Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN

PROGRAM BUDIDAYA TANAM BENIH PADI INBRIDA


VARIETAS INPARI 32

KELOMPOK TANI
MEKARJAYA I

DESA WALUYA KECAMATAN KUTAWALUYA


KABUPATEN KARAWANG
TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Upaya peningkatan produksi, produktivitas serta mutu hasil pertanian tanaman

pangan telah ditempuh dengan adanya program unggulan seperti intensifikasi,

ekstensifikasi dan diversifikasi. Program ekstensifikasi dengan perluasan areal lahan

pertanian sangat mungkin dilakukan di daerah kota Karawang dengan ketersediaan

lahan yang sangat luas, tetapi perlu teknologi yang terus diterapkan sesuai dengan

kebutuhan dipetani.

Salah satu program untuk meningkatkan produksi yang dapat dilakukan adalah

intensifikasi yaitu dengan penerapan teknologi produksi yang lengkap dan terpadu

dalam pengelolaan tanaman pangan. Salah satu metode pendekatan dalam

mengajarkan teknologi produksi tanaman pangan kepada petani adalah dengan

mencoba melaksanakan budidaya tanaman padi dengan jenis varietas unggul baru.

Berdasarkan data yang ada selama ini, produktivitas padi inbrida mampu

meningkatkan produksi. Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah memberikan

program benih varietas invari sebagai kegiatan budidaya unggulan untuk mendorong

penerapan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman padi.

Salah satu harapan sebagai solusi terbaik bagi pertanian di Indonesia dalam

rangka peningkatan hasil produksi yaitu melalui penggunaan Varietas Unggul Baru

Inpari 32.

I.2. Tujuan

1. Penerapan teknologi produksi padi secara lengkap dan benar pada areal lahan

percobaan kegiatan program bantuan benih inbrida varietas Inpari 32.

2. Menumbuhkembangkan kerjasama anggota dalam mewujudkan fungsi

kelompok tani sebagai wahana kerjasama.

3. Mendorong percepatan peningkatan produksi padi seperti yang telah

ditargetkan.
I.3. Sasaran

1. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan sikap petani dan anggota

kelompok taninya tentang teknologi benih varietas Inpari 32

2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan penyuluhan di wilayah kerja

kelompok.

II. LOKASI KEGIATAN

Kegiatan dilaksanakan oleh kelompok tani Mekarjaya I Desa Waluya

Kecamatan Kutawaluya dengan luas lahan sawah 25 Ha dengan pengairan dari jaringan

irigasi di Desa Waluya

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

1.1. Tahapan kegiatan

1. Penerimaan sarana produksi berupa benih varietas Inpari 32 sebanyak 625 kg

untuk 25 Ha lahan sawah.

2. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan Mei 2019 dan rencana panen pada bulan

September 2019.

3. Pengelolahan tanah sawah dengan memberikan asupan pupuk organik dasar

kemudian dengan pupuk organik lanjutan dan pupuk organik cair dan dibuat

garis jarak tanam dengan menggunakan caplak jajar legowo.

4. Cara penanaman 2-3 bibit perlubang, umur bibit 21 hari, dengan jarak tanam 27

x 27 cm.

5. Pemeliharaan : penyiangan dilakukan dengan selang waktu 10 hari setelah

tanam sebanyak 4 kali.

6. Pengendalian organisme pengganggu tanaman masih menggunakan pestisida

dengan memilih pestisida yang selektif dan diizinkan untuk tanaman padi,

dilakukan secara berkala.


IV. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

1.1. Permasalahan yang dihadapi

Permassalahan yang dihadapi dilapangan yaitu:

1. Petani masih banyak yang belum yakin menanan benih inbrida varietas Inpari

32.

2. Jadwal tanam di petani yang masih kurang serempak.

3. Kebiasaan para petani dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman

(OPT) dengan menggunakan pestisida kimia masih belum terkendali.

1.2. Pemecahan masalah

1. Memberikan penyuluhan tentang hasil produksi varietas unggul baru.

2. Melalakukan rembug tani secara berkala.

3. Penggunaan pestisida ramah lingkungan dengan kearifan lokasi serta dengan

menggunakan pestisida organik yang ramah lingkungan.

V. HASIL KEGIATAN

Hasil dari kegiatan dikelompok tani Mekarjaya I Desa Waluya Kecamatan

Kutawaluya adalah :

1. Kelompok tani menerima bantuan bibit varietas inpari sebanyak 625 kg untuk

lahan 25 ha.

2. Ada 11 persen petani yang masih belum mau untuk mencoba tanam benih padi

varietas Inpari 32.

3. Usia tanaman sudah memasuki usia primordia dan dalam pengamatan dari hama

dan penyakit.
VI. PENUTUP

Budidaya padi inbrida varietas Inpari 32 merupakan teknologi yang sudah

dilaksanakan di beberapa daerah sehingga perlu di kembangkan di kabupaten

Karawang. Untuk memberikan bantuan benih ini perlu dilakukan sosialisai terlebih

dahulu kepada kelompok tani sehingga apabila ada perubahan perilaku petani tersebut

memerlukan waktu untuk berproses, sehingga upaya bimbingan dan pembinaan dapat

dilakukan oleh petugas lapangan. Diharapkan kegiatan program budidaya padi inbrida

ini dapat meningkatkan hasil produksi dan meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani khususnya dikelompok tani Mekarjaya I Desa Waluya

Kecamatan Kutawaluya. Demikian laporan kegiatan ini dibuat, untuk disampaikan

sebagai bahan tindak lanjut.

Kutawaluya, Oktober 2019


Mengetahui.
PPL Desa Waluya Ketua Kelompok Tani
Mekarjaya I

AHJAB, S.TP SUPARNO

Ka. UPTD Pengelolaan Pertanian


Kecamatan Kutawaluya

AAN PRIYANTO, SP, MPe


NIP. 19701208 201001 1001
DOKUMENTASI KEGIATAN
BUDIDAYA TANAM PADI INBRIDA
KELOMPOK TANI MEKARJAYA I
KECAMATAN KUTAWALUYA

Anda mungkin juga menyukai