Anda di halaman 1dari 2

TOTAL BIAYA = Rp.1.205.

000,-

Asumsi panen (deflesi 5%) = 100 ekor x (-5%) = 95 ekor.

Harga jual bebek umur 40 hari : Rp.15.000,- ~ Rp.16.000,- / ekor.

Pendapatan panen : 95 ekor x Rp.15.000,- = Rp.1.425.000,-

~> (biaya pokok per ekor : 1.205.000,- / 95 ekor = Rp.12.685,-)

SEHINGGA : KEUNTUNGAN

LABA BERSIH PER 100 EKOR = Rp.220.000,- ato Rp.2.300,- / ekor.

ROI (RETURN ON INVESTMENT) = (Rp.220.000,- / Rp.1.205.000,-) x 100% = 18,25%.

(SUATU RETURN YANG SANGAT BAGUS SKALI HANYA DALAM WAKTU : 40 HR)

Catatan :

DOD bibit bisa diperoleh dari CV Kuda Hitam Perkasa, Kediri, jawa Timur.

Bebek dipelihara : 40 hr dengan berat : 1,0 ~ 1,1 kg.

Masing2 daerah beda harga pakan & harga jual bebek siap panen.

Maing2 daerah beda harga bibit dod karena faktor tambahan ongkos pengiriman.

Pakan : (1-10 hr : BR1), (11-25 hr ~> CP 144 : Chabie / bekatul perbandingan 1 : 2), (26-panen ~> CP 144 :
Chabie perbandingan 1 : 4).

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditulis pada makalah ini adalah


1. Profit komoditas peternakan itik pedaging yaitu untuk mencukupi kebutuhan pangan termasuk
kebutuhan akan protein hewani yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk dan kesadaran masyarakat untuk memperbaiki gizi khususnya protein hewani.

2. Manajemen operasional itik pedaging yaitu Pemeliharaan itik dilakukan secara intensif (dikurung atau
dikandang) dengan memperhatikan segala kebutuhan ternak itik tersebut seperti: makanan yang cukup
kualitas dan kuantitas, perkandangan yang memenuhi persyaratan, pemilihan bibit yang baik serta
pemeliharaan dan pencegahan penyakit yang lebih baik.

3. Peluang pasar ( permintaan dan suplay ternak ) itik pedaging yaitu perkembangan kuliner di tanah air
saat ini dan akan datang yang semakin berkembang untuk berlomba – lomba untuk menciptakan kuliner
– kuliner baru agar restoran / warung makan / depot mempunyai masakan khas sehingga dapat menarik
pelanggan baru sehingga Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan
bertambahnnya permintaan akan daging bebek tersebut sehingga permintaan akan daging bebek
dimasa yang akan datang akan semakin banyak.

4. Strategi pemasaran itik pedaging yaitu melakukan penetrasi dengan mendatangi langsung warung-
warung penyedia menu daging itik baik warung-warung pinggir jalan, rumah makan lesehan (resto),
restoran atau bahkan supermarket.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Budidaya Ternak Itik http://www.ristek.go.id/. Diaskes tanggal 25 Februari 2011.

Hardianawati.2006. Strategi Analisis SWOT. http://tumoutou.net/mm_ku/sm/006/ hardianawati.Pdf.


Diaskes tanggal 27 Februari 2011.

http://jokountoro.blogspot.com/2012/01/penyakit-entok.html

http//:www.depdiknas. go. Id/balitbang/publikasi/jurnal/no.026 analisis_swot _gatot.htm (24 Februari


2001).

Rasyaf. 1996. Memasarkan Hasil Peternakan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rumawas, I. 1995. Sifat fisik dan Kualitas Telur. Fakultas Kedokteran Hewan, IPB Bogor.

Anda mungkin juga menyukai