LEBAH MADU
Disusun Oleh :
YUSUF : 170730147
NURAINI :
KOLAKA
2019
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan sebagai salah satu sumber daya yang telah memberikan mafaat
yang besar bagi kehidupan manusia, sejak kehidupan primitif sampai dengan
kehidupan modern. Dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi mengakibatkan semakin meningkat pula kemampuan manusia dalam
memahami manfaat yang lebih besar dari keberadaan hutan diantaranya hutan
dapat memberikan konstribusi yang besar baikyang berupa kayu maupun non
kayu. Namun kegiatan eksploitasi hutan dengan orientasi hasil kayu yang
berlebihan seperti perambahan menjadi ancaman yang merusak tatanan kehidupan
sekelilingnya . dengan kondisi seperti itu hutan masih dapat memberikan manfaat
berupa komoditi hasil hutan non kayu.
Hasil non kayu banyak diusahakan oleh petani di Indonesia salah satunya
adalah lebah madu hutan, karena dapat menambah penghasilan yang sangat
menguntungkan. Khasiat madu sudah dikenal sejak zaman dahulu kala dimana
madu digunakan sebagai bahan pemanis dan juga obat obatan, ini yang membuat
manusia ingin mengonsumsi madu karena memiliki manfaat yang sangat besar
bagi kehidupan.
1
Potensi tanaman pakan lebah madu di Indonesia diyakini cukup besar, tapi
belum besar informasi tentang tanaman tanaman tersebut. Rusfidra (2006)
menyataka, sekitar 25.000 tanaman berbunga tumbuh dan berkembangbiak di
Indonesia, dan keragaman jenis tanaman yang sangat besar itu memungkinkan
ketersediaan nektar sepanjang tahun.
Agar menjaga keberadaan lebah tetap ada didalam kawasan hutan maka
yang perlu dilakukan adalah menjaga pohon yang merupakan jenis pakan lebah,
yaitu dengan tidak melakukan penebangan pohon sembarangan yang dapat
merusak habitat aslinya, juga menggunakan teknik pemanenan yang benar dan
tidak melakukan pembakaran yang bisa saja membuat lebah madu hutan (Apis
dorsata) berpindah tempat atau mengalami kepunahan.
B. Rumusan Masalah
1. Mengenal salah satu hasil hutan non kayu yaitu lebah madu hutan
2. Mempelajari kehidupan lebah madu hutan
3. Faktor faktor yang mempengaruhi keberadaan lebah madu hutan
C. Tujuan penulisan
2
BAB II
DASAR TEORI
Sebagai serangga social, lebah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
yang hidup soliter dan yang hidup berkoloni. Yang hidup soliter lebih banyak
jenisnya dibandingkan yang berkoloni. Lebah berkoloni adalah lebah yang hidup
bersama dalam suatu kelompok besar dan membentuk suatu masyarakat. Setiap
anggotanya tidak bisa dipisahkan dari anggota lainnya (Sarwono, 2001), menurut
Boror dan Delong (1998), taksonomi lengkap ebah madu adaah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Super Phylum (divisio) : Invertebrata
Sub Phylum : Mandibulata
Kelas : Insecta (Hexapoda)
Ordo : Hymnenopetra
Suku : Apidae
Sub suku : Apodae
Genera : Apis
Jenis : Apis cerana, Apis mellifera, Apis dhorsta, Apis florae
Jenis lebah sangat banyak sedangkan yang paling umum dikenal yaitu
jenis lebah madu : Apis mellifica atau sering disebut dengan Apis mellifera, Apis
indica atau sering disebut juga Apis mellifera indica atau Apis cerena, Apis
dorsata, Apis florae, dan Trigoma (Arminudin, 2017).
3
BAB III
PEMBAHASAN
Jenis lebah hutan hidup dihutan yang jauh dari pemukiman penduduk yaitu
pada pohon pohon yang tinggi dengan kanopi sedikit terbuka. Biasanya pohon
yang dihinggapi atau sebagai habitat lebah hutan ini disebut “sialang”. Jenis jenis
pohon yang biasa sebagai habitat lebah antara lain : Kempas (Koompasia spp),
Shorea (Shore sp), Rengas (Glutarenghas), Beringin (Ficus sp), Keruing
(Dipterocarpus sp), Pulai (Alstonia sp), Pudak air (Gonoithalamus sp), Jelutung
(Alstonia sp), Asam (Tamarindus Indica), Angsana (Pterocarpus indica),
Eucaliptus (Eucalyptus sp).
4
B. Kehidupan Lebah Madu
1. Ratu Lebah
Ratu lebah mempunyai ukuran tubuh dua kali panjang lebah pekerja dan
lebah jantan. Tugas wajibnya adalah bertelur terus menerus sampai kemampuan
bertelur berakhir. Ratu lebah mampu bertelur sebanyak 1000-2000 butir telur
perhari. Umumnya dapat mencapai 3−5 tahun. Dalam satu koloni lebah madu
hanya ada seekor ratu lebah.
Setiap meninggalkan sarangnya, ratu lebah selalu diikuti oleh ribuan lebah
ribuan lebah lainnya, baik lebah jantan maupun lebah pekerja. Selain itu ratu
lebah juga mengeluarkan bau yang spesifik yang dapat menarik lebah lebah
lainnya. (Warisno, 1996).
5
Bila terjadi induk lebah baru (ratu baru) dari telur yang menetas, maka segera
induk lebah (ratu) tersebut memisahkan diri dan membentuk koloni lebah yang
baru (Warisno, 1996).
2. Lebah Jantan
Bentuk badan lebah jantan lebih besar daripada lebah pekerja tetapi lebih
kecil dari ratu lebah. Lebah jantan tidak mempunyai sengat sehingga tidak dapat
menyengat (Warisno, 1996). Lebah jantan memiliki corak berwarna hitam,
sekutelum dan segmen pada abdomennya berwarna hitam kecoklatan. Lebah
jantan tidak mempunyai organ untuk mengumpulakan sari sari (pollen basket),
proboscis lebih pendek dari lebah pekerja, dan mata lebih besar. Lebah jantan
berasal dari telur yang tidak dibuahi jumlahnya berasal dari beberapa puluh sapai
beberapa ratusdalam satu koloni.lebah jantan hanya berfungsi mengawinkan lebah
ratu dan diberi makan oleh lebah pekerja.
Didalam suatu koloni lebah terdapat beberapa ratus lebah jantan, yakni
rata rata sekitar 200 ekor (Warisno, 1996). Lebah jantan yang terbang bersuara
keras, bahkan dapat menimbulkan kebisingan. Lebah jantan hanya hilir mudik
saja didalam sarang lebah. Bila cuaca siang hari cukup panas lebah jantan akan
terbang keluar sarang untuk berusaha mengawini ratu lebah (Sumoprastowo dan
Suprapto, 1993).
6
3. Lebah Pekerja
Bentuk badan lebah pekerja sangat kecil dibandingkan lebah jantan dan
ratu lebah. Lebah pekerja dikenal juga sebagai lebah lapangan yang bertugas
mencari nektar, polen dan air yang dilakukan mulai pagi hari hingga matahari
terbenam (Warisno, 1996). Lebah ini dapat mengidentifikasi letak pakan serta
dapat memilih bunga yang mengandung nektar paling banyak. Kemampuan
terbangnya dapat mencapai radius 2-3 km. kecepatan terbangnya sewaktu
berangkat bekerja sekitar 65 km per jam, dan ketika membawa beban kira kira
seberat 2/4 kali badannya ia masih mampu terbang dengan kecepatan sekitar 35
km per jam. Aktivitas Apis cerana mencari pakan pada bunga Fagopyrum
asculentum di Kirtipur, Kathmandudimulai pukul 06.14 dan berhenti pada pukul
17.28. puncak aktivitas Apis cerana mencari pakan pada pukul 08.30-11.30 dan
11.30-14.30 (Singh, 2008).
7
Tabel 1. Pembagian Tugas Lebah
Umur
Tugas
(hari)
3 Membersihkan kandang
4−9 Merawat dan menyuapi larva
10 −16 Membangun sel sarang
17 −19 Menerima nektar dan pollen yang dibawa
lebah pekerja lapangan untuk disimpan
20 Menjaga sarang dari musuh musuhnya
21 −mati Menjadi lebah lapangan untuk mencari nektar,
pollen dan air
Sumber :Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, 1996)
C. Siklus Hidup
8
Tabel 2. Siklus Hidup Lebah Madu
Tingkat Kehidupan Ratu Pekerja Pejantan
(Stadium) (Hari) (Hari) (Hari)
Telur 3 3 3
Larva (anakan) 5 5 7
Pupa 8 13 14
Dewasa 21 16 24
Sumber : Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, 1996
Pakan lebah madu hutan terdiri atas nektar, tepung sari, dan air. Nektar
adalah suatu zat yang memiliki susunan sangat kompleks yang dihasilkan oleh
kelenjar kelenjar nektaria dalam bunga, berbentuk larutan gula yang pekat dan
terdiri atas gula gula monosakarida terutama glukosa,fruktosa, dan disakarida
(sukrosa) serta senyawa organik lainnya. Apabila cairan nektar tersebut dihisap
oleh lebah madu maka zat zat tersebut akan mengalami proses menjadi madu.
Faktor faktor lingkungan yang mempengaruhi aktivitas mencari pakan antara lain:
ketinggian, temperature udara, intesitas cahaya, kelembapan udara, kecepatan
angin, dan curah hujan (Faheem et al, 2004).
9
Rahman (1992) dan Lucky Lucia Purnama (2001), menyatakan bahwa semua
jenis jenis tanaman sumber pakan lebah didaerah tropika terdapat didalam tipe
tipe sebagai berikut :
1. Hutan hujan tropika daratan rendah, vegetasi hutan ini biasanya sangat kaya
akan jenis dan iklim tang hampir hampir tidak mengalami musim kering,
memungkinkan lebah mendapatkan nectar dan pollen sepanjang tahun. Jenis
jenis anggota dorio merupakan tanaman sumber pakan lebah yang paling
penting.
2. Hutan pegunungan tropika, jenis jenis yang penting pada tipe hutan ini adalah
anggota famili Mimosaceae, Paraserianthes sp, dan lain lain.
3. Vegetasi savana dan hutan monsoon. Vegetasi ini terdapat di Indosesia, bagian
timur seperti Sumbawa dan NTT, dimana daerah ini mempunyai musim
kering yang sangat panjang dan banyak pohon pohon luruh daun. Jenis
Tamarinus indica banyak dijumpai pada tipe ini dan merupakan pakan lebah
yang penting.
4. Hutan payau atau mangrove,. Dari segi pemeliharaan lebah madu, diantara
hutan hutan rawa, hutan mengrove dianggap yang penting. Di pantai Brithis
Guiana dan Floida, genus Avicennia merupakan jenis tumbuhan utama sebagai
jenis utama pakan lebah madu
5. Vegetasi lain, disamping jenis jenis tanaman yang utmbuh secara alami, alami
banyak lagi jenis tanaman yang tumbuh secara alami, masih banyak lagi jenis
tanaman yang tumbuh secara alami masih banyak lagi tanaman yang sumber
pakan lebah yang merupakan tanaman budidaya maupun tumbuhan liar
lainnya. Jenis jenis biasa yang ditanam oleh kehutanan antara lain Euccalyptus
alba dan Paraserianthes sp.
10
E. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Lebah Madu Hutan
a. Ketersediaan pakan
b. Kebutuhan Air
Di daerah tropis dimana musim kemarau panjang, sumber nektar dan air
sangat kurang, koloni akan pindah ketempat lain yang lebih subur. Sama halnya
dengan cukup persediaan makanan tetapi tidak ada air, koloni juga tidak suka
tinggal ditempat itu. Tiap koloni memerlukan air sebanyak setengah liter sehari
(Sumoprastowo dan Suprapto, 1993).
Air merupakan kebutuhan pokok lebah selain pollen dan nektar. Air
diperlukan untuk melarutkan dan mencampur senyawa senyawa dan garam garam
organik didalam sarang sebelum dimanfaatkan oleh larva.(Gery, 1992 dan
Anendra, 2010).
c. Iklim
11
d. Pohon Pohon Jenis Tanaman yang Menjadi Pakan Lebah Madu
Jenis jenis pohon maupun tanaman yang menjadi pakan lebah madu ialah:
Enau, asam, belimbing, kembang pengantin, jagung, kedelai, cempaka, padi,
jeruk, kacang tanah, kelapa, pisang, salam, ketimun, durian, tomat, kosambi,
rambutan, kopi, dan kapok (Teguh Hariyanto, 2011).
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Mengingat peran dan manfaat lebah madu yang sangat besar, maka
keberadaanya perlu dijaga dan pemanfaatannya perlu ditingkatkan, serta perlu
menjaga kelestarian tanaman dan pohon penghasil pakan lebah madu seperti
bunga.
13
DAFTAR PUSTAKA
Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, 1996. Petunjuk Pengusahaan Ternak Lebah
Madu (Apis cerana dan Apis mellifera). Biro Produksi Perum Perhutani Unit
II Jawa Timur, Surabaya.
Perum Perhutani Jakarta, 1992. Petunjuk Praktis Budidaya Lebah Madu (Apis
cerana). PHT, Jakarta.
Sidiyasa., 2006. Hutan Desa Setulung dan Segayan Malinau, Kalimantan Timur.
Center For InternationalForestry Reserch (CIFOR). Bogor.
Sihombing, D.H.T., 1997. Ilmu Ternak Lebah Madu. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.
Teguh Hariyanto, 2001. Budidaya Lebah Madu. Caraka Darma Aksara, Mataram,
Nusa Tenggara Barat.
Thapa RB. 2006. Honeybees and other insect pollinators of cultivated plants: A
review. J Ints Agric Anim Sci 27:1-23.
14