Hamsinah Hasan
Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia
PENDAHULUAN
Secara anatomi, kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan, tetapi pada
umumnya kulit dibagi dalam tiga lapisan jaringan, yaitu epidermis, dermis dan
lapisan lemak dibawah kullit. Bagian kulit yang ideal terdapat kelenjar-
kelenjar, kantung rambut, saraf, pembuluh darah dan pelengkap-pelengkap
kulit lainnya.
ANATOMI KULIT MANUSIA
Obat yg bersifat hidrofilik
akan berpenetrasi melalui
jalur transeluler
PEMBAGIAN
Daya penetrasi Basis Sifat Basis
Salep epidermis, Basis Hidrokarbon, Hidrofilik dan
diadermis dan Basis Absorbsi, Basis Lipofilik
endodermis Emulsi (m/a atau
a/m), dan basis
larut air
PEMILIHAN DASAR SALEP YANG
TEPAT
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1. Laju penglepasan obat yang diinginkan
2. keinginan peningkatan absorbsi obat oleh dasar salep
3. kelayakan dasar salep dalam melindungi kelembapan kulit
4. kestabilan obat dalam basisnya
5. pengaruh obat terhadap viskositas salep .
PEMBAGIAN SALEP
Berdasarkan basis bahan
penetrasi
• Salep epidermik
Menyerap hanya pd permukaan kulit,
Berdasarkan komposisinya
untuk menghasilkan efek local, bekerja
sbg pelindung, antiseptic, astringen, • Salep hidrofobik
konteriritan, dan parositik. Contoh Mengandung campuran lemak,
petrolatum (minyak), wax yg sulit dicuci dgn air krn
• Salep endodermik basisinya berminyak
Untuk pelepasan obat tdk melalui kulit • Salep hidrofilik
melainkan melalui pori-pori atau Mengandung sebagian besar air,
rambut-rambut. Contoh minyak nabati biasanya tembus cahaya disbanding
dan lemak alam hidrofobik, yg lebih mudah dicuci dgn air,
untk emulsi a/m terdiri dari sterol dan
• Salep diadermik petrolatum.
Untuk pelepasan obat langsung pada
kulit, contoh lemak bulu domba dan
lemak teobroma.
Basis Salep
Basis salep adalah dasar salep yang digunakan untuk sebagai pembawa obat