Anda di halaman 1dari 10

HASDIANA SAWATI,SP, MP

2016
Prinsip adalah suatu pernyataan tentang
kebijaksanaan yang dijadikan pedoman
dalam pengambilan keputusan dan
melaksanakan kegiatan secara konsisten
(Mathews, 1995).
Prinsip berlaku umum, dapat diterima secara
umum, dan telah diyakini kebenarannya dari
berbagai pengamatan dalam kondisi yang
beragam.
Prinsip dapat dijadikan sebagai landasan
pokok yang benar bagi pelaksanaan kegiatan.
Prinsip otonomi daerah dan desentralisasi
Memberikan kewenangan kepada kelembagaan
penyuluh pertanian untuk menetapkan sendiri
penyelenggaraan penyuluhan pertanian sesuai
dengan kondisi daerah masing2 , sesuai dengan
kebutuhan spesefik lokalita penyelenggaraannya
menajdi kewenangan daerah otonomi masing2
Prinsip Kemitrasejajaran
Memberikan landasan bahwa penyuluhan
pertanian diselenggarakan berdasarkan atas
kesejajaran kedudukan antara penyuluh petani dan
PETANI keluarganya serta masyarakat agribisnis
Prinsip demokrasi
Memberikan landasan bahwa penyelenggaraan
penyuluhan pertanian diselenggarakan dengan
menghargai dan mengakomodasi berbagai
pendapat dan aspirasi semua pihak yang terlibat
dalam penyuluhan pertanian
Prinsip kesejahteraan
Makna secara filosofi penyuluhan pertanian yang
terkandung dalam UU No 16 Tahun 2006 : bekerja
bersama masyarakat dalam melakukan usahanya
untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesadarannya
dalam pelesatrian lingkungan hidup

Penyuluhan sebagai proses kerjasama maka dapat


dikemukakan filosofi sebagai karakter orang timur
yaiu saling asah, asih dan asuh yang intinya bahwa
kagiatan penyuluhan merupakan proses
pembelajaran yang dijiwai oleh sifat sifat seseorang
yang amat muliah yaitu saling memberi dan
menerima siatu inovasi serta mampu menghargai
pendapat orang lain dalam rangkah untuk
memperbaiki usahnya yang lebih menguntungkan
Ada Empat hal yang penting terkait filosofi penyuluhan
pertanian yaitu :

Penyuluh harus bekerjasama dengan masyarakat bukan


bekerja untuk masyarakat. Kehadiran penyuluh harus
mampu menumbuhkan, menggerakkan, serta memelihara
partisipasi masyarakat, bukan sebagai penentu atau
pemaksa.

Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan tetapi


justru harus mampu mendorong terciptanya kreativitas
dan kemandirian masyarakat, agar memiliki kemampuan
berswakarsa, swadaya, dan swakelola bagi
terselenggaranya kegiatan guna tercapainya tujuan,
harapan dan keinginan-keinginan masyarakat sasarannya.

Penyuluhan harus mengacu pada terwujudnya


kesejahteraan ekonomi masyarakat dan

Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan harkatnya


dan martabat manusia sebagai individu, kelompok dan
masyarakat umumnya
Penyuluhan adalah proses pendidikan yang
bertujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap
dan keterampilan masyarakat.
Sasaran penyuluhan adalah segenap warga
masyarakat (pria, wanita dan anak-anaknya) untuk
menjawab kebutuhan dan keinginannya.
Penyuluhan mengajar masyarakat tentang apa yang
diinginkannya, dan bagaimana cara mencapai
keinginan-keinginan itu.
Penyuluhan bertujuan membantu masyarakat agar
mampu menolong dirinya sendiri.
Penyuluhan adalah belajar sambil bekerja dan
percaya tentang apa yang dilihatnya.
Penyuluhan adalah pengembangan individu,
pimpinan mereka, dan pengembangan dunianya
secara keseluruhan.
Penyuluhan adalah bentuk kerjasama untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan
masyarakat.
Penyuluhan adalah pekerjaan yang diselaraskan
dengan budaya masyarakatnya,
Penyuluhan adalah prinsip hidup dengan saling
berhubungan, saling menghormati dan saling
mempercayai antara satu sama lainnya.
Penyuluhan merupakan kegiatan dua arah.
Penyuluhan merupakan proses pendidikan
yang berkelanjutan.
Etika, adalah tata pergaulan yang khas atau ciri-ciri
perilaku yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi,
mengasosiasikan diri, dan dapat merupakan sumber
motivasi untuk berkarya dan berprestasi bagi kelompok
tertentu yang memilikinya.
Etika bukanlah peraturan, tetapi lebih dekat kepada nilai-
nilai moral untuk membangkitkan kesadaran beritikad
baik, jika dilupakan atau dilanggar akan berakibat kepada
tercemarnya pribadi yang bersangkutan, kelompoknya,
dan anggota kelompoknya (Kartono M, 1987).
Kegiatan penyuluhan bukan lagi menjadi kegiatan
sukarela tetapi telah berkembang menjadi profesi, karena
itu setiap penyuluh perlu memegang teguh Etika
Penyuluhan.
Perilaku yang perlu ditunjukkan atau diragakan oleh
setiap penyuluh (SalmonP, 1987) adalah:

Perilaku sebagai manusia seutuhnya, yaitu manusia


yang beriman kepada Tuhan YME, jujur dan disiplin.
Perilaku sebagai anggota masyarakat, yaitu mau
menghormati adat/kebiasaan masyarakatnya,
menghormati pelaku utama dan pelaku usaha
agribisnis dan keluarganya (apapun keadaan dan
status sosial-ekonominya) dan menghormati sesama
penyuluh.
Perilaku yang menunjukkan penampilannya sebagai
yang andal, yaitu berkeyakinan kuat atas manfaat
tugasnya, kerjanya, memiliki jiwa kerjasama yang
tinggi dan berkemampuan untuk bekerja teratur.
Perilaku yang mencerminkan dinamika, yaitu ulet,
mental dan semangat kerja yang tinggi, selalu
berusaha mencerdaskan diri dan selalu berusaha
mengkaitkan kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai