Anda di halaman 1dari 20

PENYULUHAN PERTANIAN

“MATERI PENYULUHAN”

OLEH:

SITI FATIMAH (184210066)


AGRIBISNIS 6A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
 RAGAM MATERI PENYULUHAN
Materi penyuluhan adalah pesan yang ingin
disampaikan dalam proses komunikasi pembangunan.
Pesan yang disampaikan dalam setiap proses komunikasi
dapat dibedakan dalam bentuk – bentuk pesan yang
bersifat: informatif, persuasif, dan entertainment. Pesan
yang disampaikan dalam proses penyuluhan harus bersifat
inovatif yang mampu mengubah atau mendorong
terjadinya perubahan – perubahan ke arah terjadinya
pembaharuan dalam segala aspek kehidupan masyarakat
penerima manfaat demi terwujudnya perbaikan –
perbaikan mutu hidup setiap individu dan seluruh warga
masyarakat yang bersangkutan.
Selaras dengan pengertian tentang “inovasi”. Rahim
(1971) membedakan adanya dua macam pesan, yaitu:
pesan ideologis dan pesan informatif.
1. Pesan ideologis, adalah konsep dasar yang melandasi
dan dijadikan alasan untuk melaksanakan perubahan –
perubahan atau pembangunan yang direncanakan
demi terwujudnya perbaikan mutu hidup. Perbaikan
mutu hidup masyarakat dalam arti: meningkatkan
kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, meningkatkan
pemerataan dan mengurangi kesenjangan, memperluas
lapangan dan kesempatan kerja, dan menjamin
kebebasan dari segala macam bentuk penindasan
(Seers, 1981).
2. Pesan informatif, adalah segala bentuk
informasi yang berkaitan dengan dan
bergantung pada pesan ideologinya. Pesan
informatif dapat berbentuk kebijakan
pembangunan, nilai – nilai sosial budaya, dan
semua informasi yang berkaitan dengan tujuan
yang ingin dicapai serta segala macam upaya
yang ingin dilaksanakan melalui kegiatan –
kegiatan pembangunan yang direncanakan,
seperti: ide – ide, metoda, petunjuk teknis,
informasi teknologi baru, dan sebagainya.
Havelock (1969), membedakan 4 (empat)
macam tipe pesan, yaitu: pengetahuan dasar, hasil
riset terapan dan pengembangan, pengetahuan
praktis dan pesan dari penggunanya. Dalam
kehidupan sehari – hari, keempat tipe pesan
tersebut ternyata memiliki keterkaitan dan saling
berhubungan satu sama lainnya:
1. Pengetahuan tentang ilmu dasar
Merupakan hasil penelitian dasar yang berupa metoda
dan teori – teori, yang belum dapat dijadikan acuan
untuk langsung diterapkan oleh masyarakat luas.
2. Hasil riset terapan dan pengembangan atau
pengujian
Riset terapan dan pengembangan/pengujian, pada
hakekatnya merupakan kegiatan lanjutan untuk mengkaji
hasil – hasil penelitian dasar jika diterapkan di suatu
wilayah dengan kondisi fisik/alami atau kondisi sosial
budaya tertentu.
3. Pengetahuan praktis
Pengetahuan praktis, merupakan ringkasan dari hasil riset
terapan dan pengembangan/pengujian yang telah “diolah”
dan dikaji ulang menjadi informasi yang mudah dipahami
oleh semua pihak yang ingin menggunakannya.
4. Pesan pengguna
Pesan pengguna dapat berupa masukan bagi kegiatan
penelitian (ilmu dasar dan terapan) praktis, atau dapat
dijadikan pengetahuan praktis baru yang dapat
dimanfaatkan oleh penyuluh atau warga masyarakat
yang lainnya.
Khususnya untuk penyuluhan pertanian, ragam materi yang
perlu dipersiapkan dalam setiap kegiatan penyuluhan perlu
mencakup (Vademecum Bimas, 1977):
a. Kebijakan dan peraturan – peraturan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembangunan pertanian
b. Hasil – hasil penelitian/pengujian dan rekomendasi teknis yang
permintaan oleh instansi yang berwenang
c. Pengalaman petani yang telah berhasil
d. Informasi pasar seperti: harga barang, penawaran dan
permintaan produk usahatani
e. Petunjuk teknis tentang penggunaan alat dan sarana produksi
f. Informasi mengenai kelembagaan dan kemudahan – kemudahan
yang berkaitan dengan pembangunan pertanian
g. Dorongan dan rancangan untuk terciptanya swakarsa, swadaya,
dan swakarya masyarakat
 POKOK-POKOK BAHASAN
Ragam pokok bahasan di dalam kegiatan
penyuluhan tidak hanya dibatasi pada hal – hal
yang berkaitan langsung dengan kegiatan yang
harus dikerjakan, tetapi juga harus mencakup hal
– hal yang berkaitan dengan upaya perbaikan
kesejahteraan keluarganya, dan hal – hal yang
berkaitan dengan kehidupan yang harus dihadapi
di tengah – tengah masyarakatnya.
Ragam pokok bahasan yang diperlukan dalam
kegiatan penyuluhan pertanian, yaitu seperti
berikut ini:
1. Ilmu budidaya pertanian, yang tidak hanya
berisikan petunjuk atau informasi tengan “apa”
yang harus dikerjakan, tapi juga mencakup:
mengapa, bagaimana, berapa, kapan, dan
dimana kegiatan itu harus dilaksanakan agar
dapat menaikkan hasil dan pendapat serta
memperbaiki kesejahteraan dirinya sendiri,
keluarganya, maupun masyarakatnya.
2. Ilmu ekonomi pertanian, yang diarahkan kepada perbaikan
pengelolaan usahatani yang lebih efisien agar dapat lebih
memberikan manfaat ekonomi (pendapatan, keuntungan)
yang lebih tinggi.
3. Ilmu pengelolaan rumah tangga petani, peterson (1960)
mengemukakan beberapa pokok bahasan yang perlu
diperhatikan dalam pengelolaan rumah tangga petani yang
mencakup:
◦ Pengenalan tentang makna dan hubungan antara usahatani dengan
ekonomi rumah tangga
◦ Pengelolaan ekonomi rumah tangga secara keseluruhan (termasuk
usahataninya), yang mencakup: inventarisasi sumber daya yang
tersedia dan dapat dimanfaatkan optimal alokasi sumberdaya
perencanaan dan evaluasi pengelolaan ekonomi rumah tangga.
4. Pelembagaan petani
5. Politik pembangunan pertanian, hal ini
sangat penting karena tujuan pembangunan
pertanian tidak hanya untuk perbaikan mutu
hidup per orang atau perbaikan kesejahteraan
masyarakat setempat saja, melainkan demi
terwujudnya perbaikan mutu hidup dan
kesejahteraan seluruh masyarakat dalam
negara yang bersangkutan.
 SUMBER MATERI PENYULUHAN
Sumber – sumber materi penyuluhan, dapat
dikelompokkan menjadi beberapa yaitu:
1. Sumber resmi dari instansi pemerintah, baik yang berasal
dari:
a) Departemen/dinas – dinas terkait
b) lembaga penelitian dan pengembangan
c) pusat – pusat pengkajian
d) pusat – pusat informasi
e) pengujian lokal yang dilaksanakan oleh penyuluh
2. Sumber resmi dari lembaga – lembaga swasta/lembaga
swadaya masyarakat, yang khusus bergerak di bidang
penelitian, pengkajian dan penyebaran informasi
3. Pengalaman petani, baik dari pengalaman
usahataninya sendiri atau hasil dari “petak
pengalaman” yang dilakukan secara khusus
dengan atau tanpa bimbingan penyuluhan
4. Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya:
informasi pasar dari para pedagang,
perguruan tinggi
5. Publikasi (buku teks, jurnal), media masa
(majalah, surat kabar, tabloid), internet, dll.
Sehubungan dengan ragam sumber materi yang
disebutkan di atas, perlu diingat bahwa:
1. Materi yang berasal dari lembaga – lembaga resmi
(pemerintah atau swasta) seringkali tidak selalu sesuai
dengan kondisi pengguna, meskipun telah teruji melalui
metoda ilmiah tertentu.
2. Materi yang berasal dari pengalaman petani, seringkali
masih diragukan keterandalannya (ketepatan dan
ketelitiannya), karena seringkali tidak dilaksanakan
dengan memperhatikan metode ilmiah tertentu.
3. Materi yang berasal dari sumber lain, seringkali tidak
jujur, karena melekat kepentingan – kepentingan tertentu
yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan pengguna.
 SIFAT-SIFAT MATERI PENYULUHAN

Ditinjau dari sifatnya, Mardikanto (1985)


membedakan adanya tiga macam materi
penyuluhan, yaitu:
1. Berisi pemecahan masalah yang sedang dan
akan dihadapi
Seperti yang tersebut dalam filosofi penyuluhan yang
berusaha untuk: membantu orang lain agar mereka
dapat membantu dirinya sendiri, materi yang berisikan
pemecahan masalah merupakan kebutuhan utama yang
diperlukan oleh masyarakat penerima manfaat
2. Berisi petunjuk dan rekomendasi, yang harus dilaksanakan
Materi penyuluhan yang berupa petunjuk/rekomendasi yang harus
dilaksanakan, seringkali sangat diharapkan oleh masyarakat
penerima manfaat, meskipun kurang memperoleh prioritas dibanding
dengan materi yang berisi pemecahan masalah.
3. Materi yang bersifat intrumental
Materi penyuluhan yang ini tidak harus “dikonsumsi” dalam waktu
cepat, tetapi merupakan materi yang perlu diperhatikan dan
mempunyai manfaat jangka panjang, seperti: kewirausahaan,
pembentukan koperasi, pembinaan kelompok, dll.

Sesuai dengan sifatnya, materi – materi yang disampaikan


sebaiknya berkaitan dengan upaya peningkatan dinamika
kelompok, dorongan bagi tumbuhnya swakarsa, swakarya, dan
swadaya atau hal – hal yang berkaitan dengan kemandirian
yang lain.
 PEMILIHAN MATERI PENYULUHAN
Arboleda (1981) memberikan acuan agar
setiap penyuluh mampu membedakan ragam
materi penyuluhan yang ingin disampaikan pada
kegiatannya seperti pada gambar:
1. Materi pokok, yaitu materi yang benar – benar dibutuhkan dan
harus diketahui oleh penerima manfaat utamanya. Sedikitnya
mencakup 50% dari seluruh materi yang ingin disampaikan pada
saat yang sama.
2. Materi yang penting, yaitu materi yang berisi dasar pemahaman
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan yang
dirasakan oleh penerima manfaatnya. Materi ini diberikan sekitar
30% dari seluruh materi yang ingin disampaikan.
3. Materi penunjang, yaitu materi yang masih berkaitan dengan
kebutuhan yang dirasakan, yang sebaiknya diketahui oleh
penerima manfaat untuk memperluas cakrawala pemahamannya
tentang kebutuhan yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal
sebanyak 20% dari seluruh materi yang disampaikan.
4. Materi yang mubazir, yaitu materi yang sebenarnya tidak perlu dan
tidak ada hubungannya dengan kebutuhan yang dirasakan oleh
masyarakat penerima manfaat. Oleh karena itu, dalam setiap
kegiatan penyuluhan sebaiknya dihindari penyampaian materi ini.

Anda mungkin juga menyukai