Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (PLK)

Disusun Oleh:
Kelompok 5

 Sri Winie Agustin 2250161016


 Salma Firda Rahmahayati 2250161030
 Galih Ayu Pratiwi 2250161034
 Revalin Salwa Salsabillah 2250161052
 Reisya Fitri 2250161065
 Fadelia Sartika 2250161086
 Nur Farisa Aqila 2250161122
 Reggy Nurfiqry 2250161131
 Nabila Karemina 2250161133
 Muhammad Fahrul Zein 2250161144
 RR Dipasari Permata Negara 2250161146
 Evellyn Putri Salsabila 2250161153

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….......ii
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….......1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………......3

1.3 Tujuan Kegiatan……………………………………………………………....3

1.4 Manfaat Kegiatan…………………………………………………………......3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Makanan Pokok untuk Kesehatan.......................................................5

2.2 Klasifikasi Tanaman Makanan Pokok untuk kesehatan....................................5

2.3 Morfologi Tanaman Makanan Pokok untuk Kesehatan....................................8

2.4 Kegunaan Tanaman Makanan Pokok untuk Kesehatan.....................................12

BAB III METODE PELAKSANAAN

3. 1 Jenis Metode Pelaksanaan...................................................................................16

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .........................................................................15

4.2 Hasil Kegiatan........................................................................................................15

4.3 Manfaat Penyuluhan Tanaman Makanan Pokok untuk Kesehatan.........................15

4.4 Hasil Pre-Test dan Post-Test.................................................................................16

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan............................................................................................................19

5.2 Saran.....................................................................................................................19

LAMPIRAN..............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai peranan


penting dalam mendorong perkembangan pribadi dan sosial serta mencapai kemajuan dalam
berbagai bidang. Sebagai pusat pendidikan yang menawarkan beragam program akademik,
pendidikan tinggi adalah tempat mahasiswa memperoleh, mengintegrasikan, dan menerapkan
pengetahuan dan keterampilan. Selain itu, universitas sering kali menjadi pusat penelitian dan
inovasi, menghasilkan penemuan-penemuan baru, teknologi mutakhir, dan ide-ide
revolusioner yang berdampak pada dunia dalam berbagai cara.

Di sinilah mahasiswa mempunyai kesempatan untuk menggali minat dan bakatnya,


memperluas wawasannya serta mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Pendidikan tinggi
juga berperan penting dalam membentuk nilai-nilai sosial, etika dan kepemimpinan, serta
berperan dalam menciptakan warga negara yang terdidik dan bertanggung jawab. Pendidikan
tinggi hadir dalam berbagai bentuk, termasuk universitas, institut teknologi, community
college, dan banyak lagi, dengan fokus dan spesialisasi berbeda. Dalam konteks global,
universitas berfungsi sebagai jembatan penting antara beragam budaya dan negara,
memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antara mahasiswa dan peneliti di
seluruh dunia. Oleh karena itu, pendidikan tinggi merupakan faktor penting dalam
mempromosikan pendidikan, penelitian dan inovasi di seluruh dunia.

Pembelajaran di luar kelas adalah bagian penting dari pendidikan modern, dimana
pengalaman di luar lingkungan kelas tradisional memberikan siswa peluang berharga untuk
mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan keterampilan serta pemahaman yang lebih
luas. Dengan perkembangan teknologi dan semakin kompleksnya tantangan sosial dan
lingkungan, metode ini memungkinkan siswa menerapkan apa yang telah mereka pelajari di
kelas ke dalam situasi kehidupan nyata, sehingga meningkatkan rasa partisipasi, pemecahan
masalah, dan pemahaman anak terhadap dunia. di sekitar mereka. Selama beberapa dekade
terakhir, metode pembelajaran di luar kelas telah menjadi fokus perhatian dalam dunia
pendidikan dan semakin banyak lembaga pendidikan yang menyadari manfaatnya dalam
mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan yang semakin kompleks di masa depan.
Kegiatan Pembelajaran Luar Kelas yang dilakukan oleh penulis dan tim dilakukan di
Desa Adat Cirendeu. Desa adat Cireundeu terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan
Cimahi Selatan. Desa Cireundeu sebenarnya bukan terbilang desa yang dalam tanda kutip
‘terbelakang’. Peradaban di desa Cireundeu juga dapat dibilang sudah maju. Hanya saja
memang, ada beberapa adat istiadat sejak zaman nenek moyang mereka terdahulu yang
belum ditinggalkan. Salahsatunya yakni menjadikan singkong sebagai bahan pangan pokok
sehari-hari. Selain itu, kebanyakan dari warga setempat juga menganut kepercayaan ‘sunda
wiwitan”.

Di desa adat cireundeu tersendiri banyak terdapat tanaman makanan pokok yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Setidaknya, ada 29 macam Penggunaan
tumbuhan dalam pengobatan tradisional adalah praktik yang sudah ada sejak zaman
prasejarah dan tetap menjadi bagian penting dari sistem penyembuhan banyak budaya di
seluruh dunia. Tumbuhan mengandung banyak senyawa alami yang berpotensi berkhasiat
obat.

Penggunaan tumbuhan dalam pengobatan tradisional seringkali didasarkan pada


pengetahuan turun temurun dan pengalaman empiris. Namun perlu diingat bahwa sebelum
menggunakan obat tradisional atau tanaman obat, konsultasikan dengan ahli atau dokter
spesialis untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:

1. Apa saja tanaman makanan pokok yang terdapat di desa cireundeu?


2. Bagaimana manfaat tanaman makanan pokok yang terdapat di desa Cireundeu untuk
kesehatan?

1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari diadakannya kegiatan Pembelajaran Luar kelas ini diharapkan dapat
memenuhi hal-hal sebagai berikut:

1. Memberikan penyuluhan kepada warga setempat mengenai tanaman makanan pokok


apa saja yang memiliki kegunaan untuk kesehatan
2. Menambah ilmu pengetahuan bagi warga setempat dalam hal memanfaatkan dan
mengolah tanaman makanan pokok agar dapat dimanfaatkan dengan baik
3. Dapat memberikan pengetahuan baru bagi penulis dan juga sesiapa saja yang
membaca laporan ini

1.4 Manfaat Kegiatan

Diharapkan dari kegaiatan ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi penulis,
warga setempat di kampung adat Cireundeu, dan juga bagi para pembaca. Dari kegiatan ini,
kami mengharapkan khususnya bagi warga setempat dapat memanfaatkan dengan lebih baik
kekayaan alam yang tersedia di lingkungan sekitar, yang khususnya bermanfaat bagi
kesehatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Makanan Pokok untuk Kesehatan


1. Daun Salam
Menurut masyarakat,daun salam ini selain digunakan untuk bumbu dapur.Masyarakat
juga sering menggunakannya untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga imunitas.
2. Alpuket
Sering digunakan untuk Mengontrol tekanan darah,untuk kesehatan kulit dan biasanya
masyarakat menggunakan nya untuk tradisi upacara 1 sura.
3. Tanaman Lalampuan/Bunga Sepatu
Masyarakat mengatakan biasanya bunga lalampuan ini digunakan untuk mencegah
kerontokan rambut,dan mengatasi sariawan biasanya air bunga lalampuan diambil
dijadikan obat kumur.
4. Tanaman Dewandaru
masyarakat mengatakan bahwa tumbuhan kembang bunga ini biasanya digunakan
Sebagai obat demam pada anak-anak,obat batuk, dan juga Sebagai obat sariawan.
5. Tanaman Jambu biji
menurut masyarakat kembang bunga ini biasnya digunakan Sebagai alterntif
pengobatan seperti mengurangi tekanan darah tinggi,menurunkan kolesterol dan juga
Sebagai obat antidiare.
6. Singkong
Singkong merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika yang dapat
ditanam sepanjang tahun. Bagian yang dimakan dari tanaman singkong selain bagian
umbi atau akarnya juga daunnya, biasanya dimanfaatkan untuk ragam masakan.

2.2 Klasifikasi Tanaman Pokok untuk Kesehatan

1. Klasifikasi tanaman Salam (Syzygium polyanthum)


Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium polyanthum

2. Klasifikasi tanaman Alpukat (Persea americana Mill)


Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Trachebionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea americana

3. Klasifikasi tanaman Lalampuan (Hibiscus schizopetalous)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dillenidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosasinensis

4. Klasifikasi tanaman Dewandaru (Eugenia uniflora)


Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Eugenia
Spesies : Eugenia uniflora

5. Klasifikasi tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L)


Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myratales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L

6. Klasifikasi tanaman Singkong (Manihot esculenta Crantz)


Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta Crantz

2.3 Morfologi Tanaman Makanan Pokok untuk Kesehatan


Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur
tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa Latin morphus yang berarti wujud atau
bentuk, dan logos yang berarti ilmu. Morfologi tumbuhan berbeda dengan anatomi tumbuhan
yang secara khusus mempelajari struktur internal tumbuhan pada tingkat mikroskopis.
Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara visual, dengan begitu
keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama
yang tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk, ilmu yang mempelajari klasifikasi serta
pemberian nama tumbuhan adalah taksonomi tumbuhan.
Morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja,
tetapi juga untuk menentukan fungsi dari masing-masing bagian dalam kehidupan tumbuhan,
dan selanjutnya juga berusaha mengetahui dari mana asal dan susunan tubuh yang terbentuk.
Informasi morfologi dibutuhkan dalam pemahaman siklus hidup, penyebaran geografis,
ekologi, evolusi, konservasi, serta pendefinisian spesies.
Morfologi dari tumbuh-tumbuhan berikut:
1. Alpukat
Tanaman alpukat biasanya mampu tumbuh dengan ketinggian mencapai 5-1500 meter
diatas permukaan laut. Daun alpukat sendiri merupakan daun tunggal dan simetris.
Alpukat mempunyai tangkai dengan panjang 1-1,5 cm. Bentuk daun nya tersendiri
berbentuk jorong hingga bulat telur atau oval memanjang serta tebal seperti kertas.
Ujung daunnya meruncing, dan bagian tepi nya merata dengan permukaan daun yang
gundul dan tulang daun nya menyirip. Panjang daun alpukat dapat mencapai 10-20 cm
dengan panjang 3-10cm.
2. Lalampuan
Hibitus : Perdu, tahunan, tegak, tinggi ± 3 m.
Batang : Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih
kotor.
Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar
5-11 cm, hijau muda, hijau.
Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi
lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota,
merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk
tabung, merah.
Buah : Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat.
Biji : Pipih, putih.
Akar : Tunggang, coklat muda.

3. Dewandaru
Tanaman Eugenia uniflora berbentuk perdu yang tumbuh secara tahunan dengan
tinggi lebih dari 5 meter. Batangnya tegak berkayu, berbentuk bulat dan berwarna
coklat. Daun yang dimiliki berwarna hijau serta merupakan daun tunggal tersebar
berbentuk lonjong dengan ujung runcing dan pangkal meruncing. Tepi daun rata,
pertulangan menyirip dengan panjang lebih dari 5 cm dan lebar kurang lebih 4 cm.
Tanaman ini memiliki bunga berbetuk tunggal berkelamin dua dengan daun pelindung
yang kecil berwarna hijau. Kelopak bunga bertaju tiga sampai lima, benangsari yang
dimiliki banyak dengan warna putih. Putik berbentuk slindris, mahkota bunga berbentuk
kuku dan berwarna kuning. Buah Eugenia uniflora berupa buah buni bulat dengan
diameter kurang lebih 1,5 cm dan berwarna merah. Bijinya keras, berwarna coklat, dan
kecil. Akar yang dimiliki berwarna coklat dan merupakan akar tunggang.

4. Jambu biji
Memiliki batang muda berbentuk segiempat, sedangkan batang tua berkayu keras
dengan warna cokelat. Permukaan batang licin dengan lapisan kulit yang tipis dan
mudah terkelupas.
Bunga jambu biji (Psidium guajava L.) memiliki tipe benang sari polyandrous yang
artinya benang sari saling bebas tidak berlekatan. Benang sari berwarna putih dengan
kepala sari yang berwarna krem. Putik berwarna putih kehijauan dengan bentuk kepala
putik yang bercuping. Benang sari memiliki panjang antara 0,5–1,2 cm, sedangkan
jumlah benang sari antara 180–600.
Daunnya lebar dan berwarna hijau bening serta memiliki urat bening dan menonjol,
memiliki variasi baik dalam bentuk buah, ukuran buah, warna daging buah maupun
rasanya, Buah jambu biji memiliki warna daging buah yang bervariasi ukuran bijinya
sangat kecil dan mudah dikunyah.
5. Salam
Akarnya: tunggang, berbentuk sebagai tombak karna pangkalnya besar dan meruncing
ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan atau biasa disebut akar
tombak
Batang:memiliki batang tegak lurus dengan bentuk batang bulat dan permukaan yang
beralur, batang berkayu keras dan kuat.
Daun :Tanaman salam memiliki bentuk daun yang lonjong sampai elip atau bundar telur
sungsang dengan pangkal lancip, sedangkan ujungnya lancip sampai tumpuldengan
panjang 50mm sampai :150mm, lebar 35 mm sampai 65mm, dan terdapat 6 sampai 10
urat daun lateral.
Panjang tangkai daun 5 mm sampai 12 mm. Daun salam merupakan daun tunggal yang
letaknya berhadapan. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau muda dan jika
diremas berbau harum.
Bunga :Bunga tanaman salam kebanyakan memiliki bunga banci dengan kelopak dan
mahkota masing-masing terdiri atas 4-5 daun kelopak dan jumlah daun mahkota sama,
kadang-kadang berlekatan. Bunganya memiliki banyak benang sari, kelopak berhadapan
dengan daun-daun mahkota. Tangkai sari berwarna cerah, yang kadang-kadang menjadi
bagian bunga, bakal buah tenggelam dan mempunyai 1 tangkai putik.

6. Singkong
Singkong mempunyai daun yang berwarna kehijauan dengan tulang daun majemuk
menjari dan tangkai daun yang pendek 3-5 cm. Batang tanaman singkong berbentuk
bulat dengan diameter 2,5-4 cm, ketinggian dapat mencapai 1-4 meter. Batang singkong
pada umumnya berwarna hijau dan pada saat tua berubah keputih-putihan, hijau kelabu,
dan coklat kelabu. Bagian akar singkong membesar dan membentuk umbi dengan
panjang 50-80 cm, untuk bagian tengah terdapat sumbu yang berfungsi sebagai penyalur
makanan hasil fotosintesis dari daun keakar/umbi.
Umbi terdiri dari 3 lapis yaitu kulit luar berwarna coklat, lapisan kulit dalam berwarna
putih kekuningan, dan lapisan daging berwarna putih atau putih kekuningan, di antara
kulit dalam dan luar terdapat jaringan kambium yang menyebabkan umbi dapat
membesar.

2.4 Kegunaan Tanaman Makanan Pokok untuk Kesehatan


a. Alpukat
 Kaya akan nutrisi : Alpukat mengandung berbagai nutrisi penting seperti Vitamin
C, vitamin K, vitamin B-6, dan serat. Nutrisi - nutrisi ini mendukung kesehatan gusi
dan jaringan mulut.
 Antiinflamasi : Alpukat mengandung senyawa antiinflamasi, seperti beta
sitosterol, yang dapat membatu mengurangi peradangan di mulut dan gusi.
 Mengandung Antioksidan : Alpukat mengandung antioksidan seperti lutein dan
zeaxanthin yang dapat membantu melindungi sel sel dalam mulut dari kerusakan
akibat radikal bebas.
b. Lalampuan
 Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis) adalah tanaman yang memiliki beberapa
potensi manfaat dalam bidang kedokteran gigi terutama dalam pengobatan tradisional.
bunga sepatu ini mengandung berbagai senyawa fitokimia seperti Polifenol dan
flavonoid. Senyawa senyawa ini memiliki potensi untuk melindungi sel sel dalam
mulut dari kerusakan akibat radikal bebas.
c. Dewandaru
 Dewandaru (Eugenia uniflora) juga dikenal sebagai Cherry Brazil atau Cherry merah
adalah tanaman yang tumbuh di Amerika tengah dan Amerika Selatan termasuk
Brazil. berikut adalah beberapa manfaat potensial Dewandaru dalam konteks
kedokteran gigi.
 Manfaat Antiseptik : Beberapa bagian dari tanaman Dewandaru
mengandung senyawa dengan sifat Antiseptik. Ini dapat membantu dalam meredakan
Peradangan dan mencegah pertumbuhan bakteri dalam mulut yang dapat
menyebabkan penyakit Gusi dan Karies gigi.
 Sifat anti-inflamasi : ekstrak dari tanaman Dewandaru mungkin memiliki
sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam mulut seperti
pada kasus gingivitis atau Peradangan Gusi.

d. Jambu Biji
 Kandungan vitamin C : Jambu biji mengandung banyak Vitamin C yang
penting untuk menjaga kesehatan Gusi. Mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin
C seperti jambu biji dapat membantu menjaga kesehatan Gusi.
 Kandungan serat : Serat dalam jambu biji dapat membantu
membersihkan gigi secara alami dan merangsang produksi air liur yang dapat
membantu melawan plak gigi dan Karies.

e. Salam
 Efek Analgesik (Pereda nyeri) : daun salam juga dapat memiliki efek
Analgesik yang membantu mengurangi rasa sakit gigi atau ketidaknyamanan
sementara.
 Efek antiplak : Dapat membantu mengurangi pembentukan plak gigi.

f. Singkong
 Sumber karbohidrat: Singkong adalah sumber karbohidrat yang baik. Karbohidrat
ini memberikan energi yang diperlukan oleh tubuh untuk berfungsi dengan baik.
 Kaya akan serat: Singkong mengandung serat diet, yang penting untuk pencernaan
yang sehat. Serat juga dapat membantu mengendalikan kadar gula darah dan
menjaga berat badan yang seimbang.
 Kandungan vitamin dan mineral: Singkong mengandung berbagai vitamin dan
mineral, termasuk vitamin C, vitamin B-complex, kalsium, fosfor, dan zat besi.
 Sumber antioksidan: Singkong mengandung senyawa antioksidan, seperti
flavonoid dan saponin, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari
kerusakan akibat radikal bebas.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Jenis Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan yang digunakan dalam Kegiatan Pembelajaran Luar Kelas ini
adalah sebagai berikut :

1. Pre-test dan Post-test

Pre-test dan post-test merupakan dua metode yang biasa digunakan dalam
penelitian dan pengukuran untuk mengukur perubahan atau perkembangan
suatu variabel atau kondisi tertentu.

Pretest adalah fase di mana peneliti mengumpulkan data awal sebelum


menawarkan intervensi tertentu kepada populasi penelitian. Tujuan dari
pretesting adalah untuk mengukur baseline atau titik tolak dari variabel yang
ingin diamati

Post-testing adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil


atau dampak dari suatu intervensi atau pengobatan yang diberikan kepada
subjek penelitian setelah penelitian selesai. Post-test sering digunakan sebagai
langkah terakhir dalam penelitian eksperimental atau observasional.

2. Penyuluhan

Penyuluhan merupakan suatu proses komunikasi dan pendidikan yang


memberikan informasi, pemahaman dan wawasan kepada individu atau
kelompok dalam berbagai bidang kehidupan. Tujuan dari penyuluhan adalah
untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, keterampilan, atau perilaku
khalayak sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik atau
mengatasi masalah tertentu.
BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran Luar Kelas ini dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Oktober
2023 dan bertempat di suatu kampung yang bernama Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan
Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia.

4.2 Hasil Kegiatan

Kegiatan Pembelajaran Luar Kelas yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk
menambah pengetahuan, dan juga dalam rangka menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah
didapatkan semasa perkuliahan kedalam lingkungan warga di desa adat Cireundeu. Dalam hal
ini, penulis melakukan kegiatan penyuluhan mengenai Tanaman Makanan Pokok untuk
Kesehatan.

4.3 Manfaat Penyuluhan Tanaman Makanan Pokok untuk Kesehatan

Peningkatan ilmu pengetahuan nmengenai tanaman makanan pokok yang memiliki


manfaat bagi kesehatan adalah tujuan utama penulis dalam melakukan kegiatan penyuluhan
ini. Sehingga, masyarakat setempat dapat memperoleh manfaat dari diadakannya kegiatan
yang diselenggarakan oleh penulis dan Tim.
Kita ketahui bahwa di desa adat Cireundeu tersendiri tersedia banyak jenis tanaman
yang dapat dimanfaatkan khasiatnya, khususnya bagi kesehatan. Namun, banyak warga yang
malah kurang mengetahui hal terebut sehingga pemanfaatannya menjadi sangat kurang.
Penyuluhan ini akan memberikan wawasan baru bagi para warga dan juga menjadi insight,
sehingga warga setempat dapat memanfaatkan kekayaan alamnya dengan lebih baik.

4.4 Hasil Pre-Test dan Post Test

Penulis melakukan pre-test dan post-test bertujuan untuk melihat bagaimana


peningkatan dan juga prior knowledge warga setempat. Pada awalnya, saaat pre-test memang
banyak warga yang belum mengetahui secara detail mengenai tanaman makanan pokok apa
saja yang dapat dimanfaatkan khasiatnya untuk kesehatan.Hal ini dibuktikan dnegan hasil
dari google form yang dibagikan terhadap warga. Namun setelah dilakukan pemaparan, dan
dilakukan post-test, hasil nya menunjukkan kenaikan yang signifikan. Dapat disimpulkan
bahwa setelah adanya pemaparan yang dilakukan oleh penulis, pemahaman warga akan
materi yang diberikan sudah baik dan mengalami peningkatan.
BAB V

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

5.1 Kesimpulan

Terdapat beberapa informasi yang sebelumnya sudah masyarakat terlebih dahulu


ketahui akan kandungan dan manfaat dari tanaman - tanaman tersebut karena yang memang
pada dasarnya sudah digunakan dalam kehidupan sehari - hari. Kemudian setelah dilakukan
pemaparan materi oleh mahasiswa dan mahasiswi terdapat informasi baru yang dapat
menambah wawasan dari warga kampung adat Cireundeu tersebut yang mana beberapa dari
informasi tersebut memang belum pernah diketahui sebelumnya. Sebagai contoh,
kebanyakkan dari warga desa tersebut yang berkumpul di saung belum dan tidak mengetahui
bahwa kampungnya memiliki suatu tanaman yang ternyata banyak mengandung manfaat
yang baik bagi kesehatan tubuh yang dinamakan daun reundeu.

5.2 Saran

Setelah penulis melakukan kegiatan penyuluhan mengenai tanam makanan pokok


untuk kesehatan kepada warga di Kampung adat Cireundeu penulis mengharapkan
kedepannya dapat tercapai hal yang lebih baik para penulis yang menyusun laporan ini atau
saat melakukan penyuluhan ataupun saat menyusun laporan ini. Namun, penulis memiliki
saran yang diharapkan akan membangun bagi semua pihak yang terkait dalam kegiatan
pembelajaran luar kelas yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2023. Berikut
adalah saran yang penulis susun untuk diri penulis kedepannya:

1. Dapat menambah ilmu pengetahuan yang lebih baik lagi baik bagi penulis dan
tim

2. Dapat menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang penulis punya untuk terus


membantu masyarakat

Adapun saran yang penulis susun untuk para warga desa tanimulya adalah
sebagai berikut.

1. Dapat menerapkan cara membudidayakan dan memanfaatkan tanaman


makanan pokok dengan lebih baik lagi.
2. Dapat mengelola tanaman makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari
dengan baik agar manfaatnya bisa dirasakan oleh tubuh

LAMPIRAN

 Penulis Makalah: Sriw winie Agustin, Salma Firda, Galih Ayu, Nabila Karemina,
Fadelia Sartika, RR Dipasari
 Pembuat PPT: Reggy Nurfiqry, Evellyn Putri, Reisya Fitri, Nur Farisa Aqila, Fahrul
Zein
 Pengedit dan Pembuat Video: Nabila Karemina, Revalin Salwa, dan Sri Winie agustin
DAFTAR PUSTAKA

1. Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid III, Departemen
Kesehatan RI dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 29-30.
2. B. Adigunawan, Karya Tulis Ilmiah Daun Salam, 2018, 45-65.
3. Universitas Mulawarman, Daun salam digunakan sebagai alternatif pengganti
monosodium glutamate (msg) pada makanan
4. Meilawaty, Zahara, et al. "Uji antibakteri ekstrak daun singkong (manihot esculenta
crantz) terhadap fusobacterium nucleatum dan aggregatibacter
actinomycetemcomitans Antibacterial activity test of cassava leaves extract (manihot
esculenta crantz) against fusobacterium nucleatum and aggregatibacter
actinomycetemcomitans." Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran 34.3
(2022): 185-193.
5. Maulinda, Leni, Z. A. Nasrul, and Dara Nurfika Sari. "Pemanfaatan kulit singkong
sebagai bahan baku karbon aktif." Jurnal Teknologi Kimia Unimal 4.2 (2017): 11-19

Anda mungkin juga menyukai