Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal KKN PMD
ini yang berjudul “Pemanfaatan Lahan Pekarangan Melalui Kegiatan Budidaya
Jamur Tiram Skala Rumah TanggaDi DesaKuta, Kecamatan Pujut, Lombok
Tengah” telah penulis selesaikan tepat waktu sebagai pemenuhan mata kuliah
KKN dan diajukan kepada LPPM UNRAM.

Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada


Bapak Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Maiser Syaputra, S. Hut., M. Si.
dan pihak–pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan proposal ini.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan proposal ini,
sehingga penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca.

Besar harapan penulis proposal ini dapat diapresiasi dan diterima sehingga
penulis dapat melaksanakan apa yang menjadi tujuan dari proposal ini dan apa
yang penulis laksanakan sekiranya dapat bermanfaat baik bagi penulis sebagai
penyusun,bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.

Mataram, 14 Desember 2023

Penyusun

i
ABSTRAK

Desa Kuta merupakan desa yang terletak di Kecamatan Pujut Kabupaten


Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa Kuta memiliki potensi
dalam berbagai bidang, salah satunya pada bidang pertanian. Saat ini potensi
pengembangan pertanian masyarakat Desa Kuta masih terbatas pada pertanian
berbasis lahan, dan belum banyak mengembangkan pertanian berbasis pekarangan
rumah. Oleh karena itu kegiatan KKN–PMD Universitas Mataram pada
kesempatan ini mengangkat tema pertanian maju berkelanjutan guna memberikan
solusi pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pertanian sederhana.
Komoditas yang dipilih pada kesempatan ini adalah jamur tiram dengan
modifikasi media tanam jamur tiram menggunakan kardus berkas. Melalui
serangkaian kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan diharapkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat dapat meningkat.

Kata kunci: Desa Kuta, Jamur Tiram, Kardus, Pertanian

ii
DAFTAR ISI
Hal

KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Kegiatan
1.3 Manfaat
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Solusi
1. Program Kerja Utama
2. Program Kerja Tambahan
1.2 Target Luaran
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Survey Awal
3.2 Penyuluhan
3.3 Pelatihan
3.4 Pendampingan
3.5 Matriks Proker
BAB IV BIAYA DAN JADWAL
4.1 Rencana Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
LAMPIRAN IV
DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desa Kuta merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah selatan
Pulau Lombok tepatnya di Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Desa ini memiliki luas wilayah 2.366 Ha, terdiri dari 20
dusun dan merupakan desa terbesar ke empat di Kecamatan Pujut dengan
mengambil wilayah sebesar 10,13% dari luas wilayah Kecamatan Pujut. Desa
Kuta saat ini menjadi wilayah yang strategis karena berada dalam Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yang membuat desa ini berkembang dengan
pesat. Desa Kuta memiliki potensi dalam berbagai bidang diantaranya pada
bidang pariwisata, ekonomi kreatif, perikanan, termasuk juga pada bidang
pertanian.
Pada sektor pertanian, Desa Kuta memiliki lahan produktif yang terdiri
dari lahan persawahan sebesar 18,00 Ha, lahan perkebunan sebesar 580,00 Ha,
serta lahan pekarangan masyarakat sebesar 198,00 Ha. Komoditas pertanian yang
dikembangkan oleh masyarakat diantaranya padi, jagung, dan kacang tanah.
Komoditas–komoditas ini pengembangannya masih terbatas dan belum
melibatkan banyak masyarakat.
Saat ini potensi pengembangan pertanian masyarakat Desa Kuta masih
terbatas pada pertanian berbasis lahan, dan belum banyak mengembangkan
pertanian berbasis pekarangan rumah. Pertanian berbasis pekarangan merupakan
upaya pemanfaatan tanah kosong di halaman rumah untuk mengembangkan
komoditas–komoditas sederhana guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.Selain itu
apabila kegiatan ini dilakukan secara intensif maka dapat membuka peluang
tambahan ekonomi bagi rumah tangga.
Kegiatan KKN – PMD Universitas Mataram pada kesempatan ini hadir untuk
menjawab permasalahan dan tantangan serta kebutuhan di masyarakat dengan
mengangkat tema pertanian maju berkelanjutan guna memberikan solusi
pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pertanian sederhana. Komoditas
yang dipilih pada kesempatan ini adalah jamur tiram, karena tanaman ini cukup

1
2

adaptif dikembangkan pada berbagai kondisi wilayah, praktis dan relative mudah
diterapkan. Dalam pelaksanaannya tim KKN memberikan inovasi dalam
modifikasi media tanam jamur tiram menggunakan kardus berkas, melalui
serangkaian kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan diharapkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat dapat meningkat dan diharapkan pula
target kegiatan KKN dapat tercapai.

1.2 Tujuan Kegiatan


Adapun tujuan dari kegiatan KKN ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai budidaya jamur tiram
skala pekarangan.
2. Memberikan keterampilan (skill) dalam budidaya jamur tiram skala
pekarangan.
3. Mendampingi masyarakat memproduksi jamur tiram skala pekarangan.

1.3 Manfaat
1. Memberikan solusi pemanfaatan lahan pekarangan.
2. Memberikan alternatif tambahan ekonomi masyarakat.

2
3

BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi

1. Program Kerja Utama


a. Sosialisasi dan Pelatihan Budidaya Jamur Tiram
Jamur tiram merupakan salah satu jenis komoditas produk konsumsi yang
digemari oleh masyarakat bermanfaat sebagai sumber pangan yang bernilai gizi
tinggi, jamur tiram tidak sulit untuk dikembangkan dan tidak membutuhkan lahan
yang luas sehingga cocok dikembangkan di pekarangan.Jamur tiram telah lama
dikembangkan oleh masyarakat, selama ini media tanam yang digunakan adalah
serbuk kayu dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Melalui kegiatan KKN ini,
mahasiswa mencoba memberikan inovasi lain melalui media tanam yang berbeda
yaitu menggunakan kardus bekas. Metode ini diharapkan dapat menjadi
terobosan baru dalam pengembangan IPTEK pertanian. Adapun langkah
budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut :
1. Pemilihan Bibit yang Baik
Ada banyak petani yang tidak pernah diperhatikan langkah ini, sehingga
miselium tidak dapat tumbuh dengan seharusnya. Ada dua cara untuk
mendapatkan bibit yang baik, yakni membibitkan sendiri bibit murni hingga
mendapatkan EF1 atau membelinya dari instansi terpecaya. Namun, jika masih
pemula, lebih baik untuk membeli bibit yang sudah jadi. Pilih bibit jamur dengan
BER sekitar 75%, pastikan miselium berwarna putih dan tumbuh merata pada
media.Pastikan bibit jamur belum kedaluwarsa.
Jika ingin membibitkan sendiri, pembudidaya harus mendapatkan indukan
yang berkualitas untuk membuat PDA. Ketika PDA dibuat, jamur diharapkan
dapat membawa banyak spora jamur. Bentuknya harus tebal dan ditandai dengan
miselium yang bagus. Jika kualitas F2 yang dihasilkan nanti adalah baik,
turunannya bisa diwariskan pada F3. Namun, sebaiknya cukup tuntaskan pada F2
supaya kualitas yang dihasilkan maksimal.Tingkat kerapatan miselium yang
meningkat atau menurun dapat dilihat melalui mikroskop. Tingkat kekuatan atau

3
4

kekuatan tersebut sayangnya akan semakin menurun jika terus diturunkan pada
bibit – bibit selanjutnya.
Untuk membuat bibit, pembudidaya bisa menggunakan sejumlah media
berbahan jagung, gabah, atau campuran dari gergajian. Saat membuat F2,
perkembangannya akan menjadi lebih kuat saat disimpan pada jagung. Namun,
kumbung biasanya akan sering diganggu oleh hama tikus. Baglog dapat menjadi
rusak karena bibit jagung yang terus digerogoti.
Lubang yang ada pada baglog dapat memicu terjadinya kontaminasi.
Karena dampak tersebut, banyak pembudidaya yang akhirnya memilih gergajian.
Bahan tersebut dirasa lebih aman dan cocok untuk budidaya jamur. Formula
dengan perbandingan 1:2:3 dari perbandingan jagung dan gergajian menghasilkan
nutrisi yang baik. Selanjutnya, tinggal memperhatikan inokulasi yang tepat pada
bibit. Waktu yang dibutuhkan adalah 24.
2. Pembuatan Media
Secara umum, jamur tiram tumbuh pada baglog. Bahannya adalah bekatul,
serbuk gergaji atau derajat, dan kapur. Campuran ketiga bahan inilah yang
nantinya dapat mengeluarkan jamur tiram. Bahan–bahan tersebut harus mengikuti
perbandingan yang sesuai, yakni 100 kg grajen serta 10 kg bekatul, serta 1 – 2 kg
kalsium dan kapur. Setelahnya, aduk semua bahan dan tambahkan air sekitar 60%
dari berat bahan. Tutup adukan bisa menggunakan terpal atau plastik. Gunakan
plastik ukuran 17 x 30 atau 15 x 30, kemudian isi dengan adonan bahan. Pastikan
bahwa komposisi sudah padat. Wadah yang sudah diisi dengan bahan bisa
memiliki berat mencapai 1,8 kg.
3. Fermentasi Media
Hal ini juga perlu diperhatikan sebelum melakukan proses penanaman.
Dengan fermentasi, hasil budidaya akan menjadi lebih memuaskan. Fungsi lain
dari proses ini adalah untuk membunuh jamur liar lain yang mengganggu
pertumbuhan jamur tiram. Tanah juga mengalami proses pelapukan atau
pengomposan pada media.
Caranya cukup mudah, diamkan media tanam tersebut selama 5-10
hari.Hal ini bertujuan untuk pengomposan atau pelapukan material tanah. Dengan

4
5

proses ini, suhu di sekitar media juga akan meningkat, hingga 70°C. Proses
pemerataan media tanah dapat dilakukan dengan cara membolak-balikan material
di semua sisi. Media tumbuh jamur sudah siap untuk digunakan jika warnanya
sudah cukup hitam.
4. Proses Inokulasi Baglog
Baglog dapat langsung dipindahkan ke tempat inokulasi dan didiamkan
selama 1 x 24 jam untuk kembali ke suhu normal. Pastikan sirkulasi udara di
sekitar berjalan dengan baik untuk mencegah spora patogen. Setelahnya, tutup
mulut botol sebentar menggunakan api spiritus sampai sebagian kapas terbakar,
kemudian matikan api, buka kapas penyumbat botol. Aduk dengan benda yang
telah disterilkan di atas api. Pemindahan bibit dalam botol ke dalam baglog,
hingga mencapai batas leher botol. Tutup kembali baglog tersebut dengan kapas.
Ruangan benar – benar harus dipastikan higienis. Untuk mensterilkannya,
pembudidaya bisa memilih alkohol atau spiritus yang dapat disemprotkan
menggunakan alat spray. Selain ruangan yang disterilkan, tangan yang akan
dipakai untuk melakukan penanaman harus menggunakan alkohol. Untuk
mengambil bibit atau menggemburkan media, gunakan sendok kecil yang lebih
ringan dan praktis berkisar 38°C.
5. Masa Inkubasi
Pada masa inkubasi mikroorganisme akan diinokulasikan pada media yang
telah disediakan, sehingga pembudidaya dapat memantau pertumbuhannya. Ruang
inkubasi harus memenuhi aturan–aturan tertentu supaya miselium dapat tumbuh
dengan cepat. Oleh karena itu, jamur tiram harus diletakkan pada suhu ruang
dengan rentang 22°C – 28°C. Kelembaban yang dibutuhkan adalah 60 – 70%.
Untuk memantau suhu dan kelembaban dalam ruangan, petani biasanya akan
menggunakan termometer dan hygrometer.
Proses inkubasi berlangsung selama beberapa minggu hingga miselium
dapat tumbuh menjadi sempurna. Tanda keberhasilan dapat dilihat setelah dua
minggu, dimana miselium akan tumbuh merambat ke arah bawah. Di atas ruangan
inkubasi, baglog dapat diletakkan dengan posisi berdiri dan ditumpuk menjadi
tiga. Jika miselium sudah muncul, buang tutup media. Jamur harus disemprot

5
6

setiap hari supaya kelembapannya tetap terjaga. Setelahnya, jamur akan terus
bertumbuh besar sampai bisa dipanen. Proses tersebut dapat dikatakan gagal jika
baglog ditumbuhi oleh miselium yang tidak sehat atau busuk. Jika sampai hal
tersebut terjadi, langkah awal yang dapat dilakukan adalah mengganti media.
Baglog dapat dicuci atau disterilkan ulang, kemudian melewati prosesnya selama
20 hari sebelum dipindahkan ke kumbung.
b. Pelatihan Pemanenan Jamur Tiram
Pemanenan adalah kegiatan pemungutan atau pemetikan hasil bumi, yang
penting dalam proses penanaman dan pasca panen. Pemanenan harus dilakukan
pada waktu yang tepat untuk menghasilkan panen sesuai standar nasional yang
berlaku.Tehnik pemanenan juga harus dipertimbangkan, karena tidak semua
tehnik panen dapat diterapkan pada segala jenis tanaman. Adapun langkah
pemanenan jamur tiram adalah sebagai berikut :
1. Panen dilakukan saat jamur telah mencapai tingkat optimal, yaitu
cukup besar tetapi belum mekar penuh, biasanya sekitar 5 hari setelah
pertumbuhan calon jamur dengan diameter rata – rata 5 – 10 cm dan
berat 50 – 100 gram.
2. Sayat jamur dipangkal batangnya sehingga terbawa dengan akarnya,
lalu dibersihkan kotoran yang menempel pada akar jamur.
3. Setelah dipanen, jamur tiram harus segera dibersihkan. Akar dan
pangkal tangkai jamur dipotong. Jamur yang telah telah bersih dapat
langsung dikonsumsi.
4. Sortasi dilakukan untuk memilah hasil panen yang sehat dari yang
sakit, dan dari benda asing.
c. Pelatihan Pengemasan dan Label
Pengemasan merupakan salah satu carauntuk melindungi atau
mengawetkan produk pangan maupun non–pangan. Pengemasan berperan sebagai
wadah atau tempat, sebagai pelindung, sebagai penunjang cara penyimpanan dan
transport, sebagai alat persaingan dalam pemasaran. Sedangkan pelabelan adalah
mencantumkan berbagai informasi penting terkait dengan barang pada setiap
kemasan. Pelabelan menjadi proses wajib yang harus dilakukan setelah proses

6
7

pengemasan selesai dikerjakan. Pelabelan bertujuan untuk memberi informasi,


menawarkan, mempromosikan produk sedemikian rupa agar memiliki daya tarik
bagi konsumen serta informasi tentang produk dapat dipahami oleh lapisan
masyarakat.
d. Sosialisasi Perizinan
Perizinan adalah proses pemberian izin kepada orang atau badan hukum
untuk melakukan aktivitas usaha atau kegiatan bukan usaha berdasarkan Peraturan
Perundang–Undangan. Untuk dapat meningkatkan jangkauan pemasaran,
dibutuhkan izin PIRT yang memberikan jaminan bahwa produk makanan tersebut
aman untuk dikonsumsi dan sudah lulus uji dari dinas kesehatan. Izin P-IRT atau
Izin Pangan Industri Rumah Tangga sendiri merupakan regulasi yang mengatur
keamanan produk pangan dari bahan baku, proses pengolahan, hingga produk
akhirnya (Murwadji & Saraswati, 2019).
e. Sosialisasi Pemasaran
Pemasaran adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan,
menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan dan
masyarakat umum. Tujuan pemasaran dari sosialisasi pemasaran adalah untuk
memberikan gambaran dan informasi kepada masyarakat bagaimana memberikan
kepuasan terhadap konsumen dan tawaran yang bernilai bagi pelanggan dan
masyarakat umum.

2. Program Kerja Tambahan


a. Mengajar mengaji untuk anak – anak
b. Bimbingan belajar
c. Senam sehat
d. Literasi Bahasa Inggris untuk anak – anak
e. Pelatihan seni (Menari, melukis, dsb.)
f. Lomba – lomba dalam memperingati tahun baru

1.2 Target Luaran


1. Laporan
Laporan merupakan dokumen tertulis yang berisi ringkasan dan evaluasi hasil
dari suatu kegiatan atau acara tertentu. Laporan menjadi target luaran yang

7
8

dihasilkan dari Program KKN yang dilaksanakan di Desa Kuta, Kecamatan Pujut,
Kabupaten Lombok Tengah dengan judul Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Melalui Kegiatan Budidaya Jamur Tiram Skala Rumah Tangga di Desa Kuta,
Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah menjadi luaran yang bermanfaat
sebagai bahan acuan bagi instansi ataupun masyarakat secara umum sebagai
sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam berbagai aspek
kehidupan.
2. Karya Ilmiah (prosiding/jurnal)
Karya ilmiah adalah hasil karya yang diperoleh dari kegiatan menulis dengan
menerapkan konvensi ilmiah. Karya ilmiah menjadi target luaran yang dihasilkan
dari Program KKN yang dilaksanakan di Desa Kuta, Kecamatan Pujut,
Kabupaten Lombok Tengah dengan judul Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Melalui Kegiatan Budidaya Jamur Tiram Skala Rumah Tangga di Desa Kuta,
Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, menjadi luaran yang bermanfaat
sebagai bahan acuan bagi instansi ataupun masyarakat secara umum sebagai
sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam berbagai aspek
kehidupan.
3. Leaftlet (brosur)
Leaflet (brosur) adalah media cetak yang berisi tulisan serta gambar yang
berisi informasi terkait suatu produk atau kegiatan dalam bentuk selebaran dan
tidak dibukukan. Leaftlet menjadi target luaran yang dihasilkan dari Program
KKN yang dilaksanakan di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok
Tengah dengan judul Pemanfaatan Lahan Pekarangan Melalui Kegiatan Budidaya
Jamur Tiram Skala Rumah Tangga di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten
Lombok Tengah, menjadi luaran yang bermanfaat sebagai bahan acuan bagi
instansi ataupun masyarakat secara umum sebagai sarana untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dalam berbagai aspek kehidupan.
4. Youtube
Youtube merupakan media sosial yang digunakan untuk mengunggah video,
menonton berbagai video, dan juga bisa berbagi video yang dapat dilihat oleh
semua orang, dengan memanfaatkan media sosial Youtube dapat menjadi media

8
9

dokumentasi dan informasi bagi masyarakat. Dari konten Youtube yang hasilkan
menjadi target luaran yang dihasilkan dari Program KKN yang dilaksanakan di
Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah dengan judul
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Melalui Kegiatan Budidaya Jamur Tiram Skala
Rumah Tangga di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah,
yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi instansi ataupun masyarakat
secara umum sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam
berbagai aspek kehidupan.
5. Produk
Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi
dan dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Produk yang
dihasilkan nantinya menjadi target luaran yang dihasilkan dari Program KKN
yang dilaksanakan di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah
dengan judul Pemanfaatan Lahan Pekarangan Melalui Kegiatan Budidaya Jamur
Tiram Skala Rumah Tangga di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok
Tengah, yang bermanfaat bagi masyarakat di Desa Kuta.

9
10

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Survey Awal


Survey awal bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi
dan situasi Desa Kuta, termasuk melakukan diskusi dengan pihak desa,
masyarakat serta kelompok sasaran. Hal – hal yang dibahas dalam survey awal
diantaranya: tema kegiatan KKN, judul kegiatan, kelompok sasaran dan beberapa
permasalahan terkait kegiatan KKN yang akan dilaksanakan. Kegiatan survey
dilaksanakan selama satu minggu sebelum dilakukannya penulisan proposal
dibawah pengawasan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

3.2 Penyuluhan
Penyuluhan adalah suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada individu
ataupun kelompok, dengan caramemberi pengetahuan mengenai infromasi
tertentu. Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahun individu,
kelompok, dan masyarakat.Penyuluhan dalam program kegiatan KKN ini
dilaksanakan dengan metode Focus Group Discussion (FGD).Focus Group
Discussion (FGD) adalah diskusi yang dilakukan secara sistematis dan terarah
dari suatu grup untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam suasana informal
serta dilaksanakan dengan panduan seorang moderator. Metode Focus Group
Discussion FGD ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat
tentang program – program KKN, khususnya terkait program utama budidaya
Jamur Tiram.

3.3 Pelatihan
Menurut Gomes (2003), pelatihan merupakan setiap usaha untuk
memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang
menjadi tanggung jawab. Sedangkan menurut Rae dalam Sofiyandi (2008),
pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya lebih efektif dan efisien, Menurut
Sikula (2000) tujuan dari pelatihan secara umum antara lain: (1) meningkatkan
produktivitas; (2) meningkatkan mutu kerja; (3) meningkatkan ketetapan dalam
mengerjakan sesuatu. Pelatihan yang dilaksanakan selama KKN ini antara lain:

10
11

1) Budidaya Jamur Tiram skala pekarangan, meliputi pengumpulan media


tanam yaitu kardus, sterilisasi media tanam, pencampuran media tanam,
pewadahan media tanam, penanaman, pemeliharaan.
2) Pelatihan pamanenan Jamur Tiram.
3) Pelatihan pengemasan dan labeling.

3.4 Pendampingan
Pendampingan adalah upaya untuk mengembangkan masyarakat kedalam
beragam potensi yang dimiliki setiap individu untuk kehidupan yang lebih baik.
Tujuan dari pendampingan adalah mendampingi proses inisiatif dan bentuk
tindakan yang dilakukan masyarakat sendiri, tanpa adanya intervensi dari luar.
Sedangkan tujuan utama dari pendampingan adalah pemberdayaan.Pemberdayaan
berarti mengembangkan kekuatan atau kemampuan (daya), potensi, sumber daya
manusia yang ada pada diri manusia.Pendampingan dalam kegiatan KKN ini
adalah memastikan kelompok – kelompok yang telah dilatih dapat melaksanakan,
menjalankan program sesuai yang diharapkan.

3.5 Matriks Proker


No Program Sasaran Target Indikator JKEM PJ
Capaian Keberhasilan

1. Sosialisasi Aparat 1 kali Terselenggaran 36 jam Ais


program pemerintahan pertemuan ya 1 kali Muharam
kerja KKN Desa Kuta dengan kegiatan Catur
jumlah dengan Mahmudin
kehadiran 30 pencapaian
orang kehadiran 80%

2. Sosialisasi Kelompok 3 kali Terselenggaran 108 jam Alamsyah,


dan PKK Desa pertemuan, ya kegiatan 3 Siti Hartini
pelatihan Kuta dengan kali pertemuan Pingki
budidaya jumlah dengan Pratami
Jamur kehadiran 30 pencapaian
Tiram orang setiap kehadiran 80%
pertemuan

3. Pelatihan Kelompok 2 kali Terselenggaran 36 jam Intang

11
12

pemanenan PKK Desa pertemuan, ya kegiatan 2 Suraya,


Jamur Kuta dengan kali pertemuan Mutiara
Tiram jumlah dengan Fadella
kehadiran 30 pencapaian Yanari
orang setiap kehadiran 80%
pertemuan

4. Pelatihan Kelompok 1 kali Terselenggaran 36 jam Ais


pengemasa PKK Desa pertemuan ya kegiatan 1 Muharam
n dan Label Kuta kali pertemuan Catur
dengan Mahmudin
pencapaian
kehadiran 80%

5. Sosialisasi Kelompok 1 kali Terselenggaran 36 jam MH. Arsy


perizinan PKK Desa pertemuan ya kegiatan 1 Septiyan
Kuta kali pertemuan RS dan Sri
dengan Atika
pencapaian Mawaddah
kehadiran 80%

6. Sosialisasi Kelompok 1 kali Terselenggaran 36 jam Rena


Pemasaran PKK Desa pertemuan ya kegiatan 2 Yuliana
Kuta kali pertemuan dan Dina
dengan Fathia
pencapaian Cahyani
kehadiran 90%

7. Penyusunan 36 jam Ais


Luaran Muharam
KKN Catur
Mahmudin

Total JKEM/Mahasiswa 288 jam

12
13

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Rencana Anggaran Biaya


Volume Harga
Komponen Jumlah Harga
No Satuan
Pembiayaan Jumlah Keterangan (Rp)
(Rp)
1. Kebutuhan administrasi
Surat
5 Buah
undangan 1.000 5.000
1 Buah
Buku tamu 10.000 10.000
Kartu
9 Buah
identitas 5.000 45.000
1 Buah
Buku kas 2.000 2.000
1 Buah
Buku absen 10.000 10.000
2 Buah
Mading 5.000 10.000
1 Buah
Papan tulis 50.000 50.000
5 Buah
Map 2.000 10.000
1 Buah
Amplop 20.000 20.000
1
Kertas HVS Rim 55.000 55.000
1
Spanduk Buah 150.000 150.000
2. Program kerja utama
Bibit 5 Buah
35.000 175.000
3x2x120
Kayu 12
cm 8.000 96.000
Seng 2 Buah
55.000 110.000
Spray 2 Buah
17.000 34.000
Kardus 5 Buah
3.000 15.000
Triplek 1 120x60 cm
80.000 80.000
Plastik
50 20x25 cm 400
bening 20.000

13
14

Paku 1 Kg 19.000 19.000


3. Program tambahan
4. Biaya posko 3.000.000 3.000.000
5. Biaya logistic
Kebutuhan
45 Hari 447.000
masak 447.000
Kebutuhan
45 Hari 100.000
listrik 100.000
Kebutuhan
174.000
kebersihan 174.000
Biaya Makan 45 Hari 80.000 3.600.000
Kebutuhan
6. 500.000
sosialisasi 500.000
TOTAL
8.737.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Minggu Ke
No. Program Kerja
I II III IV V VI VII
Sosialisasi program kerja
1
KKN
Kegiatan budidaya jamur
2
tiram
3 Pelatihan pemanenan
Pelatihan pengemasan
4
produk/label
Sosialisasi perizinan
5
produk
Sosialisasi pemasaran
6
produk
7 Pemenuhan luaran KKN

14
15

LAMPIRAN I
STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK KKN

Ketua Kelompok : Ais Muharam Catur Mahmudin


Sekretaris : Mutiara Fadella Yanari
Bendahara : Dina Fathia Cahyani
Anggota : 1. Alamsyah
2. Intang Suraya
3. MH. Arsy Septiyan RS
4. Rena Yuliana
5. Siti Hartini Pingki Pratami
6. Sri Atika Mawaddah

15
16

LAMPIRAN II
Biodata Peserta KKN PMD

1. Nama : Ais Muharam Catur Mahmudin

NIM : D1A118016

Program Studi : Ilmu Hukum

Tempat, Tanggal Lahir : Sampit, 17 April 1999

Jenis Kelamin : Laki laki

Agama : Islam

Alamat : Jalan Lingkar Selatan, Perumahan


Kopajali, Jalan Kopajali, Gang Reganda, Blok A5, No. 6.

No Telp/Hp : 087761521679

2. Nama : Alamsyah

NIM : C1G020019

Program Studi : Agribisnis

Tempat, Tanggal Lahir : Bima, 08 September 2002

Jenis Kelamin : Laki laki

Agama : Islam

Alamat : RT. 08, RW 03 Lingkungan Toloweri,


Kelurahan Nungga, Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima.

No Telp/Hp : 082340764465

16
17

3. Nama : Dina Fathia Cahyani

NIM : K1A020014

Program Studi : Farmasi

Tempat, Tanggal Lahir : Pengadang, 20 November 2001

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Pengadang

No Telp/Hp : 083129217192

4. Nama : Intang Suraya

NIM : E1B020054

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan

Tempat, Tanggal Lahir : Kawo, 14 Juni 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Bumi Gora, Kabupaten Lombok Tengah.

No Telp/Hp : 087852563426

5. Nama : MH. Arsy Septiyan RS

NIM : F1A020124

Program Studi : Teknik Sipil

Tempat, Tanggal Lahir : Bima, 15 September 2002

17
18

Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Alamat :Jl. Soekarno Hatta, Kel. Penato’i


RT.007/RW.003

No Telp/Hp : 081233731404

6. Nama : Mutiara Fadella Yanari

NIM : E1A020070

Program Studi : Pendidikan Biologi

Tempat, Tanggal Lahir : Selong, 17 Januari 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Perum Elit Mataram Asri Blok N No. 16

No Telp/Hp : 085847424209

7. Nama : Rena Yuliana

NIM. : E1D020173

Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

Tempat, Tanggal Lahir : Onyok, 08 Maret 2001

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Onyok, Desa Bt. Putik, Kecamatan Keruak,


Kabupaten Lombok Timur

18
19

No Telp/Hp : 085903110934

8. Nama : Siti Hartini Pingki Pratami

NIM : E1D020196

Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

Tempat, Tanggal Lahir : Ruteng, 17 Juni 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Guntur Raya, Mataram Residence, Blok.


C, No. 7, Kelurahan Jempong Baru.

No Telp/Hp : 081236340188

9. Nama : Sri Atika Mawaddah

NIM : E1F020098

Program Studi : Pendidikan Guru PAUD

Tempat, Tanggal Lahir : Penendem, 01 Agustus 2001

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Penendem, Desa Sepapan, Kec. Jerowaru,


Kab. Lombok Timur

No Telp/Hp : 085937012272

19
20

LAMPIRAN III
Peta lokasi KKN

20
21

LAMPIRAN IV
DOKUMENTASI SURVEI KKN

21
22

22
23

DAFTAR PUSTAKA
Bappekab Jember. (2010). Jember dalam angka.
Hendrich, (2016).Prospek peluang usaha jamur tiram tahun 2016.
http//www.usahacerdas.com : 1 – 5.
Murwadji, T., & Saraswati, A. (2019). Peningkatan Kapasitas Bisnis Usaha Mikro
Kecil Melalui Sertifikasi Produk Pangan Industri Rumah Tangga. Jurnal
Poros Hukum Padjadjaran, 1(1), 13-31.
Mutsani, A. (2016). Cara Sukses Jamur Tiram 99% Berhasil.
http:www//nggas.com:1 – 8.
Nugraha, T. (2013). Kiat Aukses Budidaya Jamur Merang Yrama Widya.
Zubaedi. (2013). Pengembangan Masyarakat Wacana dan Peraktik. Prenada
media group.

23

Anda mungkin juga menyukai