b. Kerapatan etanol
Massa etanol = (piknometer + etanol) (piknometer kosong)
= 19,2521 11,0295
= 8,2226 gram
Kerapatan etanol
gram ml
-1
c. Kerapatan aseton
Massa aseton = (piknometer + aseton) (piknometer kosong)
= 18,8916 11,0295
= 7,8621 gram
Kerapatan aseton
gram ml
-1
d. Kerapatan kloroform
Massa kloroform = (piknometer + kloroform) (piknometer kosong)
= 25,7861 11,0295
= 14,7566 gram
Kerapatan kloroform
gram ml
-1
e. Penentuan kerapatan zat padat yang kerapatan lebih besar dari pada air
Bobot zat padat (peluru) = 0,6536 gram (x)
Bobot pikno + peluru + air = 21,6120 gram (d)
Bobot pikno + air = (d x)
= 21,6120 0,6536
= 20,9584 gram
Bobot air = (d x a )
= 21,6120 0,6536 11,0295
= 9,9289 gram
Bobot air ditumpahkan =
= 0,0709 gram ml
-1
Kerapatan peluru =
gram ml
-1
Lihat dalam tabel
a. Kerapatan air pada suhu 28C = 9,9208 gram ml
-1
b. Bobot jenis etanol pada suhu 28C = 0,81976 gram ml
-1
c. Bobot jenis aseton pada suhu 28C = 0,7854 gram ml
-1
d. Bobot jenis kloroform pada suhu 28C = 1,4389 gram ml
-1
VI. Pembahasan
Pada percobaan ini yaitu penetapan kerapatan bobot jenis yang bertujuan untuk
menentukan kerapatan dan bobot jenis dari beberapa sampel, adapun sampel yang digunakan
pada praktikum kali ini etanol, kloroform dan aseton. Penentuan kerapatan dan bobot jenis
dilakukan dengan menggunakan piknometer, piknometer ini memiliki kelebihan yaitu
larutan uji yang digunakan dalam pengukuran jumlahnya relatif sedikit, serta metodenya
lebih sederhana dan tidak rumit.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan volume piknometer, dengan
terlebih dahulu menimbang piknometer tersebut dalam keadaan kering dan bersih sebelum
digunakan Hal ini bertujuan untuk memperoleh bobot kosong dari alat. Jika masih terdapat
titik air di dalamnya, maka dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Setelah diisi air
piknometer harus didinginkan terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk mendapatkan suhu
yang sebenarnya saat dilakukan uji, karena apabila tidak diturunkan suhu kedua zat akan
bercampur dan merubah data yang akan ditentukan piknometer kemudian ditimbang
kembali, dalam penimbangan piknometer tidak boleh disentuh dengan tangan karena pada
tangan terdapat lemak yang dapat menempel pada piknometer yang akhirnya berpengaruh
pada pengukuran. Dari percobaan ini diperoleh data bahwa berat piknometer kosong adalah
11,0295 gram dan volume piknometer sebesar .
Selanjutnya dilakukan penentuan kerapatan dari beberapa zat cair, yaitu etanol,
aseton, dan kloroform, seperti pada prosedur pertama zat cair dimasukan ke dalam
piknometer untuk kemudian ditimbang. Pada pengisiannya dengan sampel, harus
diperhatikan baik-baik agar di dalam alat tidak terdapat gelembung udara, sebab akan
mengurangi bobot sampel yang akan diperoleh. Kerapatan zat cair ditentukan dengan rumus
dan dari percobaan ini diperoleh nilai kerapatan untuk etanol = gram ml
-1
untuk aseton = gram ml
-1
dan untuk kloroform adalah gram ml
-1
. Nilai
kerapatan kloroform merupakan yang paling tinggi diantara sampel lainya.
Percobaan berikutnya yaitu menentukan kerapatan suatu zat padat yang
kerapatannyan lebih besar daripada air, dalam praktikum kali ini digunakan peluru sebagai
sampel zat padat, sampel peluru ditimbang terlebih dahulu dan diperoleh data sebesar 0,6536
gram, kemudian peluru dimasukan kedalam piknometer yang sama karena jika
menggunakan piknometer yang berbeda kita tidak bisa membandingkan kerapatan zat padat
tersebut dengan sampel-sampel zat cair linya, yang telah diketahui sebelumnya. Piknometer
kemudian diisi air, karena zat cair yang digunakan harus zat cair yang tidak dapat
melarutkan zat yang akan ditentukan kerapatannya. Dari prosedur ini diperoleh bahwa
kerapatan peluru adalah sebesar 9,2186 gram ml
-1
.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa,
Kerapatan adalah masa perunit volume suatu zat pada temperatur tertentu. Dalam
percobaan dengan menggunakan piknometer, aquadest mempunyai kerapataan ,
kerapatan untuk etanol = gram ml
-1
untuk aseton = gram ml
-1
dan untuk
kloroform adalah gram ml
-1
. Setiap zat mempunyai kerapatan yang berbeda, oleh
sebab itu jika masing-masing cairan tersebut ditimbang, akan menghasilkan berat yang
berbeda, walaupun dalam bentuk mililiter sama jumlahnya.
VIII. Daftar Pustaka
Farrington, R.A., dan Daniels, A. 1992. Kimia Fisika. Jakarta : Erlangga
Martin, Alfred.,1993. Farmasi Fisika, Jakarta : UI Press.
Petrucci, R. H. 1985. Kimia Dasar Prinsipdan Terapan Modern. Jakarta : Erlangga
LATIHAN SOAL
1. Apa yang dimaksud Bobot Jenis ?
2. Bagaimana cara penentuan volume piknometer pada suhu percobaan ?
3. Jelaskan tentang alat dan bahan yang harus dipersiapkan dan prosedur kerja pada
percobaan ini?
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA
PERCOBAAN I
PENETAPAN KERAPATAN BOBOT JENIS
Tanggal Praktikum : 15 Februari 2014
Nama : Andriana
NIM : 31112059
Kelas : Farmasi 2B
Kelompok : 06
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2014