0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang falsafah, prinsip, dan etika penyuluhan pertanian. Falsafah penyuluhan bertujuan untuk membantu masyarakat agar dapat membantu diri sendiri melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Prinsip penyuluhan meliputi bekerja dengan klien dan masyarakat serta pertukaran informasi dua arah. Etika penyuluhan meliputi lima butir yakni keimanan, kepent
Dokumen tersebut membahas tentang falsafah, prinsip, dan etika penyuluhan pertanian. Falsafah penyuluhan bertujuan untuk membantu masyarakat agar dapat membantu diri sendiri melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Prinsip penyuluhan meliputi bekerja dengan klien dan masyarakat serta pertukaran informasi dua arah. Etika penyuluhan meliputi lima butir yakni keimanan, kepent
Dokumen tersebut membahas tentang falsafah, prinsip, dan etika penyuluhan pertanian. Falsafah penyuluhan bertujuan untuk membantu masyarakat agar dapat membantu diri sendiri melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Prinsip penyuluhan meliputi bekerja dengan klien dan masyarakat serta pertukaran informasi dua arah. Etika penyuluhan meliputi lima butir yakni keimanan, kepent
AGRIBISNIS A FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU FALSAFAH PENYULUHAN PERTANIAN
Falsafah berarti pandangan, yang akan dan harus diterapkan.
Falsafah penyuluhan adalah Bekerja bersama masyarakat untuk membantunya agar mereka dapat membantu dirinya meningkatkan harkatnya sebagai manusia. Falsafah penyuluhan juga berpijak pada pentingnya pengembangan individu dalam menumbuhkan masyarakat dan bangsa. Falsafah penyuluhan berakar pada falsafah Negara Pancasila, terutama pada sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Jika pelaku utama dan pelaku usaha perikanan diminta bekerja keras meningkatkan produksinya, seluruh warga Indonesia harus mau mengangkat harkat mereka, demi kemanusiaan dan keadilan sosial, yang berlandaskan pada kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghargai prinsip demokrasi, serta demi tercapainya persatuan bangsa (Margono Slamet, 1989). Dari falsafah penyuluhan pertanian (Ensminer, 1962) dapat dirumuskan: 1. Penyuluhan adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat. 2. Sasaran penyuluhan adalah segenap warga masyarakat (pria, wanita dan anak-anaknya) untuk menjawab kebutuhan dan keinginannya. 3. Penyuluhan mengajar masyarakat tentang apa yang diinginkannya, dan bagaimana cara mencapai keinginan-keinginan itu. 4. Penyuluhan bertujuan membantu masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri. 5. Penyuluhan adalah “belajar sambil bekerja” dan “percaya tentang apa yang dilihatnya”. 6. Penyuluhan adalah pengembangan individu, pimpinan mereka, dan pengembangan dunianya secara keseluruhan. 7. Penyuluhan adalah bentuk kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. 8. Penyuluhan adalah pekerjaan yang diselaraskan dengan budaya masyarakatnya, 9. Penyuluhan adalah prinsip hidup dengan saling berhubungan, saling menghormati dan saling mempercayai antara satu sama lainnya. 10. Penyuluhan merupakan kegiatan dua arah. 11. Penyuluhan merupakan proses pendidikan yang berkelanjutan. PRINSIP PENYULUHAN PERTANIAN
Prinsip adalah suatu pernyataan tentang kebijaksanaan yang
dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan kegiatan secara konsisten (Mathews, 1995). Prinsip berlaku umum, dapat diterima secara umum, dan telah diyakini kebenarannya dari berbagai pengamatan dalam kondisi yang beragam. Prinsip dapat dijadikan sebagai landasan pokok yang benar bagi pelaksanaan kegiatan. Menurut Valera, et al (1987) Prinsip Penyuluhan Pertanian adalah: 1. bekerja dengan klien, bukan untuk klien 2. bekerjasama dan melakukan koordinasi dengan organisasi pembangunan lainnya 3. pertukaran informasi yang bersifat dua arah 4. bekerja dengan kelompok-kelompok sasaran yang berbeda-beda di masyarakat 5. bekerja melalui apa yang klien ketahui dan miliki 6. masyarakat harus ikut serta dalam semua aspek kegiatan pendidikan dan penyuluhan ETIKA PENYULUHAN PERTANIAN
Etika, adalah tata pergaulan yang khas atau ciri-ciri perilaku
yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi, mengasosiasikan diri, dan dapat merupakan sumber motivasi untuk berkarya dan berprestasi bagi kelompok tertentu yang memilikinya. Etika bukanlah peraturan, tetapi lebih dekat kepada nilai-nilai moral untuk membangkitkan kesadaran beritikad baik, jika dilupakan atau dilanggar akan berakibat kepada tercemarnya pribadi yang bersangkutan, kelompoknya, dan anggota kelompoknya (Kartono M, 1987). Diperlukan sebuah kode etik yang dapat dipakai sebagai acuan perilaku profesi bagi Penyuluh Pertanian dalam melaksanakan tugasnya. Kode etik ini diberi nama Panca Etika Penyuluh Pertanian, yaitu: 1. Penyuluh Pertanian beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta senantiasa menghormati dan memperlakukan petani-nelayan beserta keluarganya sebagai subjek dan mitra kerja yang berkedudukan sederajat dengan dirinya. 2. Penyuluh Pertanian senantiasa menempatkan keinginan dan kebutuhan petani-nelayan sebagai dasar utama pertimbangan dalam mengembangkan program apapun bersama petani- nelayan berserta keluarganya. 3. Penyuluh Pertanian senantiasa lugas, tulus dan jujur dalam menyampaikan informasi, saran ataupun rekomendasi dan bertindak sebagai motivator, dinamisator, fasilitator serta katalisator dalam membimbing petani-nelayan beserta keluarganya. 4. Penyuluh Pertanian senantiasa memiliki dedikasi dan pengabdian untuk membela kepentingan petani-nelayan atas dasar kebenaran serta dalam melaksanakan tugas senantiasa memperlihatkan perilaku teladan, serasi, selaras dan seimbang kepada semua pihak. 5. Penyuluh Pertanian senantiasa memelihara kesetiakawanan dan citra korps Penyuluh Pertanian atas prinsip “Silih Asuh-Silih Asih dan Silih Asah” serta senantiasa bersikap dan bertingkah laku yang menghormati agama, kepercayaan, aturan, norma, dan adat istiadat setempat.