Anda di halaman 1dari 13

”Makalah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura

JENIS DAN MANFAAT TANAMAN SAYURAN LOKAL

OLEH :

DEDI SUHERI
215411101008

PROGRAM STUDI MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2022

1
KATA PENGATAR

Puji syukur khairatan Allah SWT atas perkenaannya sehingga penyusunan dan penulisan
makalah ini dapat terselesaikan denagn baik dan tepat waktu. Salam dan do’a tak lupa pula
penulis haturkan kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW.
Selama melakukan penulisan makalah ini, penulis banyak menghadapi tantangan dan
hambatan semuanya itu dapat teratasi berkat bantuan dan dukungan dosen, orang tua, dan
terutama adalah ridho Allah SWT. Untuk itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan
terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah turut memberikan andil dan membantu
penulisan makalah ini hingga selesainya pratikum dan laporan pratikum ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak menampilkan kekurangan.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak bagi perbaikan
makalah ini dan menjadi masukan yang sangat berguna dalam penyusunan makalah berikut.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberi sumbangsi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemaslahatan umat dan alam.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2. Tujuan...................................................................................................................................5
1.3. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN...............................................................................................................6
1. Tanaman Pare...........................................................................................................................6
2. Tanaman Okra..........................................................................................................................7
3. Labu Sayur...............................................................................................................................8
4. Labu Siam................................................................................................................................9
5. Mentimun...............................................................................................................................10
6. Bayam....................................................................................................................................11
BAB III. PENUTUP.....................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................12
3.2. Saran....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

3
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian


sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai
lahan pertanian, selain itu kondisi tanah di Indonesia yang mempunyai kandungan unsur hara
yang baik sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman. Salah satu produk hortikultura yang
menjadi unggulan dalam sektor pertanian di Indonesia adalah tanaman sayuran. Sayuran
merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat karena
memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Sayuran dapat dikonsumsi dalam
keadaan mentah ataupun diolah terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan.

Hortikultura sendiri tergolong cabang ilmu yang membahas mengenai pertanian yang
meliputi tanaman buah, sayur, serta juga tanaman hias tentunya. Hortikultura mempunyai
manfaat bagi kesehatan tubuh apabila di gunakan atau juga dimanfaatkan untuk konsumsi seperti
misalnya sayuran atau juga buah-buahan serta juga di dalam mendongkrak perekonomian, karena
memiliki nilai jual yang sangat bagus serta juga terbilang setara dengan usaha yang dilakukan di
dalam meningkatkan hasil dari pertanian serta juga dapat atau bisa menambah devisa negara
indonesia disebabkan karna tiap-tiap negara itu mempunyai persaingan di dalam meraih produk
unggulan pada bidang pertanian.
Luas lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura relatif
kecil dibandingkan dengan luas yang dimanfaatkan untuk jenis tanaman lainnya. Walaupun
demikian, budidaya tanaman hortikultura tidak dapat diabaikan karena tanaman ini penting
peranannya sebagai sumber gizi (tanaman sayur dan buah-buahan), kesehatan (tanaman obat),
dan keindahan (tanaman hias) yang dibutuhkan manusia dalam hidupnya. Komoditas
hortikultura merupakan komoditas yang budi dayanya sangat intensif berbeda dengan komoditas
pangan maupun perkebunan. Setiap tanaman lebih memerlukan perhatian secara individu
daripada komunitas, apabila ingin mendapatkan hasil dengan kualitas yang baik. Cara budidaya
anggrek, anggur, pisang, apel, dan mangga masing-masing memerlukan teknologi spesifik. Hal
tersebut tidak diperlukan dalam komoditas pangan maupun perkebunan, misal: kopi, kelapa
sawit, padi, jagung.

4
Disamping mengetahui teknik budidaya tanaman hortikultura, kita juga harus mengetahui
manfaat dari tanaman hortikultura baik dari segi gizi, dan manfaatnya untuk manusia. Saat ini,
pemanfaatan pertanian hortikultura terus digalakkan secara individu mengingat cara budidaya
nya pun bias di lahan sempit dan manfaatnya dirasa baik. Makalah ini akan memabahas
kandungan gizi serta manfaat dari beberapa tanaman hortikultura yang banyak diusahakan.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui kandungan gizi serta
manfaat dari beberapa sayuran lokal yang banyak diusahakan.

1.3. Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis tanaman Hortikultura sayuran lokal yang sering dikonsumsi sehari-hari?
2. Apa saja manfaat tanaman sayuran lokal dari segi gizi yang dikandungnya?

5
BAB II. PEMBAHASAN

1. Tanaman Pare
Pare (Momordica charantia) merupakan tanaman semak semusim yang dapat tumbuh di
dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, ataupun dapat
ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Pare tumbuh menjalar atau merambat
dengan sulur yang berbentuk spiral, daunnya berbentuk tunggal, berbulu, berbentuk lekuk, dan
bertangkai sepanjang ± 10 cm serta bunganya berwarna kuning muda. Batang pare dapat
mencapai panjang ± 5 cm dan berbentuk segilima (Reksodimulyo, 1993).

 Kandungan Gizi
Buah pare mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol, serta glikosida cucurbitacin,
momordicin, dan charantin. Kandungan dalam buah pare yang berguna dalam penurunan gula
adalah charantin, dan polipeptide-P insulin (polipeptida yang mirip dengan insulin) yang
memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea (obat antidiabetes paling tua dan banyak
dipakai). Manfaat dari charantin ini adalah menstimulasi sel beta kelenjar pankreas tubuh yang
memproduksi insulin lebih banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula glikogen di hati,
sedangkan polypeptida-P insulin menurunkan kadar glukosa darah secara langsung (Rahardi dkk,
1998).
 Manfaat Tanaman Pare
Buah pare dapat digunakan sebagai peluruh dahak, menambah nafsu makan, penurun panas
dan penyegar badan. Buah pare banyak mengandung zat bermanfaat, diantaranya karantin,
hydrositriptamin, glikosida kukurbitasin, vitamin A, B, dan C. Buah pare memiliki rasa pahit

6
yang disebabkan oleh glikosida kukurbitasin. Selain itu, tanaman pare juga mampu merangsang
saluran pencernaan, membantu menyembuhkan dispepsia dan konstipasi, dan juga sebagai anti
malaria.

2. Tanaman Okra
Tanaman okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.) sudah banyak dikenal di berbagai
belahan dunia dengan sebutan seperti bhindi, bhendi, okwuru, gumbo, quimbombo atau
guigambo, quiabo, bandakka, benda kaya, vendaikkai, bende kaya, krajiabmawn, bamya, bamija,
bamje, molondron, naju hingga yang paling keren adalah lady‟s fingers (jemari putri). Okra
merupakan anggota dari ordo Malvales dan famili Malvaceae yang menghasilkan serat. Tanaman
ini termasuk dalam divisi Magnoliophyta dan kelas Magnoliopsida atau berkeping dua dan
memiliki cabang (Naveed et al., 2009).

 Kandungan Gizi
Buah okra mempunyai kandungan gizi yang tinggi, kaya serat, dan antioksidan. Oleh karena
itu buah okra banyak dikonsumsi baik sebagai sayur maupun sebagai obat karena buah okra
dapat memberi manfaat positif bagi tubuh dalam menjaga kesehatan. Bagian okra yang paling
umum dikonsumsi adalah buah mudanya dan dimasak sebagai sayuran. Selain itu, buah okra
tergolong buah yang mengeluarkan lendir karena mengandung musilane. Padahal dalam lendir
itulah sebagian besar manfaat dan khasiat buah okra tersimpan (Benchasri, 2012). Okra
menyediakan banyak nutrisi yang dibutuhkan, hampir setengahnya berupa soluble fiber dalam
bentuk lendir dan peptin yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi
resiko penyakit jantung (Adetuyi, 2011).
 Manfaat Tanaman Okra
Okra merupakan tanaman multiguna karena banyak bagian yang dapat dimanfaatkan dari
daun segar, tunas, bunga, polong, batang sampai biji. Buah okra yang belum matang dikonsumsi

7
sebagai sayuran, dapat digunakan untuk salad, sup dan minuman, dimakan segar atau kering,
digoreng atau direbus. Okra memiliki lendir yang dapat diaplikasikan sebagai obat, yaitu
digunakan sebagai penggantian plasma. Biji okra merupakan sumber potensi minyak dengan
konsentrasi yang bervariasi dari 20% sampai 40%, yang terdiri atas asam linoleat hingga 47,4%
yaitu sebuah asam lemak esensial tak jenuh ganda untuk nutrisi manusia (Habtamu et al., 2014).
3. Labu Sayur
Labu air (Lagenaria siceraria (Molina) Standly) merupakan tanaman herba semusim
yang tumbuhnya menjalar, memiliki batang yang berair dan lunak. Labu air ini merupakan salah
satu tanaman yang kaya akan beberapa kandungan fitokimia namun kurang diketahui sebagian
besar masyarakat.

 Kandungan Gizi
Kandungan fitokimia yang ada dalam labu air yaitu kalsium, zat besi, vitamin C, polifenol
dan saponin. Secara lengkap, kandungan gizi labu sayur adalah sebagai berikut:
Unsur/ Senyawa Jumlah
Kalsium 45mg
Zat Besi 0,6 gr
Vitamin C 10 mg
Protein 0,6 gr
Lemak 0,3 / 100 gr
Mineral 0,8/ 100 gr
Kalori 17 kal
Fosfor 18 gr
Vitamin A 70 SI
Vitamin B1 0,04 mg
Karbohidrat 3,8 gr
Asam linoleat 43 – 56 %
Asam oleat 24 – 38 %
Air 95 gr
Potasium 170 mg
Serat 1,2 gr
Pektin 2,8%

8
(Sumber : Poedjiadi, 2005)

 Manfaat Labu Sayur


Tak hanya bermanfaat untuk lalapan, labu air membantu menyembuhkan tumor metastatis
(MAT) dan rematik, serta air perasannya yang dicampur dengan minyak bunga lalu ditetaskan ke
telinga dapat menyembuhkan tumor otak. Labu air mampu meningkatkan kadar kolesterol,
trigliserida, asam lemak bebas dan fosfolid. Selain itu, labu air dapat melindungi hati,
imunomodulator, anti hyperglicemic, anti hyperlipidemic analgesik dan anti inflamasi, anti
bakteri dan sifat diuretik.

4. Labu Siam
Labu siam (Sechium edule Sw.) merupakan tanaman merambat banyak ditemukan di
Indonesia. Sebutan dari labu siam ini berbedabeda tiap daerah, di Jawa Barat menamakan
gambas, sedangkan di Jawa Tengah menamakan waluh jipang, dan di luar negeri dinamakan
chayote. Labu siam mempunyai ciri yang khas yaitu rasa yang enak dan dingin. Oleh karena itu,
labu siam bisa digunakan sebagai obat tradisional salah satunya untuk mengobati penyakit darah
tinggi. Labu siam juga mengandung kandungan nutrisi yaitu vitamin A, vitamin B, dan vitamin
C.

 Kandungan Gizi
Labu siam mengandung nutrisi yang terdiri dari vitamin A, vitamin C, kalsium, kalori, dan
saponin, protein, falvanoid, dan sebagainya.
 Manfaat Labu Siam
Labu siam memiliki berbagai manfaat bagi tubuh diantaranya dapat menurunkan kadar
glukosa darah, menghambat penyerapan kolesterol, memperlancar peredaran darah, menurunkan
risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, dan membantu proses inflamasi.

9
5. Mentimun
Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah salah satu sayuran buah yang banyak dikonsumsi
segar oleh masyarakat indonesia. Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran buah ini
merupakan sumber mineral dan vitamin. Pada umumnya mentimun di sajikan dalam bentuk
olahan segar, seperti acar, asinan, kimchi, salad, salad, dan lalap. Mentimun dapat pula di
konsumsi sebagai minuman segar berupa jus. Jus mentimun yang di minum secara rutin setiap 2
hari sekali berkhasiat untuk menghaluskan kulit, menjaga kerusakan kulit dari sengatan sinar
matahari, dan dapat menurunkan panas dalam (Nurhaeni, 1993).

 Kandungan gizi tanaman Mentimun


Buah mentimun banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan Vitamin C. Buah mentimun
sangat digemari oleh setiap orang karena rasanya segar, sedikit berair, dan dingin
 Manfaat Tanaman Mentimun
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayur yang cukup populer di
hampir semua negara. Mentimun berasal dari dataran tinggi Himalaya dan pada saat ini
budidayanya sudah meluas di seluruh wilayah tropis. Di Indonesia mentimun banyak ditanam di
Jawa dan Sumatera. Kemajuan dibidan teknologi kecantikan mengungkap bahwa mentimun
dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik untuk perawatan kecantikan dengan diolah
menggunakan teknologi modern. Dari sudut pandang ekonomi, mentimun memiliki propek yang
cukup baik karena diminati dibanyak negara

6. Bayam
Bayam termasuk kedalam family Amaranthacea yang memiliki berbagai macam spesies
dan tumbuhan di seluruh dunia. Salah satu jenis bayam di daerah tropis seperti Asia dan Afrika
termasuk Indonesia adalah Amernthus Tricolor L., bayam jenis ini dapat dikelompokkan menjadi
dua macam yaitu Red Amaranth dan Green Amaranth.

10
 Kandungan Gizi
Daun bayam kaya dengan nutrisi, salah satunya adalah zat besi yang diperlukan tubuh untuk
merangsang pembentukan sel-sel darah merah. Bayam juga mengandung asam folat, zat besi,
dan seng. Dalam 100 gr bayam mengandung energi sebesar 36 kkal, protein 3,5 gram, serat 0,8
gram, karbohidrat 6,5 gram, kalsium 276 mg, fosfor 67 mg, zat besi 3,9 mg, vitamin A 6090 IU,
viytamin B1 0,080 mg, dan vitamin C sebesar 80 mg. Berikut Komposisi Kimia dalam 100 g
(Lakitan, 1995).
 Manfaat Tanaman Bayam
Daun bayam baik untuk ginjal dan organ pencernaan, karena kandungan seratnya cukup
tinggi sehingga dapat mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar. Kandungan nutrisi
yang ada pada bayam dapat menurunkan kolestrol, gula darah, melancarkan peredaran darah dan
menurunkan tekanan darah yang berlebihan. Bagi ibu yang baru melahirkan disarankan makan
bayam, bayam dapat menyapu bersih sisa darah kotor (Islam, 1993).

11
BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Hortikultura merupakan salah satu sub sektor penting dalam pembangunan pertanian.
Secara garis besar komoditas hortikultura terdiri dari kelompok sayuran, buah, tanaman
berkhasiat obat, dan tanaman hias.Komoditas hortikultura juga memiliki nilai ekonomi yang
paling tinggi sehingga sehingga usaha agribisnis hortikultura dapat menjadi sumber pendapatan
petani. Sayuran hortikultura memiliki banyak manfaat ditinjau dari kandungan gizi yang
dimilikinya.

3.2. Saran

Adapun saran dari pembuatan makalah ini adalah perlu adanya kajian lebih lanjut dan
mendetail terkait manfaat tanaman hortikultura, baik bagi manusia, dan juga perannya sebagai
sumber pendapatan devisa

12
DAFTAR PUSTAKA

Islam, N. (1993). Prospek Perkembangan Ekspor Hortikultura Negara Berkembang Tahun 2000.
Media Komunikasi dan Informasi. April No. 16 Vol. IV.

Lakitan, B. (1995). Hortikultura: Teori, Budidaya, dan Pasca Panen. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Rajawali. BIOL4423/MODUL 1 1.43.

Nurhaeni, A. (1993). Koperasi Pemasaran Hortikultura: Keberhasilan dan Kendala. Media


Komunikasi dan Informasi. April No. 16 Vol. IV, hal. 31.

Rahardi, F, Yovita Hety I, dan Haryono. (1998). Agribisnis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar
Swadaya.

Reksodimulyo, S. (1993). Agribisnis Hortikultura dan Strategi Pengembangannya. Media


Komunikasi dan Informasi. April No. 16 Vol. IV.

Benchasri. S. (2012). Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) as a Valuable Vegetable of the


World. Ratar.Povrt. 49 (10) : 105-112.

Adetuyi, F.O., Osagie, A.U., and Adekunle, A.T. 2011. Nutrient, Antinutrient, Mineral and Zinc
Bioavailability of Okra Abelmoschus esculentus L Moench Variety. American Journal
of Food and Nutrition 1(2): 49-54

Adil W. H., N. Sunarlim., dan . Roostika. 2000. Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Nitrogen terhadap
Tanaman Sayuran. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan
Sumberdaya Genetik Pertanian (Balitbiogen), Bogor.

Naveed, A., Khan, A.A., & Khan, I.A. (2009). Generation Mean Analysis of Water Stress
Tolerance in Okra (Abelmoschus esculentus L.). Pak. J. Bot., 41: 195-205.

13

Anda mungkin juga menyukai