Anda di halaman 1dari 11

PENYULUHAN PERTANIAN

“FALSAFAH, PRINSIP DAN ETIKA


PENYULUHAN PERTANIAN”

SITI FATIMAH (184210066)


AGRIBISNIS A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
 FALSAFAH PENYULUHAN PERTANIAN

Falsafah berarti pandangan, yang akan dan harus diterapkan.


Falsafah penyuluhan adalah Bekerja bersama masyarakat untuk
membantunya agar mereka dapat membantu dirinya meningkatkan
harkatnya sebagai manusia. Falsafah penyuluhan juga berpijak pada
pentingnya pengembangan individu dalam menumbuhkan
masyarakat dan bangsa.
Falsafah penyuluhan berakar pada falsafah Negara Pancasila,
terutama pada sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Jika pelaku utama
dan pelaku usaha perikanan  diminta bekerja keras meningkatkan
produksinya, seluruh warga Indonesia harus mau mengangkat harkat
mereka, demi kemanusiaan dan keadilan sosial, yang berlandaskan
pada kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghargai prinsip
demokrasi, serta demi tercapainya persatuan bangsa (Margono
Slamet, 1989).
Dari falsafah penyuluhan pertanian (Ensminer, 1962) dapat dirumuskan:
1. Penyuluhan adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk
mengubah pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat.
2. Sasaran penyuluhan adalah segenap warga masyarakat (pria,
wanita dan anak-anaknya) untuk menjawab kebutuhan dan
keinginannya.
3. Penyuluhan mengajar masyarakat tentang apa yang diinginkannya,
dan bagaimana cara mencapai keinginan-keinginan itu.
4. Penyuluhan bertujuan membantu masyarakat agar mampu
menolong dirinya sendiri.
5. Penyuluhan adalah “belajar sambil bekerja” dan “percaya tentang
apa yang dilihatnya”.
6. Penyuluhan adalah pengembangan individu, pimpinan mereka,
dan pengembangan dunianya secara keseluruhan.
7. Penyuluhan adalah bentuk kerjasama untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.
8. Penyuluhan adalah pekerjaan yang diselaraskan dengan budaya
masyarakatnya,
9. Penyuluhan adalah prinsip hidup dengan saling berhubungan,
saling menghormati dan saling mempercayai antara satu sama
lainnya.
10. Penyuluhan merupakan kegiatan dua arah.
11. Penyuluhan merupakan proses pendidikan yang berkelanjutan.
 PRINSIP PENYULUHAN PERTANIAN

Prinsip adalah suatu pernyataan tentang kebijaksanaan yang


dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan
kegiatan secara konsisten (Mathews, 1995). Prinsip berlaku umum,
dapat diterima secara umum, dan telah diyakini kebenarannya dari
berbagai pengamatan dalam kondisi yang beragam. Prinsip dapat
dijadikan sebagai landasan pokok yang benar bagi pelaksanaan
kegiatan.
Menurut Valera, et al (1987) Prinsip Penyuluhan Pertanian
adalah:
1. bekerja dengan klien, bukan untuk klien
2. bekerjasama dan melakukan koordinasi dengan organisasi
pembangunan lainnya
3. pertukaran informasi yang bersifat dua arah
4. bekerja dengan kelompok-kelompok sasaran yang berbeda-beda
di masyarakat
5. bekerja melalui apa yang klien ketahui dan miliki
6. masyarakat harus ikut serta dalam semua aspek kegiatan
pendidikan dan penyuluhan
 ETIKA PENYULUHAN PERTANIAN

Etika, adalah tata pergaulan yang khas atau  ciri-ciri perilaku


yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi, mengasosiasikan
diri, dan dapat merupakan sumber motivasi untuk berkarya dan
berprestasi bagi kelompok tertentu yang memilikinya. Etika bukanlah
peraturan, tetapi lebih dekat kepada nilai-nilai moral untuk
membangkitkan kesadaran beritikad baik, jika dilupakan atau
dilanggar akan berakibat  kepada tercemarnya pribadi yang
bersangkutan, kelompoknya, dan anggota kelompoknya (Kartono M,
1987).
Diperlukan sebuah kode etik yang dapat dipakai sebagai acuan
perilaku profesi bagi Penyuluh Pertanian dalam melaksanakan
tugasnya. Kode etik ini diberi nama Panca Etika Penyuluh
Pertanian, yaitu:
1. Penyuluh Pertanian beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta senantiasa menghormati dan memperlakukan
petani-nelayan beserta keluarganya sebagai subjek dan mitra
kerja yang berkedudukan sederajat dengan dirinya.
2. Penyuluh Pertanian senantiasa menempatkan keinginan dan
kebutuhan petani-nelayan sebagai dasar utama pertimbangan
dalam mengembangkan program apapun bersama petani-
nelayan berserta keluarganya.
3. Penyuluh Pertanian senantiasa lugas, tulus dan jujur dalam
menyampaikan informasi, saran ataupun rekomendasi dan
bertindak sebagai motivator, dinamisator, fasilitator serta
katalisator dalam membimbing petani-nelayan beserta
keluarganya.
4. Penyuluh Pertanian senantiasa memiliki dedikasi dan pengabdian
untuk membela kepentingan petani-nelayan atas dasar
kebenaran serta dalam melaksanakan tugas senantiasa
memperlihatkan perilaku teladan, serasi, selaras dan seimbang
kepada semua pihak.
5. Penyuluh Pertanian senantiasa memelihara kesetiakawanan dan
citra korps Penyuluh Pertanian atas prinsip “Silih Asuh-Silih Asih
dan Silih Asah” serta senantiasa bersikap dan bertingkah laku
yang menghormati agama, kepercayaan, aturan, norma, dan
adat istiadat setempat.

Anda mungkin juga menyukai