PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Sampah plastik saat ini telah menjadi masalah yang cukup menghawatirkan,
terutama di wilayah perairan laut, ini disebabkan karena volume sampah yang masuk
ke perairan laut tiap tahun semakin meningkat, sampah plastik merupakan salah satu
partikel yang sangat susah untuk terurai di dalam perairan. Menurut (Galgani, 2015)
hampir 95% sampah di laut di dominasi oleh sampah jenis plastik dari total sampah
yang terakumulasi di sepanjang garis pantai permukaan bahkan dasar laut. Sampah
mm. Batas bawah ukuran partikel yang termasuk dalam kelompok mikroplastik belum
300 µm. Mikroplastik terbagi menjadi 2 kategori ukuran besar yaitu (1-5 mm) dan
Microbeads digunakan dalam ratusan produk termasuk kosmetik, tabir surya, body
wash, pasta gigi, perawatan kulit, dan produk pembersih industri dan rumah tangga1-
3. Mereka digunakan untuk beberapa alasan, termasuk sebagai bahan pembersih atau
menyembunyikan garis kerut dalam kosmetik dan untuk meningkatkan rasa produk
pribadi pada 1990-an ketika mereka dilihat sebagai perumusan yang mudah dan
1
serbaguna oleh perusahaan.97 Perusahaan kosmetik menambahkan mereka ke
wajah, pasta gigi, shampoo, tabir surya, cukur krim dan exfoliators. Mereka
memungkinkan kontrol yang lebih besar atas konsistensi produk dibandingkan dengan
alternatif alami.
Microbeads adalah bagian dari masalah pencemaran mikroplastik yang lebih luas.
Ukuran kecil mikroplastik berarti bahwa mereka dapat dicerna oleh kehidupan laut
dan memiliki potensi untuk mentransfer bahan kimia ke dan dari lingkungan laut. Ada
bukti kerusakan ekologis yang dihasilkan dari ini. Jika seseorang makan enam tiram,
wilayah penelitian yang relatif baru dan tunduk pada ketidakpastian. Penelitian yang
relatif kecil telah dilakukan sejauh ini baik pada dampak potensial terhadap kesehatan
pribadi
2
2. Mengumpulkan bukti tentang sejauh mana dampak lingkungan yang
lingkungan
kimia yang lebih aman, dan industri produk perawatan kulit dan perawatan
ditimbulkan oleh microbeads dan microplastik pada ekosistem dan biota laut
2. Ekosistem air laut di Indonesia lebih bersih dan biotanya terlindungi dengan
3
3. Produsen dan pengguna telah berhenti memproduksi dan menggunakan produk
persegi pada tahun 2020, di laut Sulawesi 10-20 ribu partikel per kilometer
persegi pada tahun 2020, dan di laut Banda 3-4 ribu pertikel per kilometer
produknya
meluas.
4
4. Karna sedikitnya kesadaran akan dampak penggunaan microbeads dan
berkurang
atau bahan lain yang lebih aman dikarenakan ekonomis dan hasilnya yang
lebih maksimal
1. Konsumen PPKPP
5
II.VI Kebutuhan dari program
1. Informasi dan hasil penelitian lanjutan paling terbaru dan akurat yang
lingkup konsumen
yang amamn dan ramah lingkungan bagi ekosistem di perairan, biotanya, dan
ekosistem manusia
1. Ekosistem dan biota di Perairan Indonesia terlindungi dan lebih bersih dari
6
4. Kandungan microbeads dan microplastik atau dan limbah plastik lainnya
5. Terjadinya perubahan trend an revolusi produk pkpp pada sector industry dan
Indonesia
waktu kedepan
penggunaan microbeads
7
BAB II
PEMBAHASAN
I. Tinjauan Pustaka
Microbeads/Microplastik/Nanoplastik
kurang dari 5mm, diproduksi untuk tujuan tertentu, termasuk untuk digunakan dalam
produk perawatan pribadi (seperti produk mandi, scrub wajah dan pembersih, dan
pasta gigi). Microbeads dan microplastik merupakan partikel plastik yang diameternya
berukuran kurang dari 5 mm. Batas bawah ukuran partikel yang termasuk dalam
mengambil objek partikel dengan ukuran minimal 330 μm3 (Storck, 2015). Mereka
atau kasar, memperpanjang umur simpan produk, atau memberikan minat visual, dan
Serpihan plastik memiliki berbagai bentuk dan ukuran, tapi pada umumnya
ukurannya kurang dari lima milimeter (atau kira-kira seukuran biji wijen) disebut
"microplastics." Karena masih terbilang sebagai studi yang masih baru masih banyak
yang belum diketahui mengenai mikroplastik sendiri dan dampaknya bagi lingkungan.
mm. Batas bawah ukuran partikel yang termasuk dalam kelompok mikroplastik belum
300 µm. Mikroplastik terbagi menjadi 2 kategori ukuran besar yaitu (1-5 mm) dan
8
Microbeads juga digunakan dalam produk dan proses industri lainnya seperti
produk pembersih udara, eksplorasi minyak dan gas, pencetakan tekstil, cetakan
dari microbeads. Ketika digunakan dalam produk perawatan pribadi, microbeads dapat
memasuki lingkungan, terutama melalui limbah yang dibuang dari pabrik pengolahan
air limbah.
Microbeads adalah bagian dari masalah pencemaran mikroplastik yang lebih luas.
Ukuran kecil mikroplastik berarti bahwa mereka dapat dicerna oleh kehidupan laut
dan memiliki potensi untuk mentransfer bahan kimia ke dan dari lingkungan laut. Ada
bukti kerusakan ekologis yang dihasilkan dari ini. Jika seseorang makan enam tiram,
wilayah penelitian yang relatif baru dan sarat akan ketidakpastian. Penelitian yang
relatif kecil telah dilakukan sejauh ini baik pada dampak potensial terhadap kesehatan
manusia atau ekonomi kelautan. Adanya rekomendasi bagi Pemerintah agar menyusun
kesehatan manusia harus menjadi subjek prioritas untuk penelitian, bersama dengan
konsumsi, khususnya pada produk perawatan kulit dan perawatan pribadi yang
terdapat pada pasta gigi, lotion, Detergent, facial wash, body wash, nail polish, face
9
II. Sumber microbeads
pada tanggal 9-11 september 2008 di Univercity of Tacoma USA (NOAA, 2009)
mm – 330 µm) dan nanoplastik (<330 µm). Partikel mikroplastik (>330 µm < 5 mm)
yang tersebar luas diseluruh pusaran arus lautan dunia (5 gyres) diduga kuat berasal
dari proses peluruhan yang sangat lambat, baik partikel-partikel yang mengapung
mengalami degradasi menjadi serpihan – serpihan yang lebih kecil yang akhirnya
berlabuh di pantai – pantai seluruh dunia. Nanoplastik memiliki ukuran yang bahkan
perawatan/kosmetik seperti pasta gigi dan sabun pencuci muka (facial scrub) yang
Microbeads dan microplastik dapat terlihat dengan mata telanjang, namun ada
juga yang tidak terlihat, akan tetapi berpotensi memberi dampak negatif baik bagi
mikroplastik dalam rantai makanan danatau penyerapan racun ke plastik saat terbawa
dalam bentuk partikel kecil, yang berasal dari produk–produk yang mengandung
10
partikel plastik (misalnya gel mandi), juga dapat berasal dari proses degradasi benda
plastik besar selama proses pembuatan, penggunaan atau perawatan seperti erosi ban
atau degradasi tekstil sintetis saat mencuci Sumber lain dari pencemaran plastik yang
berukuran nano juga terdeteksi ada produk- produk kosmetik kecantikan, khususnya
mengandung plastik dalam bentuk polyethelene glycol disingkat PEG, serta bahan
pemutihan berbentuk halus lainnya, polyester atau acrylic beads yang juga sangat
sering digunakan untuk perawatan kapal. Berikut tabel bahan-bahan yang biasa
11
III. Hasil Penelitian
Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut KKP, Dr. Agung Yunanto menemukan
pencemaran di Selat Makassar, Selat Bali, Selat Rupat, Taman Nasional Laut (TNL)
Taka Bonerate Flores, TNL Bunaken, TNL Bali Barat, dan bahkan Laut Banda. Bila
suatu perairan banyak sampah plastik, maka akan berpotensi juga tercemar sampah
mikroplastik.
daerah, seperti Bunaken 50 hingga 60 ribu partikel per kilometer persegi. Laut
Sulawesi antara 30 sampai 40 ribu partikel per kilometer persegi, dan Laut Banda
sekitar 5 hingga 6 ribu partikel per kilometer persegi pada tahun 2017.Walaupun
karena data tersebut merupakan hasil sampling saat kapal riset Baruna Jaya VIII LIPI
berlayar.
antara 68.500 dan 275.000 ton plastik yang lebih besar (dengan potensi untuk terpecah
laut adalah antara 7.000 dan 236.000 metrik ton, sementara jumlah plastik yang
memasuki lautan pada tahun 2010 saja adalah 4,8 hingga 12,7 juta ton. Dr Erik van
Sebille, menyoroti perbedaan ini. esenjangan besar antara jumlah plastik yang
memasuki lautan dan jumlah yang mengambang adalah karena lebih dari 99% dari
12
semua plastik samudera berada di waduk selain di permukaan - kolom air dan lantai
Tabel.2
Tidak hanya pada media air, ternyayta mikrobeads atau mikroplastik juga
Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara pada bulan Mei 2015. Sampel sedimen
diambil dari 4 stasiun yang mewakili pemukiman penduduk, dekat sungai, dekat
pantai dan jauh dari pemukiman penduduk. Sampel sedimen diambil menggunakan
pipa paralon pada kedalaman 0-10 cm – 10-20 cm, kemudian diamati dan dihitung
ditemukan adalah fragmen, film dan fiber. Pada stasiun 1 ditemukan fragmen berkisar
13
100,2-201,3 partikel/kg, film berkisar 69,6-79,9 partikel/kg dan fiber berkisar 43,1-
47,5-55,3 partikel/kg.
Pertanian Bogor pada tahun 2016. Dari data yang didapat jumlah Mikroplastik
(partikel/mL) di Pantai Ancol dengan hasil nilai rata-rata 406 partikel/mL, nilai
dengan hasil nilai rata-rata 525 partikel/mL, nilai maksimum 892 partikel/mL, nilai
minimum 255 partikel/mL. Dan Pantai Labuan dengan hasil nilai rata-rata 207
mikroplastik yang terdapat di saluran pencernaan ikan kakap (Lutjanus sp.) dan kerapu
pencernaan ikan kakap (Lutjanus sp.) dan kerapu (Epinephelus sp.) paling rendah
14
terdapat pada pantai Ancol dengan rata-rata mikroplastik yang diperoleh yaitu sebesar
8 partikel/ikan.
crustacean, echinodermata, bryozoans dan bivalvia juga menelan partikel plastik, baik
yang berukuran mikro atau nano (Moos et al, 2012). Mikroplastik dapat mengapung
atau tenggelam karena berat massa jenis mikroplastik lebih ringan daripada air laut
Mikroplastik lainnya seperti akrilik lebih padat daripada air laut dan kemungkinan
besar terakumulasi di dasar laut, yang berarti bahwa sejumlah besar mikroplastik pada
akhirnya dapat terakumulasi di laut dalam dan akhirnya akan mengganggu rantai
15
Dampak mikroplastik pada biota di perairan yaitu berpotensi menyebabkan
kerugian tambahan. Masuknya mikroplastik dalam tubuh biota dapat merusak saluran
menyebabkan paparan aditif plastik lebih besar sifat toksik (Wright et al., 2013).
Dampak kontaminasi sampah plastik pada kehidupan di laut dipengaruhi oleh ukuran
sampah tersebut. Sampah plastik yang berukuran kecil, seperti benang pancing dan
jaring, yang mengganggu sistem fungsi organ pada organisme (Carr, 1987).
Hewan laut yang menelan mikoplastik termasuk organisme bentik dan pelagis,
yang memiliki variasi strategi makan dan menempati tingkat trofik yang berbeda.
memilih partikel plastik, teripang dari habitat bentik menelan fragmen plastik dalam
jumlah yang tidak proporsional berdasarkan rasio tertentu plastik dengan pasir. Dalam
habitat pelagis laut, mikroplastik tertelan oleh berbagai taksa zooplankton dan oleh
ikan dewasa serta larva ikan. Penyelidikan air tawar pertama masuknya plastik pada
biota menunjukkan bahwa hewan-hewan dari beragam habitat, rantai makanan, dan
level tropik yang berbeda menelan mikroplastik. Bahkan pada tingkat organisme
mikro dan nano daripada banyak organisme dan ini menarik dari perspektif kesehatan
16
laboratorium telah menunjukkan bahwa partikel plastik dapat diambil oleh sel-sel
epitel yang melapisi usus (Von Moos et al. 2012) dan translokasi di dinding usus
(Browne et al. 2008). Sebuah studi baru-baru ini dari dua spesies bivalvia berbudaya
untuk konsumsi manusia (kerang biru Mytilus edulis dan tiram Crassostrea gigas)
menyarankan bahwa konsumen kerang Eropa dapat mencerna 11.000 partikel plastik
per tahun per orang (van Cauwenberghe dan Janssen 2014). Namun, belum mungkin
untuk mengukur tingkat risiko. Banyak penelitian di masa lalu berfokus pada polutan
tunggal dan prioritas yang dapat teradsorpsi ke plastik di lingkungan laut dan dampak
konsumsi terkait. Muncul ilmu mengakui pentingnya melihat mikro di lingkungan laut
sebagai menyediakan beberapa stres termasuk kurang asupan makanan, serapan bahan
kimia, pencucian aditif kimia termasuk ftalat dan kekhawatiran atas beberapa polimer
hal ukuran, bentuk, warna, komposisi, massa jenis dan sifat lainnya. Ada banyak
hewan laut yang menjadi korban dari limbah akibat rasa acuh manusia. Buruknya,
Pengelolaan Perikanan (WPP). Profesor Akbar Tahir dari UNHAS Makasar sudah
Jika Microplastik masuk kedalam pencernaan ikan, masih dapat dikeluarkan, tetapi
17
akan bahaya jika mikroplastik masuk kedalam peredaran darah dan daging ikan pula.
mikroplastik dan nano plastik. Akan tetapi, LIPI sendiri masih menyempurnakan
penelitian mengenai pengaruh mikroplastik dalam darah hewan laut. Pusat Penelitian
Begitu mikro dan nano-plastik PPKPP memasuki lingkungan laut mereka akan
bergabung dengan populasi partikel plastik dari sumber lain, termasuk partikel yang
dihasilkan dari fragmentasi. Memang, mereka akan sangat sulit dibedakan. Satu
perbedaan adalah bahwa plastik PPKPP akan memiliki aditif dengan batasan terbatas
misalnya, retardan api dan stabilisator UV. Namun, kontaminan organik yang ada di
air laut, seperti PCB, akan diserap ke dalam partikel PPKPP dengan cara yang mirip
dengan partikel plastik lainnya, sesuai dengan kinetika reaksi yang terbentuk dengan
baik. Rute paparan yang mungkin untuk manusia, serta biota lainnya, akan serupa
untuk semua partikel plastik dengan ukuran tertentu. Ukuran partikel penting karena
nano ditunjukkan memiliki satu hingga dua orde dari afinitas yang lebih tinggi untuk
berpotensi dapat mempengaruhi organisme air dan kesehatan manusia. Efek samping
(kerusakan fisik) : komposisi kimia (unit monomer dan aditif); dan kemampuan untuk
18
menyerap, berkonsentrasi, dan melepaskan polutan lingkungan (Bouwmeester et al.,
2015). Selain itu mikroplastik dapat berfungsi sebagai faktor patogen, berpotensi
biota diberbagai tingkat trofik, ada kekhawatiran bahwa puing-puing dari plastik atau
bahan kimia yang teradopsi dapat berakumulasi di tingkat tropik yang lebih rendah.
berpotensi terjadi pada tingkat trofik yang lebih tinggi, ini akan mempengaruhi
pesisir, pariwisata, pengiriman dan penangkapan ikan. Seperti pada yang tertera pada
Laporan House of Commons Environmental Audit Committee pada tahun 2016 bahwa
biaya potensial di seluruh Uni Eropa untuk pembersihan pantai dan pantai dinilai
hampir € 630 juta per tahun, sementara biaya untuk industri perikanan bisa mencapai
19
hampir € 60 juta, yang akan mewakili sekitar 1% dari total pendapatan armada
penangkapan ikan Uni Eropa pada tahun 2010. Mereka menambahkan: Biaya sektor
juga bisa terjadi jika mikroba yang dicerna mempengaruhi ikan komersial dan saham
ikan cangkang, atau penjualan sebagai publik menjadi lebih sadar akan masalah ini
termasuk biaya pembersihan, kehilangan ikan dan satwa liar, pengurangan pariwisata,
kerusakan kapal dan biaya penyelamatan dan risiko kesehatan manusia yang terkait
menghabiskan sekitar € 18 juta setiap tahun untuk membuang sampah pantai dan pada
tahun 2008 ada 286 penyelamatan di perairan kapal Inggris dengan baling-baling
busuk; menimbulkan biaya total antara € 830.000 dan € 2.189.000. EIA menyoroti
sejumlah besar biaya ekonomi berasal dari termasuk dampak pada kerang dan industri
lingkungan laut. MCS memperkirakan bahwa £ 250 juta pound dapat disimpan jika
20
BAB III
KESIMPULAN
tersebut berasal dari alam, perusahaan harus memastikan bahwa mereka berasal dari
sumber yang berkelanjutan. Di mana mereka diproduksi secara buatan, mereka harus
Dampak terhadap lingkungan laut masih diteliti. Namun, ada bukti bahwa ada
ruang lingkup untuk kerusakan yang signifikan terhadap lingkungan laut. Polusi
lebih besar karena potongan-potongan kecil plastik lebih mungkin dimakan oleh satwa
liar dan memiliki area permukaan yang lebih besar yang dapat mentransfer bahan
aliran mikro primer, dan plastik umum, memasuki lingkungan laut di tempat pertama.
Kami mendengar bahwa mengambil tindakan untuk mengatasi pencemaran plastik laut
di sumber adalah strategi terbaik, dan kami percaya bahwa ini juga merupakan opsi
mengandung microbeads. Industri ini gagal untuk memberi label produk yang
21
mengandung microbeads dengan jelas, dan perusahaan yang kami dengar enggan
untuk mengubah praktik pelabelan mereka. Peraturan untuk pelabelan juga gagal
yang berarti oleh perusahaan untuk memberi label produk mereka dengan lebih jelas,
untuk microbeads sehingga konsumen dapat memilih apakah mereka ingin membeli
pelabelan transparan microbeads akan menjadi undangan untuk tidak membeli produk
dengan microbeads masuk Transparansi sampai saat ini telah disediakan oleh inisiatif
oleh LSM. Kami menyadari bahwa ini adalah masalah transisional dan ada biaya yang
terkait dengan pengubahan label. Hasil yang kami sukai akan menjadi larangan
nasional untuk microbeads dalam kosmetik dan peralatan mandi pada akhir tahun
pelabelan yang jelas untuk microbeads selama periode transisi dari fase sukarela untuk
industri atas pendekatan saat ini, sukarela, untuk microbeads. Ini akan menjadi
bertanggung jawab menjadi lebih rendah. Ini akan memastikan definisi yang konsisten
digunakan oleh semua peserta industri. Ini juga akan mengirim pesan bahwa
Pemerintah serius menangani masalah polusi mikroplastik yang lebih luas. Dalam
22
tentang implementasi untuk memastikan bahwa risiko utama - perusahaan-perusahaan
23
DAFTAR PUSTAKA
Analisis Kandungan Mikroplastik Pada Pasir Dan Ikan Demersal: Kakap (Lutjanus
Sp.) Dan Kerapu (Epinephelus Sp.) Di Pantai Ancol, Palabuhanratu, Dan Labuan,
Dian Nur Hapitasari
24