Disusun Oleh:
Nama:Sinta Anggraeni
NIS/NISN:
TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Rani Widina, SP
Mengetahui,
Kepala SMK Bina Bangsa Indonesia,
A.Latar Belakang
Padi (Oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi rakyat Indonesia.
Menanam padi sawah sudah menjadi kebiasaan bagi petani di Indonesia. Mulanya kegiatan ini banyak
diusahakan di pulau Jawa. Namun, saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia juga menanam padi di
sawah. Sistem penanaman padi di sawah biasanya didahului oleh pengolahan tanah bersamaan dengan
persemaian. Biasanya yang sering di gunakan oleh para petani sistem konvensional, dan dalam dunia
pertanian sistem tanam komoditas padi yang biasa dikenal ada beberapa macam yaitu Konvensional,
SRI, Jajar Legowo.
Tanaman padi dapat bertahan hidup dengan kondisi air yang tergenang, tetapi tidak tumbuh
dengan subur dibawah kondisi hypoxia (kekurangan oksigen). Penggunaan varietas unggul padi sawah
berumur genjah juga sangat penting kaitannya dengan efisiensi air. Semakin genjah umur padi semakin
sedikit penggunaan air dibandingkan dengan padi berumur panjang. Kebiasaan petani menanam padi
dengan sistem tegel, jarak tanam yang rapat dan tidak beraturan sehingga berpengaruh terhadap
jumlah anakan perumpun dan produksi gabah per hektar. Jarak tanam berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman karena berhubungan dengan persaingan sistem perakaran tanaman dalam
konteks pemanfaatan pupuk. Untuk memecahkan masalah tersebut, perlu adanya perbaikan teknologi
dalam budidaya padi sawah di tingkat petani untuk meningkatkan produktivitas padi yang efisien dalam
penggunaan air antara lain dengan sistem pengelolaan air, pemakaian benih unggul spesifik lokasi dan
sistem pengaturan jarak tanam.
Oleh karena itu, untuk mengetahui sistem tanam yang dapat menghasilkan produktivitas
paling tinggi, praktikum budidaya tanaman padi dengan berbagai perlakuan sistem tanam perlu
dilaksanakan.
5.Analisis Usaha
Sarana produksi benih 10 kg : 4000= 40.000 untuk 200 tumbak
Pupuk Urea : 100 Kg 1800 = 180.000
SS : 100 Kg 3000 = 300.000
Tsp 36 : 100 Kg 2200 = 220.000
Ponska : 200 Kg 2400 = 240.000
Pupuk Organik : 100 Kg 500 = 50.000
Tenaga Kerja
a.Traktor Roda 2
1.Tumbak Rp.2000x700=1400.000 per Ha
2.Nyangkul Rp.50.000 PerOrang. Per 100 tumbak 4 orang=200.000=1400.000 Per Ha
3.Tanam Rp.40.000 perorang, Per 100 tumbak 4 orang=100.000 =1.120.000
4.Pemupukan =3 orang Per Ha =3x50.000=150.000
5.Pengendalian OPT;(Opsus Pengendalian Hama)
6.Penyemaian Benih Padi Awal, 2xPembunuhan 50.000x2orang 100.000 Perbenih 35kg.
7.Hasil Panen Per Ha .(700 tumbak) 8 ton 400 panen paket 4.000.000
1.Persiapan lahan
Penyiapan lahan di Kelompok Tani Mekar Wangi dengan cara di bajak dan di garu sampai
halus lalu pinggiran lahan tersebut di bersihkan dengan cara di cangkul gulmanya saja dalam
artian lain di sanitasi
2.Penanaman
a.penyemaian
Pertama benih di rendam dengan air garam selama 2 hari 2 malam sampai berkecambah.
b.pembibitan
Setelah benih berkecambah maka di pindahkan ke baki khusus, lalu selang beberapa hari
bibit siap di pindahkan ke lahan.
3.perawatan
perawatan di kelompok Tani Mekar WangiYang pertama lakukan penyiangan dalam dua
minggu sekali. Yang kedua lakukan pengairan yang wajar supaya tidak kelebihan atau
kekurangan. Yang terakhir lakukan pemupukan setelah 7-15 hari dengan munggunakan pupuk
urea dan TSP dengan 100:50 per hektar. Pemupukan dilakukan setelah 25-30 hari dengan pupuk
urea dan phonska dengan 50:100 per hektar.
a.Hama
Tikus ( Rat )
Gejala : Kerusakan pada bagian akar, batang, beras dan juga daun menjadi kering dan mati.
b.penyakit
Bakteri dauan bergaris ( Bacterial leaf streak )
Gejala : menimbulakan bercak daun berwarana kuning sampai berwan kehitaman atau gelap.
Pengendalian :Melakukan rotasi tanaman dengan kacang kacangan untuk mengurangi panyakit.
Gejala : terjadinya pembusukan pada batang menjadi kuning, kecoklatan dan kehitaman.
Mengakibatkan kematian pada tanaman padi.
Jika padi mulai menguning dan mulai merunduk maka saat itulah panen siap dimulai.
menggunakan Parang khusus panen padi. Lalu padi di Giling menggunakan Penggilingan khusus padi.
Lalu di masukan ke wadah hasil panen.
Hasil produksi di pasarkan di sekitaran kios cicalengka, cikancung, paseh dan ke Bandung
Analis usaha
Pengendalian hama padi di Kelompok Tani Mekar Wangi perlu ditingkatkan untuk
mengurangi kerusakan hasil panen yang terjadi di lapang. Pengawasan kegiatan pascapanen
perlu ditingkatkan terutama agar kriteria dan metode grading serta pengemasan dijalankan
dengan baik.