Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Disusun Oleh :
Tiara Putwi Meintari Dewi (110121010)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AL IRSYAD CILACAP
2022

KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kecenderungan pemberdayaan di dalam kehidupan masyarakat mengandung dua unsur


atau konsep penting, antara lain konsep pemberdayaan masyarakat tersebut adalah sebagai
berikut;
1. Proses
Proses yakni suatu pemberdayaan yang menekankan pada proses struktural kekuasaan,
kekuatan, atau kemampuan kepada masyarakat agar individu yang bersangkutan menjadi lebih
berdaya satu sama lainnya. Keberdayaan ini dibentuk dengan kerjasama dan saling mendorong
antar kehidupan masyarakat.
2. Sekunder
Sekunder yakni suatu konsep pemberdayaan masyarakat yang menekankan pada proses
menstimulasi dalam mendorong masyarakat untuk meningkatkan kemampuan atau
keberdayaan melalui dialog yang interaktif, antara pihak satu dengan lainnya yang sesuai
dengan kepentingan masyarakat.
3. Keberdayaan masyarakat
Keberdayaan masyarakat adalah konsep pemberdayaan yang dilakukan dengan menggali
potensi serta kreatifitas masyarakat dalam meningkatkan kemandiriannya. Langkah ini
dilakukan setelah serangkaian dialog serta prosesi arti sosialisasi dilakukan.

PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara,
melindungi dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran kemauan dan
kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.

Berdasarkan tinjauan istilah, konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian


community development (pembangunan masyarakat) dan community-based development
(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat) dan tahap selanjutnya muncul istilah
pembangunan yang digerakkan masyarakat. Pemberdayaan didefinisikan sebagai suatu proses
sengaja yang berkelanjutan, berpusat pada masyarakat lokal, dan melibatkan prinsip saling
menghormati, refleksi kritis, kepedulian, dan partisipasi kelompok dan melalui proses tersebut
orang-orang yang kurang memiliki bagian yang setara akan sumber daya berharga memperoleh
akses yang lebih besar dan memiliki kendali akan sumber daya tersebut .

Community development (CD) intinya adalah bagaimana individu, kelompok atau


komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk
membentuk masa depan sesuai keinginan mereka. Pemberdayaan masyarakat juga diartikan
sebagai upaya yang disengaja untuk memfasilitasi masyarakat lokal dalam merencanakan,
memutuskan, dan mengelola sumberdaya lokal yang dimiliki melalui collective action dan
networking sehingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan dan kemandirian secara
ekonomi, ekologi, dan sosial, seperti :
● Menumbuh kembangkan kemampuan masyarakat
● Menumbuh kembangkan peran serta masyarakat
● Mengembangkan semangat gotong royong
● Bekerja bersama masyarakat
● Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak
● Pengorganisasian masyarakat (community organization) atau pembangunan
masyarakat (community development)

MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Menurut kamus bahasa Indonesia, model memiliki arti contoh, pola, acuan, ragam, dan
sebagainya. Sementara itu, pengertian pemberdayaan adalah peningkatan kemampuan dan
kemandirian sehingga orang atau lembaga tersebut mampu mengembangkan potensi yang
dimilikinya secara optimal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pemberdayaan masyarakat adalah
contoh, pola acuan, ragam, macam upaya peningkatan kemampuan dan kemandirian sehingga
orang atau lembaga yang bersangkutan mampu mengembangkan kemampuannya secara
optimal. Surjono, Nugroho, 2008:29 Menurut Surjono dan Nugroho 2008:29 ada 6 enam model
pemberdayaan masyarakat, antara lain :
a. Model People Centre Development. Model ini mencoba mengangkat martabat manusia
sebagai mana mestinya sebagai makhluk yang memiliki harga diri, kemampuan
intelegensi, perasaan. Manusia tidak dapat disamakan dengan alat produksi untuk
melipatgandakan hasil semata, melainkan manusia hendaknya dihargai dan dihormati.
Dengan meningkatkan kualitas SDM maka akan menempatkan manusia pada martabat
yang lebih baik. Contoh program yang menerapkan model ini antara lain : Inpres Desa
Tertinggal IDT, Proyek Kawasan Terpadu PKT, Proyek peningkatan petani dan nelayan
kecil P4K, Jaringan Pengaman Sosial JPS Batuan Beras untuk Orang Miskin RASKIN,
Bantuan Langsung Tunai BLT. Program-program tersebut dimaksudkan sebagai upaya
pemberdayaan dan membantu masyarakat agar bisa keluar dari perangkap kemiskinan.
b. Model Lingkaran Setan Kemiskinan Versi Nurkse Nurkse mensinyalir bahwa “ a poor
country is poor because it is poor” negara miskin itu miskin karena dia miskin.
Selanjutnya dijelaskan bahwa kemiskinan itu merupakan suatu lingkaran yang
disebutnya dengan lingkaran kemiskinan yang mengemukakan bahwa kemiskinan
diawali dari adanya keterbelakangan, ketidaksempurnaan pasar, kurangnya modal
menyebabkan rendahnya produktivitas. Rendahnya produktivitas mengakibatkan
rendahnya pendapatan yang mereka terima. Rendahnya pendapatan akan berimplikasi
pada rendahnya tabungan dan investasi. Rendahnya investasi berakibat pada
keterbelakangan, dan seterusnya. Logika berpikir tersebut dikemukakan oleh Ragnar
Nurkse, ekonom pembangunan ternama tahun 1953. Oleh karena itu, setiap usaha
memerangi kemiskinan seharusnya diarahkan untuk memotong lingkaran dan
perangkap kemiskinan ini.
c. Model Kemitraan. Kemitraan dibedakan menjadi 3 tiga bagian, yaitu: 1. Kemitraan semu,
yaitu sebuah persekutuan yang terjadi antara 2 pihak atau lebih, namun sesungguhnya
kerjasama tersebut tidak seimbang satu dengan yang lainnya. Bahkan satu pihak belum
tentu memahami secara benar akan makna sebuah persekutuan yang dilakukan, atau
untuk tujuan apa semua dilakukan atau disepakati.

LANGKAH KEGIATAN OPERASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Berikut adalah


tahapan pemberdayaan masyarakat yang dikutip dari buku Pemberdayaan Masyarakat oleh
Dedeh Maryani dan Ruth Roselin E. Nainggolan (2019:13).
1. Tahap Persiapan
Ada dua hal yang perlu dikerjakan dalam tahapan ini, yakni penyiapan petugas tenaga
pemberdayaan oleh community worker dan penyiapan lapangan. Persiapan ini dilakukan agar
pemberdayaan masyarakat dapat berlangsung dengan lancar.
2. Tahap Pengkajian
Tahap pengkajian atau assessment dapat dilakukan secara individual lewat kelompok-
kelompok masyarakat. Pada tahap ini, petugas mengidentifikasi masalah keputusan dan
sumber daya yang dimiliki klien. Ini dilakukan untuk menentukan sasaran pemberdayaan yang
tepat.
ADVERTISEMENT
3. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan
Dalam tahapan ini, petugas akan berperan sebagai change agent atau agen perubahan.
Masyarakat diharapkan bisa memikirkan beberapa alternatif program berikut kelebihan dan
kekurangannya. Nantinya, alternatif tersebut dipakai untuk menentukan program yang paling
efektif.
4. Tahap Pemfomalisasi Rencana Aksi
Pada tahap pemfomalisasi, agen perubahan membantu kelompok untuk menentukan program
yang bisa mengatasi permasalahan. Petugas juga memfinalisasi gagasan tersebut ke dalam
tulisan, apabila ada kaitannya dengan pembuatan proposal pada penyandang dana.
5. Tahap Implementasi Program atau Kegiatan
Dalam tahap implementasi, masyarakat harus memahami maksud, tujuan dan sasaran program
untuk menghindari kendala dalam implementasi program. Mereka juga harus bekerja sama
dengan petugas.
6. Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap pengawasan dari warga dan petugas program pemberdayaan.
Program ini sebaiknya melibatkan warga untuk membangun komunitas pengawasan internal
dan komunikasi masyarakat yang lebih mandiri.
ADVERTISEMENT
7. Tahap Terminasi
Pada tahapan terakhir, proyek harus berhenti. Sebab, masyarakat yang diberdayakan sudah
mampu mengubah kondisi yang sebelumnya buruk menjadi lebih baik. Dengan kata lain,
mereka sudah bisa menjamin kehidupan layak bagi diri sendiri dan keluarga.
PERAN BIDAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Aktivitas kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah yang ada di bawah
koordinasi Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat. Terdapat petugas promosi kesehatan yang ditempatkan di setiap
puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung dengan
tingkatan masyarakat.

Bagi tenaga kesehatan aktivitas promosi kesehatan sudah melekat dalam kehidupan
sehari-hari dan merupakan suatu cara untuk lebih dekat dan berdialog dengan masyarakat luas.
Begitu pun dengan seorang bidan, tidak hanya bertugas untuk memeriksa kehamilan dan
menangani kelahiran, seorang bidan pun memiliki tugas penting untuk memberikan
pemberdayaan kesehatan kepada masyarakat mulai remaja putri hingga memasuki usia
menopause.

Pemberdayaan masyarakat dapat dilaksanakan dengan pendekatan dan strategi yang baik
seperti berikut :

1. Advokasi (advocacy)

Advokasi dapat dilakukan dengan mempengaruhi para pembuat kebijakan untuk membuat
peraturan-peraturan yang bisa berpihak pada kesehatan dan peraturan tersebut dapat
menciptakan lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sehat dapat terwujud di
masyarakat (Kapalawai, 2007).

Dalam hal ini pergerakan advokasi adalah dari atas kebawah, misalnya kita memberikan
promosi kesehatan dengan sokongan dari kebijakan public dari kepala desa sehingga maksud
dan tujuan dari informasi kesehatan bisa tersampaikan dengan kemudahan kepada
masyarakat.

2. Dukungan Sosial (social support)

Dukungan sosial adalah ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan
psikologis sehingga kita dapat melaksanakan kehidupan dengan baik, dukungan social ini
adalah orang lain yang berinteraksi dengan petugas. Contoh nyata adalah dukungan sarana
dan prasarana ketika kita akan melakukan promosi kesehatan atau informasi yang
memudahkan kita, atau dukungan emosional dari masyarakat sehingga promosi yang diberikan
lebih diterima

3. Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)


Di samping advokasi kesehatan, strategi lain dari promosi kesehatan adalah pemberdayaan
masyarakat di dalam kegiatan-kegiatan kesehatan. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan lebih kepada untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan.
Dalam hal ini masyarakat diajak untuk mengikuti program-program yang ada agar masyarakat
lebih mudah memahami dan berpartisipasi aktif.

Anda mungkin juga menyukai