Anda di halaman 1dari 4

Tugas Slide 33

A. Berapa RHLB total ?


B. Jika digunakan tween 80 (HLB=15) dan span 80 (HLB=4,3) sebagai emulgator, berapa
masing-masing yang harus ditimbang?

Jawab :
A. RHLB Total
Fase Minyak W RHLB Total
Beeswax 10 9 10/22x9= 4,09
Lanolin 5 12 5/22x12= 2,73
Parafin wax 2 10 2/22x10= 0,91
Cetil Alkohol 5 15 5/22x15= 3,41
Total W = 22 HLB Total : 11,14
Jadi RHLB totalnya adalah 11,14

B. HLBcamp X Wtot surf = (HLB1 x W1) + (HLB2 x W2)


11,14 X 3 = (15 x n) + (4,3 x (3-n))
33,42 = 15n + 12,9 – 4,3n
33,42 – 12,9 = 15n – 4,3n
n = 1,92 gram  berat tween
Berat span = 3 – 1,92 = 1,08 gram
Tugas Slide 36

1. Apa yang dimaksud dengan foaming agents? Bagaimana mekanisme terbentuknya


foaming? Sebutkan beberapa contoh foaming agent!
Jawab :
Pembuih (Foaming agent) adalah bahan tambahan pangan untuk membentuk
atau memelihara homogenitas dispersi fase gas dalam pangan berbentuk cair atau
padat.
Mekanisme terbentuknya foam secara kimia adalah penambahan larutan surfaktan
pada medium pendispersi baik itu padat maupun cair dengan konsentrasi yang sangat
tinggi. Dalam orde 10 ppm, larutan surfaktan sudah cukup untuk membentuk busa.
Beberapa contoh foaming agent adalah Surfaktan, Gom xanthan (xanthan
gum), Selulosa mikrokristalin, etil metal selulosa.

2. Bagaimana mekanisme kerja detergen?


Cara kerja deterjen dapat dipengaruhi beberapa hal, yang terpenting adalah jenis
kotoran yang akan dihilangkan dan air yang digunakan. Deterjen, khususnya surfaktannya
memiliki kemampuan untuk mengangkat kotoran, baik yang larut dalam air maupun tidak
larut dalam air. Salah satu ujung dari molekul surfaktan bersifat lebih suka minyak atau
tidak suka air. Akibatnya bagian ini yang mempenetrasi kotoran yang berminyak. Ujung
molekul surfaktan satunya lebih suka air, bagian inilah yang berperan mengendorkan
kotoran dari kain dan mendispersikan kotoran. Sehingga tidak kembali menempel ke kain.

3. Apa yang disebut wetting agents? Bagaimana mekanisme wetting agents? Sebutkan
beberapa contoh aplikasi wetting agent!
Jawab :
Agen pembasah (wetting agent) didefinisikan sebagai senyawa yang
mempunyai aktifitas permukaan (surface active agent) sehingga dapat menurunkan
tegangan permukaan (surface tension) antara udara – cairan dan cairan – cairan yang
terdapat dalam suatu sistem.
Mekanisme Wetting agent, menurunkan sudut kontak antara zat padat dengan
zat cair, membantu memindahkan udara dan menggantinya dengan fase cair.
Beberapa contoh penerapan wetting agent adalah :
a. Dispersi obat-obatan dalam air
b. Pemindahan udara dari kapas / perban
c. Detergen
d. Lotion atau spray obat pada permukaan kulit dan selaput lendir.

4. Apa kegunaan arang aktif? Bagaimana mekanisme kerjanya? Faktor apa yang sangat
mempengaruhi daya adsorpsinya?
Jawab :
Arang aktif atau karbon aktif (activated charcoal) adalah zat yang digunakan
untuk menangani keracunan akibat racun yang tertelan dan gangguan pada saluran
cerna, misalnya diare dan perut kembung dengan cara mencegah penyerapan racun
sekaligus mempermudah proses pembuangan kotoran dalam saluran cerna. Kegunaan
lain dari arang aktif adalah sebagai bahan pembersih atau digunakan dalam fase cair
dan berfungsi untuk memindahkan zat-zat penganggu, sebagai filter untuk
menjernihkan air, sebagai adsorben pemurnian gas, sebagai pemucat,dan lain-lainnya
Mekanisme kerja karbon aktif adalah dengan dengan mengambil senyawa
organik dari cairan atau gas dengan cara adsorpsi. Pada proses adsorpsi, molekul
organik yang berada di fase gas cair akan ditarik dan diikat ke permukaan pori karbon
aktif. Ketika cairan atau gas tersebut melewati karbon aktif, dan disebut sebagai
adsorben. Karbon aktif sebagai subyek atau pelaku penyerap disebut adsorbat. Setelah
zat-zat organik dalam cairan atau gas diserap (adsorpsi), kemudian zat organik itu
ditahan di dalam permukaan karbon aktif.
Adapun faktor yang mempengaruhi yaitu temperatur, sifat serapan, pH, dan
waktu kontak.

5. -

6. Bagaimana prinsip kerja pengukuran tegangan permukaan dengan metode kenaikan


kapiler?
Jawab :
Bila suatu kapiler dimasukkan dalam labu berisi zat cair, maka pada umumnya
zat cair akan naik di dalam tabung sampai jarak tertentu. Dengan mengukur kenaikan
ini, tegangan muka dapat ditentukan.

7. Bagaimana prinsip kerja pengukuran tegangan antarmuka dengan cincin du Nuoy?


Jawab :
Gaya yang dibutuhkan untuk memisahkan (mengangkat) cincin platina-iridium
yang dicelupkan pada permukaan atau antarmuka adalah berbanding lurus dengan
tegangan muka atau tegangan antarmuka.
8. Jelaskan aplikasi koefisien sebar pada formulasi sediaan salep.
Jawab :
Pada permukaan kulit, menggunakan campuran asam-asam lemak, lotion yang
mengandung minyak mineral yang sukar untuk diratakan karena S<<. Untuk
menaikkan koefisien sebar, dapat ditambahkan dengan surfaktan

9. Apa perbedaan adsorpsi positif dan adsorpsi negatif? Sebutkan contohnya masing-
masing!
Jawab :
Adsorpsi positif adalah bila molekul-molekul bergerak atau membagi diri ke arah
antarmuka, sehingga menurunkan energi bebas permukaan dan tegangan permukaan.
Contoh adsorpsi positif adalah surfaktan.
Sedangkan Adsorpsi negatif adalah bila molekul-molekul lebih suka membagi diri ke
arak bulk, sehingga menaikkan energi bebas permukaan dan tegangan permukaan. Contoh
adsorpsi negatif adalah NaCl dan elektrolit-elektrolit.

10. Mengapa surfaktan bisa menurunkan tegangan antar muka? Gambarkan grafik penurunan
tegangan permukaan oleh surfaktan!
Jawab :
Surfaktan adalah zat yang ditambahkan pada cairan untuk meningkatkan sifat
penyebaran dengan menurunkan tegangan antar muka cairan. Kemampuan surfaktan
dalam menurunkan tegangan antar muka dikarenakan surfaktan memiliki struktur molekul
amphiphatic yaitu mempunyai struktur molekul yang terdiri dari gugus hidrofilik dan
gugus hidrofobik. Dan juga surfaktan menurunkan tegangan antar muka dengan
mematahkan ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh
kepala-kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan menaruh kepala-kepala
hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi
permukaan air.

Anda mungkin juga menyukai