Anda di halaman 1dari 43

SEDIAAN SEMIPADAT

Hamsinah Hasan
Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia
PENDAHULUAN

Sediaan farmasi semipadat meliputi salep, pasta, emulsi krim, gel


dan busa yang kaku. Sifat umum dari sediaan ini adalah mampu
melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu lama
sebelum sediaan ini dapat dicuci atau dihilangkan. Pelekatan ini
disebabkan oleh sifat reologis sediaan ini yang memungkinkan
sediaan semipadat tersebut tetap bentuknya dan melekat sebagai
lapisan tipis sampai ada suatu tindakan yaitu dengan suatu
kekuatan dari luar, yang mengakibatkan bentuk semipadat ini
menjadi rusak dan mengalir.
ANATOMI KULIT
Kulit adalah organ terbesar tubuh. Beratnya kurang lebih 4,5 kg dan menutupi
area seluas 18 kaki persegi (1,67 m2) pada laki-laki dengan berat badan 75 kg.
Kulit umumnya disebut sebagai bagian terbesar pada tubuh manusia rata-rata
kulit orang dewasa pada bagian permukaannya sekitar 2 m2.

Secara anatomi, kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan, tetapi pada
umumnya kulit dibagi dalam tiga lapisan jaringan, yaitu epidermis, dermis dan
lapisan lemak dibawah kullit. Bagian kulit yang ideal terdapat kelenjar-
kelenjar, kantung rambut, saraf, pembuluh darah dan pelengkap-pelengkap
kulit lainnya.
ANATOMI KULIT MANUSIA
Obat yg bersifat hidrofilik
akan berpenetrasi melalui
jalur transeluler

Obat yg bersifat lipofilik


akan berpenetrasi
melalui jalur interseluler
• Sediaan semipadat bersifat: dapat melekat pada permukaan tempat
pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan dicuci.

• Macam-macam sediaan semi padat: salep, pasta, cream, gel


Salep adalah Sediaan semipadat dengan konsistensi sedemikian
rupa yang digunakan pada jaringan kulit dengan atau tanpa

Salep bahan berminyak, menunjukan karateristik aliran plastis


dimana ketika digunakan, terdapat nilai yield atau tahanan
untuk mengalir jika digunakan pada kulit

PEMBAGIAN
Daya penetrasi Basis Sifat Basis
Salep epidermis, Basis Hidrokarbon, Hidrofilik dan
diadermis dan Basis Absorbsi, Basis Lipofilik
endodermis Emulsi (m/a atau
a/m), dan basis
larut air
PEMILIHAN DASAR SALEP YANG
TEPAT
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1. Laju penglepasan obat yang diinginkan
2. keinginan peningkatan absorbsi obat oleh dasar salep
3. kelayakan dasar salep dalam melindungi kelembapan kulit
4. kestabilan obat dalam basisnya
5. pengaruh obat terhadap viskositas salep .
PEMBAGIAN SALEP
Berdasarkan basis bahan
penetrasi
• Salep epidermik
Menyerap hanya pd permukaan kulit,
Berdasarkan komposisinya
untuk menghasilkan efek local, bekerja
sbg pelindung, antiseptic, astringen, • Salep hidrofobik
konteriritan, dan parositik. Contoh Mengandung campuran lemak,
petrolatum (minyak), wax yg sulit dicuci dgn air krn
• Salep endodermik basisinya berminyak
Untuk pelepasan obat tdk melalui kulit • Salep hidrofilik
melainkan melalui pori-pori atau Mengandung sebagian besar air,
rambut-rambut. Contoh minyak nabati biasanya tembus cahaya disbanding
dan lemak alam hidrofobik, yg lebih mudah dicuci dgn air,
untk emulsi a/m terdiri dari sterol dan
• Salep diadermik petrolatum.
Untuk pelepasan obat langsung pada
kulit, contoh lemak bulu domba dan
lemak teobroma.
Basis Salep
Basis salep adalah dasar salep yang digunakan untuk sebagai pembawa obat

Sifat-sifat basis ideal Basis salep dapat dibedakan atas :


noniritasi Basis olegenous atau basis hidrokarbon
mudah dibersihkan Basis absorpsi
tidak tertinggal di kulit Basis Emulsi tipe m/a
stabil Basis Emulsi tipe a/m
tidak tergantung pada pH Basis larut air
tersatukan dengan berbagai obat
Basis Salep
Basis absorpsi contohnya Petrolatum hidrofilik,
anhidrat lanolin, sifat-sifatnya yaitu :
Emolient
Oklusif
Menyerap air
Basis hidrokarbon , contohnya basis Anhidrat
white petrolatum, memiliki sifat-sifat : Berminyak
Emolient Basis Larut air, contohnya Polyetilen glycol
Oklusif oinment, sifat-sifatnya :
Tidak dapat dicuci oleh air Biasanya anhidrat
Hidrofobik Larut air dan dapat dicuci dengan air
Berminyak Tidak berminyak
Nonoklusif
Basis emulsi tipe a/m, contohnya yaitu Cold Bebas dari lipid
cream, sifat-sifatnya :
Emolient Basis emulsi tipe m/a, contohnya
Oklusif Hidrophillic oinment, sifat-sifatnya :
Mengandung air Dapat dicuci dengan air
Menyerap sedikit air Nonoklusif
Berminyak Tidak berminyak
Dapat diencerkan dengan air
FUNGSI SALEP
• Salep biasanya digunakan sebagai :
• sebagai bahan pembawa substansi obat untuk
pengobatan kulit.
• Sebagai bahan pelumas pada kulit.
• Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak
permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit.
PEMBUATAN SALEP
• Salep umumnya dibuat dengan melarutkan atau mensuspensikan obat
kedalam dasar salep.
• Pembuatan salep dapat dibuat dengan metode pencampuran mekanik
ataupun dengan metode peleburan. Bahkan dapat pula dengan
campuran kedua metode tersebut.
• Aturan umum pembuatan salep adalah :
• Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan bila perlu dengan
pemanasan.
PEMBUATAN SALEP
• Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dulu diserbukkan dan
diayak dengan derajat ayakan no. 100
• Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu
mendukung dan menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dengan air, setelah itu
ditambahkan bagian dasar salep yang lain.
PEMBUATAN SALEP
• Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus
diaduk sampai dingin.
• Salep harus homogen dan ditentukan dengan cara salep dioleskan pada
sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan
susunan yang homogen.
Pasta
Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau
lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.
Pasta adalah sediaan semipadat yang menunjukkan aliran
dilatan. Pasta memiliki nilai yield atau tahanan yang besar untuk
mengalir jika shearing stressnya ditingkatkan.
Pasta biasanya dibuat dengan menambahkan sejumlah besar
bahan tidak larut.
KARAKTERISTIK PASTA
• Daya adsorbs pasta lebih besar
• Sering digunakan untuk mengadsorbsi sekresi cairan serosal pada tempat
pemakaian. Sehingga cocok untuk luka akut.
• Tidak sesuai dengan bagian tubuh yang berambut.
• Mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian
topikal.
• Konsistensi lebih kenyal dari unguentum.
• Tidak memberikan rasa berminyak seperti unguentum.
• Memiliki persentase bahan padat lebih besar dari pada salep yaitu
mengandung serbuk (padat) antara 40 %- 50 %
KELEBIHAN
• Pasta mengikat cairan secret, pasta lebih baik dari unguentum untuk luka
akut dengan tendensi mengeluarkan cairan
• Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit sehingga meningkatkan
daya kerja local
• Konsentrasi lebih kental dari salep
• Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak
dibandingkan dengan sediaan salep.
KEKURANGAN
• Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada
umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu.
• Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
• Dapat menyebabkan iritasi kulit
BASIS ATAU PEMBAWA
Pada dasarnya basis yang digunakan dalam formulasi sediaan pasta tidak
jauh berbeda dengan basis yang digunakan dalam formulasi sediaan salep
Karakteristik :
BASIS HIDROKARBON
• Tidak diabsorbsi oleh kulit
• Inert
• Tidak bercampur dengan air
• Daya adsorbsi air rendah
• Menghambat kehilangan air pada kulit dengan membentuk lapisan
tahan air dan meningkatkan absorbsi obat melalui kulit.
Dibagi menjadi 5, yaitu : Soft paraffin, Hard paraffin, Liquid paraffin, Paraffin
substitute, paraffin ointment
Contoh : vaselin, White Petrolatum/paraffin, White Ointment
B. BASIS ABSORPSI
• Karakteristik : bersifat hidrofil dan dapat menyerap sejumlah tertentu air
dan larutan cair.
• Terbagi :
Non emulsi co, basis ini menyerap air untuk memproduksi emulsi air dalam
minyak . Terdiri atas : Wool fat, wool alcohols, beeswax and cholesterol.
Emulsi A/M co, terdiri atas : Hydrous wool fat (lanolin), Oily cream.
C. LARUT AIR
Misalnya PEG (polyethylene Glycol) yang mampu melarutkan
zat aktif yang tak larut dalam air dan meningkatkan
penyebaran obat. Bersifat stabil, tersebar merata, dapat
mengikat pygmen dan higroskopis (mudah menguap),
sehingga dapat memberikan kenyamanan pada pemakaian
sediaan pasta.
D. AIR-MISIBEL
• misalnya salep beremulsi.
METODE PEMBUATAN
Pembuatan pasta dilakukan dengan dua metode :
1. Pencampuran
Komponen dari pasta dicampur bersama-sama dengan segala cara sampai
sediaan yang rata tercapai.
2. Peleburan
Semua atau beberapa komponen dari pasta dicampurkan dengan
meleburkannya secara bersamaan, kemudian didinginkan dengan
pengadukan yang konstan sampai mengental. Komponen-komponen yang
tidak dicairkan biasanya ditambahkan pada campuran yang sedang
mengental setelah didinginkan dan diaduk.
Krim
 Krim adalah bentuk sediaan semipadat berupa emulsi yang
mengandung satu atau lebih bahan obat yang terlarut atau
terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai dan mengandung air
tidak kurang dari 60%
 Krim ada dua tipe yaitu tipe m/a dan tipe a/m
 Krim adalah sediaan setengah pada yang menunjukkan aliran
pseudoplastis. Ketika digunakan krim memiliki sedikit nilai yield
dan biasanya mangalir dibawah pengaruh gaya gravitasi.
BASIS KRIM
Gel
 Gel terkadang disebut jelly yang merupakan sistem
semipadat (massa lembek). Gel terdiri dari suspensi yang
dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul
organik yang besar dan terpenetrasi oleh cairan
 Jika massa gel terdiri atas jaringan partikel kecil yang
terpisah, gel digolongkan sebagai sistem dua fase.
 Dalam sistem dua fase, jika ukuran partikel fase terdispersi
relatif lebih besar, massa gel terkadang dinyatakan sebagai
magma yang bersifat tiksotropik
PENGGOLONGAN GEL
• Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV penggolongan sediaan gel dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Gel sistem dua fase
• Dalam sistem dua fase, jika ukuran partikel dari fase terdispersi relatif besar
, massa gel kadang-kadang dinyatakan sebagai magma misalnya magma
bentonit. Baik gel maupun magma dapat berupa tiksotropik, membentuk
semipadat jika dibiarkan dan menjadi cair pada pengocokan.Sediaan harus
dikocok dahulu sebelum digunakan untuk menjamin homogenitas.
2. Gel sistem fase tunggal
• Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar sama
dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara
molekul makro yang terdispersi dan cairan. Gel fase tunggal dapat dibuat
dari makromolekul sintetik misalnya karboner atau dari gom alam misanya
tragakan.
ZAT ADITIF GEL
• Humektan
ex : gliserol, propilenglikol, larutan sorbitol mungkin ditambahkan untk
menahan air
• Pengawet
ex : metil dan propil hidroksi cocok untuk tragakan
asam benzoate
• Agen keratin
ex : basis dan pengobatan sensitive untk logam berat adalah bbrp
perlindungan oleh agen keratin seperti EDTA
PERBEDAAN SALEP,KRIM,GEL & PASTA
parameter salep krim gel pasta
konsistensi - Lembut Lebih lembut, Cair atau Agak kaku dan
- Berminyak kental hamper cair kental
- halus
Aliran plastis pseudoplastis pseudoplastik dilatan
penampilan Tidak tembus mengkilat transparan Tidak tembus
cahaya cahaya
Basis Hidrokarbon (tdk - Emulsi a/m Hidrofilik / Hidrofilik/
larut air) emulsi, - Emulsi m/a hidrofobik hidrobofik
dan dapat dicuci
dengan air
Tujuan Pembawa obat - Tujuan Kosmetik, Pembawa obat,
penggunaan aksi pelindung terapetik pembawa obat, absorban,
melembabkan - Tujuan emollient, antiseptic,
kulit kosmetik, lubricant perlindungan kulit
pencegahaan dapat dioleskan
penuaan pada kulit
BAGAN KOMPONEN SEDIAAN
komposisi

Zat Aktif Basis Bahan Tambahan; antioksidan dan


humektan

pasta : Hidrogel &berlemak


Krim : Basis emulsi : m/a, a/m
Gel : Bahan Pengel, basis Hidofilik
dan hidrofobik
1. Salep : Hidrokarbon
Salep air : non emulsi, emulsi
Bercampur dgn air, a/m
Larut air
DASAR PROSES PEMBUATAN
CONTOH
WASSALAM
Trimakasih……

Anda mungkin juga menyukai