Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PERSOALAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

“Komoditas Padi Sawah Di Kelurahan baruga”

OLEH:

LEPRIANA OKTOBERLITA D1E120058

IRMA LESTARI D1E120052

NILMALASARI D1E120066

JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Identitas Petani


Tabel 1.1 Identitas Petani (Pak Supriadi)
Nama Supriadi

Usai 37 Tahun
Jenis Kelamin Laki-Laki
Pendidikan Terakhir SMP
Pekerjaan Petani
Luas Lahan 3 Hektar
Komoditi Padi Sawah
Status Kepemilikan Lahan Milik Sendiri

1. Persemaian
Persemaian di Kelurahan Baruga hingga bisa ditanam pada lahan sawah selama 29 hari.
Benih yang ditanam responden merupakan benih berlabel. Pembuatan tempat persemaian
padi sawah dilakukan di areal berbeda dengan areal sawah yang akan ditanami. Bibit
yang telah dicabut harus segerah ditanam maksimal satu hari sejak bibit tersebut dicabut
agar bibit tersebut tidak rusak.
2. Pengolahan Lahan
Berdasarkan hasil wawancara pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah
pertanian dengan alat bantu tertentu sehingga memperoleh struktur dan susunan tanah
yang dibutuhkan tanaman. Alat yang digunakan dalam pengolahan lahan padi sawah di
Kelurahan Baruga yaitu menggunakan Traktor. Dan juga dalam pengolahan lahan padi
sawah yaitu membajak dengan tujuan untuk menggemburkan kembali tanah yang telah
digunakan untuk usaha tani sebelumnya.
3. Penanaman
Pada proses penanaman padi sawah di kelurahan Baruga menggunakan 2 cara yaitu Tapin
dan Tabela. Cara pertama menggunakan Tapin (tanam pindah) yang disemaikan selama
29 hari. Diproses ini masih menggunakan tenaga kerja atau manual. Sedangkan proses
tabela memakai buruh atau tenaga kerja, dalam 1 hektar hanya memakai 1 buruh.
4. Pemeliharaan
Proses ini menggunakan penyemprotan pada gulma, hama, pengendalian hama, tikus, dan
proses pemupukan. Pada musim hujan atau pengaruh cuaca tidak bisa menyemprot.
Dalam pemeliharaannya pengaruh pupuk yang terbatas menyebabkan pemeliharaan yang
tidak efektif. Penyemprotan yang lancar dapat memberikan tumbuhan yang baik.
5. Panen
Pada proses panen di Kelurahan Baruga sudah menggunakan teknologi yang canggih
yaitu menggunakan mesin kombayen. Dan pada proses ini juga menggunakan tenaga
kerja karena tidak semua dapat dijangkau ole mesin sehingga padi yang tidak dijangkau
diambil secara manual oleh tenaga kerja.
6. Pemasaran
Pada proses pemasaran di Kelurahan Baruga yaitu hasil pertanian itu, tengkulak yang
datang sendiri di daerah tersebut. Sehingga pada saat pemasaran tidak mengeluarkan
biaya.
Tabel 1.1 Identitas Petani (Ibu Erni)
Nama Erni

Usai 42 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Pendidikan Terakhir SMP
Pekerjaan Petani
Luas Lahan 2,5 Hektar
Komoditi Padi Sawah
Status Kepemilikan Lahan Milik Sendiri
1. Persemaian
Persemaian di Kelurahan Baruga hingga bisa ditanam pada lahan sawah selama 29 hari.
Benih yang ditanam responden merupakan benih berlabel. Pembuatan tempat persemaian
padi sawah dilakukan di areal berbeda dengan areal sawah yang akan ditanami. Bibit
yang telah dicabut harus segerah ditanam maksimal satu hari sejak bibit tersebut dicabut
agar bibit tersebut tidak rusak.
2. Pengolahan Lahan
Berdasarkan hasil wawancara pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah
pertanian dengan alat bantu tertentu sehingga memperoleh struktur dan susunan tanah
yang dibutuhkan tanaman. Alat yang digunakan dalam pengolahan lahan padi sawah di
Kelurahan Baruga yaitu menggunakan Traktor. Dan juga dalam pengolahan lahan padi
sawah yaitu membajak dengan tujuan untuk menggemburkan kembali tanah yang telah
digunakan untuk usaha tani sebelumnya.
3. Penanaman
Pada proses penanaman padi sawah di kelurahan Baruga menggunakan 2 cara yaitu Tapin
dan Tabela. Cara pertama menggunakan Tapin (tanam pindah) yang disemaikan selama
29 hari. Diproses ini masih menggunakan tenaga kerja atau manual. Sedangkan proses
tabela memakai buruh atau tenaga kerja, dalam 1 hektar hanya memakai 1 buruh.
4. Pemeliharaan
Proses ini menggunakan penyemprotan pada gulma, hama, pengendalian hama, tikus, dan
proses pemupukan. Pada musim hujan atau pengaruh cuaca tidak bisa menyemprot.
Dalam pemeliharaannya pengaruh pupuk yang terbatas menyebabkan pemeliharaan yang
tidak efektif. Penyemprotan yang lancar dapat memberikan tumbuhan yang baik.
5. Panen
Pada proses panen di Kelurahan Baruga sudah menggunakan teknologi yang canggih
yaitu menggunakan mesin kombayen. Dan pada proses ini juga menggunakan tenaga
kerja karena tidak semua dapat dijangkau ole mesin sehingga padi yang tidak dijangkau
diambil secara manual oleh tenaga kerja.
6. Pemasaran
Pada proses pemasaran di Kelurahan Baruga yaitu hasil pertanian itu, tengkulak yang
datang sendiri di daerah tersebut. Sehingga pada saat pemasaran tidak mengeluarkan
biaya.
Tabel 1.1 Identitas Petani (Ibu Sia)
Nama Sia

Usai 51 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Pendidikan Terakhir S1
Pekerjaan Wiraswasta
Luas Lahan 2,5 Hektar
Komoditi Padi Sawah
Status Kepemilikan Lahan Milik Sendiri
1. Persemaian
Persemaian di Kelurahan Baruga hingga bisa ditanam pada lahan sawah selama 29 hari.
Benih yang ditanam responden merupakan benih berlabel. Pembuatan tempat persemaian
padi sawah dilakukan di areal berbeda dengan areal sawah yang akan ditanami. Bibit
yang telah dicabut harus segerah ditanam maksimal satu hari sejak bibit tersebut dicabut
agar bibit tersebut tidak rusak.
2. Pengolahan Lahan
Berdasarkan hasil wawancara pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah
pertanian dengan alat bantu tertentu sehingga memperoleh struktur dan susunan tanah
yang dibutuhkan tanaman. Alat yang digunakan dalam pengolahan lahan padi sawah di
Kelurahan Baruga yaitu menggunakan Traktor. Dan juga dalam pengolahan lahan padi
sawah yaitu membajak dengan tujuan untuk menggemburkan kembali tanah yang telah
digunakan untuk usaha tani sebelumnya.
3. Penanaman
Pada proses penanaman padi sawah di kelurahan Baruga menggunakan 2 cara yaitu Tapin
dan Tabela. Cara pertama menggunakan Tapin (tanam pindah) yang disemaikan selama
29 hari. Diproses ini masih menggunakan tenaga kerja atau manual. Sedangkan proses
tabela memakai buruh atau tenaga kerja, dalam 1 hektar hanya memakai 1 buruh.
4. Pemeliharaan
Proses ini menggunakan penyemprotan pada gulma, hama, pengendalian hama, tikus, dan
proses pemupukan. Pada musim hujan atau pengaruh cuaca tidak bisa menyemprot.
Dalam pemeliharaannya pengaruh pupuk yang terbatas menyebabkan pemeliharaan yang
tidak efektif. Penyemprotan yang lancar dapat memberikan tumbuhan yang baik.
5. Panen
Pada proses panen di Kelurahan Baruga sudah menggunakan teknologi yang canggih
yaitu menggunakan mesin kombayen. Dan pada proses ini juga menggunakan tenaga
kerja karena tidak semua dapat dijangkau ole mesin sehingga padi yang tidak dijangkau
diambil secara manual oleh tenaga kerja.
6. Pemasaran
Pada proses pemasaran di Kelurahan Baruga yaitu hasil pertanian itu, tengkulak yang
datang sendiri di daerah tersebut. Sehingga pada saat pemasaran tidak mengeluarkan
biaya.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai