Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

BUDIDAYA TANAMAN Padi (Oryza sativa)

PADA KELOMPOK TANI MEKAR WANGI

Disusun Oleh:

Nama:Sinta Anggraeni

NIS/NISN:

SMK BINA BANGSA INDONESIA

PROGRAM KEAHLIAN: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA

TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri


Judul:Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Yang telah dilaksanakan oleh siswa
Nama : Sinta Anggraeni
NIS/NISN :
Program Keahlian:Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
Ditulis sebagai syarat kenaikan kelas dan mengikuti ujian nasional

Menyetujui,

Pembimbing Sekolah, Pembimbing DU/DI,

Marni Rosmiati, SP A Sobur Al-Qhadarisman

Kepala Program Keahlian

Rani Widina, SP

Mengetahui,
Kepala SMK Bina Bangsa Indonesia,

DADANG SUPRIATNA, S.Pd., M.Si


NUPTK. 495175965220002
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Padi (Oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi rakyat Indonesia.
Menanam padi sawah sudah menjadi kebiasaan bagi petani di Indonesia. Mulanya kegiatan ini banyak
diusahakan di pulau Jawa. Namun, saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia juga menanam padi di
sawah. Sistem penanaman padi di sawah biasanya didahului oleh pengolahan tanah bersamaan dengan
persemaian. Biasanya yang sering di gunakan oleh para petani sistem konvensional, dan dalam dunia
pertanian sistem tanam komoditas padi yang biasa dikenal ada beberapa macam yaitu Konvensional,
SRI, Jajar Legowo.

Tanaman padi dapat bertahan hidup dengan kondisi air yang tergenang, tetapi tidak tumbuh
dengan subur dibawah kondisi hypoxia (kekurangan oksigen).  Penggunaan varietas unggul padi sawah
berumur genjah juga sangat penting kaitannya dengan efisiensi air. Semakin genjah umur padi semakin
sedikit penggunaan air dibandingkan dengan padi berumur panjang. Kebiasaan petani menanam padi
dengan sistem tegel, jarak tanam yang rapat dan tidak beraturan sehingga berpengaruh terhadap
jumlah anakan perumpun dan produksi gabah per hektar. Jarak tanam berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman karena berhubungan dengan persaingan sistem perakaran tanaman dalam
konteks pemanfaatan pupuk. Untuk memecahkan masalah tersebut, perlu adanya perbaikan teknologi
dalam budidaya padi sawah di tingkat petani untuk meningkatkan produktivitas padi yang efisien dalam
penggunaan air antara lain dengan sistem pengelolaan air, pemakaian benih unggul spesifik lokasi dan
sistem pengaturan jarak tanam.

Oleh karena itu, untuk mengetahui sistem tanam yang dapat menghasilkan produktivitas
paling tinggi, praktikum budidaya tanaman padi dengan berbagai perlakuan sistem tanam perlu
dilaksanakan.

B.Tujuan Praktik Industri


Adapun secara rinci yang menjadi tujuan dari kegiatan praktek kerja lapang adalah:
1. Mendapatketerampilan lanjutan bagi saya agar memiliki bekal ketika terjun ke masyarakat
menghadapi dunia kerja.
2. Mendapat pengalaman lapangan pada saya untuk mengenal, memahami, dan melakukan
pekerjaan lapangan sesuai dengan dunia nyata.
3. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di sekolah ketika bekerja di lapangan.
4. Dapat menganalisis atau menjelaskan jika terjadi perbedaan antara ilmu yang diperoleh di
sekolah dengan realita dunia kerja. Hal demikian mungkin saja terjadi mengingat ada kalanya
perkembangan teknologi di dunia kerja terkadang lebih cepat dari perkembangan ilmu di
sekolah.

C.Manfaat Praktik Industri


1. Menjadi keahlian perofesional yang di peroleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya
diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian
profesional pada tingkat yang lebih tinggi.
2. Dari kegiatan PRAKERIN ini diharapkan saya memperoleh pengetahuan dan skill sehingga
ketika lulus saya telah memiliki pengalaman dan siap terjun ke lapangan untuk menghadapi
dunia kerja.
3. Mendapatkan Pengetahuan Dan Pengalaman Tentang Budidaya Tanaman Padi Secara
Langsung
4. Mendapatkan informasi tentang cara budidaya tanaman padi yang baik dan benar yang telah
dilakukan para petani Kelompok Tani Mekar WangiDapat Menciptakan Beberapa bahan
tanam berupa bibit yang cukup banyak
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Kelompok Tani Mekar Wangi


2015 mekar wangi terbentuk dikarenakan para anggota kelompok belum trakomodir
dalam program-program pertanian, kegiatan-kegiatan ke penyuluhan, maka pada saat itu
penyuluh wilayah binaan desa panenjoan membentuk kelompoktani yg bernama mekar
wangi,dengan luas areal 28 ha komoditas padi sawah, di kelompok ini tidak ada lahan tegalan
atau darat. pada saat itu diketuai oleh pak a. Sobur al qhadarisman, sekretaris:suherman, Dan
bendahara:ganda alamsyah.. Ketika diperjalanan kelompok mekar wangi membentuk kelompok
UPJA (UNIT PELAYANAN JASA ALSINTAN) Th 2017..tujuan dibentuk upja untuk
menjaring Dan mengelola alat mesin pertanian ditingkat desa panenjoan.. Setelah di bentuk upja
banyak bantuan yg diperoleh seperti traktor, combaine harvester, power threser, pompa air,
kegiatan yg dikelola oleh poktan mekarwangi seperti uji 11 varietas padi, SRI, SLPHT
SWADAYA, bantuan benih unggul, Dan DEMAREA padi sehat dari direktorat perlindungan
tanaman kementrian pertanian RI, Dan pada tahun 2018 terjadi rehabilitasi kepengurusan
kelompok yg berubah cuma sekrtris menjadi bpk ujang suhayat. Poktan mekar wangi menjadi
poktan unggulan di dinas pertanian kabupaten bdg karena menonjol dari kegiatan kegiatan
penyuluhannya.
B.Struktur organisasi Kelompok Tani Mekar Wangi
Ketua : A. Sobur al qhadarisman,
sekretaris : Suherman
bendahara: Ganda alamsyah.
C.Kedudukan dan letak Kelompok Tani Mekar Wangi
Kelompok Tani Mekar Wangi ber alamat Kp.Bojongjambu RT/RW 01/01 Ds.Panenjoan
Kec.Cicalengka
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK

A.Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Praktik


Waktu pelaksanaan praktek dimulai pada 18 febuari 2019 sampai dengan 29 maret 2019 yang dimulai
pada pukul 09:00 WIB sampai dengan 12:00 WIB yang dilaksanakan pada tempat Kelompok Tani
Mekar Wangi.
B.Materi Umum
1.Pengoalahan tanah
Sebelum memulai menanam padi, biasanya para petani akan membajak sawah mereka terlebih
dahulu. Tujuan membajak sawah ini adalah untuk membolak-balikkan tanah agar kembali gembur dan
lunak, sehingga nanti memudahkan dalam menanam padi.Memperbaiki pematang sawah. Disamping
membajak sawah, petani juga akan memperbaiki pematang sawah atau galengan sawah agar lebih
bagus dan tidak rusak. Jika pematang sawah tidak diperbaiki, maka akan menyulitkan nanti dalam
perawatan padi. Tidak hanya itu saja manfaat dari perbaikan pematang sawah ini, ada manfaat lain yang
juga pentingSetelah selesai membajak dan memperbaiki pematang sawah, biasa sebelum mulai tanam
padi para petani juga akan menghaluskan dan meratakan permukaan sawah. Tujuan dari perataan
permukaan sawah ini ( penggaruan ) adalah untuk meratakan dan mendatarkan permukaan lahan sawah
agar tidak ada lubang-lubang dalam sawah. Jika ada lubang pada permukaan sawah maka secara
otomatis lubang tersebut akan terisi air. Jika demikian maka tepat itu akan dijadikan tempat tinggal
keong sawahSelain itu petani juga akan membuat parit-parit di setiap tepi atau pinggir petak sawah,
tepatnya di samping kanan dan kiri pematang sawah. Caranya adalah dengan menarik lumpur dari
pangkal bawah pematang sawah kearah tengah sawah sehingga menjadi parit-parit kecil yang gunanya
untuk mengalirkan air. Tujuan lainnya adalah supaya air tidak tergenang pada lahan sawah dan hanya
tergenang pada pinggir sawah saja.

2.Penanaman dan Perawatan


Setelah menyiapkan lahan sebar benih padi yang bagus yang sudah melalui tahap
pengujian untuk menentukan kualitasnya, rendam 2 hari 2 Malam hingga berkecambah. Beri
pupuk area persemaian tadi dengan pupuk urea dan tsp, masing masing 10 gram untuk setiap
semester lahan.Setelah 12 sampai 14 hari bibit sudah siap tanam. Setelah itu pindahkan bibit dari
lahan semai ke lahan tanam. Pemindahan harus dilakukan dengan hati -- hati pada lubang yang
burukuran kurang lebih 26x26. Khusus tanaman padi dalam satu lubang bias dimasukan dua bibit
sekaligus. Masukan akar padi membentuk huruf L dan dalam kedalaman 1-15 cm.Pada saat
perawatan dibutuhkan keteltian yang lebih karena jika anda lalai maka hasil panen akan kurang
memuaskan. Yang pertama lakukan penyiangan dalam dua minggu sekali. Yang kedua lakukan
pengairan yang wajar supaya tidak kelebihan atau kekurangan. Yang terakhir lakukan
pemupukan setelah 7-15 hari dengan munggunakan pupuk urea dan TSP dengan 100:50 per
hektar. Pemupukan dilakukan setelah 25-30 hari dengan pupuk urea dan phonska dengan 50:100
per hektar.

3.Pengendalian Hama dan Penyakit


Hama dalam sawah biasanya meliputi walang sangit, belalang, wereng, dan tikus. Untuk
mengendalikan hama bisa digunakan pestisida tapi lebih baik jangan jika masih ada predator alami bagi
hama tersebut. Jika predator alami dari hama tersebut mulai mengganggu anda maka musnahkanlah dan
beralih pada pestisida organic.

4.Panen dan Pasca Panen


Jika padi mulai menguning dan mulai merunduk maka saat itulah panen siap dimulai. Jangan
sampai terlambat jika sudah ada tanda tanda tersebut karena jika anda terlambat maka padi akan rapuh
dan roboh sia sia.

5.Analisis Usaha
Sarana produksi benih 10 kg : 4000= 40.000 untuk 200 tumbak
Pupuk Urea : 100 Kg 1800 = 180.000
SS : 100 Kg 3000 = 300.000
Tsp 36 : 100 Kg 2200 = 220.000
Ponska : 200 Kg 2400 = 240.000
Pupuk Organik : 100 Kg 500 = 50.000

Tenaga Kerja
a.Traktor Roda 2
1.Tumbak Rp.2000x700=1400.000 per Ha
2.Nyangkul Rp.50.000 PerOrang. Per 100 tumbak 4 orang=200.000=1400.000 Per Ha
3.Tanam Rp.40.000 perorang, Per 100 tumbak 4 orang=100.000 =1.120.000
4.Pemupukan =3 orang Per Ha =3x50.000=150.000
5.Pengendalian OPT;(Opsus Pengendalian Hama)
6.Penyemaian Benih Padi Awal, 2xPembunuhan 50.000x2orang 100.000 Perbenih 35kg.
7.Hasil Panen Per Ha .(700 tumbak) 8 ton 400 panen paket 4.000.000

Pupuk Urea 100kg.1500=150.000


200kg.1500=300.000
TSP 36=2200
Ponskha=24000
Npk plus 80%=8.000
Npk Mutiara =9.500
Pupuk Organik 100x=500
C.Hasil Kegiatan dan Pembahasan

1.Persiapan lahan

Penyiapan lahan di Kelompok Tani Mekar Wangi dengan cara di bajak dan di garu sampai
halus lalu pinggiran lahan tersebut di bersihkan dengan cara di cangkul gulmanya saja dalam
artian lain di sanitasi

2.Penanaman

a.penyemaian

Pertama benih di rendam dengan air garam selama 2 hari 2 malam sampai berkecambah.

b.pembibitan

Setelah benih berkecambah maka di pindahkan ke baki khusus, lalu selang beberapa hari
bibit siap di pindahkan ke lahan.

3.perawatan
perawatan di kelompok Tani Mekar WangiYang pertama lakukan penyiangan dalam dua
minggu sekali. Yang kedua lakukan pengairan yang wajar supaya tidak kelebihan atau
kekurangan. Yang terakhir lakukan pemupukan setelah 7-15 hari dengan munggunakan pupuk
urea dan TSP dengan 100:50 per hektar. Pemupukan dilakukan setelah 25-30 hari dengan pupuk
urea dan phonska dengan 50:100 per hektar.

4.Pengendalian Hama dan penyakit

a.Hama

Wereng Coklat ( Brown planthopper )


Gejala : gejala yang di timbulkan oleh hama ini adalah kerusakan tanaman menjadi menguning
dan juga mengering.

Pengendalian :Pemberian pupuk NPK untuk mengurangi kerusakan.

Walang sangit ( rice bug )


Gejala : Menyebabkan kerusakan pada daun, bunga menjadi berubah warna dan mengapur serta
hampa.

Pengendalian:Menggunakan jaring perangkap dan mengendalian gulma.

Tikus ( Rat )
Gejala : Kerusakan pada bagian akar, batang, beras dan juga daun menjadi kering dan mati.

Pengendalian :Menggunakan penyemprotan asap


Keong mas ( Golden apple snail )
Gejala : bibit tidak tumbuh, dan berkembang. Dan memakan daun mudah hingga dauan habis.

Pengendalian:Melakukan pemungutan langung jika sedikit penyerangan.


Burung ( Bird )
Gejala : buah tanaman habis dan juga terkelupas dan hancur pada tanaman padi.

Pengendalian :Menggunakan perangkap burung

b.penyakit
Bakteri dauan bergaris ( Bacterial leaf streak )
Gejala : menimbulakan bercak daun berwarana kuning sampai berwan kehitaman atau gelap.

Pengendalian :Menggunakan bibit yang berkualitas


Hawar pelepah daun ( Sheat blight )
Gejala : rusaknya pada batang tanaman padi menjadi kuning, kecoklatan dan bahkan kering, dan
lama kelamaan akan mati.

Pengendalian :Melakukan rotasi tanaman dengan kacang kacangan untuk mengurangi panyakit.

 Busuk batang ( Stem rot )

Gejala : terjadinya pembusukan pada batang menjadi kuning, kecoklatan dan kehitaman.
Mengakibatkan kematian pada tanaman padi.

Pengendalian :Menggunakan pemupukan yang teratur

5.Panen dan pascapanen

Jika padi mulai menguning dan mulai merunduk maka saat itulah panen siap dimulai.
menggunakan Parang khusus panen padi. Lalu padi di Giling menggunakan Penggilingan khusus padi.
Lalu di masukan ke wadah hasil panen.

6.Pemasaran dan analisis usaha tani

Hasil produksi di pasarkan di sekitaran kios cicalengka, cikancung, paseh dan ke Bandung

Analis usaha

No Kegiatan Jumlah (HOK) Persentase Nilai (Rp)


1 pengolahan tanah 4,97 15,96 99.400
2 Pembibitan 5,78 18,56 115.600
3 Penanaman 3,13 10,05 62.600
4 Pemupukan 3,73 11,97 74.600
5 Penyiangan 5 16,05 100.000
6 pengendalian HPT 5,85 18,78 117.000
7 Pemanenan 2,69 8,64 53.800
Jumlah 31,15 100,00 623.000

No Komponen Nilai (Rp)


A Penerimaan tunai 11.270.000
B penerimaan diperhitungkan 3.092.500
C Total penerimaan (A+B) 14.362.500
D Biaya tunai 2.942.753
E Biaya diperhitungkan 4.664.218
F Biaya total (D+E) 7.606.971
G Pendapatan atas biaya tunai (A-D) 8.327.247
H Pendapatan atas biaya total (C-F) 6.755.529
I R/C rasio atas biaya tunai (A/D) 3,83
J R/C rasio atas biaya total (C/F) 1,89
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Secara keseluruhan sudah cukup baik sehingga dapat menghasilkan mutu padi yang mampu
bersaing dengan perusahaan lain. Sistem panen yang dilakukan diKelompok Tani Mekar Wangi
dilaksanakan secara serempak setiap musimnya, tetapi berdasarkan pesanan konsumen dan
keperluan agrowisata. Pemanenan padi oleh tenaga kerja dilakukan secara manual sesuai dengan
karakteristik umur panen. Tenaga kerja panen di Kelompok Tani Mekar Wangi Memiliki
keterampilan yang cukup baik sehingga kerusakan hasil panen akibat kerusakan mekanis jarang
terjadi. Kerusakan hasil panen yang terjadi di Kelompok Tani Mekar Wangidisebabkan oleh
hama burung dan ayam. Berdasarkan hasil uji korelasi dan hasil analisis regresi, produktivitas
dan jumlah dipengaruhi oleh salah satu faktor lingkungan yaitu curah hujan.Pengelolaan
pascapanen tanaman padi di Kelompok Tani Mekar Wangisecara keseluruhan sudah cukup baik,
tetapi kriteria grading masih jarang dilakukan dan pada kegiatan pengemasan untuk penjualan di
kebun.
B.Saran

Pengendalian hama padi di Kelompok Tani Mekar Wangi perlu ditingkatkan untuk
mengurangi kerusakan hasil panen yang terjadi di lapang. Pengawasan kegiatan pascapanen
perlu ditingkatkan terutama agar kriteria dan metode grading serta pengemasan dijalankan
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai