Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PENGGUNAAN MASKER

PISANG TERHADAP KULIT WAJAH


KERING

PEMBINA :

KELOMPOK 6

Dewinta Nur Agustin (11)


Ikhtiar Hidayatullah (15)
Sofia Safarina (33)

SMAN 1 PAMEKASAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pisang adalah salah satu buah yang cukup popular di Indonesia. Masyarakat
tentunya sangat familiar dengan jenis buah yang satu ini. Selain harganya yang
terjangkau, hampir seluruh bagian dari tanaman buah pisang dapat dimanfaatkan
oleh manusia.Dewasa ini banyak orang masih belum mengetahui manfaat dari
buah pisang. Manfaat yang terkandung di dalamnya sangat banyak. Buah kaya
serat ini ternyata memiliki manfaat yang sangat berguna bagi tubuh kita, untuk itu
kita perlu mngetahui kandungan apa saja yang terdapat dalam buah pisang dan
manfaat apa saja yang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Buah pisang juga yang lebih dikenal banyak orang sebagai salah satu
makanan super bagi para atlit dan para pakar kesehatan. Kandungan tiga gula
alami yang terkandung di dalamnya yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa serta
serat dapat memberi energi untuk pembakaran energi selama 90 menit.Buah
pisang memiliki khasiat untuk perawatan kecantikan dan tanamannya pun dapat
dijadikan untuk memperindah taman, halaman, atau perkarangan rumah. Buah
pisang sering banyak digunakan oleh orang sebagai buah penutup setelah makan
dalam setiap acara maupun saat makan di rumah. Sehingga dapat dikatakan buah
pisang itu adalah termasuk buah favorit.
Buah pisang yang lezat rasanya itu ternyata menyimpan banyak sekali
manfaat untuk kesehatan. Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam
setiap buah pisang matang adalah 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram,
karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg,
vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram. Jadi bisa
Anda bayangkan betapa besar manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan
mengonsumsi pisang setiap harinya.Kandungan buah pisang sangat banyak, terdiri
dari mineral, vitamin, karbohidrat, serat, protein, lemak, dan lain-lain, sehingga
apabila orang hanya mengonsumsi buah pisang saja, sudah tercukupi secara
minimal gizinya.
Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki iklim tropis sehingga
masyarakatnya harus siap menerima konsekuensi rentan terhadap masalah
jerawat. Hal ini terjadi karena pada iklim tropis tubuh lebih mudah berkeringat
sehingga kelenjar keringat akan bekerja sangat aktif dan menghasilkan minyak
berlebih sehingga memicu timbulnya jerawat yang berkepanjangan. Beberapa
individu bahkan sering mengeluh jika masalah jerawat sangatlah sukar untuk
diselesaikan.
Di era modern ini kebanyakan orang, khususnya kaum wanita harus
bergantung pada obat-obatan kimia dari dokter untuk mengatasi masalah jerawat
ini. Hal ini tentunya memakan banyak biaya dan juga waktu, terlebih jika individu
terkait adalah pekerja yang kesibukannya cukup padat. Selain tidak efektif dan
juga efisien, obat-obatan dari dokter ini tentunya mengandung bahan-bahan kimia
yang akan membawa dampak di masa mendatang. Tidak jarang pula kaum wanita
mencoba-coba berbagai jenis masker dan juga kosmetik yang beredar luas di
pasaran dengan iming-iming bisa menyembuhkan jerawat dalam beberapa kali
pemakaian yang keamanannya masih patut untuk dipertanyakan.
Harganya pun beraneka ragam, ada yang sangat mahal tetapi tidak jarang
ditemui beberapa produk masker dan kosmetik yang harganya terhitung murah,
namun mencurigakan. Jadi untuk mengatasi masalah tersebut, masyarakat sudah
bisa beralih pada alternative lain, yakni dengan menggunakan masker pisang yang
proses pembuatannya terhitung mudah dan cepat. Biaya pembuatannya pun
relative murah jika dibandingkan dengan obat-obatan dokter. Selain itu
penggunaan masker ini juga efektif untuk mengusir jerawat yang bersarang di
wajah.

1.2 Rumusan Masalah


1.Bagaimana kandungan dan pemanfaatan buah pisang?
2.Bagaimana pengolahan buah pisang menjadi masker?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui kandungan pemanfaatan buah pisang.
2. Untuk mengetahui pengolahan buah pisang menjadi masker.
1.4 Hipotesis
1. Pisang memilki kandungan yang sangat berguna bagi tubuh kita terutama
untuk perawatan kulit wajah sebagai produk kecantikan sehingga pisang
sangat cocok dijadikan olahan masker.
2. Pembuatan masker pisang sangat efektif karena bahan yang digunakan
mudah didapat dan juga masker pisang ini jauh lebih aman dibanding
dengan masker yang dijual dipasaran karena bahan yang digunakan adalah
bahan yang alami.

1.5. Manfaat
Dari penulisan karya ilmiah ini, dapat diambil beberapa manfaat, yaitu :
1. Bagi Peneliti
Dengan penulisan karya ilmiah ini dapat mengetahui cara membuat
masker pisang yang bisa menambah nilai ekonomisnya yang selama ini
tidak begitu mendapat perhatian khusus dari masyarakat sehingga dapat
diketahui salah satu peranan pisang dalam bidang kosmetik.
2. Bagi Sekolah
Sekolah dapat memberikan pengetahuan bagi siswa lain tentang
pemanfaatan pisang sebagai bahan alternatif dalam pembuatan masker.
Sehingga dapat memberikan pengetahuan baru bahwa pisang juga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan masker.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menyajikan variasi kosmetik baru dengan mengolah
pisang menjadi masker yang tentunya dengan biaya yang sangat
terjangkau karena bahan bakunya mudah didapat dan tersedia dalam
jumlah yang melimpah.

1.6 Lingkup Penelitian


Penelitian ini adalah pembuatan masker pisang yang diuji cobakan pada
siswa kelas IX-B semester 2 tahun pelajaran 208/2019.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kondisi Iklim di Indonesia

Iklim di Indonesia terdapat 3 jenis iklim karena Indonesia merupakan


negara yang terletak di garis katulistiwa. Keadaan inilah yang menjadikan
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat
melimpah.Selain itu Indonesia dikenal dengan keindahan alamnya yang bahkan
setiap tahun banyak wisatawan mancanegara dari seluruh dunia yang datang
hanya untuk melihat dan menikmati keindahan alam negara kita Indonesia.

Kita sebagai warga negara Indonesia patut bersyukur karena tinggal di


sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam dan keindahan alamnya.Belum
tentu semua negara memiliki seperti yang ada di negara kita ini. Dan tugas kita
sekarang bagaimana memanfaatkan dan mengelolanya dengan baik.Iklim di
Indonesia. Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim yang diantaranya adalah
ilklim musim, iklim laut, dan iklim panas.

Iklim yang terjadi di Indonesia merupakan iklim tropis atau iklim panas.
Dan Indonesia letak astronomisnya terletak di antara 6° LU – 11° LS dan 95° BT
– 141° BT. Ciri-ciri iklim yang terjadi di Indonesia adalah sebagai berikut:
Tekanan udara yang terjadi di Indonesia cukup rendah dan perubahannya pun
secara perlahan-lahan dan beraturan.Rata-rata suhu udaranya tinggi karena
matahri yang menyinari wilayah Indonesia selalu vertical. Biasanya suhu
udaranya antara 20-23° C. Dan bahkan suhu tahunannya rata-rata dibeberapa
daerah dapat mencapai 30° C.https://aqieb.com/iklim-di-indonesia/

2.2 Kosmetik

Kosmetik adalah zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan


penampilan atau aroma tubuh manusia. Kosmetik umumnya merupakan campuran
dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumber-sumber alami dan
kebanyakan dari bahan sintetis. Perihal atau tata cara menggunakan kosmetik
disebut dengan tata rias atau make up. Di Amerika Serikat, Food and Drug
Administration (FDA), badan yang mengatur industri kosmetik, mendefinisikan
kosmetik sebagai "produk yang dimaksudkan untuk digunakan pada tubuh
manusia untuk membersihkan, mempercantik, mempromosikan daya tarik, atau
mengubah penampilan tanpa mempengaruhi struktur atau fungsi tubuh". Definisi
ini juga mencakup bahan apapun yang digunakan sebagai komponen produk
kosmetik. FDA secara khusus mengecualikan sabun dari kategori ini, meskipun
secara luas sabun juga tergolong kosmetik. Kata kosmetik berasal dari bahasa
Yunani κοσμητικὴ τέχνη (kosmetikē tekhnē), yang berarti "teknik berpakaian dan
berhias", dari kata κοσμητικός (kosmētikos), berarti "terampil dalam menyusun
atau mengatur"dan juga dari kata κόσμος (kosmos), yang berarti "susunan" dan
"hiasan".

Jenis kosmetik meliputi krim perawatan kulit, losion, bedak, lipstik, kuteks,
perias muka dan mata, minyak rambut, lensa kontak berwarna, pewarna rambut,
deodoran, sanitizer, produk perawatan bayi, perawatan rambut, sabun, garam
mandi, serta semua produk perlengkapan mandi. Penggunaan kosmetik,
khususnya di bagian muka dan mata, disebut dengan "riasan", "dandanan", atau
"make up". Kebanyakan perusahaan kosmetik memisahkan kosmetik menjadi dua
jenis, yakni kosmetik rias dengan kosmetik perawatan. Perbedaannya adalah:
Kosmetik rias umumnya digunakan sebagai riasan untuk area muka atau wajah,
misalnya bedak, lipstik, pensil alis, perona pipi, perona mata, celak, dan maskara.
Lebih luasnya, kosmetik rias juga termasuk produk untuk merias kuku dan rambut
seperti kuteks dan cat rambut. Kosmetik perawatan meliputi produk yang
digunakan untuk merawat tubuh, termasuk krim kulit, losion tangan dan tubuh
(hand body lotion), deodoran, parfum, sabun, masker muka, dan sebagainya.

2.3 Masker Wajah

Masker Wajah adalah masker kecantikan yang berwujud sediaan gel, pasta,
dan serbuk yang dioleskan untuk membersihkan dan mengencangkan kulit,
terutama kulit wajah. Secara sistematik, masker wajah bertindak merangsang
sirkulasi aliran darah maupun limpa, merangsang dan memperbaiki kulit melalui
percepatan proses regenerasi dan memberikan nutrisi pada jaringan kulit. Masker
wajah juga berfungsi sebagai pembawa bahan-bahan aktif yang berguna bagi
kesehatan kulit, seperti ekstrak tumbuhan, minyak esensial, atau rumput laut yang
dapat diserap oleh permukaan kulit untuk dibawa ke dalam sirkulasi darah (Novita
Widya, 2009). Masker wajah saat ini memiliki banyak bentuk seperti serbuk,
pasta, ada juga yang berbentuk gel. Berbagai perusahaan kosmetik besar saat ini
banyak mengeluarkan produk yang berbahan alami atau “back to nature”.
Masyarakat saat ini banyak yang beralih pada produk yang berbahan alami,
keistimewaan masker dari bahan alami ini adalah tidak menimbulkan iritasi dan
efek samping. Karena produk yang terbuat dari bahan alamiah lebih murah, aman,
tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan bagi kulit

2.4 Pisang

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata, M. balbisiana, dan M. (paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang
dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok
tersusun menjari yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit
berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga,
merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan
merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Perlu
disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak
menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas.
Artikel ini hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi serta kerabatnya
yang berkaitan.

Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram yang secara
keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi
daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.
Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan
gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh
sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai
cadangan energi. Kandungan energi pisang merupakan energi instan yang mudah
tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan
kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks
tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi
dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi
yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh. Gula
pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek
glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai
penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja
keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda
otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun. Untuk
melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah
sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan
dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi
darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas
keberadaannya.

Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat.


Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat
atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk
aktivitas biologis. Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang
bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski
demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel yang
hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi
pisang dalam jumlah banyak Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium,
fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain,
mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap
tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100
gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel yang hanya mengandung 0,2 mg
besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram. Kandungan vitaminnya sangat tinggi,
terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat
kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B,
yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin). Kandungan vitamin
B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi
sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan
dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini
berperan aktif sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin B6
juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran
vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas
sehari-hari.

2.5 Kulit
Kulit merupakan bagian terluar tubuh manusia yang kondisi atau
kualitasnya dapat dengan mudah terlihat oleh orang lain. Itulah sebabnya, kulit
berpengaruh sangat besar terhadap kepercayaan diri seseorang. Kulit yang telihat
sehat dan terawat akan memancarkan pesona yang luar biasa sehingga mampu
melahirkan rasa percaya diri bagi pemiliknya. Dengan kulit yang sehat dan
terawat, seseorang akan tampil cantik dan memikat. Menurut Maria Dwikarya,
DSKK (2003:1) kulit merupakan bagian luar tubuh yang menutupi organ-organ
tubuh manusia. Berdasarkan lokasinya, ketebalan kulit berbeda-beda sesuai
dengan fungsinya. Misalnya, kulit di telapak kaki merupakan kulit yang tebal,
sedangkan di bibir, dada, dan paha kulit tampak lebih tipis. Terkadang di bagian
yang kulit tipis, secara transparan tampak pembuluh darah. Kulit merupakan
selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai
pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi
perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan pelepasan sel
sel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan
keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya
sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap
tekanan dan infeksi dari luar. Struktur kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu: lapisan
epidermis, dermis dan hypodermis. Masing-masing lapisan kulit tersebut
mempunyai fungsi yang berbeda-beda.Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 meter
persegi, dengan berat 10 kg jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak .
Ada berbagai faktor penyebab kulit menjadi kering, antara lain cuaca,
penggunaan sabun yang tidak cocok, terlalu sering mandi, efek samping
penggunaan obat obatan tertentu, faktor genetik, usia, kekurangan nutrisi, dan
terlalu sering berada di ruangan ber-AC. Kulit kering memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: a)Kering; b)Kusam; c)Mudah timbul keriput; d)Pecah-pecah; e)Terasa
kaku; f)Bersisik.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kandungan Pemanfaatan Buah Pisang.

Anda mungkin juga menyukai