Anda di halaman 1dari 11

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

(Moh. Yusuf Efendi)

1. PENDAHULUAN
2. PENGERTIAN PEMBERDAYAAN
3. FUNGSI PEMBERDAYAAN
4. TUJUAN PEMBERDAYAAN
5. RUANG LINGKUP PEMBERDAYAAN
6. PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN
7. PENUTUP
8. PUSTAKA

1
PENDAHULUAN

Pengabdian kepada masyarakat merupakan suatu


proses kegiatan yang berorientasi pada pemberdayaan
masyarakat baik peningkatan ekonomi maupun penyelesaian
masalah sosial. Tujuan akhir dari pemberdayaan masyarakat
adalah meningkatnya taraf hidup dan kemandirian
masyarakat yang lebih baik sehingga tidak memiliki rasa
ketergantungan terhadap pihak lain. Keberhasilan dalam
melaksanakan pemberdayaan masyarakat tidak hanya
tergantung pada seberapa hebat seorang fasilitator saja,
namun keterlibatan atau partoisipasi masyarakat yang
secara nyata menjadi faktor utama dalam mencapai tujuan
akhir akhir pemberdayaan masyarakat. Untuk memahami
lebih lanjut apa itu pemberdayaan, apa itu partisipasi dan
apa saja metode dalam pemberdayaan masyarakat, maka
akan kami terangkan lebih lanjut dalam buku ini.

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan merupakan kemampuan untuk


melakukan suatu tindakan berupa akal budi, usaha untuk
meningkatkan kemampuan komunitas atau kelompok
masyarakat agar mampu berbuat sesuai dengan harkat dan
martabat dalam menjalankan hak dan tanggung jawab
mereka sebagai anggota masyarakat. Pemberdayaan juga
merupakan proses pembangunan yang menekankan
masyarakat mempunyai inisiatif untuk mengawali proses
kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri

2
sendiri. Keberhasilan pemberdayaan masyarakat akan
tercapai mana kala masyarakat bersedia untuk berubah dan
ikut berpartisipasi pada program yang ditawarkan .

Istilah lain dari Pemberdayaan adalah empowerment.


Pada tahun 1990-an, istilah pemberdayaan sudah dikenal di
Indonesia, dan setelah konferensi beijing tahun 1995
pemerintah telah menggunakan istilah yang sama. Dalam
perkembangannya, pemberdayaan menjadi wacana halayak
umum dan sering kali digunakan sebagai kata kunci untuk
mencapai keberhasilan program pengembangan atau
pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan dijadikan sebagai pondasi dasar pada


tingkatan individu dan sosial yang mengarah pada
kemampuan seseorang atau kelompok yang rentan dan
lemah, sehingga mereka memiliki kemampuan atau
kekuatan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya,
menjangkau segala sumber produktifnya, berpartisipasi
dalam proses pembangunan dan penentuan keputusan yang
berpengaruh

Fungsi Dan Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Sebagai suatu kegiatan yang berproses,


pemberdayaan diharapkan mampu meningkatkan dan
memberikan perubahan pada kualitas kehidupan
masyarakat, agar menjadi lebih sejahtera dan berdaya
dalam memenuhi kebutuhan hidup sehingga mampu
menciptakan kemandirian dalam diri masyarakat.

3
Kemandirian yang dimaksud sebagai tujuan dalam proses
pemberdayaan masyarakat ialah adanya peningkatan dari
aspek ekonomi, sosial, budaya, dan politik .Dalam literatur
lain juga dijelaskan bahwa pemberdayaan merupakan suatu
rangkaian kegiatan atau aktivitas yang terorganisir secara
sistematis dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan
kekuasaan, kapasitas atau kemampuan personal,
interpersonal atau politik yang memungkinkan individu,
keluarga atau masyarakat dapat melakukan tindakan untuk
memperbaiki situasi dan kondisi yang dapat mempengaruhi
kehidupannya masyarakat. Penerapan pemberdayaan
masyarakat dapat memberikan kekuatan bagi masyarakat
sebagai suatu jalan dalam menyikapi dan mengambil
tindakan yang tepat untuk keberlangsungan hidup mereka
secara berkelanjutan. Keberlangsungan hidup ini tidak hanya
sebatas pada pembentukan dan pembangunan struktur
kelembagaan serta mekanisme kerja masyarakat, akan
tetapi juga terkait dengan pembangunan nilai-nilai budaya,
dan pemberian makna baru pada struktur-struktur
tradisional .

Ruang Lingkup Pemberdayaan Masyarakat

Ndraha menentukan bahwa lingkup pemberdayaan


masyarakat terdiri dari 4 (empat) bidang yaitu bidang: (1)
politik; (2) ekonomi; (3) sosial budaya; dan (4) lingkungan.
Pemberdayaan pada lingkup politik diorientasikan
agar masyarakat mempunyai bargaining position (daya
tawar) yang tinggi apabila berhadapan dengan pihak-pihak

4
terkait, baik pemerintah, kalangan LSM, maupun
kalanganswasta yang mempunyai agenda atau proyek di
wilayah masyarakat. Daya tawar ini sangat dibutuhkan agar
posisi masyarakat tidak menjadi sub ordinat dihadapan
stakeholder yang lain. Pemberdayaan pada lingkup ekonomi,
biasanya berhubungan dengan kemandirian dalam
penghidupan masyarakat. Dalam hal ini upaya-upaya
produktif yang dapat menjadi sumber pendapatan atau
menjadi gantungan hidup menjadi fokus dalam lingkup
pemberdayaan bidang ekonomi. Pemberdayaan pada lingkup
sosial budaya berhubungan dengan peningkatan kapasitas
masyarakat, baik yang bersifat individual maupun kolektif.
Orientasi pemberdayaan pada lingkup sosial budaya ini
berkisar pada penguatan soliditas masyarakat, pengurangan
kerentanan terhadap konflik, serta penguatan solidaritas
sosial. Dalam lingkup ini termasuk juga kesadaran
masyarakat terhadap kondisi masyarakat yang plural, baik
secara etnik, kepercayaan/agama maupun status sosialnya.
Pemberdayaan pada lingkup lingkungan berfokus pada
upaya-upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan agar
terjaga kelestariaannya. Upaya-upaya ini hanya bisa
dilakukan apabila masyarakat memahami dan peduli
terhadap kondisi lingkungan dan keberlanjutannya.
Pemahaman dan kepedulian masyarakat ini hanya dapat
tumbuh dan berkembang melalui upaya-upaya
pemberdayaan.

5
PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pada dasarnya pemberdayaan merupakan sebuah


proses pemberian motivasi dan keterampilan yang
dibutuhkan oleh masyarakat dalam mengambil keputusan
yang berlandaskan sumber daya pribadi, melalui sebuah
partisipasi, demokratisasi, pembelajaran dan pengalaman
sosial serta memiliki tujuan berupa upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat masyarakat yang tidak
mampu untuk melepaskan diri dari lingkaran kemiskinan dan
keterbelakangan. Berpijak pada pendapat tersebut, maka
dalam pelaksanaan pemberdayaan memerlukan adanya
sebuah prinsip yang menjadi dasar dalam pelaksanaan
pemberdayaan.

Senada dengan hal tersebut Najiyati mengungkapkan


dalam bukunya yang berjudul Pemberdayaan Masyarakat di
Lahan Gambut adanya empat prinsip yang sering digunakan
dalam program pemberdayaan, yakni prinsip kesetaraan,
partisipasi, keswadayaan/kemandirian, dan keberlanjutan.

Kesetaraan

Kesetaraan berasal dari kata ―setara‖ atau


sederajat yang berarti sama tingkatan, kedudukan atau
pangkatnya. Kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan
yang sama, kedudukan yang sama dan memiliki beban yang
sama. Dalam proses pemberdayaan masyarakat kesetaraan
atau

6
kesejajaran kedudukan memiliki arti adanya persamaan
tanggung jawab antara masyarakat dengan lembaga yang
melakukan program pemberdayaan, antara laki-laki dan
perempuan, dan masyarakat dengan pihak otoritas.
Dinamika yang dibangun adalah hubungan kesetaraan
dengan mengembangkan mekanisme berbagi pengetahuan,
pengalaman, serta keahlian satu sama lain, saling mengakui
kelebihan dan kekurangan satu sama lian, sehingga terjadi
proses saling belajar.

Partisipatif

Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi


kemandirian masyarakat adalah program yang memiliki sifat
parstisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan
dievaluasi oleh masyarakat. Namun, agar sampai pada
tingkat tersebut, diperlukan waktu dan proses
pendampingan yang melibatkan fasilitator yang mempunyai
komitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat.

Hakekat dari suatu pemberdayaan masyarakat adalah


partisipasi. Namun pada kenyataannya, partisipasi
masyarakat dalam pemberdayaan hanya sebatas penikmat
dan penonton saja. Banyak praktik pemberdayaan yang
belum memberikan kesempatan dan kebebasan kepada
masyarakat untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Sebagai seorang fasilitator pemberdayaan, seharusnya
dapat mengerti betapa pentingnya partisipasi masyarakat
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.

7
Keswadayaan

Pola program pemberdayaan masyarakat yang terjadi


saat ini, lebih menekankan pada charity atau mebagikan
bantuan secara cuma – cuma, dan mengesampingkan
penumbuhan kemampuan masyarakat untuk mandiri dalam
upaya membangun dirinya sendiri. Dalam hal ini,
kemandirian hanyalah sebuah kiasan kata saja yang
diterjemahkan secara manusiawi. Tidak sedikit diantara para
pemangku kebijakan menganggap bahwa pemberian
bantuan dengan cara charity, dianggap lebih efektif dalam
menyelesaikan persolan sosial di masyarakat. Sementara
itu, bantuan yang bersifat penguatan kapasitas cenderung
tidak disukai karena prosesnya yang lama dan tidak bisa
langsung terlihat hasilnya. Namun perlu diketahui bahwa
pada dasarnya, pemberian bantuan atau dukungan yang
bersifat pengembangan kapasitas dan kemandirian
masyarakat, jauh lebih berdampak dari pada pemberian
bantuan yang bersifat charity. Selain itu pemberian bantuan
yang bersifat charity cenderung akan membuat masyarakat
menjadi tidak mandiri atau bergantung pada bantuan orang
lain. Sebagai seorang fasilitator harus dapat memahami
bahwa sumber daya utama untuk pengembangan kapasitas
dan kemandirian sebagian besar berasal dari masyarakat
sendiri. Upaya menumbuh kembangkan kapasitas dan
kemandirian yang berasal dari sumber daya masyarakat
sendiri inilah yang disebut sebagai keswadayaan. Oleh
karena itu, salah satu prinsip penting dalam pemberdayaan

8
masyarakat adalah keswadayaan. Karena pada dasarnya
keswadayaan memiliki arti menghargai dan mengedepankan
kemampuan masyarakat dari pada bantuan pihak lain.

Berkelanjutan

Pemberdayaan masyarakat bukanlah suatu program


yang bersifat instan yang hanya sekedar menjalankan suatu
program dengan adanya pembatasan waktu serta biaya.
Namun pemberdayaan masyarakat harus bersifat
berkelanjutan dan berkesinambungan yang dilaksanakan
secara terus menerus. Hal ini sangat penting untuk
diperhatikan mengingat masih banyaknya kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pelaku
pemberdayaan, hanya sebatas waktu dan biaya
pendanaanya saja. Apabila waktu dan pendanaanya sudah
habis, maka usai sudah program pemberdayaan yang
dilaksanakan, dan tidak ada kejelasan tindak lanjut dari
program tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat masih berorientasi pada Project
based, dan belum bisa disebut sebagai pemberdayaan
masyarakat yang sebenarnya. Karena salah satu tanda yang
menunjukkan bahwa program tersebut adalah betul–betul
pemberdayaan masyarakat adalah memiliki prinsip
keberlanjutan.

9
PENUTUP

Pemberdayaan merupakan kemampuan untuk


melakukan suatu tindakan berupa akal budi, usaha untuk
meningkatkan kemampuan komunitas atau kelompok
masyarakat agar mampu berbuat sesuai dengan harkat dan
martabat dalam menjalankan hak dan tanggung jawab
mereka sebagai anggota masyarakat. Pemberdayaan
diharapkan mampu meningkatkan dan memberikan
perubahan pada kualitas kehidupan masyarakat, agar
menjadi lebih sejahtera dan berdaya dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehingga mampu menciptakan kemandirian
dalam diri masyarakat. Ruang lingkup pemberdayaan
masyarakat terdiri dari 4 (empat) bidang yaitu bidang: (1)
politik; (2) ekonomi; (3) sosial budaya; dan (4) lingkungan.
Berpijak pada pendapat tersebut, maka dalam pelaksanaan
pemberdayaan memerlukan adanya sebuah prinsip yang
menjadi dasar dalam pelaksanaan pemberdayaan. Adapun
prinsip dalam pemberdayaan masyarakat adalah kesetaraan,
partisipasi, keswadayaan/kemandirian, dan keberlanjutan.

REFERENSI

[1] Sarintan E. Damanik, ―pemberdayaan masyarakat


kawasan hutan.pdf.‖ Uwais Inspirasi Indonesia,
pomorogo, p. 136, 2019.
[2] A. Hurairah, ―Pengorganisasian dan Pengembangan
Masayarakat.‖ p. 137, 2008.
[3] H. Hendrawat, Manajemen Pemberdayaan Masyarakat,
vol. 5, no. 1. Makasar: De La Macca, 2018.
[4] U. S. dkk Prayitno, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.
10
jakaerta pusat: pusat pengkajian, pengoilahan data dan informasi
( P3DI) bersama Azza Grafika, 2013.
[5] N. Taliziduhu, Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru). Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2003.
[6] R. Mulyawan, Masyarakat,Wilayah dan Pembangunan. Sumedang:
UNPAD PRESS, 2016.
[7] S. Najiyati, A. Asmana, and I. N. N. Suryadiputra, Pemberdayaan
Masyarakat di Lahan Gambut. Bogor: Wetlands International, 2005.

11

Anda mungkin juga menyukai