Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

PERTEMUAN XII

SINTESIS ASPIRIN

Nama : Arda Maestik

NIM : 201030700025

Kelas : 03FKKP001

Tgl praktikum : Selasa, 7 Desember 2021

LABORATORIUM KIMIA

JURUSAN FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA

TANGERANG

2021
I. Tujuan Praktikum

1. Mempelajari reaksi esterifikasi gugus fenol


2. Menguji kadar dan titik leleh aspirin

II. Prinsip
Pembentukan aspirin berdasarkan reaksi asetelasi antara asam salisilat dan anhidrat asetat
dengan penambahan asam sulfat pekat sebagai katalisator yang dilanjutkan dengan proses
pemanasan dan pendinginan hingga terbentuk kristal aspirin

III. Teori Dasar


Asam asetil salisilat atau yang lebih dikenal dengan aspirin merupakan salah satu turunan
dari asam salisilat. Asam asetil salisilat adalah obat yang paling sering digunakan untuk
meredakan nyeri ringan sampai sedang yang sebabnya beragam, tetapi tidak efektif untuk
menghilangkan nyeri organ dalam (visceral pain), seperti infarktus miokardium atau kolik
batu ginjal atau empedu (Darsono, 2002).
Asam asetil salisilat (aspirin) memiki rumus molekul C9H8O4, dengan berat molekul
180,16. Aspirin berbentuk hablur putih, umumnya seperti jarum atau lempengan tersusun,
atau serbuk hablur putih, tidak barbau atau barbau lemah. Stabil diudara kering, didalam
udara lembab secara bertahap terhidrolisa menjadi asam salisilat dan asam asetat. Aspirin
sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, larut dalam kloroform, dan dalam eter, agak
sukar larut dalam eter mutlak (Ditjen POM,1995). Struktur aspirin adalah sebagai berikut :
Aspirin pertama kali digunakan dalam pengobatan oleh Dresser pada tahun 1899. Aspirin
pertama kali dibuat oleh Kalbe pada tahun 1874 dengan mengubah asam salisilat dengan
anhidrid asam asetat. Asam hidrogen pada gugus hidroksil dari asam salisilat telah diganti
dengan gugus acid yang juga dapat dilakukan dengan menggunakan asetil klorida dengan
asam salisilat pada keton.
Aspirin merupakan senyawa ester fenil yang tersubstitusi. Sebagaimana bentuk ester
aromatik pada umumnya, aspirin mempunyai gugus rawan yang sangat peka dengan kata lain
aspirin relatif tidak stabil terhadap pengaruh hidrolisis terhasifis asam spesifik dan basa
spesifik. Ditambah bentuk kurva yang sigmoid sebagai hasil hidrolisis antar aspirin.
(Gisvold, Wilson. 1982).
IV. Alat dan Bahan
A. Alat Praktikum
• Corong Buchner
• Corong Kaca
• Erlenmeyern 100 ml
• Erlenmeyr Hisap
• Gelas Beaker 100 ml
• Gelas Beaker 250 ml
• Gelas Ukur 100 ml
• Klem dan Statif
• Kompor Listrik
• Kaca Arloji
• Panci Penangas
• Pengaduk Kaca
• Pipet Tetes
• Pipet Ukur 10 ml, 25 ml
• Pompa Vakum
• Propiret
• Spatula
• Termometer
B. Bahan Praktikum

• Asam Salisilat kering


• Asam Asetat Anhidrat
• Asam Sulfat Pekat
• Aquadest
• Etanol P.A
• Es batu
• FeCl3
• Kertas Saring Whatman

V. Prosedur

1. Siapkan alat dan bahan


2. Masukan gelas beaker 250 ml kedalam timbangan analitik, kemudian timbang 5.0016 gr
asam salisilat kering kedalam gelas beaker 250 ml.
3. Lalu tambahkan 7 ml asam asetat anhidra, kemudian aduk menggunakan pengaduk kaca
hingga homogen, dan tambahkan 5 tetes asam sulfat pekat lalu campuran di aduk hingga
terjadi pencampuran yang sempurna
4. Panaskan diatas pemanas air, panaskan selama 15 menit sambil dilakukan pengadukan,
suhu didalam gelas beaker 250 ml di jaga pada rentang 50-60oC, setelah 15 menit
matikan kompor dan angkat gelas beaker
5. Lanjut ke proses isolasi tambahkam 75 ml aquadest, aduk hingga homogen
6. Masukan larutan ke dalam penyaringan, disaring menggunakan corong buchner dengan
bantuan pompa vakum menggukan kertas saring whatman , dan diperoleh hasil berupa
kristal aspirin kasar berwarna putih
7. Lanjut keproses pemurnian,masukan pelarut kedalam beaker gelas, pelarut yang
digunakan adalah campuran 15 ml etanol P.A dan 38 ml aquadest, kemudian gojog
hingga homogen
8. Kristal aspirin kasar dimasukan kedalam gelas beaker 250 ml yang berisi campuran
tersebut, kemudian aduk
9. Panaskan dan aduk diatas kompor listri hingga kristal larut sempurna (larutan bening)
10. Dinginkan perlahan-lahan hingga terbentu hablur (calon kristal), dinginkan didalam
penangas air berisi es batu
11. Diamkan hingga terbentuk kristas seperti jarum berwarna putih
12. Timbang kertas saring whatman koson, catat hasuk timbangan
13. Disaring menggunakan corong buchner dengan bantuan pompa vakum menggunakan
kertas saring whatmab yanng sebelumnya sudah di timbang
14. setelah melakukan penyaringan hasil berupa kristal aspirin kering berwarna putih
mengkilap seperti jarum.
VI. Data Pengamatan

No Perlakuan Hasil
1. Siapkan alat dan bahan, masukan
gelas beaker 250 ml kedalam
timbangan analitik, kemudian
timbang 5.0016 gr asam salisilat
kering kedalam gelas beaker 250
ml.

2. Lalu tambahkan 7 ml asam asetat


anhidra, kemudian aduk
menggunakan pengaduk kaca
hingga homogen, dan tambahkan 5
tetes asam sulfat pekat lalu
campuran di aduk hingga terjadi
pencampuran yang sempurna
3. Panaskan diatas pemanas air,
panaskan selama 15 menit sambil
dilakukan pengadukan, suhu
didalam gelas beaker 250 ml di jaga
pada rentang 50-60oC, setelah 15
menit matikan kompor dan angkat
gelas beaker

4. Lanjut ke proses isolasi


tambahkam 75 ml aquadest, aduk
hingga homogen, masukan larutan
ke dalam penyaringan, disaring
menggunakan corong buchner
dengan bantuan pompa vakum
menggukan kertas saring whatman ,
dan diperoleh hasil berupa kristal
aspirin kasar berwarna putih

5. Lanjutkan keproses pemurnian,


masukan pelarut kedalam beaker
gelas, pelarut yang digunakan
adalah campuran 15 ml etanol P.A
dan 38 ml aquadest, kemudian aduk
hingga homogen

6. Kristal aspirin kasar dimasukan


kedalam gelas beaker 250 ml yang
berisi campuran tersebut, kemudian
aduk, panaskan dan aduk diatas
kompor listri hingga kristal larut
sempurna (larutan bening)
7 Dinginkan perlahan-lahan hingga
terbentu hablur (calon kristal),
dinginkan didalam penangas air
berisi es batu, diamkan hingga
terbentuk kristas seperti jarum
berwarna putih

8 Timbang kertas saring whatman


koson, catat hasuk timbangan,
disaring menggunakan corong
buchner dengan bantuan pompa
vakum menggunakan kertas saring
whatmab yanng sebelumnya sudah
di timbang
9 setelah melakukan penyaringan
hasil berupa kristal aspirin kering
berwarna putih mengkilap seperti
jarum.

Kemudin ditimbang Kristal aspirin


10 murni , catatlah sebagai berat
Kristal aspirin + kertas saring,
Kristal aspirin murni diuji dengan
menggunakan larutan besi III
klorida FeCl3 dan amati perubahan
warna yang terjadi (Kristal aspirin
berwarna kuning keunguan ketika
ditetesi larutan FeCl3

VII. Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dalam praktikum sintesis aspirin
dapat disimpulkan bahwa pembentukan kristal putih pada saat penambahan pelarut etanol
dan aqudest dilakukan dengan cara didinginkan didalam penangas air campuran serbuk
aspirin dan pelarut, diperoleh hasil 6.2845 gram.

VIII. Daftar Pustaka


Apt. Firdha Senja Maelaningsih, M. Farm. 2021. BAB XII SINTESIS ASPIRIN ( Diakses
tanggal 7 Desember 2021).
Anonim. Laporan Praktikum Sintesis Aspirin. Tersedia di online.
https://academia.co.id/laporan-praktikum-sintesis-aspirin/ . ( Diakses tanggal 7 Desember
2021).
Video P7 Sintesis Aspirin/Asetil Salisilat Tersesia di online.
https://www.youtube.com/watch?v=fvlxb7ljZ-c. ( Diakses tanggal 7 Desember 2021).

Anda mungkin juga menyukai