Bahan obat harus terdispersi homogen dalam basis Jenis salep Daya penetrasi contoh
Stabil, tidak mudah berbau tengik Salep epidermik Kecil Salep berminyak
Salep diadermik Menembus kulit, Basis larut air, emulsi
Mudah dipakai absorbsi sistemik
Halus, lunak Salep endodermik Punya daya penetrasi Basis lanolin, minyak
ke kulit tumbuhan
Mudah dioleskan
1
11/4/2020
2
11/4/2020
Basis vaselin Stabilitas tinggi, tdk tengik, Bahan yg larut dlm basis,dilarutkan terlebih
hidrokarbon tdk berpengaruh thdp kulit, tdk dahulu dalam basis salep, bila perlu dengan
diserap, hidrofob, bebas air, pemanasan rendah.
efek emolien
Basis absorbsi tdk berair: tidak larut air, tidak tercuci air
adeps lanae
Bahan yg larut air, dilarutkan dlm air yg ada dlm
formula.
Berair: lanolin
Basis emulsi M/A: sabun Mudah dicuci, dpt menyerap Bahan yg tdk larut dlm basis dan air, diserbuk dan
alkali air diayak
A/M: lanolin Sukar dicuci dg air, dpt
menyerap air Bila salep dibuat dg cara peleburan, maka
Basis Larut air PEG, Tragacant Dpt menyerap air, larut air, dpt campuran harus diaduk sampai dingin
campur dg kebany obat, mudah
dioleskan
Bahan yg larut dlm basis,dilarutkan terlebih Bahan yg larut dlm basis,dilarutkan terlebih dahulu
dahulu dalam basis salep, bila perlu dengan dalam basis salep, bila perlu dengan pemanasan
pemanasan rendah.
rendah.
Umumnya obat lebih mudah larut dlm minyak
lemak daripada dlm vaselin Metil salisilat, dilarutkan bersama lemak yang ada
Kamfer, fenol, mentol, timol : dalam botol mulut lebar yang tertutup rapat, di
atas penangas air sambil dikocok perlahan-lahan
1. dilarutkan dg minyak lemak
2. digerus halus dan ditambah vaselin
3. dihaluskan dg tambahan spiritus fort dan
ditambah basis salep
4. Bila zat tsb bersama2, dicampur ad leleh baru
ditambahkan dasar salep
3
11/4/2020
Bahan yg larut air, dilarutkan dlm air yg ada dlm Bahan yg larut air, dilarutkan dlm air yg ada dlm
formula. formula.
1. Setelah dilarutkan dalam air kmd ditambahkan Penisilin-Na mudah larut dlm air, tetapi mudah
basis salep yang mampu menyerap air. terurai baik dlm lingkungan asam atau basa.
2. Ekstrak kental, mis extrak belladon dan ekstrak Jika digunakan emulgid (basa) dinetralkan
hyoscyami digerus dengan sedikit air dengan Na Phospat sebanyak 200 mg untuk
setiap 10 g emulgid.
3. KI dilarutkan dalam air. Bila bersamaan dg Iod,
Iod dilarutkan dlm larutan pekat KI.
4. Protargol ditaburkan dlm air aa 30 menit
Vaselin+ 3%cholesterol 250 Bahan yg tdk larut dlm basis, diserbuk dan diayak.
Vaselin+5% cera 40
vaselin 10
4
11/4/2020
Bila salep dibuat dg cara peleburan, maka campuran Bahan berikut ini ditambahkan pada salep setelah
harus diaduk sampai dingin dingin:
1. Bahan-bahan basis salep dengan konsistensi 1. Balsam Peruvianum
yang berbeda-beda, dapat dicampur homogen dg
jalan peleburan. Misalnya cera alba (padat), 2. Ichtyol
vaselin (semipadat), dan oleum sesami/miny. 3. Ol. Iecoris Aselli
wijen (cair) 4. Minyak-minyak menguap/miny atsiri
5. Bahan yang mudah menguap (Kamfer, Mentol)
2. Basis salep yg mengandung air, air tidak ikut 6. Gliserol (tidak campur dengan massa salep yang
dilebur tapi ditambahkan pada leburan yang cair)
telah diaduk sampai dingin. Misalnya Lanolin, 7. Air
diambil airnya dan Adeps lanae bisa dilebur.
Camphorae
Basis salep dicairkan terlebih dahulu, selanjutnya camphorae
dilarutkan dalam basis salep yang sudah dicairkan tersebut, Iodum
didalam pot salep tertutup (jika tidak dilampaui daya larutnya). Jika kelarutannya tidak dilampaui,
Jika dalam resepnya terdapat minyak lemak (oleum sesami, dikerjakan seperti pada camphorae.
maka camphorae dilarutkan terlebih dahulu dalam minyak
tersebut.
Larutkan dalam larutan pekat KI atau NaI
Jika dalam resep terdapat salol, menthol, atau bahan lain yang
(seperti pada unguentum iodii dari Ph.
jika dicampurkan akan mencair (karena penurunan titik Belanda V).
eutektik), camphorae dicampurkan dulu supaya terjadi Ditetesi dengan etanol 95% sampai larut,
pelelehan, baru setelah itu ditambahkan basis salepnya. baru ditambahkan dasar salepnya
Jika camphorae itu berupa zat tunggal, camphorae ditetesi lebih
dahulu dengan eter atau alkohol 95%, kemudian digerus
dengan dasar salepnya.
5
11/4/2020
6
11/4/2020
Sediaan semi padat berupa emulsi kental, 1. Semua peralatan yang digunakan dipastikan
mengandung tidak kurang dari 60% air. kebersihannya
Tipe krim : A/M dan M/A 2. Tentukan bahan-bahan yang larut/bercampur
Bahan pengawet: Nipagin, nipasol dengan fase air dan fase minyak. Larutkan
bahan larut air dalam fase air.
Bahan pengemulsi:
Tipe A/M : span, cholesterol, cera, sabun 3. Lelehkan basis berlemak dalam cawan di atas
polivalen penangas air dengan suhu serendah mungkin,
dimulai dengan bahan yang mempunyai titik
Tipe M/A : trietanolamin stearat, K stearat, Na leleh paling tinggi, selanjutnya didinginkan
Stearat hingga suhu 60°C.
7
11/4/2020
4. Bahan larut/bercampur dengan minyak diaduk Gel adalah sediaan semisolid dari suatu
dengan lelehan basis berminyak. larutan atau dispers satu atau lebih zat
5. Suhu fase air diatur pada 60°C. aktif, yang mengandung senyawa
6. Fase dispers ditambahkan ke dalam fase hidrokoloidal sebagai gelling agent.
kontinyu pada suhu yang sama.
7. Untuk krim M/A tambahkan fase minyak ke fase
air. Untuk krim A/M tambahkan fase air ke fase
minyak
8. Aduk emulsi yang terbentuk dan dijaga agar
udara tidak masuk. Jangan mempercepat
pendinginan karena akan menghasilkan krim
yang kurang baik.
8
11/4/2020
Carbomer
Sediaan semi padat yang dibuat secara steril
Carbomer dapat membentuk gel yang jernih. Pada
konsentrasi 0,3-1% karbomer berfungsi sebagai
atau dengan teknik aseptis.
lubrikan. Vaselin album tidak digunakan sebagai basis,
Karbomer digunakan dalam sediaan dermatologis pada karena mengandung asam sulfat yang dapat
konsentrasi 0,5-5%. mengiritasi mata.
Clay (tanah liat)
Bentonit digunakan pada konsentrasi 7-10% untuk
formulasi basis dermatologi.
Gel yang dihasilkan opalescent, sehingga kurang
menarik bagi pasien. Pada saat kering, gel
meninggalkan residu berupa serbuk di permukaan
kulit.