Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Pemeliharaan Pada Kepadatan Kandang Yang Berbeda Terhadap

Produksi Karkas Pada Ayam Broiler


(The Effect Of Different Density On Carcass Production In Broiler Chickens)

R. K. Dewi*),U. Atmomarsono**)dan R. Muryani**)


*)Mahasiswa S1 Peternakan, Universitas Diponegoro, Semarang
**)Staff Pengajar di Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Jurusan Peternakan
Universitas Diponegoro, Semarang.
Emai l:riandaliskd@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemeliharaan pada kepadatan kandang
yang berbeda terhadap produksi karkas pada ayam broiler. Materi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ayam broiler unsexed sejumlah 280 ekor berumur 2 minggu dengan bobot
badan 298,37±23,33 gram (CV = 7,81%) yang dipelihara selama 42 hari. Rancangan percobaan
yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan.
Perlakuan yang digunakan adalah kepadatan kandang dengan T1 = kepadatan kandang 8
ekor/m2, T2 = kepadatan kandang 12 ekor/m2, T3 = kepadatan kandang 16 ekor/m2 dan T4 =
kepadatan kandang 20 ekor/m2. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi
dan uji F pada taraf 5% kemudian dilanjutkan uji wilayah ganda Duncan jika ada pengaruh
perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan kandang berpengaruh (P<0,05) pada
produksi karkas, potongan komersial pada paha atas, dada dan punggung dimana T1 dengan
kepadatan kandang 8 ekor/m2 lebih tinggi daripada yang lainnya. Pada persentase karkas,
potongan komersial sayap dan paha bawah tidak berpengaruh nyata. Simpulan dari penelitian ini
semakin padat kandang yang digunakan, maka produksi karkas semakin rendah dapat dilihat dari
bobot karkas, paha atas, dada dan punggung tetapi tidak berpengaruh pada sayap dan paha
bawah.

Kata kunci: ayam broiler, kepadatan kandang, produksi karkas

ABSTRACT
The aim of this research was to observe the effect of cages density on carcass production
of broiler chicken. The research used 280 broiler chicken with body weight 298,37±23,33 gr (CV =
7,81%) and maintained for 42 days. The research design used was Completely Randomized
Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. The treatments was different cage densities
:T1 = 8 birds/m2, T2 = 12 birds/m2, T3 = 16 birds/m2 dan T4 = 20 birds/m2. The data obtained were
analyzed using analysis of variance and F test at 5% level, if there was effect of treatment
continued to Duncan double area test. The results showed that the density of the cage was
influential (P <0.05) on carcass production where T1 with a density of 8 birds/m2 were higher than
others. In the percentage of carcass had no real effect. Conclusions from this research, the highest
the cage density of broiler chickens in the cage, the lower carcass production can be see from the
weight of carcass.

Keywords:broiler, cage density, carcass production

PENDAHULUAN t e n a n g , b e n t u k t u b u h b e s a r,
Latar Belakang pertumbuhan cepat, kulit putih dan bulu
  Produk peternakan seperti ayam merapat ke tubuh (Suprijatna dkk.,
broiler merupakan produk yang banyak 2005). Permintaan akan produk
disukai oleh masyarakat karena peternakan khususnya ayam broiler
merupakan sumber protein dan harga semakin hari semakin tinggi, sehingga
yang terjangkau. Ayam broiler produktivitas perlu ditingkatkan.
merupakan ayam yang mempunyai sifat Peningkatan produktivitas nyatanya

R. K. Dewi*),U. Atmomarsono**)dan R. Muryani**) : Pengaruh Pemeliharaan Pada Kepadatan Kandang Yang Berbeda 31
tidak diimbangi dengan luasnya lahan   Karkas merupakan bagian tubuh
yang digunakan sebagai peternakan. yang menentukan produksi ayam
Peningkatan jumlah ayam tiap meter pedaging. Karkas merupakan bagian
persegi diharapkan dapat meningkatkan dari ayam yang telah dipotong, dicabut
produktivitas. Peningkatan jumlah ayam bulu, kemudian dikeluarkan jeroan serta
tiap meter persegi berpengaruh pada dipotong kepala dan kedua kakinya.
kenyamanan ayam karena kandang Populasi yang terlalu padat dapat
yang terlalu padat akan mempengaruhi mengakibatkan ayam menderita
suhu dan kelembapan. Penelitian yang cekaman (stres) sehingga menurunkan
dilakukan oleh Najibulloh (2016) dengan laju pertumbuhan dan esiensi
kepadatan kandang mencapai 16 penggunaan ransum (Suprijatna dkk.,
ekor/m2 tidak memberikan pengaruh 2005). Penurunan laju pertumbuhan
yang nyata. Harapan dari penelitian ini akan menyebabkan bobot potong
adalah dengan penambahan kepadatan semakin rendah. Pencapaian bobot
kandang sampai dengan 20 ekor/m2 karkas sangat erat kaitannya dengan
tidak memberikan pengaruh sehingga bobot potong dan pertambahan bobot
esiensi penggunaan lahan dapat badan (Haroen, 2003). Faktor utama
dicapai. yang menentukan produksi karkas
Kepadatan kandang merupakan adalah strain, jenis kelammin, usia,
faktor yang penting dalam produksi kesehatan, nutrisi, bobot badan dan
broiler karena pengaruhnya terhadap pemuasaan sebelum dipotong (Young
kesehatan, kesejahteraan, tingkah laku dkk., 2001).
serta performans (Houshmand dkk,. Persentase karkas diperoleh
2012).Peningkatan kepadatan kandang dengan melakukan pembagian bobot
berpengaruh terhadap bobot badan karkas dengan bobot hidup dikalikan
yang lebih rendah (Skrbic dkk., 2006). 100 persen. Rataan persentase karkas
Peningkatan kepadatan kandang berkisar antara 56,49 - 61,62% untuk
beresiko menurunkan konsumsi ransum ayam broiler umur 5 minggu (Suharti
dan meningkatkan terjadinya dermatitis, dkk., 2008), sedangkan persentase
goresan, memar dan cekaman panas ayam broiler strain lohmann yang
(Estevez, 2007). Kepadatan yang tinggi dipelihara 49 hari adalah 65,80%
menyebabkan suhu lingkungan dan sampai 66,60% (Farran dkk., 2000).
kelembapan tinggi sehingga dapat Pengaruh kepadatan kandang tidak
mengakibatkan heat stress (Lara dan berpengaruh pada rata-rata persentase
Rostagno, 2013). Semakin tinggi karkas dimana perlakuan dengan
kepadatan ternak dalam kandang, maka kepadatan kandang 12 ekor/m 2 , 15
semakin banyak pula panas dan uap air ekor/m2, 18 ekor/m2 dan 23 ekor/m2
yang dilepaskan ke lingkungan kandang berurut-turut adalah 78%, 77,1%, 73,7%
(Nuriyasa dan Astiningsih, 2002). dan 75,4% (Feddes dkk., 2002).
Kandang yang panas dan lembab akan Potongan komersial karkas
menyulitkan ternak menyeimbangkan ayam yaitu terbagi menjadi sayap, paha,
panas tubuhnya. Kepadatan kandang dada dan punggung (Badan
optimum adalah 8 ekor/m2 (Nuriyasa, Standarisasi Nasional, 2009). Paha
2003). Kepadatan kandang yang ideal terdiri dari dua bagian, yaitu paha bagian
2
untuk broiler yaitu 10-12 ekor/m dan atas dan bagian bawah. Paha bagian
untuk daratan rendah biasanya 8-10 atas adalah bagian karkas yang
ekor/m2 (Kartasudjana dan Suprijatna, dipotong dari perbatasan persendian
2010). paha (femur), sedangkan paha bagian

32 , Vol. 36, No. 2 September 2018


bawah dipotong dari batas persendian Materi
tulang kering (tibia) (Soeparno, 1998). Materi yang digunakan dalam
Tulang paha lebih banyak dipakai untuk penelitian adalah ayam broiler
beraktivitas, sehingga pertumbuhan dan unsexedsejumlah 280 ekor berumur 2
proporsinya mengikuti pertumbuhan m i n g g u d e n g a n b o b o t
tubuh (Muiz, 2016). Dada merupakan badan298,37±23,33 gram(CV = 7,81%)
komponen utama dari unggas dan dipelihara pada kandang berukuran 1 m
secara kuantitatif lebih berat bila x 1 m sebanyak 20 petak. Perlengkapan
dibandingkan dengan bagian sayap, dan peralatan kandang yang digunakan
punggung dan paha (Melnychuck dkk., meliputi sekam dan koransebagai alas
2004).Protein dan energi dalam ransum litter, tempat pakan, tempat minum,
dapat mempengaruhi potongan bohlam, termohigrometer dan
komersial ayam broiler (Adnyana dkk., timbangan. Peralatan dan perlengkapan
2014). yang digunakan untuk karkasing antara
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk lain timbangan, pisau, cutter dan gunting
mengkaji pengaruh pemeliharaan pada dan nampan.
kepadatan kandang yang berbeda Bahan penyusum ransum yang
terhadap produksi karkas, persentase digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
karkas dan potongan karkas pada ayam jagung kuning, bungkil kedelai, bekatul,
broiler. tepung ikan, meat bone meal (MBM),
MATERI DAN METODE poultry meat meal(PMM) dan premiks.
 Penelitian ini dilaksanakan pada Kandungan Nutrisi penyusun ransum
bulan April – Juni 2017 di kandang dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan
unggas Fakultas Peternakan dan komposisi ransum dapat dilihat pada
Pertanian, Universitas Diponegoro, Tabel 2.
Semarang.

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Bahan Penyusun Ransum dalam Kering Udara

Sumber :*Hartadi (1980)


**Hasil analisis proksimat Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan
Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang (2017)
***Hasil perhitungan menggunakan rumus Carpenter dan Clegg (Anggorodi, 1985)
BETN = 100 – (%air+%abu+%PK+%LK+%SK)
EM = 40,81{0,87[Protein kasar + 2,25Lemak kasar+BETN] + 2,5}

R. K. Dewi*),U. Atmomarsono**)dan R. Muryani**) : Pengaruh Pemeliharaan Pada Kepadatan Kandang Yang Berbeda 33
Tabel 2. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Ransum Penelitian

Keterangan : Perhitungan ransum berdasarkan hasil analisis proksimat Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan,
Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang (2017)
Metode dan dikeluarkan organ visera untuk
Penelitian ini dilakukan dalam 3 mendapatkan karkas.Cara pengambilan
tahap antara lain persiapan, data terhadap parameter :
pemeliharaan dan pengambilan 1. Bobot Karkas (gram),
d a t a . Ta h a p p e r s i a p a n m e l i p u t i diperoleh dengan menimbang
pembelian DOC ayam broiler, karkas
penyusunan ransum dan persiapan 2. Persentase Karkas (%),
kandang. Pemeliharaan dilakukan diperoleh dengan cara
sampai umur 42 hari. Pakan dan air membandingkan bobot
minum diberikan ad libitum. Pencatatan karkas dengan bobot hidup
konsumsi ransum dilakukan setiap dikalikan dengan 100%
hari,pengukuran suhu dan kelembaban
3. Potongan Komersial
dilakukan pada pukul 06.00, 12.00,
Karkas(gram),diperoleh
18.00 dan 24.00 WIB, dan penimbangan
bobot badan dilakukan setiap minggu. dengan cara menimang
 Ta h a p p e n g a m b i l a n d a t a potongan komersial yang
dilakukan pada akhir penelitian dengan terdiri dari sayap, dada, paha
cara mengambil 1 ekor ayam dari atas, paha bawah dan
masing-masing unit percobaan punggung.
kemudian dipuasakan selama kurang
lebih 12 jam. Ayam sebelum disembelih HASIL DAN PEMBAHASAN
ditimbang untuk mengetahui bobot Berdasarkan penelitian di dapatkan
hidup, setelah itu dipotong kepala, ceker hasil :
Tabel 3. Rata-rata Bobot Karkas, Presentase Karkas dan Potongan Karkas Ayam Broiler yang
Mendapatkan Perlakuan Kepadatan Kandang yang Berbeda

Keterangan : Superskrip dengan huruf berbeda pada baris yang sama menunjukan perbedaan yang nyata (P<0,05)

34 , Vol. 36, No. 2 September 2018


Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepadatan kandang yang bahwa kepadatan kandang yang
berbeda pada ayam broiler berbeda pada ayam broiler tidak
berpengaruh nyata (P<0,05) berpengaruh nyata (P>0,05)
terhadap bobot karkas. Berdasarkan terhadap persentase karkas.
hasil Uji Duncan menunjukan bahwa Pengaruh tidak nyata ini disebabkan
terdapat perbedaan nyata antara karena persentase karkas yang
setiap perlakuan T1, T2, T3 dan T4. ditentukan oleh besarnya bagian non
Kepadatan kandang 8 ekor/ m2 karkas yaitu kepala, leher, kaki, bulu,
menghasilkan bobot karkas yang darah dan organ viscera. Hal ini
lebih ditinggi bila dibandingkan sesuai dengan pendapat Subekti dkk.
dengan 12 ekor/m2, 16 ekor/m2 dan (2012) yang menyatakan bahwa
20 ekor/m2. Bobot karkas pada T1 lemak dan organ viscera merupakan
yaitu 1.075,8 gram lebih tinggi bila hasil ikutanyang tidak dihitung dalam
dibandingkan dengan T2, T3 dan T4 persentase karkas, jika lemak dan
yang berturut turut 1.002,6 gram, organ viscera tinggi, maka
937,2 gram dan 862,2 gram. Hal ini persentase karkas akan rendah.
diakibatkan semakin padat kandang Persentase karkas pada hasil
maka semakin kurang baik penelitian ini antara 65 sampai
pertumbuhan ayam. Keadaan ini dengan 69% dan tergolong normal.
sesuai dengan pendapat Skrbic dkk. Menurut Suharti dkk. (2008), rataan
(2006) yang menyatakan bahwa persentase karkas berkisar antara
peningkatan kepadatan kandang 56,49 - 61,62% untuk ayam broiler
berpengaruh terhadap bobot badan, umur 5 minggu sedangkan
konsumsi ransum serta konversi persentase ayam broiler strain
ransum yang rendah. Bobot karkas Lohmann yang dipelihara 49 hari
selain dipengeruhi oleh pertambahan adalah 65,80% sampai 66,60%
bobot badan ayam juga dapat (Farran dkk., 2000).
dipengaruhi dengan bobot hidup Hasil penelitian menunjukkan adanya
ayam sebelum dipotong. Menurut perbedaan potongan komersial paha
Wahju (2014), pertambahan bobot atas, dada dan punggung pada
badan akan menentukan bobot akhir masing-masing perlakuan (P<0,05)
yang dihasilkan. Semakin besar sedangkan pada paha bawah dan
bobot potong, maka semakin besar sayap tidak menunjukan adanya
pula bobot karkas yang dihasilkan perbedaan (P>0,05). Potongan
dan begitu pula sebaliknya. Hal ini komersial dalam penelitian ini adalah
sesuai dengan pendapat Matitaputty paha atas, paha bawah, sayap, dada
dkk. (2011) yang menyatakan bahwa dan punggung. Hal ini sesuai dengan
bobot potong yang tinggi sejalan pendapat Marsetyo dkk. (2015) yang
dengan produksi karkas yang menyatakan bahwa potongan
meningkat. Menurut Haroen (2003), komersial dapat dibagi menjadi dada,
pencapaian bobot karkas sangat erat sayap, paha atas, paha bawah dan
kaitannya dengan bobot potong dan punggung. Bobot potongan komersial
pertambahan bobot badan. paling besar terdapat pada bagian

R. K. Dewi*),U. Atmomarsono**)dan R. Muryani**) : Pengaruh Pemeliharaan Pada Kepadatan Kandang Yang Berbeda 35
dada. Hal ini sesuai dengan pendapat Badan Standardisasi Nasional. 2009.
Melnychuck dkk. (2004) yang Mutu Karkas dan Daging
menyatakan bahwa dada merupakan Ayam (SNI 3924: 2009).
komponen utama dari unggas dan Badan Standardisasi
secara kuantitatif lebih berat bila Nasional, Jakarta.
dibandingkan dengan bagian sayap,
punggung dan paha. Tulang paha Estevez, I. 2007. Density allowances
lebih banyak dipakai untuk for broilers: where to set the
beraktivitas, sehingga pertumbuhan limits? Poult. Sci. 86:1265-
dan proporsinya mengikuti 1272.
pertumbuhan tubuh (Muiz,
2016).Pada sayap dah paha bawah Farren, M. T., R. F. Khalil., M. G.
tak menunjukan perbedaan yang U w a y j a n d a n V. M .
nyata karena sifat otot penyusun dan Ashkarian. 2000.
respom otot. Hal ini sesuai dengan Performance and carcass
p e n d a p a t Ya m a n ( 2 0 1 3 ) y a n g quality of commercial broiler
menyatakan bahwa perkembangan strain. J. Appl. Poul. Res. 6 :
karkas pada ayam broiler disebabkan 252-257
oleh sifat otot penyusun dan respon
otot terhadap nutrien yang diserap Feddes, J. J. R., E. J. Emmanuel dan
oleh tubuh ayam. M. J. Zuidhoft. 2002. Broiler
performance, bodyweight
KESIMPULAN variance, feed and water
Kesimpulan hasil penelitian ini intake, and carcass quality at
kepadatan kandang sampai dengan different stocking densities.
20 ekor/m2 memberikan pengaruh Poult. Sci.3 : 774-779
pada produksi karkas, potongan
komersial pada paha atas, dada dan Haroen, U. 2003. Respon ayam
punggung, tetapi tidak berpengaruh broiler yang diberi tepung
pada persentase karkas, potongan daun sengon (Albizzia
komersial sayap dan paha falcataria) dalam ransum
bawah.Kandang yang semakin padat terhadap pertumbuhan dan
mengakibatkan produksi karkas yang hasil karkas. Jurnal Ilmiah
didapat semakin rendah. Ilmu-ilmu Peternakan 6 : 31-
41.
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, I. G. S., G. A. M. K. Dewi Houshmand, M., Azhar, K., Zulkii, I.,
dan M. Wirapartha. 2014. Bejo, M. H. dan Kamyab, A.
Pengaruh imbangan energi 2012. Effects of non-
dan protein ransum antibiotic feed additives on
terhadap karkas ayam performance, immunity and
kampung betina umur 30 intestinal morphology of
minggu. Peternakan Tropika broilers fed different levels of
2 : 415-424. protein. Afr. J. Anim. Sci. 42 :
22-32.

36 , Vol. 36, No. 2 September 2018


Lara, L. J. And M. H. Rostagno. 2013. Nuriyasa, I M. dan Astiningsih, N.K.
Impact of heat stress on 2002. Pengaruh tingkat
poultry production. J. Anim. kepadatan ternak dan
Prod.3: 356-369. kecepatan angin dalam
kandang terhadap tabiat
Marsetyo, N. Marfuah dan Hafsah. makan ayam pedaging.
2015. Pengaruh level Majalah Ilmiah Peternakan,
penggunaan daun katuk Fakultas Peternakan Unud. 3
(Saoropus androgynous) : 99-103.
pada ransum terhadap
penampilan produksi dan Skbric, Z., Pavlovski, Z., dan M. Lukic.
persentase karkas ayam 2006. Possibility of
kampung. J. Nature. Sci. 4 : improvement of certain
73-83 slaughter traits by reducing
the density of housing of
Melnychuck, V. L., J. D. Kirby, Y. K. broiler chickens. Poult. Sci. 62
Kirby, D. A. Emmerson and N. : 273-283.
B. Anthony. 2004. Effect of
strain, feed allocation Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi
program, and age of Daging. Cetakan ke-2 Gajdah
photostimulation on Mada University Press.
reproductive development Yogyakarta.
and carcass characteristic of
broiler breeder hens. Poult. Subekti, K., H. Abbas dan K. A. Zura.
Sci. Vol. 83 : 1861-1867. 2012. Kualitas karkas (berat
karkas, persentase karkas
Nuriyasa, I M. 2003. Pengaruh tingkat dan lemak abdomen) ayam
kepadatan dan kecepatan broiler yang diberi kombinasi
angin dalam kandang CPO (Crude palm oil) dan
t e r h a d a p i n d e k s vitamin C (Ascorbic Acid)
ketidaknyamanan dan dalam ransum sebagai anti
penampilan ayam pedaging stres. Jurnal Peternakan
pada dataran rendah. Indonesia 14 : 448-453.
Majalah Ilmiah Peternakan,
Fakultas Peternakan Unud.
2 : 40 - 45.

R. K. Dewi*),U. Atmomarsono**)dan R. Muryani**) : Pengaruh Pemeliharaan Pada Kepadatan Kandang Yang Berbeda 37
S u h a r t i , S . , A . B a n o w a t i . , W. Yaman, A. 2013. Ayam Kampung
Hermana dan K. G. Pedaging Unggul. Penebar
Wiryawan. 2008. Komposisi Swadaya, Jakarta.
dan Kandungan Kolesterol
Karkas Ayam Broiler Diare Young, L. L., Northcutt, J. K., Buhr, R.
yang Diberi Tepung Daun J., Lyon, C. E. and Ware, G.
Salam (Syzygiumpolyanthum O. 2001. Effect of age, sex,
Wight) dalam Rasum. Media and duration of postmortem
Peternakan. 31: 138-145. aging on percentage yield of
parts from broiler chicken
Suprijatna, E., Atmomarsono, U dan carcasses. Poult. Sci.80 :
Ruhyat, K. 2005. Ilmu Dasar 376-379.
Ternak Unggas. Penebar
Swadaya, Jakarta.

38 , Vol. 36, No. 2 September 2018

Anda mungkin juga menyukai