PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Tujuan Teknik?
2. Apa Pengertian dan Tujuan Pendampingan?
3. Apa Pengertian dan Tujuan Pengembangan?
4. Apa Pengertian dan Tujuan Ekonomi?
5. Apa Pengertian dan Tujuan Masyarakat?
6. Apa Prinsip Dasar Pendampingan dan Pengembangan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Agar Mengetahui Pengertian dan Tujuan Teknik!
2. Agar Mengetahui Pengertian dan Tujuan Pendampingan!
3. Agar Mengetahui Pengertian dan Tujuan Pengembangan!
4. Agar Mengetahui Pengertian dan Tujuan Ekonomi!
1
5. Agar Mengetahui Pengertian dan Tujuan Masyarakat!
6. Agar Mengetahui Prinsip Dasar Pendampingan dan Pengembangan!
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pendampingan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh fasilitator atau
pendamping masyarakat dalam berbagai kegiatan program. Fasilitator juga
seringkali disebut fasilitator masyarakat (community facilitator/CF) karena
tugasnya lebih sebagai pendorong, penggerak, katalisator, motivator masyarakat,
sementara pelaku dan pengelola kegiatan adalah masyarakat sendiri.
Pendampingan sebagai suatu strategi yang umum digunakan oleh
pemerintah dan lembaga non profit dalam upaya meningkatkan mutu dan
kualitas dari sumber daya manusia, sehingga mampu mengindentifikasikan
dirinya sebagai bagian dari permasalahan yang dialami dan berupaya untuk
mencari alternative pemecahan masalah yang dihadapi. Kemampuan sumber
daya manusia sangat dipengaruhi oleh keberdayaan dirinya sendiri. Oleh
karena itu sangat dibutuhkan kegiatan pemberdayaan disetiap kegiatan
pendampingan. 4 Adapun tujuan dari pendampingan ialah:
1. Mengubah klien menuju pertumbuhan;
2. Membantu klien mencapai pemahaman diri secara penuh dan utuh;
3. Membantu klien untuk belajar berkomunikasi dengan lebih sehat;
4. Membantu klien untuk berlatih tingkah laku baru yang lebih sehat;
5. Membantu klien agar belajar mengungkapkan diri secara penuh dan utuh;
6. Membantu klien agar dapat bertahan pada masa kini, menerima keadaan
dengan lapang dada dan mengatur kehidupan dengan kondisi yang baru;
7. Membantu klien untuk menghilangkan gejala-gejala yang dapat
membuatnya menjadi disfungsional.5
4
Harry Hikmat, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, (Bandung : Humaniora Utama Press,
2010), hlm. 66-70.
5
Albertina Nasri, Proses Pendampingan, (Jakarta: Fisip UI, 2008), hlm. 16.
4
sehingga masyarakat memiliki berbagai pilihan nyata menyangkut masa depan
mereka.6
Menurut Gordon G. Darkenwald dan Sharan B. Meriam,
pengembangan masyarakat berintikan kegiatan sosial yang difokuskan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial. Dalam pengembangan masyarakat,
batasan anatara belajar dan bekerja sangat tipis, karena keduanya berjalan
secara terpadu.7
Sedangkan menurut Twelvetrees pengembangan masyarakat adalah
“the process of assisting ordinary people to improve their own communities
by undertaking collective actions.”8 Artinya upaya untuk membantu orang-
orang dalam meningkatkan kelompok mereka sendiri dengan cara melakukan
usaha bersama-sama. Tujuan dari pengembangan ialah:9
1. Mengentaskan masyarakat dari kemiskinan kultural dan kemiskinan
absolut;
2. Meningkatkan kualitas SDM yang lebih berkeadilan;
3. Mengembangkan kemandirian dan keswadayanan masyarakat yang lemah
dan tak berdaya;
4. Meningkatkan status kesehatan masyarakat secara merata.
6
Zubaedi, Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktik, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013), hlm. 4.
7
Ibid., hlm. 6.
8
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2014) hlm. 38.
9
Dumasari, Dinamika Pengembangan Masyarakat Partisipatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2014), hlm. 28-29.
10
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2001), h. 854.
5
cara menghasilkan, mengedarkan, membagi serta memakai barang dan jasa
dalam masyarakat sehingga kebutuhan materi masyarakat dapat terpenuhi
sebaik-baiknya. Kegiatan ekonomi dalam masyarakat adalah mengatur urusan
harta kekayaan baik yang menyangkut kepemilikkan, pengembangan maupun
distribusi.11
Manusia hidup dalam suatu kelompok yang membentuk suatu sistem.
Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai interaksi, kaitan, atau
hubungan dari unsurunsur yang lebih kecil membentuk satuan yang lebih
besar dan komplek sifatnya. Dengan demikian sistem ekonomi adalah
interaksi dari unit-unit yang kecil (paran konsumen dan produsen) ke dalam
unit ekonomi yang lebih besar disuatu wilayah tertentu.12
Adapun ekonomi masyarakat adalah sistem ekonomi yang berbasis
pada kekuatan ekonomi masyarakat. Dimana ekonomi masyarakat sendiri
adalah sebagian kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan masyarakat
kebanyakan yang dengan cara swadaya mengelola sumber daya ekonomi apa
saja yang dapat diusahakan, yang selanjutnya disebut sebagai usaha kecil dan
menengah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, kerajinan, makanan dan sebagainya. Tujuan dari perekonomian
adalah:
1. Untuk mensejahterakan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat;
2. Mencapai kemudahan dan kepuasan.
11
M. Sholahuddin, Asas-Asas Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.3
12
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi,(Jakarta: Rajawali Pers:2009), h.2.
6
Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal
dari kata Latin socius yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari
kata bahasa Arab syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi).
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah
ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai
prasarana melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi.
Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu,
dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan
kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu: Interaksi antar warga-
warganya, adat istiadat, kontinuitas waktu, rasa identitas kuat yang mengikat
semua warga. 13
Adapun tujuan dari masyarakat adalah:
1. Menjadikan masyarakat mempunyai peraturan dalam hidup;
2. Untuk memelihara ketertiban dan melindungi kepentingan orang dalam
pergaulan hidup di masyarakat;
3. Memiliki kehidupan yang lebih sejahtera;
4. Meningkatkan kesehatan dalam hidup;
5. Menciptakan lapangan kerja dan sebagai pekerja agar terpenuhinya
kebutuhan hidup.
13
Soerjono Soekanto, Suatu Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Raja Persada, 2002), hlm. 22.
7
2. Pendamping sebagai Fasilitator
Masyarakat sebagai Pelaku Konsekuensi dari prinsip pertama adalah
perlunya pendamping menyadari perannya sebagai fasilitator dan
bukannya sebagai pelaku atau guru. Untuk itu perlu sikap rendah hati serta
kesediaan belajar dari masyarakat dan menempatkan warga masyarakat
sebagai narasumber utama dalam memahami keadaan masyarakat itu
sendiri.
3. Saling Belajar, Saling Berbagi Pengalaman
Salah satu prinsip pendampingan untuk pemberdayaan masyarakat
adalah pengakuan akan pengalaman dan pengetahuan lokal masyarakat.14
BAB III
14
Ravik Karsidi, Pengorganisasiam Potensi Pembangunan Masyarakat, Suatu Model
Menumbuhkan Partisipasi, (Surakarta: KNPI, 1998), hlm. 32.
8
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
9
Deliarnov, 2009. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Rajawali Pers: Jakarta.
10