Anda di halaman 1dari 21

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG KEPOK SEBAGAI GEL PEEL OFF

MASKER KECANTIKAN ORGANIK

Oleh:

NI WAYAN NIK ARIESTYAWATI (1801010061)

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


AKADEMI KESEHATAN BINTANG PERSADA

i
2020

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Tujuan Khusus Penelitian.............................................................3
1.3 Urgensi Penelitian.........................................................................3
1.4 Luaran Yang Diharapkan Pada Penelitian....................................3
1.5 Kontribusi Penelitian....................................................................3
1.6 Keutamaan Penelitian...................................................................3
1.7 Manfaat Penelitian........................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................5
2.1 Kulit Pisang Kepok.......................................................................5
2.2 Jenis-Jenis Kulit Wajah Menurut Keen Achroni (2012) ............6
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................9
3.1 Alat ............................................................................................9
3.2 Bahan............................................................................................9
3.3 Tahapan/Jalannya Penelitian........................................................9
3.4 Formulasi Masker.......................................................................10
3.5 Cara Pembuatan Masker Gel Peel Off........................................11
3.6 Penentuan Mutu Fisik Sediaan...................................................11

ii
BAB IV ANGGARAN DAN JADWAL..................................................14
4.1 Anggaran Biaya..........................................................................14
4.2 Jadwal Kegiatan..........................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masker wajah adalah salah satu banyak kelebihan tergantung pada bahan
formulasinya: membersihkan, melembutkan, mengecilkan pori-pori,
melembabkan dan menutrisi kulit. Masker diaplikasikan pada wajah berbentuk
layer yang relatif tebal dan kemudian dilepaskan setelah beberapa waktu,
biasanya 15 sampai 30 menit. Proses pemakaian pada umumnya cukup rumit,
padahal gaya hidup masyarakat perkotaan dipenuhi kesibukan. Sehingga
dibutuhkan produk masker yang praktis dalam memakainya, salah satunya dengan
memakai masker gel peel off. Masker gel peel off merupakan sediaan kosmetik
perawatan kulit yang berbentuk gel dan setelah diaplikasikan kekulit dalam waktu
tertentu hingga mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film transparan
yang elastis, sehingga dapat dikelupas. Masker gel peel off memiliki banyak
keunggulan dibandingkan masker jenis lain yaitu sediaan berbentuk gel yang
sejuk mampu membersihkan wajah secara maksimal dengan mudah .
Pisang adalah jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di Indonesia. Hampir
semua bagian dari pisang dapat dimanfaatkan, mulai dari konsumsi buah segar
sampai dijadikan masakan. Kualitas buah pisang juga berpengaruh terhadap
harga, buah pisang yang berkualitas baik, mulus tanpa cacat, tingkat ketuaan dan
kematangan optimal, penampilan menarik, besar dan padat, memiliki harga yang
lebih tinggi dibanding pisang yang berkualitas rendah. Meskipun demikian buah
pisang yang berkualitas rendah dapat ditingkatkan nilai ekonominya dengan
mengolahnya menjadi bermacam-macam olahan seperti tepung pisang, sale
pisang, dan juga bisa diolah menjadi bahan dasar kosmetik.

1
Indonesia per tahun 2010 masuk kedalam 10 besar pada urutan ke enam
sebagai produsen buah pisang terbesar di dunia dengan jumlah produksi sebesar
5,814,580 ton (Padam, Tin, Chye, & Abdullah, 2014). Hal ini menggambarkan
potensi yang cukup besar untuk pemanfaatan pisang dan limbah kulit pisang. Di
daerah Riau khususnya di Pekanbaru, sangat banyak aneka makanan olahan yang
berasal dari pisang seperti pisang goreng, pisang goreng kipas, keripik pisang,
nugget pisang, pisang keju dan sebagainya. Limbah dari pengolahan kulit pisang
tersebut belum diolah lebih lanjut. Berdasarkan beberapa penelitian kulit pisang
mengandung antioksidan yang tinggi, dan kandungan antioksidan ini sangat bagus
bagi kulit terutama kulit wajah. Kulit pisang sumber yang kaya pati (3%), protein
(6-9%), lemak (3,8-11%), total serat (43.2-49.7%), dan asam lemak tak jenuh,
pektin, asam amino dan mikronutrien (K, P, Ca, Mg) (Hadisoewignyo, Foe, &
Tjandrawinata, 2017). Selain itu kulit pisang juga kaya dengan berbagai
antioksidan (Fidrianny, Anggraeni, & Insanu, 2018). Saat ini sedang berkembang
pembuatan masker organic yang berasal dari aneka macam tumbuhan dan salah
satunya adalah dari limbah kulit pisang. Namun, berdasarkan wawancara masih
banyak warga yang belum tau secara signifikan manfaat dari kulit pisang,
sehingga tim pengabdian dari prodi Pendidikan Kimia UIR merasa perlunya
mengadakan sosialisasi dan edukasi terkait hal ini, yaitu Sosialiasi dan Edukasi
Pemanfaatn Limbah Kulit Pisang Sebagai peel off Masker Wajah Alami Yang
Kaya Antioksidan” sehingga harapannya warga setempat dapat terhindar dari
kosmetik yang berbahaya dan dapat memanfaatkan bahan yang tersedia di
lingkungan sekitar yang mempunyai kandungan atau manfaat yang jauh lebih
aman dibandingkan kosmetik di pasaran.

2
1.2 Tujuan Khusus Penelitian
1. Agar melestarikan lingkungan dengan memanfaatkan limbah kulit pisang
menjadi masker dan mengetahui cara pembuatannya
2. Agar masyarakat beralih dari bahan kimia ke bahan alami seperti limbah
kulit pisang.
1.3 Urgensi Penelitian
Urgensi dari penelitian ini adalah pengembangan metode baru pada
rekayasa limbah kulit pisang kepok sebagai peel off masker wajah untuk kulit
kering. Rekayasa kulit dengan formulasi pada penelitian sebelumnya dapat
digunakan sebagai masker wajah untuk kulit kering. Selain itu denagn
kandungan Kalium,antioksidan dan protein dapat digunakan untuk
melembutkan kulit wajah.
1.4 Luaran Yang Diharapkan Pada Penelitian
Luaran yang diharapkan pada penelitian iniadalah dengan adanya rekayasa
kulit pisang ambon sebagai bahan utama dalam pembuatan Kulit pisang
merupakan bagian dari pisang yang umumnya dianggap tidak bermanfaat dan
biasanya kulit pisang kepok dibuang setelah buahnya dimakan.
1.5 Kontribusi Penelitian
Kontribusi penelitian ini terhadap ilmu pengetahuan yaitu terciptanya
metode baru pada rekayasa kulit pisang sebagai bahan utama pembuatan
masker wajah ; dengan konsentrasi yang efektif dapat lebih menstabilkan
formulasi yang akan dihasilkan; memberikan kontribusi pengetahuan dalam
dunia kesehatan khususnya di bidang farmasi; menjadi referensi dalam
penelitian lanjutan mengenai manfaat kulit pisang kepok yang bisa di buat
sebagai masker organic
1.6 Keutamaan Penelitian
Keutamaan dalam penelitian ini yaitu dengan memanfaatkan bahan alam
yang jarang digunakan oleh masyarakat sehingga dapat dapat mengatasi
permasalahan melestarikan lingkungan mengurangi limbah kulit pisang kepok

3
yang ada di kalangan masyarakat, serta menghasilkan suatu produk yang
berkualitas dan efektif sebagai masker wajah untuk kulit kering
1.7 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat untuk meningkatkan pemanfaatan dari kulit pisang kepok melalui
pengembangan bentuk kecantikan seperti masker peel off untuk wajah.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kulit Pisang Kepok

Kulit pisang kepok merupakan salah satu limbah rumah tangga yang
menjadi sumber pencemar jika tidak diberdayakan dengan benar. Dari beberapa
penelitian diketahui kulit pisang kepok terkandung senyawa flavonoid yang
berpotensi sebagai antioksidan . Polusi menimbulkan senyawa radikal bebas yang
sering terpapar pada tubuh menyebabkan stres oksidatif dan dapat memicu
terjadinya berbagai penyakit, termasuk kanker kulit dan photo aging. Photo againg
merupakan suatu proses penuaan dini yang menyebabkan kulit menjadi lebih
kasar, keras, dan terbentuk kerutan yang dalam, sehingga akan berdampak buruk
pada penampilan senyawa yang dikenal luas dapat menangkal radikal bebas adalah
antioksidan.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Someya et.al. Membuktikan bahwa
pada kulit pisang memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan daging buahnya. Senyawa antioksidan yang terdapat pada kulit pisang
yaitu katekin, gallokatekin dan epikatekin yang merupakan golongan senyawa
flavonoid . Istilah radikal bebas merujuk ke atom atau gugus atom apa saja yang
memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan, sangat reaktif dan berenergi
tinggi. Oksidan merupakan senyawapenerima elektron, yaitu senyawa yang dapat
menarik elektron. Kemiripan sifat antara radikal bebas dan oksidan terletak pada
agresifitasnya menarik elektron disekelilingnya.
Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (elektron donor) atau
reduktan. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi
oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif.
Akibatnya, kerusakan sel akan dihambat. Kaum muda yang sangat
memperhatikan akan kesehatan kulit khususnya kulit wajah, merupakan hal yang

5
mendasari para industri farmasi khususnya industri kosmestik untuk berlomba-
lomba membuat sediaan kosmestik yang efektif, aman, dan bentuk sediaan yang
disukai konsumen serta mudah digunakan, selain itu juga bahan baku zat aktif
yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar menjadi daya tarik sendiri
Kulit merupakan bagian terluar tubuh manusia yang kondisi atau
kualitasnya dapat dengan mudah terlihat oleh orang lain. Itulah sebabnya, kulit
berpengaruh sangat besar terhadap kepercayaan diri seseorang. Kulit yang telihat
sehat dan terawat akan memancarkan pesona yang luar biasa sehingga mampu
melahirkan rasa percaya diri bagi pemiliknya. Dengan kulit yang sehat dan
terawat, seseorang akan tampil cantik dan memikat.

2.2 Jenis-Jenis Kulit Wajah Menurut Keen Achroni (2012)

Pada umumnya jenis kelainan kulit wajah orang dan ciri-cirinya


dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu:

a. Kulit Normal Kulit normal merupakan jenis kulit yang dapat dikatakan
sebagai kulit ideal atau kulit dambaan. Hal ini karena kulit normal
umumnya tidak memiliki masalah yang serius dan perawatannya pun relatif
lebih mudah dibandingkan jenis kulit lainnya. 18 Kulit normal memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: Bertekstur halus atau lembut,Terlihat
cerah,Tampak segar,Pori-porinya kecil,Elastis,Memiliki kelembapan yang
bagus,Warna yang rata,Tidak berminyak dan tidak kering.
b. Kulit Kering Ada berbagai faktor penyebab kulit menjadi kering, antara
lain cuaca, penggunaan sabun yang tidak cocok, terlalu sering mandi, efek
samping penggunaan obat-obatan tertentu, faktor genetik, usia, kekurangan
nutrisi, dan terlalu sering berada di ruangan ber-AC. Kulit kering memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: Kering,Kusam,Mudah timbul keriput,Pecah-
pecah,Terasa kaku,Bersisik.

6
c. Kulit Berminyak Kulit berminyak cenderung lebih bermasalah
dibandingkan dengan jenis kulit lainnya. Masalah-masalah yang biasanya
terjadi pada kulit berminyak yaitu mudah timbul jerawat dan rasa gatal di
wajah saat berkeringat. Jerawat mudah timbul pada kulit berminyak karena
kadar minyak yang berlebihan pada kulit dapat menyumbat pori-pori dan
menjadi tempat bersarangnya bakteri. Berbagai kotoran mudah melekat
pada kulit yang berminyak. Pori-pori yang tersumbat, bakteri, dan kotoran
inilah yang menyebabkan jerawat mudah timbul. Penyebab kulit berminyak
antara lain faktor genetik, pola makan (gula yang berlebihan, gorengan,
makanan pedas, makanan berkadar lemak tinggi, dan santan 19 adalah
beberapa jenis makanan yang dapat membuat kulit berminyak), ketidak
seimbangan hormon, dan pemakaian kosmetik yang tidak cocok. Kulit
berminyak memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Basah,Mengkilap, Memiliki
pori-pori yang terbuka,Mudah berjerawat,Jika disentuh ada bekas minyak.
d. Kulit Kombinasi Kulit kombinasi merupakan jenis kulit paling umum
dimiliki oleh kebanyakan orang. Kulit kombinasi merupakan gabungan dari
dua jenis kulit yang berbeda, yaitu kulit kering dan kulit berminyak. Ciri-
ciri kulit wajah kombinasi adalah pada bagian T-zone (hidung, dahi, dagu,
dan bagian atas mata) berminyak, terlihat mengkilat, dan pori-porinya
besar. Sementara itu, kulit di daerah lain cenderung kering atau normal.
e. Kulit Sensitif Kulit sensitif adalah kulit yang memberikan respons secara
berlebih terhadap benda-benda atau kondisi tertentu, misalnya perubahan
suhu, cuaca, bahan kosmetik, atau bahan kimia lainnya yang menyebabkan
timbulnya gangguan kesehatan kulit. Kulit sensitif memiliki ciri-ciri, antara
lain Kulit mudah menjadi merah, Gatal atau perih ketika terkena zat-zat
tertentu, Kerap kali dibarengi dengan kulit kering dan timbulnya jerawat.

7
Klasifikasi Pisang Kepok (Musa Paradisiaca)

Pisang kepok termasuk ke dalam famili Musaceae yang berasal dari India
Selatan. Klasifikasi taksonomi pisang kepok adalah sebagai berikut Ongelina,
2013) :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Division : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)

Classis : Liliopsida (Berkeping Satu/Monokotil)

Order : Zingiberales

Family : Musaceae (Suku Pisang-pisangan)

Genus : Musa

Species : Musa paradisiaca

8
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: timbangan,spatula, pisau,


piring, gelas ukur, beaker glass, blender, lumpang, mortir dan stamper, sudip, pot
plastik, oven, ayakan ukuran 20 mesh, penangas air.

3.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

serbuk kulit pisang, Polivinil alkohol, HPMC, Gliserin, Kalium sorbat, Etanol
70%, Aquades.

3.3 Tahapan/Jalannya Penelitian :

Pembuatan serbuk kulit pisang kepok dilakukan dengan cara sebagai


berikut:

1. Ambil kulit pisang kepok, kemudian dibersihkan agar terhindar dari


mikroba.
2. Di lakukan pengukusan selama 15 menit, supaya getah terpisah.
3. Dilakukan perajagan, tebal 0,5 cm agar mudah dilakukan pembelenderan.
4. Pengeringan dengan suhu 600C selama 10 jam, kemudian didinginkan.
5. Kemudian Penepungan atau penggiling dengan menggunakan blender.
6. Kemudian Pengayakan dengan mesh 20.
7. Serbuk kulit pisang Berdasarkan referensi Siti Khodijah,journal pengaruh
proporsi tepung pisang dan kaolin pada sifat organoleptik masker wajah.

9
3.4 Formulasi Masker .

a. Formula Acuan gel peel off


Tabel 1. Formulasi Awal Gel Peel off

Bahan Jumlah
PoliviniAlkohol 16
HPMC 2
Gliserin 5
Kalium Sorbat 0.2
Etanol 70% 5 ML
Aquades ad 100 ML

b. Formulasi Basis gel peel off


Tabel 2. Formulasi Acuan Gel Peel Of

Formula (gram)
Bahan
F0 F1 F3 Kontrol
SKP 0% 1% 3% 5%
PoliviniAlkoho 16% 12% 12% 12%
HPMC 2% 2% 2% 2%
Gliserin 5% 5% 5% 5%
Nipagin 0,2% 0,2% 0,2% 0,2%
Etanol 70% 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml
Aquadest ad 100 ad 100 ad 100 ad 100

Formulasi gel peel off kulit pisang masker pisang dibuat dari kulit tepung
pisang dengan berbagai konsentrasi yaitu: 0%, 1%, 3%, 5% masing-masing
formulasi sebanyak 100 g.

3.5 Cara Pembuatan Masker Gel Peel Off

Cara pembuatan adalah sebagai berikut

10
a. PVA dilarutkan dengan aquades hangat ( 80 0C ) hingga mengembang 15-
30 sempurna lalu gerus homogen ( massa I ).
b. HPMC dikembangkan terlebih dahulu dengan air panas 20 x HPMC di
dalam lumpang selama 15 menit. Kemudian gerus homogen ( massa II ).
c. Kalium sorbat dilarutkan dengan air ( mass III ).
d. Kemudian tambahkan massa II, tambahkan gliserin gerus sampai homogen
lalu masukan massa III gerus homogen, kemudian tambahkan massa I gerus
homogen lalu tambahkan etanol diamkan sebentar baru gerus homogen.
e. Tambahkan sisa aquades gerus sampai massa gel yang homogen Cara
pembuatan masker gel peel off f. Ditempat terpisah gerus serbuk kulit
pisang kepok larutkan dengan tween 80 100% diamkan terlebih dahulu.
f. Tambahkan basis gel sedikit demi sedikit sampai homogen.

3.6 Penentuan Mutu Fisik Sediaan

Uji Organolepti

Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses


pengindraan. Jenis penilaian atau pengukuran yang lain adalah pengukuran
atau penilaian suatu dengan menggunakan alat ukur dan disebut penilaian atau
pengukuran instrumental atau pengukuran objektif. Demikian pula karena
pengukuran atau penilaian dilakukan dengan memberikan rangsangan atau
benda rangsang pada alat atau organ tubuh ( indra ). Rangsangan yang dapat
diindra dapat bersifat mekanis ( tekanan, tusukan ), bersifat fisis (dingin,
panas, sinar, warna), sifat kimia ( bau, aroma, rasa ).

Penentuan pH sediaan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pHdari kulit pisang kepok. Sediaan
topikal biasanya memiliki pH yang sama dengan pH kulit yaitu antara 4,5-7.
pH sediaan yang terlalu asam atau basa dapat menyebabkan iritasi kulit.

11
Kesukaan Sediaan

Uji kesukaan juga disebut uji hedonik. Panelis dimintakan tanggapan


pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan).

Uji Homogenitas

Dalam pemeriksaan uji homogenitas, ternyata sediaan masker gel peel off
kulit pisang kepok tidak terjadi homogenitas, karena serbuk kulit pisang tidak
bisa larut dalam air.

Uji Daya Mengerin

Uji daya mengering masker gel dilakukan dengan mengamati waktu


diperlukan sediaan untuk mengering, yaitu waktu dari saat mulai dioleskannya
masker gel pada kaca objek hingga benar-benar terbentuk lapisan yang kering.

Uji Iritasi Pada Kulit Sukarelawan

Percobaan dapat dilakukan pada 6 orang sukarelawan wanita usia 18-25


tahun. Dengan cara : Sediaan masker dioleskan pada telinga bagian belakang
sukarelawan, kemudian dibiarkan selama 24 jam, dan dilihat perubahan yang
terjadi, berupa iritasi pada kulit, gatal, dan perkasaran.

Uji Viskositas

Pengukuran viskositas sediaan lulur dengan volume 100 dalam beker gelas
250 dilakukan dengan viskometer Ostwald pada suhu kamar dengan
menggunakan spindelno 6 kemudian dicelupkan ke dalam gel dengan
kecepatan putaran sebesar 5 rpm kemudian di viskositas lulur dapat terbaca
pada layar monitor pada alat viscometer

12
BAB IV
ANGGARAN DAN JADWAL

4.1 Anggaran Biaya


Rekapitulasi rencana anggaran biaya disusun mengikuti format pada tabel
berikut.
Tabel 4.1
Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya
(Rp)

13
1 Perlengkapan yang diperlukan 1.430.000
2 Bahan habis pakai 2.260.000
3 Perjalanan 1.200.000
4 Lain-lain 1.000.000
Jumlah 5.890.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
N Bulan (2021)
Kegiatan
o 1 2 3 4 5
1 Pencarian Pustaka
2 Pembuatan Proposal
Persiapan
3 a. Bahan
b. Determinasi
4 Pembuatan Bahan Uji
5 Proses Uji Efektivitas
6 Olah Data
7 Pembuatan Laporan
8 Publikasi

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Fauzi AR. Merawat Kulit Dan Wajah. Elex Media Komputindo; 2013.
2. Ainaro EP. Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Mengandung Lendir
3. Bekicot (Achatina Fulica Bowdich) Sebagai Pelembab Kulit. 2015.
4. Ni’maturrohmah W. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Pisang Kepok
5. Cahyani S, Hermanto H. Pengaruh Lama Dan Suhu Pengeringan Terhadap
Karakteristik Organoleptik, Aktivitas Antioksidan Dan Kandungan Kimia
Tepung Kulit Pisang Ambon (Musa Acuminata Colla). J Sains Dan Teknol
Pangan. 2019;4(1).
6. Ermawati WO. Kajian Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Raja (Musa
Paradisiaca Var Raja) Dalam Pembuatan Es Krim. J Sains Dan Teknol
Pangan. 2016;1(1).
7. Mutiara R. Formulasi Masker Gel Peel Off Antioksidan Mengandung Ekstrak
Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum Burmanni Nees Ex

15
8. Alhabsyi, D. F. (2014). Aktivitas antioksidan dan tabir surya pada ekstrak
kulit buah pisang goroho (Musa acuminate L.). PHARMACON, 3(2), 107-
114. Fidrianny, I., Anggraeni, N. A. S., & Insanu, M. (2018). Antioxidant
properties of peels extracts from three varieties of banana (Musa sp.) grown in
West Java-Indonesia. International Food Research Journal, 25(1), 57-64.
9. Hadisoewignyo, L., Foe, K., & Tjandrawinata, R. R. (2017). Isolation and
characterization of Agung banana peel starch from East Java Indonesia.
International Food Research Journal, 24(3), Jami’ah, S. R., Ifaya, M.,
Pusmarani, J., & Nurhikma, E. (2018). Uji aktivitas antioksidan ekstrak
metanol kulit pisang raja (Musa paradisiaca sapientum) dengan metode DPPH
(2, 2-Difenil-1-Pikrilhidrazil). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 4(1),
33–38.

LAMPIRAN DATA DIRI

16
Lampiran 3. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Perlengkapan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)

17
- Gelas ukur 3 50.000 150.000
- Ayakan , pisau 2 50.000 100.000
- Blender 1 250.000 250.000
- Beaker glass 3 50.000 150.000
- Mortar dan stemper 3.000.000 3.000.000
- Nampan 2 30.000 60.000
- Penangas air 150.000
- Oven 930.000
- Piring 2 15.000 30.000
2. Bahan Habis Pakai
SKP 10 50.000 500.000
PoliviniAlkoho 100.000
HPMC 1 150.000
Gliserin 2 50.000 100.000
Nipagin 2 50.000 150.000
Etanol 70% 2 80.000 160.000
SKP 1 50.000
PoliviniAlkoho 1 50.000
HPMC 1 100.000
Gliserin 1 150.000
- Handscoon 100.000
- Masker 90.000
- Nurse Cap 100.000
- Lap 5 20.000 100.000
- Aluminium foil 100.000
- Plastic wrap 100.000
- Tube gell 4 15.000 60.000
- Kertas saring 20.000
- ATK 150.000
3. Perjalanan
- Keperluan 400.000
pembelian bahan
- Keperluan uji coba 500.000
4. Lain-lain 200.000
SUB TOTAL (Rp) 5.890.000
TOTAL (Rp) 5.890.000
Terbilang: lima juta delapan ratus sembilan puluh ribu

18

Anda mungkin juga menyukai