Anda di halaman 1dari 30

MINI RISET BIODVERSITAS

KEANEKARAGAMAAN TANAMAN KELAPA


Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Phanerogamae
Dosen Pengampu: Dr. Ipin Arpin, M.Pd

Oleh :
Ai Syamsul Rijal 21.24.1.0006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
tugas mini riset yang diberikan dapat terselesaikan. Adapun judul dari mini riset
ini adalah “Keanekaragaman Tanaman Kelapa”. Sebelumnya penulis berterima
kasih kepada setiap pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian penyusunan mini
riset ini.
Dalam membuat mini riset ini menggunakan metode Diskriptif, yaitu
suatu metode dimana berisisi pemaparkan, penjelaskan, serta rangkuman
rumusan masalah menjadi suatu kajian yang nantinya dapat menjadi sumber
referensi bagi teman-teman Mahasiswa sekalian. Materi dari Sub Bab
Pembahasan dalam mini riset ini penulis mengambil dari berbagai sumber. Baik
itu jurnal, buku maupun internet.
Terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa mini riset ini jauh dari kata
kesempurnaan. Maka dari itu, apabila dalam penulisan dan penyusunan mini riset
ini terdapat kekeliruan sudilah kiranya memberikan saran & kritik dan saran yang
dapat membangun kepada penulis.

Majalengka, 1 Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
A. Morfologi Tanaman Kelapa .................................................................................... 3
B. Klasifikasi Ilmiah Tanaman Kelapa ........................................................................ 5
C. Sejarah Tanaman Kelapa ........................................................................................ 5
D. Sejarah dan Perkembangan Tanaman Kelapa di Indonesia .................................... 7
E. Sifat-sifat Umum Tanaman Kelapa......................................................................... 8
F. Habitat dan Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa ........................................................ 8
G. Lingkungan Biologi Tanaman Kelapa .................................................................. 10
H. Jenis-Jenis Tanaman Kelapa ................................................................................. 10
I. Budidaya Tanaman Kelapa ................................................................................... 13
J. Kandungan Buah Kelapa ...................................................................................... 17
K. Kandungan Air Kelapa.......................................................................................... 17
L. Manfaat Tanaman Kelapa ..................................................................................... 19
M. Manfaat Kelapa Untuk Kesehatan .................................................................... 20
N. Usaha Olahan Kelapa ............................................................................................ 21
BAB III ............................................................................................................................. 25
PENUTUP ........................................................................................................................ 25
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 26

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara mega biodiversitas yang mana
memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumber daya alam hayati tertinggi di
dunia, jauh lebih tinggi dari pada Amerika Latin dan Afrika Tropis. Hal ini
dikarenakan Indonesia memiliki posisi geografi yang sangat strategis
sehingga Indonesia memiliki banyak tipe habitat yang tersebar luas, dengan
masing-masing tipe habitat memiliki kekhasan dalam hal komposisi serta
kekayaan spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Ada sekitar 28.000
jenis tumbuhan yang ditemukan di Indonesia, dari 230.000 jenis tumbuhan
yang dikenal di dunia (Sastrapadja dkk., 1979) dan lebih dari 6000 tumbuhan
dari 28.000 jenis tumbuhan di dunia tumbuh di Indonesia dan telah diketahui
potensinya dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari
(Rifai, 1994). Tumbuhan sangat penting untuk kesejahteraan manusia,
sebagai sumber pangan, obat-obatan, bahan bangunan, bahan sandang, dan
layanan ekologi. Sebagai sumber obat, hingga 80 % dari penduduk di negara
berkembang menggantungkan keperluan obat-obatannya kepada tumbuhan
(Farnsworth et al., 1985).
Meskipun Indonesia memiliki kekayaan alam yang tinggi, tapi kekayaan
alam di Indonesia pun masih belum dipelajari dan dimanfaatkan dengan baik
oleh bangsa Indonesia. Kurangnya pengenalan terhadap dunia tumbuhan
maka kekayaan hayati di Indonesia tidak jarang banyak yang hilang sebelum
teridentifikasi dengan baik, sehingga tidak pernah dapat terhitung kerugian
kerusakan hutan di Indonesia dari jumlah kehilangan spesies tumbuhan yang
dimiliki. Keanekaragaman tumbuhan di Indonesia kini telah menurun cepat
sekali sebagai akibat dari eksploitasi ekosistem alami secara berlebihan,
terutama ekosistem hutan untuk keuntungan ekonomi (Grifo dan Rosenthal,
1997).

1
Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-
arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga
dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir.
Kelapa juga dikenal merupakan tanaman perkebunan/industri berupa pohon
batang lurus dari famili Palmae. Kelapa adalah sebutan untuk buah yang
dihasilkan tumbuhan ini. Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya
mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisirSamudera Hindia, namun
kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh
hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut, namun akan mengalami
pelambatan pertumbuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keanekaragaman hayati tanaman kelapa di Indonesia?
2. Apa saja jenis-jenis dari tanaman kelapa?
3. Bagaimana pemanfaatan tanaman kelapa di Indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui keanekaragaman hayati tanaman kelapa di Indonesia
2. Mengetahui jenis-jenis dari tanaman kelapa
3. Mengetahui pemanfaatan tanaman kelapa di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Morfologi Tanaman Kelapa


Kelapa adalah salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam suku
pinang-pinangan (Arecaceae). Semua bagian pohon kelapa dapat
dimanfaatkan, mulai dari bunga, batang, pelepah, daun, buah, bahkan akarnya
pun dapat dimanfaatkan (Mahmud dan Ferry, 2005).
Kelapa dengan alami tumbuh di pantai serta pohonnya meraih ketinggian
30 m. Tumbuhan kelapa ini awal mulanya berasal dari pesisir samudera
hindia, tetapi saat ini sudah tersebar di semua tempat tropika. Tumbuhan ini
bisa tumbuh sampai ketinggian 1.000 m dari permukaan laut, tetapi
bersamaan dengan meningkatnya ketinggian, ia dapat mengalami pelambatan
perkembangan.
Akar kelapa merupakan akar serabut, tebal dan berkayu yang
berkerumun membentuk bonggol. Bunganya merupakan bunga majemuk dan
buahnya berukuran besar dengan diameter kira-kira 10-20 cm. Air Kelapa
Muda sangat baik untuk dikonsumsi, selain dapat menghilangkan dahaga di
saat kehausan, air kelapa muda memiliki banyak khasiat bagi kesehatan
tubuh. Air buah nyiur ini ternyata punya khasiat dan nilai gizi yang luar biasa.
Bukan hanya unsur makro berupa nitrogen dan karbon, tetapi juga unsur
mikro yang sangat dibutuhkan tubuh ada di air kelapa. Unsur nitrogen di
dalamnya berupa protein yang tersusun dari asam amino, seperti alanin,
sistin, arginin, alin, dan serin.
Batang pohon kelapa merupakan batang tunggal, tetapi terkadang dapat
bercabang. Tinggi pohon kelapa dapat mencapai lebih dari 30 m. Daun kelapa
tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, berwarna kekuningan jika
masih muda dan berwarna hijau tua jika sudah tua. Tumbuhan ini
diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisi Asia, namun kini
telah menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia.

3
Daun tersusun saling membalut satu sama lain, merupakan selubung dan
memudahkan susunan lembaga serta akar menembus sabut pada waktu
tumbuh (Steenis et al., 2005). Daun kelapa tersusun majemuk, menyirip,
berwarna kekuningan jika masih muda dan berwarna hijau tua jika sudah tua.
Manfaat daun kelapa sangat banyak sebagai bahan kerajinan tangan seperti
hiasan, atap rumah, sapu, keranjang (Foale and Harries, 2010). Di Bali daun
muda sampai daun tua setiap hari sangat diperlukan untuk perlengkapan
upacara.
Pohon kelapa mulai berbunga kira-kira setelah 3 – 4 tahun, pada kelapa
genjah, dan 4 – 8 tahun pada kelapa dalam, sedang kelapa Hibrida mulai
berbunga sesudah umur 4 tahun. Karangan bunga mulai tumbuh dari ketiak
daun yang bagian luarnya diselubungi oleh seludang yang disebut spatha.
Spatha merupakan kulit tebal dan menjadi pelindung calon bunga,
panjangnya 80 – 90 cm (Steenis et al., 2005).
Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian
mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar,
pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek.
Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai
sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku
berbagai bentuk kerajinan tangan. Endosperma buah kelapa yang berupa
cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok (daging buah
kelapa) adalah sumber penyegar populer.
Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan
sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka
enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang.
Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan
cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan
dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra.
Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan
buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan
merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi

4
untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan
merupakan bahan campuran minuman penyegar. Beberapa kelapa bermutasi
sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur
dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut kelapa kopyor.

B. Klasifikasi Ilmiah Tanaman Kelapa

Gambar 1. Klasifikasi Tanaman Kelapa

C. Sejarah Tanaman Kelapa


Pohon tinggi berjenis palem ini telah di budidayakan sejak jaman dahulu
kala, disebarkan secara luas oleh ras manusia, dan bersamaan dengan itu telah
secara alamiah tumbuh di tepi tepi pantai tropis sehingga asal muasal dari
tanaman ini menjadi kabur dan hilang ditelan jaman. Beberapa orang sempat
percaya (sekarang kepercayaan tersebut telah cemar), bahwa kelapa berasal
dari Amerika. Colombus tidak menemukannya, dan beberapa penulis Spanyol
dari Dunia Baru sama sekali tidak menyinggung mengenai tanaman ini.
Meskipun demikian, beberapa abad setelah Colombus, pohon palem yang
berharga ini tiba di Puerto Rico. Joseph de Acosta (1539-1600), seorang
misionaris kristen asal Peru, Amerika Latin pada 1571 sampai 1587
menuliskan dalam bukunya yang terkenal Historia Naturaly Moral de las

5
Indias yang di publikasikan pada 1590 setelah kepulangannya ke Spanyol
menyatakan bahwa dia menyaksikan pohon kelapa tumbuh di Puerto Rico.
Petualang Spanyol lainnya di Puerto Rico pada tahun 1599 menyebutkan
bahwa Coconut Milk (santan) digunakan sebagai kosmetik untuk wanita
wanita disana. Bagaimanapun, di beberapa daerah Antilles lain (kepulauan
Karibia, termasuk Kuba, Jamaika, dan Hispanola), kelapa sama sekali tidak
disinggung singgung sampai beberapa abad kemudian.
Augustin Pyrame de Candolle, seorang botanis dari Swiss pada bukunya
berjudul The Origin of Cultivated Plants (1882 – 1886) menyatakan: “Jelas
terlihat bahwa spesies ini bukan berasal dari Afrika maupun dari bagian tropis
Amerika sebelah timur. Dengan menyisihkan negara negara tersebut, maka
kemungkinannya tinggal bagian tropis Amerika sebelah barat, kepulauan
Pasifik, Asia Tenggara (Indian Archipelago) dan daerah Asia Selatan dimana
pada daerah daerah tersebut, pohon kelapa terlihat berlimpah, tumbuh secara
luas dan telah lama ada.
Penjelajah Inggris, William Dampier (1652 – 1715) dan George
Vancouver (1757 – 1798) pada awal abad ke tujuhbelas pada bukunya masing
masing menceritakan bahwa mereka menemukan hutan kelapa di sebuah
pulau dekat Panama dan di sebuah pulau misterius yang dinamakan Isle of
Cocos. Pada saat itu kedua pulau tersebut tidak berpenghuni. Belakangan
pohon kelapa ditemukan juga di sepanjang pantai barat, mulai dari Mexico
sampai Peru, akan tetapi biasanya para penulis tersebut tidak menyinggung
apakah tanaman tersebut liar atau tidak, kecuali Seemann yang menyebutkan
bahwa dia menyaksikan tanaman ini berkembang secara alamiah dan di
budidayakan di Isthmus of Panama. Menurut Hernandez pada abad ke
enambelas orang orang Meksiko menyebutnya Coyolli, sebuah kata yang
kedengarannnya bukan kata asli Meksiko. (Origin of Cultivated Plants, De
Candolle, 1886).
Di Asia Selatan, terutama di daerah kepulauan, kelapa adalah tanaman
yang tumbuh di alam secara natural tapi juga di budidayakan. Semakin kecil
dan rendah pulau tersebut sehingga makin mudah terkena terpaan air laut

6
maka pohon kelapa semakin menonjol dan menarik perhatian para petualang.
Kemunculan kelapa seiring dengan kondisi kehidupan alam bebas jaman
dahulu di Asia dan Amerika bagian Barat semakin tidak jelas (Origin of
Cultivated Plants, DeCandolle, 1886).
Setelah melakukan diskusi panjang berdasarkan fakta-fakta yang ada
mennjukkan bahwa pohon kelapa yang dibawa ke Cina berasal dari Asia
Tenggara. Kemudian sampai Sri Langka dan India sekitar tiga sampai empat
ribu tahun yang lalu, yang man sebelumnya muncul di Amerika dan Afrika.
Dan pernyataan tersebut telah disepakati oleh ahli-ahli yang lain.

D. Sejarah dan Perkembangan Tanaman Kelapa di Indonesia


Sejak dahulu kala kelapa telah dikenal dikepulauan indonesia dan
kepulauan dilautan pasifik. Wajarlah bila para ahli yang mengatakan bahwa
asal mula tanaman kelapa dari daerah lautan pasifik (New Zealand), amerika
selatan, atau indonesia, karena tanaman kelapa terutama tumbuh baik pada
daerah katulistiwa dengan suhu sekitar 27oC. Sebelum indonesia merdeka
(pada tahun 1940), maka produksi kelapa diluar pulau jawa mencapai
750.000 Ton, yang umumnya diolah menjadi kopra. Sedangkan produksi dari
pulau jawa, sekitar 450.000 Ton kebanyakan di pergunakan untuk minyak
kampung dan keperluan dapur (konsumsi segar). Apabila kegunaannya selain
untuk minyak, dapat dipergunakan sebagai bahan pembuat sabun, lilin,
ataupun untuk bahan ramuan obat obatan. Oleh karena itu, wajarlah bila saat
ini banyak yang mencari bibit kelapa unggul terutama kelapa hibrida dari
badan badan pembuat bibit, misalnya Lembaga Penelitian Industri.
Sebenarnya kelapa hibrida sebagai kelapa unggul sudah dikenal lama.
Usaha pemulian tanaman kelapa di Indonesia melalui proses persilangan
(Hibridisasi) mulai di rintis sejak tahun 1955. Lantaran usaha tersebut
terbentur sarana dan keuangan maka kegiatannya terputus dan dilanjutkan
kembali pada tahun 1973. Badan kerjasama yang menangani adalah
FAO/UNDP dengan pemerintah indonesia.

7
Lembaga penelitian Tanaman industri mulai pada tahun 1974 melakukan
survei plasma nutfah guna mendapatkan pohon induk dan bapak yang
memenuhi persyaratan. Pemilihan pohon induk berdasarkan banyaknya
produksi buah, ukuran, dan berat buah, tebal daging, kadar kopra, resistensi
terhadap hama penyakit dan sifat Fenotip serta genotip yang lain. Survei
dilakukan dijawa tengah, jawa barat, aceh sumut, lampung, sulawesi selatan
dan kalimantan barat.

E. Sifat-sifat Umum Tanaman Kelapa


Tanaman yang bisa beradaptasi dengan baik di area berpasir seperti
pantai ini memiliki sifat-sifat umum yang mudah dikenali, antara lain yaitu :
Pohon terdiri dari batang tunggal, akar berbentuk serabut, dengan struktur
yang tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol.
1. Batang pohon beruas-dan bila pohon sudah tua, ruas-ruas tersebut akan
berkurang. Batang kelapa merupakan jenis kayu yg cukup kuat, tapi
sayangnya kurang baik untuk bangunan.
2. Daun kelapa merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip.
3. Bunga majemuk dan terletak pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea,
bunga terdiri dari bunga jantan dan betina. Bunga betina terletak di
pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari
pangkal.
4. Buah kelapa umumnya besar, dengan diameter sekitar 10 cm-20 cm
bahkan bisa lebih. Warna buah kelapa terngantung dari jenis pohonnya
(bisa berwarna kuning atau hijau), untuk buah yang sudah tua akan
berubah warna menjadi coklat

F. Habitat dan Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa


1. Iklim
a. Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300-2300
mm/tahun, bahkan sampai 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah
mempunyai drainase yang baik.

8
b. Kelapa menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran minimum 120
jam/bulan sebagai sumber energi fotosintesis.
c. Kelapa sangat peka pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada
suhu 20-27 derajat C. Pada suhu 15 derajat C, akan terjadi perubahan
fisiologis tanaman kelapa.
d. Kelapa tumbuh baik pada rH bulanan rata-rata 70-80% minimum 65%
rH udara sangat rendah, tetapi bila tanaman rH terlalu tinggi
menimbulkan hama dan penyakit.
2. Media Tanam
a. Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti
alluvial,laterit,vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu,
tetapi paling baik pada endapan aluvial.
b. Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5-8, optimum pada pH 5.5-6,5.
Pada tanah dengan pH diatas 7.5 dan tidak terdapat keseimbangan unsur
hara, sering menunjukkan gejala-gejala defisiensi besi dan mangan.
c. Kelapa membutuhkan air tanah pada kondisi tersedia yaitu bila
kandungan air tanah sama dengan persediaan air ditambah curah hujan
selama 1 bulan atau sama dengan potensi evapotranspirasi, maka air
tanah cukup tersedia. Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh sifat
fisik tanah terutama kandungan bahan organik dan keadaan penutup
tanah. Jeluk atau kedalaman tanah yang dikehendaki minimal 80-100
cm.
d. Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada lahan
yang tingkat kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk
mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan kesuburan
tanah dan memperbaiki tanah.
3. Ketinggian Tempat
Tanaman kelapa tumbuh baik didaerah dataran rendah dengan
Ketinggian yang optimal 0-450 m dpl. Pada ketinggian 450-1000 m dpl
waktu berbuah terlambat, dan kadar minyaknya rendah.

9
G. Lingkungan Biologi Tanaman Kelapa
Tanaman Kelapa sangat membutuhkan lingkungan hidup yang sesuai
untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Faktor lingkungan berpengaruh
sangat besar terhadap pertumbuhan kelapa adalah iklim. Faktor iklim sangat
dipengaruhi oleh letak lintang dan ketinggian tempat. Tanaman kelapa
pertumbuhan optimumnya pada 10˚ LS - 10˚ LU dan masih tumbuh dengan
baik pada 15˚ LS – 15˚ LU, oleh sebab itu kelapa banyak ditemukan tumbuh
di daerah tropis seperti Indonesia, Philipina, India, Srilangka, dan Malaysia
(Setyamidjaja, 2000).
Beberapa faktor iklim yang penting dalam pertumbuhan kelapa (Suripin,
2004) :
1. Kelapa dapat tumbuh dengan baik pada curah hujan antara 1300-2300
mm/tahun, bahkan bisa sampai 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah
tempat tumbuh mempunyai drainase yang baik.
2. Angin mempunyai peran penting dalam penyerbukan bunga (penyerbukan
silang) sehingga dapat menghasilkan keturunan yang lebih bervariasi,
selain itu angin juga berperan dalam proses transpirasi.
3. Tanaman kelapa membutuhkan sinar matahari dengan lama penyinaran
minimum 120 jam/bulan atau 2000 jam/tahun sebagai sumber energi untuk
proses fotosintesis. Apabila pertumbuhan kelapa dinaungi oleh tanaman
lain maka tanaman muda tidak tumbuh dan berkembang dengan baik dan
terhambatnya perkembangan buah. Jika penyinaran perbulan lebih tinggi
dari rata-rata, jumlah produksinya biasanya juga akan meningkat.
Selain faktor iklim, faktor lain yang sangat berperan penting juga adalah
keadaan tanah. Kemampuan tanah menahan air serta kedalaman tanah sangat
penting untuk menjaga pertumbuhan kelapa menjadi optimum. Pertumbuhan
tanaman kelapa juga tergantung dari derajat keasaman (pH) tanah. Derajat
keasaman (pH) tanah yang baik adalah 6,5-7,5, tapi ada juga kelapa yang
dapat tumbuh pada tanah yang mempunyai pH 5-8.
H. Jenis-Jenis Tanaman Kelapa

10
Kelapa merupakan tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang
lurus dari jenis famili Palmae. Bibit kelapa unggul diperoleh dari hasil
persilangan dan melakukan proses seleksi yang ketat dengan indentitas yang
jelas. Berikut jenis-jenisnya :
1. Kelapa Genjah
Kelapa genjah adalah golongan kelapa yang memiliki umur berbunga
relative muda yaitu sekitar 4-5 tahun. Umur
tanaman mencapai 50 tahun dengan masa
produktif 25 tahun. Warna buah bervariasi,
kuning, hijau dan jingga. Buah memiliki
ukuran kecil 1,5 kg – 2 kg, daging buah 0,5
kg dan air sekitar 200cc. Setiap butir kelapa
menghasilkan kopra 150 gram perbutir dan
minyak 68%.
Gambar 2. Kelapa Genjah

2. Kelapa Gading
Kelapa gading merupakan jenis kelapa genjah yang memiliki buah
berwarna kuning gading. Sebagian daun
juga berwarna kuning. Tanaman ini
berbuah pada umur 3 tahun.

Gambar 3. Kelapa Gading 3. Kelapa Raja


Kelapa raja merupakan jenis kelapa genjah yang memiliki warna
buah berwarna jingga sampai kuning emas. Pelepah daun dan lidah
tanaman berwarna kekuning-kuningan. Jenis
kelapa ini berbuah 3-4 tahun. Dengan buah
berbentuk bulat sampai lonjong.
Gambar 4. Kelapa Raja

11
4. Kelapa Hijau (C.Viridis)
Kelapa hijau termasuk golongan kelapa
dalam. Memiliki pohon yang besar dan
tinggi, serta buah berukuran besar. Biasanya
buah kelapa hijau digunakan untuk upacara
– upacara sesaji tradisional. Airnya dapat
digunakan untuk penawar racun, mengatasi
muntah-muntah dan kepala pusing.
Gambar 5. Kelapa Hijau

5. Kelapa Merah (C.Rubecens)


Kelapa merah adalah golongan kelapa yang
memiliki kulit buah berwarna merah atau
cokelat. Jenis kelapa ini termasuk golongan
kelapa dalam. Pohonnya memiliki ukuran yang
tinggi dan besar. Buah yang dihasilkan
berbentuk bulat dan besar dan kandungan
minyak cukup tinggi.
Gambar 6. Kelapa Merah

6. Kelapa Kuning (C.Eburen)


Kelapa kuning adalah golongan kelapa yang
memiliki kulit buah berwarna kuning. Jenis
kelapa ini termasuk golongan kelapa genjah
yang sudah mulai berbuah pada umur 3
tahun, pada saat tanaman setinggi 1 m - 1,5
m. Ukuran pohon tidak terlalu besar dan tidak
terlalu tinggi. Buah berbentuk bulat dan
berukuran kecil-kecil.
Gambar 7. Kelapa Kuning

12
I. Budidaya Tanaman Kelapa
1. Memilih Benih
Benih yang digunakan adalah berasal dari tanaman pohon induk
yang telah memasuki umur sekitar 20 – 40 tahun lamanya. Tingkat
produksi buah yang sekitar 80 – 120 buah/pohon/tahun atau dengan
perkiraan lain sekitar 25 kg/pohon/tahun, batang yang lurus serta kuat
dengan daun yang bersih serta tanaman yang bebas dari hama serta
penyakit.
Untuk memilih benih, dapat dilakukan dengan memilih tanaman tua
yang berumur +- 12 bulan. Carilah kelapa dengan tipe 4/5 sisi dari kulit
kelapa telah bewarna coklat, bulat, serta bentuk yang sedikit lonjong,
buah yang licin serta halus, memiliki panjang buah sekitar 22 – 25 cm
serta lebar buah sekitar 17 – 22 cm.
2. Menyiapkan Benih
Setelah melakukan penyeleksian pada benih, bibit sebaiknya
dilakukan pengistirahatan kurang lebih sekitar 1 bulan pada tempat yang
udaranya segar, tidak bocor, kering, serta tidak terkena sinar matahari
langsung dengan suhu udara yang tepat untuik tempat tersebut adalah
sekitar 25 – 27o C.
3. Teknik Penyemaian di Polybag
a. Memberikan luka terhadap benih kelapa dengan panjang kurang lebih
5 cm pada tempat dimana sabut timbul pada sebelah tangkai yang
berhadapan dengan sisi terlebar dengan menggunakan pisau.
Pemberian luka jangan sampai dilakukan dua kali.
b. melakukan penanaman benih dengan kedalaman sekitar 2/3 bagian
dari luka yang telah diberikan dengan menghadap ke atas dan mikrotil
menghadap ke arah timur.
c. Posisi penanaman membuat posisis segitiga bersinggungan. Dalam
permeter jarak persegi diisi dengan sekitar 30 – 35 benih.

13
d. Penyemaian yang dilakukan di dalam polybag akan memakan waktu
kurang lebih selama 6 – 12 bulan, dan mulai berdaun sekitar 6 helai
dengan ketinggian batang sekitar 90 -100 cm.
4. Pemeliharaan Saat Penyemaian
Berikut ini cara menanam pohon kelapa pada tahap pemeliharaan
yang baik :
a. Melakukan penyiraman dengan menggunakan air hingga tanah jenuh,
kemudian dapat disiram menggunakan selang atau springkel yang
dilakukan pada pagi dan sore hari. Kebutuhan tanaman atas air ini
tergantung pada umur dari bibit yang telah ditanam.
b. Apabila perlukan, diberikan pengamanan dengan insektisida atau
fungisida dengan dosis sekitar 2 cc/liter dan diberikan secara merata
pada seluruh bagian tanaman.
c. memberikan pupuk organik dan lakukan pemberian pupuk tersebut
selama satu bulan sekali dengan cara dicampur dengan tanah yang
berada di polybag dengan ketebalan 3 cm.
d. Memilih bibit yang tumbuh dengan sempurna dalam waktu satu bulan.
5. Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit sebaiknya dilakukan ketika memasuki musim
penghujan. Bibit polybag wajibnya telah dapat dipindahkan ketika umur
pada tanaman telah mencapai umur 9 – 12 bulan. Akar yang timbul diluar
polybag sebaiknya dilakukan pemotongan pada waktu dua hingga tiga
hari sebelumnya.
6. Media Tanam
Karena tanaman kelapa dapat tumbuh di berbagai media tanam
seperti laterit, pasir, tanah berbatu, serta aluvian. Tetapi untuk membuat
tanaman kelapa yang ditanamam memiliki produktivitas yang terbaik
sebaikya ditanam dengan menggunakan tanah alluvial.
Untuk pertumbuhannya, tanah yang memiliki ketersediaan air tanah
sangat dibutuhkan tanamnan kelapa. Selain itu, air tanah yang didapatkan
harus memiliki ketersediaan yang sama dengan air yang terdapat pada

14
urah hujan selama satu bulan pertama. Tanah yang digunakan untuk
menumbuhkan tanaman kelapa ini adalah tanah yang datar, apabila
memiliki kemiringan (sekitar 3-50%) maka lebih baik dilakukan
pembuatan teras agar tidak terjadinya erosi pada tanah dan juga untuk
mempertahankan kesuburan pada tanah.
7. Pengolah an Media Tanam
Melakukan pengapuran apabila pH tanah memiliki tingkat
keasaman yang tinggi. Hal ini dilakukan hingga pH tanah mencapai 6 –
8. Kemudian diberikanlah pemupukan dengan menggunakan pupuk TSP
300 gram untuk tiap lubang yang akan ditanami.
8. Teknik Penanaman
Berikut ini adalah cara menanam pohon kelapa dengan baik dan
benar :
a. Melakukan metode penanaman dengan metode penanaman segitiga
dari lahan yang digunakan serta buatlah tanaman terkena sinar
matahari secara maximal. Tanamlah tanaman dengan jarak 9 x 9 x 9
meter.
b. Membuat lubang tanam ketika sebelum memasuki bulan 1 – 2
sebelum dilakukannya penanaman guna untuk menghilangkan dari
keasaman tanah. Ukuran yang akan digunakan adalah 60 x 60 x 60 cm
hingga 100 x 100 x 100 cm.
c. Melakukan penanaman tanaman kelapa disaat awal dari musim
penghujan. Apabila hujan telah turun dalam waktu yang dekat dan
terbilang dapat untuk membasahi tanaman kelapa.
d. Maka waktu penanaman pada bulan berikutnya adalah keika curah
hujan pada waktu sebelumnya mencapai tingkat 200 mm.
9. Metode Penanaman
Bagian atas tanah dicampurkan dengan pupuk fosfat dengan dosis
300 gram setiap lubangnya, kemudian bibit dimasukkan ke dalam lubang
penanaman. Pada polybag bagian bawah dimasukkan ke dalam lubang
tanam, kemudian di iris hingga bagian akhir.

15
10. Penyiangan
Melakukan penyiangan pada piringan tanaman kelapa dengan lebar
1 meter pada tahun pertama, 1,5 pada tahun kedua, dan 2 meter pada
tahun ketiga. Hal yang perlu dilakukan adalah dengan menggunakan
parang yang diarahkan ke dalam guna unutk memotong parasit dan hama
tanaman hingga batas dari permukaan tanah. Melakukan penyiangan
selama 4 minggu sekali pada musim penghujan dan 6 minggu – 2 bulan
pada musim kemarau.
11. Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan dan Penyulaman adalah penukaran terhadap tanaman
yang tumbuh dengan cacat. Apabila tanaman memiliki pertumbuhan
yang tidak normal, maka sebaiknya tanaman diganti dengan bibit yang
lainnya.
12. Perampalan
Perampalan adalah membuang daun yang telah bewarna cokelat
karena sudah kering. Panjatlah tanaman kelapa kemudian buang daun
yang sudah mati.
13. Pemupukan
Pemupukan dikerjakan ketika tanah yang ditanami sudah
kekurangan nutrisi untuk tanaman. Biasanya pada bulan pertama
dimenggunakan 100 gram pupuk urea yang diberikan pada 15 cm dari
pangkal batang tanaman kelapa. Pemupukan selanjutnya adalah dua kali
dalam satu tahun yaitu ketika musim hujan berakhir sekitar bulan april
atau mei dan ketika awal musim hujan telah tiba yaitu bulan oktober atau
November.
14. Perawatan
Melakukan penyiraman apabila memasuki bulan kemarau dan
jarangnya hujan turun. Untuk mencegah hal tersebut sebaiknya dilakukan
penyiraman yang terkontrol yaitu dilakukan sekitar tiga hari sekali.
Sebaiknya, penyiraman ini dilakukan sore hari.

16
J. Kandungan Buah Kelapa
Endosperma buah kelapa yang berbentuk
cairan dan endapannya yang menempel
didalam dinding batok (daging buah
kelapa) merupakan sumber penyegar
popular. Daging buah muda berwarna
putih serta lunak dan biasa di sajikan
sebagai es kelapa muda atau es degan.
Gambar 8. Bagian Buah Kelapa
Cairan ini memiliki kandungan beragam
enzim serta memilki manfaat penetral racun serta efek penyegar atau
penenang. Sebagian kelapa bermutasi hingga endapannya tidak menempel
pada dinding batok tetapi tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini
biasa di sebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih serta
mengeras. Sarinya diperas serta cairannya diberi nama santan. Daging buah
tua ini juga bisa di ambil serta dikeringkan dan jadi komoditi perdagangan
bernilai ekonomis, atau yang disebut dengan kopra. Kopra yaitu bahan baku
pembuatan minyak kelapa serta turunannya.
Cairan buah tua umumnya tidak jadi bahan minuman penyegar serta
menjadi limbah industri kopra. Akan tetapi, cairan ini bisa digunakan lagi
untuk dijadikan bahan sejenis jelly yang biasa disebut nata de coco serta
sebagai bahan campuran minuman penyegar. Daging buah kelapa juga bisa
digunakan sebagai penambah aroma pada masakan daging dan bisa
digunakan sebagai obat rambut yang rontok serta gampang patah.

K. Kandungan Air Kelapa


Air Kelapa Muda sangat baik untuk dikonsumsi, selain dapat
menghilangkan dahaga di saat kehausan, air kelapa muda memiliki banyak
khasiat bagi kesehatan tubuh. Air buah nyiur ini ternyata punya khasiat dan
nilai gizi yang luar biasa. Bukan hanya unsur makro berupa nitrogen dan
karbon, tetapi juga unsur mikro yang sangat dibutuhkan tubuh ada di air

17
kelapa. Unsur nitrogen di dalamnya berupa protein yang tersusun dari asam
amino, seperti alanin, sistin, arginin, alin, dan serin.
Dibandingkan asam amino yang terdapat di susu sapi, asam amino yang
terkandung dalam air kelapa ternyata lebih tinggi. Sementara unsur karbon
dapat dijumpai dalam bentuk karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa,
fruktosa, sorbitol, inositol, dan lainnya. Begitu pula dengan unsur mikro
dalam air kelapa berupa mineral yang dibutuhkan sebagai penganti ion tubuh.
Oleh karena itu wajar jika setelah minum kelapa muda tubuh kita terasa
kembali segar.
Air kelapa juga mengandung beragam vitamin. Di antaranya vitamin C
yang dominan, asam nikotinat, asam folat, asam pantotenat, biotin, serta
riboflavin. Tak heran jika air kelapa juga dimanfaatkan sebagai bahan
pengobatan tradisional sekaligus kecantikan. Di samping itu, secara khusus,
air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa juga
mengandung gula (bervariasi antara 1,7 - 2,6 %) dan protein (0,07- 0,55 %).
Karena komposisi gizi yang demikian ini, maka air kelapa berpotensi
dijadikan bahan baku produk pangan.
Air kelapa juga bisa dimanfaatkan untuk proses pembuatan minuman,
jelly, alkohol, dektran, cuka, dan nata de coco. Pengembangan produk-produk
kesehatan dan energi terbarukan dapat menjadi salah satu sumber
pertumbuhan utama dalam agribisnis berbasis kelapa untuk menggerakkan
perekonomian pedesaan sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Produk
seperti minyak kelapa murni (virgin coconut oil, VCO) dan biodiesel dapat
dikembangkan dalam skala kecil di pedesaan, bahkan pada tingkat rumah
tangga.
VCO merupakan minyak yang dihasilkan melalui proses tertentu
sedemikian rupa sehingga seasli mungkin seperti keadaan alaminya dalam
daging kelapa (virgin). Ini juga dimaksudkan untuk membedakannya dengan
proses pengolahan minyak kelapa yang melalui tahapan pemurnian (refining)
sehingga melibatkan bahan kimia. Dengan demikian, VCO bebas bahan
kimia.

18
L. Manfaat Tanaman Kelapa
Kelapa adalah salah satu jenis tanaman serba guna dan memiliki nilai
ekonomis tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat memberikan manfaat
bagi manusia mulai dari akar hingga bagian daun dan tentunya buahnya.
Berikut beberapa pemanfaat pohon kelapa oleh manusia :
1. Akar : bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bir dan zat pewarna
2. Batang : dimanfaatkan sebagai bahan baku perabotan rumah, mebel,
sebagai kayu, ataupun kayu bakar.
3. Daun : digunakan sebagai bahan pembungkus ataupun dianyam untuk
dijadikan atap rumah, sedangkan lidinya biasa digunakan untuk membuat
sapu.
4. Bunga : menghasilkan cairan yang dikenal dengan nama air nira yang
memiliki rasa manis, bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan gula
nira ataupun sebagai minuman.
5. Nira : adalah cairan yang diperoleh dari tumbuhan yang mengandung gula
pada konsentrasi 7,5 sampai 20,0 %. Nira kelapa diperoleh dengan
memotong bunga betina yang belum matang, dari ujung bekas potongan
akan menetes cairan nira yang mengandung gula. Nira dapat dipanaskan
untuk menguapkan airnya sehingga konsentrasi gula meningkat dankental.
Bila didinginkan, cairan ini akan mengeras yang disebut gula kelapa. Nira
juga dapat dikemas sebagai minuman ringan.
6. Buah : bagian ini terdiri dari kulit ( sabut), batok, daging kelapa dan air
kelapa.
Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan
sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media
tanam bagi anggrek.
Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai
sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku
berbagai kerajinan tangan.

19
Daging buah kelapa yang masih muda dapat langsung diminum airnya
sebagai es degan dan daging buahnya dapat dimakan langsung.
Daging buah kelapa yang tua dan berdaging tebal dapat digunakan sebagai
santan dengan diparut sebelumnya kemudian diperas agar keluar
santannya.
7. Tanda bunga yang masih muda, yang disebut mayag atau manggar dalam
bahasa Jawa, dipakai untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan
simbol tertentu. Mayang oleh orang Jawa-Mataraman dipakai sebagai
bahan pengganti gori dalam pembuatan gudeg dan disebut gudeg manggar.

M. Manfaat Kelapa Untuk Kesehatan


1. Santan kelapa untuk tulang
Salah satu pemanfaat buah kelapa, yaitu diambil santannya. Ternyata
santan ini memiliki khasiat yang besar untuk kesehatan tulang. Selain
dapat menguatkan tulang, santan juga bisa digunakan untuk meredakan
nyeri tulang yang seringkali diderita oleh para lansia. Santan juga dapat
mencegah keropos tulang.
2. Menurunkan tekanan darah
Santan memiliki kandungan potasium yang tinggi dan diyakini
mampu mengatur tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
santan mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Namun, harus hati-hati
karena kandungan kolesterol pada santan juga tinggi.
3. Menurunkan berat badan
Daging buah kelapa kaya akan serat alami yang diperlukan tubuh
melancarkan pencernaan. Mengkonsumsi buah kelapa juga dapat
membantu sesorang yang mengalami kesulitan buang air besar. Selain itu
daging buah kelapa yang diolah menjadi santan dapat membantu
menurunkan berat badan secara bertahap.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Kandungan elektrolit dalam buah dapat membantu tubuh mencegah
berbagai virus seperti virus penyebab flu. Selain itu air kelapa bersifat

20
sebagai detok alami yang mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Karena
itu, orang tua kita dahulu sering menggunakan air kelapa hijau untuk
mengobati keracunan makanan.
5. Meningkatkan energi
Meminum air kelapa merupakan cara alami untuk mendongkrak
energi tubuh. Jadi, jika anda mengalami kelelahan setelah seharian
beraktifitas, coba minumlah air kelapa.
6. Melemaskan otot
Kesibukan sehari-hari dapat memicu seseorang terkan stres dan otot
tegang. Untuk mengatasinya anda bisa meminum air kelapa. Kandungan
magnesium dalam air kelapa dan santan dapat membantu melemaskan otot
sehingga ketegangan bisa dihilangkan.
7. Pengganti cairan tubuh
Sebuah studi menunjukkan bahwa kandungan elektrolit dalam air
kelapa sama seperti kandungan cairan yang terdapat pada tubuh manusia.
Jadi jika anda habis berolahraga dan banyak cairan terbuang, Anda bisa
mengkonsumsi air kelapa untuk mengganti cairan tubuh yang hilang agar
tidak dehidrasi.

N. Usaha Olahan Kelapa


1. Air Kelapa
Selain dapat dimanfaatkan langsung sebagai minuman segar dengan
berbagai manfaat yang terkandung didalamnya, air kelapa dapat diolah
lebih lanjut menjadi berbagai macam produk yaitu :

Gambar 9. Sari Nata De Coco Gambar 10. Coco Vinegar

21
Gambar 11. Kecap Kelapa Gambar 12. Minuman Dari Kelapa

2. Daging Kelapa
Secara tradisional daging kelapa dimanfaatkan sebagai bahan masakan
dibuat santan atau minyak kelapa dengan cara sederhana. Dalam industri
daging kelapa dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi :
Daging kelapa parut

Gambar 13. Low Fat Desiccated Coconut Gambar 14. Minyak Kelapa

a. Kulit ari daging kelapa


Dalam industri, kulit ari daging kelapa dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pembuatan Semi Virgin Oil

Gambar 15. Semi Virgin Oil

b. Kopra
Pemanfaatan dagin kelapa sebagai kopra sudah banyak dilakukan,
hasil pengolahan lanjutannya berupa : Minyak Kelapa yaitu Minyak

22
goreng, Coco Chemical, dan Bungkil Kelapa, dimanfaatkan sebagai
bahan pakan ternak.

Gambar 16. Minyak Kelapa Gambar 17. Bungkil Kopra Chip

3. Tempurung Kelapa
Tempurung kelapa diproses lebih lanjut yaitu dengan pembakaran
menjadi Arang. Arang tempurung kelapa itu sendiri dimanfaatkan lebih
lanjut sebagai :

Gambar 18. Tepung Arang Gambar 19. Karbon Aktif

4. Sabut Kelapa
Secara tradisional sabut kelapa belum banyak digunakan, namun
dalam industri sabut kelapa ini daspat diolah lebih lanjut menjadi beragam
produk yaitu :
a. Serat, bagian dari sabut kelapa ini ternyata memiliki beragam manfaat,
yaitu sebagai :

Gambar 20. Rubberized dan matras Gambar 21. Kerajinan

23
b. Debu Sabut, selanjutnya diproses sebagai bahan :

Gambar 22. Coco Peat Gambar 23. Hard Board Gambar 24. Kompos

5. Batang Kelapa
Pemanfaatan batang kelapa digunakan sebagai :

Gambar 25. Bahan Furnniture Gambar 26. Bahan Bangunan

6. Daun Kelapa
Daun kelapa bisa digunakan untuk pembungkus ketupat dan bahan
kerajinan, serta untuk atap rumah.

Gambar 27. Bungkus Ketupat Gambar 28. Kerajinan Gambar 29. Atap Rumah

7. Lidi
Lidi digunakan sebagai sapu lidi ataupun untuk beranekaragam barang
kerajinan seperti box hantaran pengantin, tas dan sebagainya.

Gambar 30. Sapu Lidi Gambar 31. Tas dari Lidi

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumber daya alam
hayati tertinggi kedua di dunia dikarenakan Indonesia memiliki posisi
geografi yang sangat strategis sehingga Indonesia memiliki banyak tipe
habitat yang tersebar luas, dengan masing-masing tipe habitat memiliki
kekhasan dalam hal komposisi serta kekayaan spesies tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme.
Tanaman kelapa memiliki keanekaragaman jenis, diantaranya adalah
kelapa genjah, kelapa gading, kelapa raja, kelapa hijau, kelapa merah, dan
kelapa kuning yang masing-masing memiliki bentuk dan manfaat yang
beragam. Tanaman kelapa dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh
manusia mulai dari bunga, batang, pelepah, daun, buah, bahkan akarnya
sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat
pesisir. Pemanfaatan tanaman kelapa diantaranya adalah sebagai bermacam
bentuk usaha industri mebel dari pohon tanamannya, usaha santan peras,
minuman, kerajinan, dan juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

25
DAFTAR PUSTAKA

Farnsworth, N.R. 1966. Biological and Phytochemical Screening of Plants.


Journal of Pharmaceutical Sciences. 55 (3). (diakses pada tanggal 1
Agust-23)

Foale M and H Harries. 2010. Farm and Forestry Production and Marketing
Profile for Coconut (Cocos nucifera L.). (diakses pada tanggal 1Agust-
23)

Grifo, F. & J. Rosenthal. (ed.). 1997. Biodiversity and human health. Island Press.
Washington, D.C. (diakses pada tanggal 1 Agust-23)

Mahmud, Z dan Ferry, Y. 2005. Prospek Pengolahan Hasil Samping Buah.


Kelapa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor.
(diakses pada tanggal 1 Agust-23)

Sastrapraja, S., Afriastin, J.J., Darnaedi D. dan Wijaya E.A. 1979. Jenis Paku
Indonesia. Lembaga Biologi Nasioanal. LIPI. (diakses pada tanggal 1
Agust-23)

Setyamidjaja, D. 2000. Teknik Budidaya dan Pengelolaan Pascapanen. Kanisius.


Yogyakarta. (diakses pada tanggal 1 Agust-23)

Steenis, V.2005. Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT Pradya Paramita. Jakarta.


(diakses pada tanggal 1 Agust-23)

Suripin. M. E. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan air. Andi Yogyakarta.
Yogyakarta. (diakses pada tanggal 1 Agust-23)

26

Anda mungkin juga menyukai