Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MINI RISET

Dosen Pengampu : Uswatun Hasanah, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Ayu Andini (4223351017)

2. Elisabet Dinda (4223151003)

3. Friska Alonia Kembaren (4223151005)

4. Julian Limbong (4222151002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITA NEGERI MEDAN

2022
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................i
BAB I.............................................................................................................................................1
LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................4
A. Konsep..............................................................................................................................4
B. Hipotesis...........................................................................................................................4
BAB III...........................................................................................................................................6
METODE PENELITIAN/TEKNIK PENGUMPULAN DATA..................................................................6
A. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................................................6
B. Alat dan Bahan.................................................................................................................6
C. Objek Penelitian...............................................................................................................6
D. Teknik Pengumpulan dan Pengelolahan Data..................................................................6
BAB IV...........................................................................................................................................7
ANALISIS DATA.............................................................................................................................7
BAB V............................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................10
DOKUMENTASI...........................................................................................................................11

i
BAB I

LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH


A. Latar Belakang

Jumlah penduduk Indonesia meningkat sebanyak jiwa hingga mencapai 266,91


juta jiwa, dan dapat diperkirakan kebutuhan pemanfaatan keanekaragaman hayati
semakin meningkat berdasarkan aktivitas manusia yang meningkat sebanyak jiwa setiap
tahunnya. Indonesia terdapat sekitar 25.000 spesies tumbuhan berbunga (10% dari
tumbuhan berbunga dunia). Jumlah spesies mamalia adalah 515 (12% dari jumlah
mamalia dunia). Selain itu ada 600 spesies reptilia; 1500 spesies burung dan 270 spesies
amfibia. Diperkirakan 6.000 spesies tumbuhan dan hewan digunakan oleh masyarakat
Indonesia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada sekitar 7.000 spesiers ikan air
tawar maupun laut merupakan sumber protein utama bagi masyarakat Indonesia (Shiva,
1994).

Pohon cendana (Santalum album Linn) merupakan salah satu jenis tanaman
asli dari Nusa Tenggara Timur yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat sebagai
jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi,karena kandungan minyak atsiri
dengan aroma wangi yang khas pada kayu terasnya.

Kayu cendana sesuai tutur lisan para orangtua dan sesepuh adat bahwa pada
jaman VOC dan kedatangan pedagang-pedagang Portugal mencari rempah-rempah di
Maluku, singgah juga di NTT untuk membeli lilin (berasal dari lebah) dan kayu cendana
yang dikumpulkan oleh pedagang-pedagang pengumpul bangsa Cina yang merupakan
kaki tangan para penjajah pada waktu itu.

Melakukan kegiatan penanaman pohon cendana diperlukan beberapa proses


tahapan seperti memiliki lahan yang luas,struktur tanah yang bagus,bibit tanaman yang
bagus,sebab ada tanaman yang persis seperti pohon cendana, jadi harus lebih teliti
memilih bibit yang unggul agar dapat menghasilkan kayu yang sangat bagus.
Disamping itu program penanaman pohon cendana semakin ditingkatkan, oleh sebab itu

1
banyak para pengusaha bergelut dibidang tersebut, dikarenakan memiliki nilai ekonomi
yang signifikan. sehingga sangatlah wajar para petani membudi dayakan pohon cendana
kuhusunya di Nusa Tenggara Timur. Aktivitas penanaman pohon cendana sudah
menjadi pekerjaan bagi para petani.

Lokasi terbaik merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses penanaman
hasil dari pohon cendana sebab dengan memilih letak lokasi terbaik pada pohon
cendana, akan dapat mempengaruhi proses pertumbuhan pohon cendana yang sangat
signifikan. Sehingga para investor atau penyalur memilih hasil tanaman yang diperlukan
oleh para pembeli. Salah satu kegiatan para investor adalah mengimport hasil tanaman
ke luar negeri, khususnya di Negara arab, sebab negara arab yang banyak memesan
hasil tanaman pohon cendana. Hal ini tidak lepas dari program penanaman pohon
cendana pada saat ini.

Potensi ekonomi cendana yang tinggi mengakibatkan ekploitasi terus


meningkat, yang pada kenyataannya tidak disertai dengan upaya perbanyakan dan
penanaman secara memadai. Meskipun kegiatan rehabilitasi telah dilakukan,
namun upaya ini terkendala karena permasalahan ketersediaan benih dan
keberhasilan tanaman yang rendah. Penurunan jumalh populasi cendana juga
dapat berdampak pada menurunnya keragaman genetik, sedangkan keragaman
genetik memainkan peranan yang penting dalam kelestarian jenis maupun
program breeding suatu spesies.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah


yang diangkat dalam penelitian ini sebagai berikut “Pemberdayaan tanaman Cendana”
adalah sebagaii berikut:
1. Apa manfaat dari budidaya tanaman cendana?
2. Bagaimana cara penanaman dan perawatan tanaman cendana?

2
3. Apa saja pengelolaah tanaman cendana dan bagaimana cara pengelolaannya?

3
BAB II

KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Konsep

Konsep ini menjelaskan hubungan antara variabel satu dengan lainnya dalam
desain sistem kerja kemudian mengimplementasikannya secara langsung. Subjek
penelitian adalah penanaman tanaman cendana ataupun pohon cendana yang telah
teracam keberadaannya. Dengan melakukan penanaman dialam terbuka agar tanaman
tetep terjaga dan tidak mengalami kepunahan. Faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap suksesnya penanaman pohon cendana adalah lokasi penanaman, struktur tanah
suhu udara, kelembapan udara, kecepatan udara, tekanan udara dan pencahayaan atau
cahaya matahari. Sedangkan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi suskesnya
penanaman pohon cendana adalah kualitas pupuk dan kualitas bibit serta cara
penanaman dan perawatan. Stakeholder diajak ikut memikirkan dan mengambil
tindakan terkait dengan perbaikan atau intervensi yang akan dilakukan oleh peneliti.
Selanjutnya diadakan implementasi desain sistem penanaman untuk mengurangi
kepunahan keanekaragaman hayati, polusi udara dengan melakukan penanaman pohon
serta menjaga ekosistem alam.

B. Hipotesis

Hipotesis merupakan harapan yang dinyatakan oleh peneliti mengenai hubungan


antara variabel-variabel didalam masalah penelitian. Berdasarkan latar belakang dan
rumusan masalah dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

1. Penanaman pohon cendana dapat mencegah terjadinya kepunahan pada tamanan


spesies ini.

4
2. Penanaman dan perawatan pohon cendana harus digunakan dengan caara yang
baik agar penanaman pohon cendana berhasil ataupun dapat bertahan hidup
menghadapi faktor lingkungan.
3. Penanaman pohon cendana harus dilakukan karena pohon ini memiliki banyak
manfaat salah satunya berguna untuk pelengkap acara adat istiadat

5
BAB III

METODE PENELITIAN/TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian : Jl. Kebon Kopi Dsn IV Pondok Sengon, Marindal I, Patumbak,
Deli Serdang, Sumatera Utara

Waktu penelitian : 20 November 2022

B. Alat dan Bahan

Alat : alat yang yang di gunakan dalam penelitian ini adalah buku, pulpen/pensil,
handphone(untuk memfoto serta mencari refrensi tentang tanaman cendana)

Bahan : bahan yang di gunakan adalam penelitian ini adalah bibit dari tanaman
pohon cendana, tanah yang subur, pupuk kendang, dan air

C. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pohon cendana mulai dari penyemaian bibit sekitar 5-7
hari. tanaman ini di kembang biakkan agar tidak mengalami kepunahan , penyebab
cendana hampir punah karena tumbuhan cendana sangat sulit di kembang biakkan,
tumbuhan cendana memiliki banyak manfaat untuk kebutuhan manusia tetapi masih
banyak manusia yang kurang memperhatikan pohon cendana sehimgga hampir
mengalami kepunahan.

D. Teknik Pengumpulan dan Pengelolahan Data

Pada proses pengumpulan data kita dapat mencari referensi terkait tanaman
cendana dari berbagai jurnal nasional maupun internasional, buku, dan web terpercaya.
Penelitian menggunakan metode pengumpulan data secara observasi dan analisa,
dimana pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati tanaman cendana mulai
dari menyemain dan melakukan pencatatan hasil, serta pengolahan data secara analisis
terkait perubahan-perubahan yang terjadi dan peristiwa yang diamati.

6
BAB IV

ANALISIS DATA

Cendana (Santalum album L.) merupakan jenis tanaman asli Indonesia yang
tumbuh endemik di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang banyak dijumpai di Pulau
Timor, Sumba, Alor, Solor, Pantar, Flores, Roti dan pulau-pulau lainnya. Tanaman
cendana tergolong tanaman yang sangat penting karena mempunyai nilai ekonomi yang
cukup tinggi. Cendana NTT mempunyai keunggulan diantaranya memiliki kadar
minyak dan produksi kayu teras yang tinggi. Kayu cendana menghasilkan minyak atsiri
dengan aroma yang harum dan banyak digemari, sehingga mempunyai nilai pasar yang
cukup baik. Cendana merupakan satu-satunya di antara 22 jenis dari genus Santalum
yang ada di dunia, tumbuh secara alami di Indonesia. Cendana sudah sulit ditemukan di
pulau-pulau yang dahulu dikenal mempunyai banyak pohon cendana. Di Pulau NTT
yang dahulu dikenal sebagai “Pulau dengan Tikar Permadani Cendana”, dalam kurun
waktu 10 tahun (1987 s/d 1997) jumlah pohon cendana mengalami penurunan hingga
53,95 % yaitu dari 554.942 pohon menjadi 250.940 pohon (Waluyo, 2006 dalam Asbur,
2018).

Tanaman cendana memiliki beberapa nama daerah diantaranya Candana


(Minangkabau) Tindana, Sindana (Dayak), Candana (Sunda), Candani (Jawa),
Candhana, Candhana lakek (Madura), Candana (BeIitung), Ai nitu, Dana (Sumbawa),
Kayu ata (FIores), Sundana (Sangir), Sondana (Sulawesi Utara), Ayu luhi (Gorontalo),
Candana (Makasar), Ai nituk (Roti), Hau meni Ai kamelin (Timor), Kamenir (Wetar),
Maoni (Kisar).

Cendana merupakan salah satu marga dari 25 suku Santalaceae yang


penyebarannya mulai dari Malaysia bagian Timur, Australia sampai di sebelah timur
kepulauan Polynesia. Santalum album L. merupakan jenis yang tumbuh alami di
kawasan Asia. Beberapa pakar meyakini bahwa Santalum album L. berasal dari

7
kepulauan Indonesia di sebelah Tenggara terutama diantaranya pulau Timor dan pulau
Sumba.

Dalam dunia perdagangan, cendana dikenal dengan nama sandalwood. Di luar


Indonesia, nama kayu cendana antara lain East Indian sandalwood, white sandalwood
dan yellow sandalwood (Inggris, Amerika Serikat), bois santal (Spanyol, Italia), echte
sandal (Belanda), echtes sandelholtz (Jerman), chendana (Malaysia), santaku (Burma),
chantana (Thailand), bach (Vietnam), sandal, chandal, chandam, gundala dan suket
(India).

Pembudidayaan tanaman cendana juga tidak tergolong rumit. Dimulai dengan


menyediakan lahan yang sehat dan subur untuk ditempati. Lahan yang akan dijadikan
sebagai tempat pengembangbiakkan tanaman cendana harus dipersiapkan terlebih
dahulu dengan cara memberikan pupuk dan menggemburkan tanah terlebih dahulu.
Setelah lahan siap, maka dibutuhkan bibit cendana. Bibit cendana sudah lebih dahulu
disemai dalam tempat khusus. Penyemaian bibit cendana bisa dilakukan dengan langkah
awal merendam biji cendana selama 3-5 hari, setelah itu dipindahkan kemedia dan
ditunggu selama 8-16 hari. Setelah bibit cendana berukuran 15 cm, maka bibit sudah
siap untuk dipindahkan ke lahan yang sudah di sediakan.

Setelah tanaman cendana tumbuh dengan baik, maka perawatan yang diperlukan
hanyalah menyiram tanaman cendana 2 hari sekali saat sore hari. Tanaman cendana
juga perlau disiangi seperlunya, namun maksimal 2 kali dalam setahun. Sama halnya
dengan penyiangan, pemupukan juga bisa dilakukan maksimal 2 kali dalam setahun.
Pemangkasan pada dahan dahan yang sudah tua juga dibutuhkan, namun tidak ada
jangka khusus dalam melakukannya, melainkan hanya ketika itu merasa dibutuhkan
saja.

8
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pohon cendana (Santalum album Linn) merupakan salah satu jenis tanaman
asli dari Nusa Tenggara Timur yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat sebagai
jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi,karena kandungan minyak atsiri
dengan aroma wangi yang khas pada kayu terasnya.

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap suksesnya penanaman pohon


cendana adalah lokasi penanaman, struktur tanah suhu udara, kelembapan udara,
kecepatan udara, tekanan udara dan pencahayaan atau cahaya matahari. Sedangkan
faktor lainnya yang dapat mempengaruhi suskesnya penanaman pohon cendana adalah
kualitas pupuk dan kualitas bibit serta cara penanaman dan perawatan.

Penyebab cendana hampir punah karena tumbuhan cendana sangat sulit di


kembang biakkan, tumbuhan cendana memiliki banyak manfaat untuk kebutuhan
manusia dan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi tetapi masih banyak manusia
yang kurang memperhatikan pohon cendana dan banyak orang yang menebang pohon
cendana secara besar-besaran sehingga tanaman tersebut terancam punah.

B. Saran

Saran yang dapat kelompok kami berikan adalah kita sebagai masyarakat yang
baik tidak boleh menebang pohon cendana sebarangan apalagi secara besar-besaran
karena itu dapat mengakibatkan kepunahan dan kita sebagai masyarakat harus
melakukan penanaman Kembali jika ingin menebang pohon cendana, kita harus
melestarikan pohon cendana karena seperti yang sudah kita ketahui pohon cendana
memiliki banyak manfaat bagi manusia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2022, november 25). tanam.co.id. Diambil kembali dari tanam.co.id:


https://www.tanam.co.id/budidaya-pohon-cendana/

Ariyanti, M. ∙. (2018). Cendana (Santalum album L.) sebagai tanaman penghasil


minyak. Jurnal Kultivasi, 558-567.

Rapha, M, A., Ddk. (2021). Penanaman, Perawatan dan Pembudidayaan Cendana


sebagai Upaya Peningkatan Potensi Desa Petir. Jurnal Atma Inovasi (JIA). 1(3).
283-287
BanoEt, H, H. (2021). Peranan Cendana dalam Perekonomian NTT: Dulu dan Kini.
Edisi Biologi. 5(5). 469-474

10
DOKUMENTASI

Gambar Proses

Perendaman binih cendana selama 3-


5 hari, benih cendana yang bagus
nantinya akan tenggelam, sedangkan
yang kurang bagus akan teteap
mengambang

Benih yang bagus akan dipindahkan


ke kain basah dan ditutup selama 5-7
hari

Nantinya proses cendana masih sangat panjang, tetapi yang telah kami kerjakan sampai
tugas ini diselesikan hanya sampai disini.

11

Anda mungkin juga menyukai