Anda di halaman 1dari 4

Laringoskopi dan intubasi

Fungsi laring ialah mencegah benda asing masuk paru. Laringoskop ialah alat yang
digunakan untuk melihat laring secara langsung supaya kita dapat memasukkan pipa trakea
dengan baik dan benar. Secara garis besar dikenal dua macam laringoskop :

1. Bilah, daun (blade) lurus (Macintosh) untuk bayi – anak – dewasa.


2. Bilah lengkung (Miller, Magill) untuk anak besar-dewasa.

Kesulitan memasukkan pipa trakea berhubungan dengan variasi anatomi yang dijumpai.

Klasifikasi tampakan faring pada saat mulut terbuka maksimal dan lidah dijulurkan maksimal
menurut Mallampati dibagi menjadi 4 gradasi

Tabel Tampakan rongga mulut saat mulut terbuka lebar dan lidah menjulur maksimal

Gradasi Pilar Faring Uvula Palatum Molle


1 + + +
2 - + +
3 - - +
4 - - -
Gradasi 2 dan 4 diperkirakan akan menyulitkan intubasi trakea
Indikasi Intubasi Trakea

Intubasi trakea ialah tindakan memasukkan pipa trakea ke dalam trakea melalui ria glottis,
sehingga ujung distalnya berada kira-kira dipertengahan trakea antara pita suara dan
bifurkasio trakea. Indikasi sangat bervariasi dan umumnya digolongkan sebagai berikut :

1. Menjaga patensi jalan napas oleh sebab apapun


Kelainan anatomi, bedah khusus, bedah posisi khusus, pembersihan sekret jalan
napas, dan lain-lainnya.
2. Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasi
Misalnya, saat resusitasi, memungkinkan penggunaan relaksan dengan efisien,
ventilasi jangka panjang.
3. Pencegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi.
Kesulitan Intubasi

1. Leher pendek berotot.


2. Mandibula menonjol.
3. Maksila/gigi depan menonjol.
4. Uvula tak terlihat (Mallampati 3 atau 4).
5. Gerak sendi temporo-mandibular terbatas.
6. Gerak vertebra servikal terbatas.

Komplikasi intubasi

1. Selama intubasi
1.1 Trauma gigi-geligi
1.2 Laserasi bibir, gusi, laring
1.3 Merangsang saraf simpatis (hipertensi-takikardi)
1.4 Intubasi bronkus
1.5 Intubasi esofagus
1.6 Aspirasi
1.7 Spasme bronkus
2. Setelah ekstubasi
2.1 Spasme Laring
2.2 Aspirasi
2.3 Gangguan fonasi
2.4 Edema glotis-subglotis
2.5 Infeksi laring, faring, trakea

Ekstubasi

1. Ekstubasi ditunda sampai pasien benar-benar sadar, jika :


1.1 Intubasi kembali akan menimbulkan kesulitan
1.2 Pasca ekstubasi ada resiko aspirasi
2. Ekstubasi dikerjakan umumnya pada anestesia sudah ringan dengan catatan tak akan
terjadi spasme laring.
3. Sebelum ekstubasi bersihkan rongga mulut laring faring dari sekret dan cairan
lainnya.
Tabel Perbandingan sifat alat jalan napas

Sungkup muka Sungkup laring Pipa trakea


Intervensi Perlu dipegang Tak perlu dipegang Tak perlu dipegang
Kualitas jalan napas Cukup baik Cukup atau baik Sangat baik
Akses kepala leher Jelek Baik Baik
Prosedur sangat
Ventilasi spontan Prosedur lama Prosedur lama
pendek
Prosedur sangat
Ventilasi kendali Prosedur lama Prosedur sangat lama
pendek

Anda mungkin juga menyukai