 : 156)

Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 27
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2 Tahun 2014

2. Distribusi Selektif diukur dari kuantitas atau jumlah yang


Perusahaan yang menggunakan berhasil dipasarkan dari produk tertentu
distribusi selektif ini berusaha me-milih suatu sesuai dengan permintaan dan produksi.
jumlah pedagang besar dan atau pengecer J. Pengaruh Pelaksanaan Saluran
yang terbatas pada suatu daerah geografis. Distribusi Terhadap Volume
Biasanya saluran ini dipergunakan untuk Penjualan
memasarkan produk baru, barang shoping Pengaruh dari saluran distribusi
atau barang spesial dan barang industri. yang digunakan PT. Charoen Pokphand
Perusahaan dapat beralih ke distribsui Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten
selektif bila menguntungkan dari pada Blitar dalam upaya meningkatkan volume
distribusi intensif, sehingga jumlah pengecer penjualan adalah dalam usaha memberikan
yang digunakan akan lebih terbatas. pelayanan atau servis kepada konsumen
Penggunaan saluran distribusi selektif untuk mempermudah dalam mendapatkan
dimaksudkan untuk meniadakan penyalur produk makanan ternak jenis unggas.Dengan
yang tidak menguntungkan dana mudahnya konsumen mendapatkan produk
meningkatkan penjualan dengan jumlah makanan ternak jenis unggas akan
transaksi yang lebih terbatas. mempercepat dan membantu perusahaan
3. Distribusi Exclusif dalam memindahkan produk makanan ternak
Distribusi ini dilakukan oleh jenis unggas tersebut kepada konsumen,
perusahaan dengan hanya meng-gunakan mempercepat pemindahan hak milik, dan
satu pedagang besar atau pengecer dalam akan mempercepat dalam penggunaan
daerah tertentu. Jadi produsen hanya menjual makanan ternak jenis unggas tersebut.Dari
produknya kepada satu pedagang besar atau cepatnya proses mendapatkan makanan
satu pengecer saja. Dengan hanya satu ternak jenis unggas sampai pada pemakaian
saluran, produsen akan lebih mudah makanan ternak tersebut, maka akan
mengadakan pengawasan pada tingkat mempercepat kegiatan konsumsi. Dengan
pengecer terutama pengawasan pada tingkat demikian permintaan produk dari PT.
eceran maupun pada usaha kerjasama dengan Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area
penyalur dalam periklanan. Penyalur senderi Pemasaran Kabupaten Blitar akan mengalami
juga memiliki keuntungan karena banyak peningkatan dan akhirnya volume penjualan
pembeli yang membeli padanya. Pada dapat meningkat.
umumnya distribusi exclusif ini banyak
dipakai untuk barang-barang special
METODOLOGI PENELITIAN
I. Volume Penjualan A. Objek Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan Objek penelitian dalam adalah
volume penjualan yang dicapai per-usahaan saluran distribusi pada PT. Charoen
biasanya dengan membandingkan volume Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran
penjualan yang dicapai dengan volume Kabupaten Blitar. Sebagai pertimbangan PT.
penjualan tahun atau periode sebelumnya. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area
Volume penjualan ini bisa diukur dengan Pemasaran Kabupaten Blitar sebagai objek
menggunakan satuan unit produknya ataupun penelitian adalah : (1) PT. Charoen Pokphand
dengan rupiah. Yang dimaksud dengan Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten
volume penjualan adalah hasil produksi yang Blitar, merupakan salah satu perusahaan
dapat terjual pada periode atau waktu makanan ternak jenis unggas di Blitar yang
tertentu. Dengan jumlah yang dihasilkan masih baru, sehingga pengalaman dalam
akan mendapat penghasilan tertentu yang memasarkan hasil produksi masih
selisihnya dengan biaya-biaya produksi akan kurang.(2)Pokok permasalahan dalam
menghasilkan laba. Volume penjualan dapat penelitian dengan permasalahan yang
diukur dengan menggunakan volume rupiah dihadapi oleh perusahaan sama, yaitu
maupun volume fisik. Volume penjualan perusahaan ingin meningkatkan volume
Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 28
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2 Tahun 2014

penjualan dengan memperhatikan saluran E. Teknik Analisa Data


distribusi selektif yang digunakan. (3) Untuk membuktikan kebenaran dari
Perusahaan ingin mengetahui saluran hipotesis di atas penulis mengguna-kan
distribusi selektif yang tepat untuk jenis analisis kwantitatif. Analisis ini untuk
produksi makanan ternak jenis unggas. menguji dan membuktikan seberapa kuat
pengaruh antara variabel independent (bebas)
B. Desain Penelitian terhadap variabel dependent (terikat).
Desain pada dasarnya diartikan
sebagai suatu gambaran yang digunakan 1. Regresi Linier Berganda
untuk mencapai suatu tujuan. Desain Alat analisa yang penulis gunakan
penelitian yang digunakan adalah desain adalah Regresi Linier Berganda dengan
penelitian studi kasus, yakni untuk rumus :
menjelaskan pengaruh variable independen Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 … + bpXp
(bebas) distribusi agen dan sub agen terhadap (Subiyakto : 1999 : 205)
variabel dependen (terikat) volume Dimana :
penjualan. Y = Volume Penjualan
a = Bilangan Konstanta
C. Teknik Pengumpulan Data b1, b2 = Koefisien X1 dan X2
Baik-buruknya hasil suatu penelitian X1 = Jumlah Agen
salah satunya ditentukan pada teknik X2 = Jumlah Sub Agen
pengumpulan data yang dipergunakan untuk
melakukan penelitian. Pengumpulan data 2. Uji F
dalam penelitian ini dimaksudkan untuk Untuk mengetahui tingkat
memperoleh data-data yang relevan, akurat signifikansi pengaruh variable independen
dan reliabel. Untuk memperoleh data-data (distribusi agen dan distribusi sub agen)
tersebut dapat dilakukan dengan teknik, terhadap variable dependen volume
prosedur, alat-alat, dan kegiatan yang penjualan) digunakan uji F dengan rumus :
dependen, serta dapat diandalkan. Hal ini R 2 y (n  m  1)
dapat dilakukan dengan meng-gunakan FRe g 
m(1  R 2 y )
metode observasi, metode interview, metode
test, maupun metode lain, yang berkaitan Dengan :
dengan permasalahan yang diangkat yaitu Freg = Harga F garis regresi
menyangkut pada masalah penggunaan n = Cacah Kasus
distribusi agen, sub agen dan volume m = Cacah Predictor
penjualan pada PT. Charoen Pokphand R= Koefisien antara kriteria dengan
Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten predictor
Blitar.
3. Uji t
Untuk mengetahui tingkat
D. Variabel Penelitian
Jenis variabel dalam penelitian ini signifikansi pengaruh variable independen
dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu (distribusi agen dan distribusi sub agen)
variable independen (bebas) dan variable terhadap variable dependen (volume
dependen (terikat). Variabel independen penjualan) secara parsial digunakan uji F
dilambangkan dengan huruf X dan variable dengan rumus :
bi
dependen dilambangkan dengan huruf Y. t 
Sebagai variable independennya adalah Sbi
distribusi agen (X1) dan distribusi sub agen Dengan :
(X2). Sedangkan variable dependennya Bi = Koefisien regresi parsial sampel
adalah volume penjualan (Y). Sbi: Standart error dari koefisien
regresi

Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 29
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2 Tahun 2014

4. SPSS
Untuk melakukan perhitungan di Data Statistik Jumlah Agen, Sub Agen, Dan
atas penulis menggunakan Program Bantu Volume Penjualan (per semester)
SPSS 20.00 for Windows.
Variabel B thitung P Beta R2 ttabel
PEMBAHASAN Bebas Partial
Constant 154001.421 0.723 0.493
Agen 22860.669 2.512 0.040 0.497 0.689 1.8
A. Gambaran Variabel (X1) 12
Gambaran variabel dimaksudkan Sub agen 17724.868 2.534 0.039 0.502 0.692
(X2)
untuk mengetahui variabel independen dan R = 0,986
variabel dependen. Adapun variabel dalam R2 = 0,973
penelitian meliputi agen (X1) dan sub agen F = 123.868 (Prob. = 0,0000)
(X2) sebagai variabel independen dan Sumber : Data primer, diolah, 2012
volume penjualan (Y) sebagai variabel Berdasarkan data-data pada tabel 1di
dependen. atas maka dapat dijelaskan bahwa data
Variabel agen (X1) menunjukkan jumlah statistik mulai tahun 2008 sampai dengan
seluruh agen yang tersebar di seluruh tahun 2012, jumlah agen dan sub agen yang
kabupaten Blitar, variabel sub agen (X2) digunakan oleh PT. Charoen Pokphand
menun-jukkan jumlah seluruh sub agen yang Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten
tersebar di Kabupaten Blitar. Dan variabel Blitar dalam memasarkan hasil produksinya
volume penjualan menunjukkan hasil yaitu pemasaran makanan ternak jenis
penjualan yang diperoleh oleh PT. Charoen unggas terus mengalami peningkatan
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran jumlahnya. Peningkatan jumlah ini
Kabupten Blitar selama kurun waktu tertentu. diharapkan mampu meningkatkan hasil
Pembuktian hipotesis dalam penelitian ini penjualan.
yaitu untuk mencari pengaruh saluran
distribusi menggunakan agen dan sub agen Melihat data-data tersebut maka
terhadap volume penjualan pada PT. Charoen dapat diuraikan pula bahwa kenaikan jumlah
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran agen dan sub agen dari tahun 2008 sampai
Kabupaten Blitar. Dan akan dicari pula dengan tahun 2012 terus mengalami
pengaruh paling dominan di antara 2 (dua) peningkatan dan diikuti oleh peningkatan
variabel independen agen dan sub agen. Hal volume penjualan.
ini diperlukan data-data variabel independen Dari data-data tabel di atas,
yaitu jumlah agen, jumlah sub agen, yang selanjutnya dilakukan pengujian secara
dipakai dalam menyalurkan hasil produksi statistik yang dalam perhitungannya penulis
makanan ternak jenis unggas dan hasil meng-gunakan alat bantu komputer yaitu
penjualan yang diterima oleh PT. Charoen berupada program SPSS version 20.00
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran
B. Analisa Regresi Linear Berganda
Kabupaten Blitar.
1) Untuk melakukan analisa data, penulis
menggunakan alat analisa statistik yaitu
Data jumlah agen, sub agen, dan volume
regresi linear berganda. Besarnya
penjualan yang ada pada PT. Charoen
pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran
masing variabel independent yang
Kabupaten Blitar dapat dilihat pada tabel 1
diteliti dengan melakukan pengujian
sebagai berikut :
secara bersama-sama ataupun secara
parsial pada masing-masing variabel.

Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 30
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2 Tahun 2014

2) Pengujian tentang pengaruh agen (X1), Nilai a (konstanta) = 154001.421


dan sub agen (X2) terhadap volume dapat diartikan bahwa apabila dalam
penjualan (Y) dari hasil analisa dengan penelitian ini nilai variabel independen yang
menggunakan program SPSS version terdiri dari variabel agen dan sub agen sama-
20.00, didapatkan hasil seperti pada sama bernilai 0 (nol) maka besarnya volume
Tabel 2 sebagai berikut : penjualan sebesar a (konstanta) atau
154001.421.
Nilai b1 = 22860.669, dapat
Pengaruh Agen Dan Sub Agen Terhadap diartikan bahwa apabila PT. Charoen
Volume Penjualan Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran
Kabupaten Blitar menambah jumlah agen
Tahun Jml. Jml. Sub Volume
Agen Agen Penjualan sebanyak 1 (satu), maka akan dapat
(ribuan) meningkatkan volume penjualan pada PT.
2008 Semester I 7 35 940.554 Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area
Semester II 9 37 955.786
Pemasaran Kab. Blitar sebesar 22860.669
dengan asumsi variabel sub agen (X2)
2009 Semester I 12 37 957.987
bersifat konstan atau tetap.
Semester II 13 41 975.975 Nilai a (konstanta) = 154001.421
2010 Semester I 14 42 1.380.967 dapat diartikan bahwa apabila dalam
Semester II 17 55 1.428.565 penelitian ini nilai variabel independen yang
2011 Semester I 19 60 1.687.987 terdiri dari variabel agen dan sub agen sama-
sama bernilai 0 (nol) maka besarnya volume
Semester II 20 64 1.878.786
penjualan sebesar a (konstanta) atau
2012 Semester I 21 70 2.234.545 154001.421.
Semester II 22 80 2.567.878 Nilai b2 = 17724.868, dapat
diartikan bahwa apabila PT. Charoen
Sumber : Data primer, diolah, 2012 Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran
Tabel 2 di atas merupakan merupakan Kabupaten Blitar menambah jumlah sub agen
hasil rekap per-hitungan dengan SPSS sebanyak 1 (satu), maka akan dapat
version 20.00. Dari data-data tersebut dapat meningkatkan volume penjualan pada PT.
diketahui bahwa variabel independen (bebas) Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area
yang terdiri dari agen (X1) dan sub agen Pemasaran Kab. Blitar sebesar 17724.868
(X2) terdapat hubungan yang signifikan dengan asumsi variabel agen (X1) bersifat
dengan variabel independen (terikat) volume konstan atau tetap.
penjualan (Y). Hubungan / korelasi tersebut
ditunjukkan dari korelasi secara umum (R) B. Uji F
sebesar 0.986. Sedangkan koefisien Usaha untuk membuktikan model
determinasi (R Square) sebesar 0.973, yang persamaan garis regresi di atas sudah
artinya bahwa 97.30% volume penjualan (Y) memenuhi syarat untuk digunakan atau tidak
pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. serta untuk mengetahui pengaruh dari
Area Pemasaran Kabupaten Blitar dapat variabel independen yang terdiri dari variabel
dijelaskan oleh variabel independen (bebas) agen dan sub agen terhadap variabel
agen (X1) dan sub agen (X2) dan sisanya dependen volume penjualan secara bersama-
2.70% dipengaruhi oleh variabel lain yang sama (simultan) dapat digunakan Uji F.
tidak masuk / ikut dalam penelitian ini. Cara pengujian dengan menggunakan
Hasil perhitungan di atas juga dapat Uji F yaitu dengan melihat besarnya Fhitung
digunakan untuk menyusun persamaan dan dibandingkan dengan besarnya Ftabel atau
model garis regresi linear bergandanya dengan membandingkan nilai probabilitas
adalah Y = 154001.421 + 22860.669x1 + Fhitung dengan 0.05. Jika besarnya Fhitung lebih
17724.868x2 yang dapat diuraikan bahwa : besar dibandingkan dengan Ftabel atau
besarnya probabilitas Fhitung lebih kecil dari
Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 31
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2 Tahun 2014

0.05 maka garis regresi di atas sudah probabilitas = 0.040, thitung untuk sub agen
memenuhi syarat untuk digunakan atau (X2) = 2.534 dengan probabilitas = 0.039
variabel independen yang terdiri dari agen dan ttabel = 1.812, sehingga besarnya thitung
(X1) dan Sub agen (X2) mempunyai untuk X1 dan X2 lebih besar dari besarnya
pengaruh terhadap volume penjualan (Y) ttabel atau probabilitas untuk X1 dan X2 lebih
secara bersama-sama. kecil dari 0.050.
Dari hasil analisa yang terekap pada Dengan demikian dapat disimpulkan
tabel 4.3 di atas diketahui bahwa nilai Fhitung bahwa variabel independen agen mempunyai
= 123.868 dengan probabilitas=0.000, dan pengaruh terhadap volume penjualan secara
Ftabel = 9.55. Sehingga nilai Fhitung lebih besar signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Dan
dari Ftabel, atau nilai probabilitas (0.000) lebih begitu pula variabel independen sub agen
kecil dari 0.05. Dengan demikian dapat mempunyai pengaruh secara signifikan
disimpukan bahwa garis regresi tersebut terhadap volume penjualan pada taraf
sudah memenuhi syarat untuk digunakan dan kepercayaan 95%
variabel independen yang terdiri dari variabel
agen dan sub agen mempunyai pengaruh KESIMPULAN DAN SARAN
secara signifikan terhadap variabel dependen
volume penjualan secara bersama-sama A. Simpulan
(simultan). (1). PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
(CPI) didirikan pada tahun 1972 di Ancol,
C. Uji t Jakarta Utara, sebagai perusahaan Joint
Selain itu untuk mengetahui secara Venture (JV) yang bergerak dalam bidang
lebih rinci pengaruh atau kontribusi masing- agrobisnis dengan kegiatan usaha utama
masing variabel independen yang telah dalam bidang produksi pakan unggas dan
dikemukakan di atas secara parsial (individu) pembibitan unggas untuk dipasarkan ke pasar
terhadap variabel dependen volume domestik. (2) Permasalahan yang dihadapi
penjualan, maka dapat dilihat melalui oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
besarnya R partial. Area Pemasaran Kabupaten Blitar adalah
R partial untuk agen (X1) = 0.689 usaha meningkatkan volume penjualan
atau 68.90%, dan R partial untuk sub agen dengan memperhatikan saluran distribusi
(X2) = 0.692 atau 69.20%, sehingga saluran selektif agen dan sub agen. (3) Saluran
distribusi melalui sub agen lebih besar distribusi selektif melalui agen dan sub agen,
pengaruhnya terhadap volume penjualan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
dibandingkan dengan saluran distribusi agen. volume penjualan yang ditunjukkan dari
Untuk membuktikan tingkat besarnya R Square sebesar 0.973, yang
signifikansi koefisien regresi masing-masing berarti saluran distribusi selektif melalui agen
variabel bebas yaitu saluran distribusi dan sub agen berpengaruh sebesar 97.30%
melalui agen dan sub agen digunakan uji t. terhadap volume penjualan, sementara 2,70%
Pengujian dengan menggunakan uji t dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dilakukan dengan cara membandingkan masuk dalam penelitian ini.(4) Dari hasil uji
besarnya dari thitung untuk masing-masing F diketahui besarnya Ftabel = 9.55, Fhitung =
variabel dengan besarnya ttabel atau 123.868 (Fhitung > Ftabel) dan besarnya p =
membandingkan dengan probabilitas masing- 0,0000 (p < 0.05) berarti ada pengaruh yang
masing variabel bebas dengan 0.05. Apabila signifikan antara saluran distribusi selektif
besarnya thitung lebih besar dari ttabel atau melalui agen dan sub agen terhadap volume
besarnya probabilitas lebih kecil dari 0.05 penjualan secara bersama-sama (simultan).
maka variabel bebas tersebut mempunyai (5) Pengaruh secara parsial dari saluran
pengaruh yang signifikan terhadap volume distribusi selektif melalui agen dan sub agen
penjualan. terhadap volume penjualan yang ditunjukkan
Dari hasil analisa didapat hasil dari besarnya R partial untuk agen (X1) =
bahwa thitung untuk agen (X1)= 2.512 dengan 0.689 atau 68.90%, R partial untuk sub agen
Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 32
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2 Tahun 2014

(X2) = 0.692 atau 69.20%, sehingga saluran Kotler, P, 2000, Manajemen Pemasaran
distribusi selektif melalui sub agen lebih (Marketing Management 9e)
berpengaruh dibandingkan dengan saluran Analisis, Perencanaan, Implementasi
distribusi selektif melalui agen pada PT. Dan Pengendalian Jilid II,
Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area Prenhallindo, Jakarta
Pemasaran Kab. Blitar. ___________, 1999, Manajemen
Pemasaran, Analisis Perencanaan
B. Saran-saran Implementasi Dan Pengendalian
(1).Sebaiknya PT. Charoen Pokphand Jilid I, Erlangga, Jakarta
Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Kunjoroningrat, 2000, Metodologi Penelitian
Blitar dalam menggunakan saluran distribusi Masyarakat, Gramedia, Jakarta
selektif melalui sub agen, karena jenis Marzuki, 1999, Metode Research, BPFE UII,
saluran ini sangat cocok dengan produk yang Yogyakarta
akan dipasarkan dan mempunyai Sumarni, M dan J. Soeprihanto, 1998,
pengaruh yang lebih besar dibandingkan Pengantar Bisnis Dasar-dasar
dengan saluran distribusi selektif melalui Ekonomi Perusahaan, Liberty,
agen.(2)Dalam usaha meningkatkan volume Yogyakarta
penjualan bisa menambah jumlah agen dan Swasta, B., 1998, Manajemen Penjualan,
sub agen, namun lebih diutamakan untuk BPFE, Yogyakarta
menambah sub agen-sub agen.(3)Untuk Umar, H., 1997, Metodologi Penelitian
meningkatkan volume penjualan, hendaknya Aplikasi Dalam Pemasaran, PT.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area Gramedia, Jakarta
Pemasaran Kabupaten Blitar bekerja sama Wahana Komputer, 2004, Pengolahan Data
dengan peternak unggas dengan system mitra Statistik dengan SPSS 12, Andi Ofset,
kerja. Yogyakarta
Winardi, 1991, Marketing Dan Perilaku
DAFTAR PUSTAKA Konsumen, Mandar Maju, Yogyakarta

Ahmad Antoni K. Muda, 2003, Kamus


Lengkap Ekonomi, Gitamedia Press,
Jakarta
Arikunto, S, 1999, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktis, Rineka
Cipta, Jakarta
Carthy, Mc dan Perreouk, William, 1998,
Intisari Pemasaran Sebuah
Ancangan Manajemen Global Jilid
II, Bina Aksara, Jakarta
Engel, 2000, Perilaku Konsumen Jilid I,
Binaupa Aksara, Jakarta
Hadi, S, 2000, Metodologi Research, Andi
Offset, Yogyakarta
___________, 1999, Analisa Regresi, Andi
Offset, Yogyakata
Kartono, K, 2000, Pengantar Metodologi
Riset Pemasaran, Alumni, Bandung
Kotler, P, 1999, Manajemen Pemasaran
(Marketing Management 9e)
Analisis, Perencanaan, Implementasi
Dan Pengendalian Jilid I,
Prenhallindo, Jakarta
Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 33
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.2 Tahun 2014

Analisis Saluran Distribusi Selektif Agen Dan Sub Agen Terhadap Volume Penjualan (Studi kasus pada PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) (Nurani dan Teguh Wuryanto) | 34

Anda mungkin juga menyukai