Disusun Oleh:
Kelompok 5 (subkel 2)
BAB I PENDAHULUAN
2.1 SINGKONG……………….......…………………………………………………….…... 3
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kebersihan gigi dan mulut adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dengan kesehatan
tubuh. Segala sesuatu yang masuk kedalam tubuh bermula dari mulut. Gigi dan mulut bagi
manusia berfungsi untuk mengunyah dan berbicara. Terutama pada anak usia dini,
kesehatan gigj dan mulut merupakan hal yang sangat krusial. Hal ini dikarenakan masa 5
tahun pertama tahap tumbuh kembang anak merupakan masa emas dalam tumbuh kembang
anak.
Kesehatan gigi dan mulut anak adalah hal yang penting karena pada masa ini semua
gigi sulung telah erupsi. Gigi sulung yang telah erupsi harus dijaga dengan baik, karena
apabila gigi sulung sudah rusak, akan mempengaruhi pada kesehatan secara umum dan juga
berakibat pada terganggunya proses tumbuh kembang anak, khususnya proses pertumbuhan
gigi itu tersendiri. Selain itu juga, karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak dirawat akan
menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan, dan dapat mengganggu kesehatan tubuh
lainnya.
Kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut harus dipupuk sejak dini. Saat ini,
kebersihan mulut semakin penting dalam kedokteran gigi; Dokter gigi menyarankan untuk
melakukan pembersihan gigi baik dengan kain basah, sikat gigi, atau sikat yang disesuaikan
dengan jari. Semua metode ini berbeda-beda menurut filosofi yang berbeda, namun
semuanya harus efektif, aman, mudah digunakan.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, menunjukkan bahwa di usia
anak-anak merupakan waktu yang sangat rawan mengalami gangguan kesehatan gigi dan
mulut. Dari rentan usia 1-4 tahun terdapat sekitar 10,4% anak yang mengalami gangguan
kesehatan gigi dan mulut. Data lainnta tercatat bahwa ada sekitar 28,9% anak usia 5-9 tahun
yang mengalami keluhan serupa.
Salah satunya adalah karies. Karies merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut
yang paling banyak terjadi pada anak-anak. Menurut data dari World Health Organization
(WHO) menyebutkan bahwa angka kejadian karies pada anak-anak terjadi pada rentan 60-
90%. Di indonesia tersendiri, angka kejadian karies mencapai angka 60% pada anak usia 3
tahun, 60%, 85%pada anak usia 4 tahun, dan juga 86,4% pada anak usia 5 tahun.
Dilihat dari persen angka yang tercantum, dapat dilihat bahwa kesadaran akan
menjaga kesehatan gigi dan mulut masih sangat rendah. Untuk itu, perlu dicanangkan
kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, khususnya
bagi anak usia dini. Hal ini sejalan dengan studi kepustakaan atau studi literatur yang sedang
kami jalankan, yakni mengenai efektifitas penggunaan tisue dari kulit singkong. Tisue yang
berbahan dasar dari limbah kulit singkong ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam
menjaga kebersihan gigi dan mulut anak usia dini. Selain karena bahan nya yang mudah di
dapatkan, pengolahan limbah yang relatif lebih mudah, kulit singkong juga memiliki
kandungan yang sangat bermanfaat dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Menuruti Rukmana (1997) mengatakan bahwa komposisi kimia dan nutrisi dalam
100 g kuli tsingkong sebagai berikut: protein 8.11 G; serat kasar 15,20 gram; pektin 0,22
gram; lemak 1,29 G; kalsium 0,63 gram. Kandungan protein dan juga kalsium yang terdapat
pada kulit singkong sangat baik untuk kesehatan gigi dan mulut. Kalsium melindungi dan
memperkuat enamel gigi, dan membantu mencegah gigi berlubang. Kalsium dalam air liur
Anda juga dapat memperbaiki area yang rusak akibat asam. Kalsium bekerja sama dengan
mineral lain seperti fluorida dan fosfor (yang juga membantu kalsium membentuk gigi yang
kuat).
Tisue berbahan dasar kulit singkong dapat menggantikan tissue yang berbahan dasar
serat pohon. Hal ini tentu saja lebih ramah lingkungan. Selain itu, kandungan yang terdapat
pada kulit singkong juga efektif dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Hal ini dilandasi
oleh kandungan dari kulit singkong itu tersendiri, yakni protein, kalsium, dan juga serat.
1.3 Tujuan
Program kreativitas mahasiswa ini menghasilkan produk tissue pembersih gigi
sebagai wipes oral untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut yang berbahan dasar kulit
singkong.
1. Antioksidan
Dari hasil penelitian bahwa singkong mengandung antioksidan. Antioksidan
berfungsi sebagai penangkap radikal bebas yang banyak terbentuk di dalam tubuh.
Radikal bebas dapat didefinisikan sebagai molekul atau senyawa yang keadaannya
bebas dan mempunyai satu atau lebih elektron bebas yang tidak berpasangan.
Elektron dari radikal bebas yang tidak berpasangan sangat mudah menarik elektron
dari molekul lainnya sehingga radikal bebas menjadi lebih reaktif.
2. Tiamin (Vitamin B)
Peran thiamin di dalam tubuh berkaitan dengan metabolisme karbohidrat dalam
menghasilkan energi. Bentuk aktif dari thiamin adalah di dalam koenzim
kokarboksilase yang masuk dalam siklus krebs menghasilkan metabolit berenergi
tinggi yaitu Adenosine Triphosphate (ATP). Thiamin juga berperan dalam
memperbaiki kerja reseptor insulin dan transporter glukosa dalam sel.
Sehingga GLUT-4 dapat bertranslokasi ke member Ansel membawa glukosa masuk
ke intra sel dan kadar glukosa dalam darah dapat teregulasi dengan baik. Pada serat
terdapat efek hipoglikemik yaitu serat mampu memperlambat pengosongan lambung,
memperlambat difusi glukosa, dan menurunkan waktu transit makan sehingga
absorbsi glukosa lambat. Jumlah asupan serat menurut Perkeni ±25 gram per hari.
3. Saponin
Saponin bekerja dengan cara menghambat kerja enzim 𝛼-glukosidase yaitu enzim
yang ada di dalam usus yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa.
Enzim 𝛼-glukosidase inhibitor ini menghambat absorpsi glukosa pada usus halus,
sehingga berfungsi sebagai anti hiperglikemia (penurunan kadar glukosa darah).
Pengaruh saponin terhadap susunan membran sel dapat menghambat absorpsi
molekul dan menimbulkan gangguan pada sistem transporter glukosa sehingga akan
terjadi hambatan untuk penyerapan glukosa.
4. Sumber Karbohidrat
Umbi singkong mengandung karbohidrat sangat tinggi yaitu sekitar 34-38 gram, dan
mengandung energi sekitar 146-157 kkal per 100 gramnya. Dengan demikian,
singkong bisa disejajarkan dengan kentang, terigu, dan beras. Maka tak salah jika
singkong menjadi salah satu makanan pokok sebagai sumber karbohidrat. Dalam 100
gram singkong, mengandung 160 kalori, sebagian besar terdiri dari sukrosa.
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dari
kegunaan data tertentu.istilah cara ilmiah menunjukkan arti bahwa kegiatan penelitian
didasarkan pada ciri - ciri keilmuan, yaitu sistematis; rasional; dan empiris.
3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan informasi
atau fakta - fakta dilapangan. teknik ini merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Karena, tanpa
mengetahui data dan menguasai teknik pengumpulan data, maka tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode library research, yaitu
studi kepustakaan.
Metode kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku
buku atau majalah dengan sumber data yang lainnya dalam perpustakaan. Kegiatan
nhypenelitian ini dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai litelatur, yang
dipergunakan tidak terbatas hanya pada buku buku, tetapi dapat juga berupa bahan bahan
dokumentasi, majalah majalah, koran, dan lain lain. Metode penelitian ini tidak menuntut kita
mesti terjun kelapangan melihat fakta langsung bagaimana adanya. Dalam ungkapan
Nyoman Kutha Ratna, metode perpustakaan adalah peneliti yang mengumpulkan datanya
dilakukan melalui tempat tempat penyimpanan hasil penelitian, yaitu perpustakaan.
Maka pengumpulan data ditentukan dengan menelaahan literatur dan bahan pustaka
yang relevan terhadap masalah yang teliti baik dari buku buku dan data menggunakan bahan
bahan pustaka tentang masalah studi komperasi.
Biodata Anggota 1
Nama Lengkap : Sri Winie Agustin Prihandayani
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : Pendidikan Kedokteran Gigi
NIM : 2250161016
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 24 Agustus 2004
Alamat Email : sriwinie16@gmail.com
Nomor Telepon/HP : 089525559601
Biodata Anggota 2
Nama Lengkap : Salma Firda Rahmahayati
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : Pendidikan Kedokteran Gigi
NIM : 2250161030
Tempat dan Tanggal Lahir : Cimahi, 18 Maret 2004
Alamat Email : salmaworld295@gmail.com
Nomor Telepon/HP : 088706314123
Biodata Anggota 3
Nama Lengkap : Galih Ayu Pratiwi
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : Pendidikan Kedokteran Gigi
NIM : 2250161034
Tempat dan Tanggal Lahir : Subang, 24 Mei 2004
Alamat Email : galihayupratiwi240504@gmail.com
Nomor Telepon/HP : 082220003996
Biodata Anggota 4
Nama Lengkap : Reisya Fitri
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : Pendidikan Kedokteran Gigi
NIM : 2250161065
Tempat dan Tanggal Lahir : Subang, 26 Juni 2003
Alamat Email : reisyafitri976@gmail.com
Nomor Tekepon/HP : 082118958246
Daftar Pustaka
Aisyah. (2018). Gambaran Tingkat Pengetahuan Kebersihan Gigi Dan Mulut Dan Kejadian
Karies.
Elfarisi , R. N., Susilawati, S., & Suwargiani, A. A. (2016). Kesehatan gigi dan mulut terkait
kualitas hidup anak usia 4-5 tahun.
Putri abadi, Y. W., & Suparno. (2019). Perspektif Orang Tua pada Kesehatan Gigi Anak Usia
Dini.
Ningrum, Paula Tyasmita Andar. "Kulit Singkong (Manihot Utilissima) Sebagai Alternatif
Bahan Pembuatan Kertas Tisu." (2019).
Sandi, Edduar. (2013). Pemanfaatan Kulit Singkong (Manihot esculenta) sebagai Bahan
Baku Alternatif Kertas Seni. Skripsi. Teknologi Hasil Hutan. Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda
Jannah, Inna Siti Nur. (2015). Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam dan Kulit Singkong sebagai
Bahan Pembuatan Kertas Seni dengan Penambahan NaOH dan Pewarna Alami. Skripsi
thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Meilawaty, Zahara, et al. "Uji antibakteri ekstrak daun singkong (manihot esculenta crantz)
terhadap fusobacterium nucleatum dan aggregatibacter actinomycetemcomitans Antibacterial
activity test of cassava leaves extract (manihot esculenta crantz) against fusobacterium
nucleatum and aggregatibacter actinomycetemcomitans." Jurnal Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran 34.3 (2022): 185-193.
White, Octavina Indriyanti, Vina Nurrahmania, and Teguh Wibowo. "Pengolahan Limbah
Kulit Singkong Sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Lingkungan." Jurnal Pengolahan
Pangan 7.1 (2022): 33-37.
Maulinda, Leni, Z. A. Nasrul, and Dara Nurfika Sari. "Pemanfaatan kulit singkong sebagai
bahan baku karbon aktif." Jurnal Teknologi Kimia Unimal 4.2 (2017): 11-19.