Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Intususepsi dikenal juga dengan nama “Invaginasi” . Intususepsi merupakan penyebab


tersering dari obstruksi usus akut pada bayi, ketika satu bagian atas dari usus invaginasi ke
bagian bawah dari usus tersebut. Jika progress dari intususepsi ini tidah di tatalaksana
segera, dapat berakibat fatal. Kematian yang disebabkan oleh intususepsi jarang
ditemukan di negara maju, ini disebabkan waktu diagnosis yang cepat dan terapi operatif.
Di negara berkembang, pasien mungkin ditemukan telah dalam kondisi serius, dan
1
angka kematian yang tinggi karena terbatasnya akses kesehatan. ± 65% kasus
intususepsi timbul pada bayi berusia kurang dari 1 tahun dengan insiden puncak antara
bulan kelima dan kesembilan kehidupan. Walaupun keadaan ini bisa timbul pasca bedah,
yang hanya melibatkan usus halus dalam 86% demikian, atau bisa timbul pada anak yang
lebih besar dengan lesi seperti polip atau divertikulum meckel sebagai titik pembawanya.
Biasanya intususepsi yang terjadi pada bayi, tidak diketahui sebab pastinya. Pada anak di
bawah usia 4 tahun , 95% invaginasi dimulai pada atau dekat katup ileosekalis.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi
Intususepsi dikenal juga dengan nama “Invaginasi”. Intususepsi adalah proses
dimana suatu segmen usus bagian proksimal masuk ke dalam lumen usus bagian distalnya
sehingga menyebabkan obstruksi usus dan dapat berakhir dengan strangulasi. Umumnya
bagian yang proksimal (intususeptum) masuk ke bagian distal (intussussipien).1,2

2. Anatomi2,3,4

Anatomi usus halus

Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu duodenum, yejunum dan ileum. Panjang
duodenum 26 cm, sedangkan yejunum + ileum : 6 m. Dimana 2/5 bagian adalah yejunum
(Snel, 89). Sedangkan menurut schrock 1988 panjang usus halus manusia dewasa adalah 5-
6 m. Batas antara duodenum dan yejunum adalah ligamentum treits.

Yejunum dan ileum dapat dibedakan dari :


1. Lekukan-lekukan jejunum terletak pada bagian atas rongga atas peritoneum di
bawah sisi kiri mesocolon transversum ; ileum terletak pada bagian bawah rongga
peritoneum dan dalam pelvis.
2. Jejunum lebih besar, berdinding lebih tebal dan lebih merah daripada ileum Dinding
jejunum terasa lebih tebal karena lipatan mukosa yang lebih permanen yaitu plica
circularis, lebih besar, lebih banyak dan pada yejunum lebih berdekatan;
sedangkan pada bagian atas ileum lebar, dan pada bagian bawah lipatan ini tidak
ada.
3. Mesenterium jejunum melekat pada dinding posterior abdomen diatas dan kiri
aorta, sedangkan mesenterium ileum melekat dibawah dan kanan aorta.
4. Pembuluh darah mesenterium jejunum hanya membentuk satu atau dua arkade
dengan cabang-cabang yang panjang dan jarang yang berjalan ke dinding usus
halus. Ileum menerima banyak pembuluh darah yang pendek, yang beraal dari 3
atau 4 atau malahan lebih arkade.
5. Pada ujung mesenterium jejunum, lemak disimpan dekat pangkalan dan lemak
jarang ditemukan didekat dinding usus halus. Pada ujung mesenterium ileum lemak
disimpan di seluruh bagian , sehingga lemak ditemukan dari pangkal sampai
dinding usus halus.
6. Kelompokan jaringan limfoid (Agmen Feyer) terdapat pada mukosa ileum
bagian bawah sepanjang pinggir anti mesentrik.

Anatomi Usus besar

Intestinum crassum (usus besar) terdiri dari caecum, appendix vermiformiis, colon ,
rectum dan canalis analis. Caecum adalah bagian pertama intestinum crassum dan beralih
menjadi colon ascendens. Panjang dan lebarnya kurang lebih 6 cm dan 7,5 cm. Caecum
terletak pada fossa iliaca kanan di atas setengah bagian lateralis ligamentum
inguinale.

Appendix Vermiformis berupa pipa buntu yang berbentuk cacing dan berhubungan
dengan caecum di sebelah kaudal peralihan ileoseka. Colon ascendens panjangnya kurang
lebih 15 cm, dan terbentang dari caecum sampai ke permukaan visceral dari lobus kanan
hepar untuk membelok ke kiri pada flexura coli dextra untuk beralih menjadi colon
transversum. Pendarahan colon ascendens dan flexura coli dextra terjadi melalui arteri
ileocolica dan arteri colica dextra, cabang arteri mesenterica superior. Vena ileocolica
dan vena colica dextra, anak cabang mesenterika superior, mengalirkan balik darah dari
colon ascendens.

Colon transversum merupakan bagian usus besar yang paling besar dan paling
dapat bergerak bebas karena bergantung pada mesocolon, yang ikut membentuk omentum
majus. Panjangnya antara 45-50 cm. Pendarahan colon transversum terutama terjadi
melalui arteria colica media, cabang arteria mesenterica superior, tetapi memperoleh
juga darah melalui arteri colica dextra dan arteri colica sinistra. Penyaluran balik darah
dari colon transversum terjadi melalui vena mesenterica superior.

Colon descendens panjangnya kurang lebih 25 cm. Colon descendens melintas


retroperitoneal dari flexura coli sinistra ke fossa iliaca sinistra dan disini beralih menjadi
colon sigmoideum.

Colon sigmoideum disebut juga colon pelvinum. Panjangnya kurang lebih 40 cm dan
berbentuk lengkungan huruf S. Rectum adalah bagian akhir intestinum crassum yang
terfiksasi. Ke arah kaudal rectum beralih menjadi canalis analis.

Perbedaan usus halus dan usus besar pada anatomi adalah :

Perbedaan eksterna

1. Usus halus (kecuali duodenum) bersifat mobil, sedang kan colon


asenden dan colon desenden terfiksasi tidak mudah bergerak.
2. Ukuran usus halus umumnya lebih kecil dibandingkan dengan usus besar
yang terisi.
3. Usus halus (kecuali duodenum) mempunyai mesenterium yang berjalan ke
bawah menyilang garis tengah, menuju fosa iliaka kanan.
4. Otot longitudinal usus halus membentuk lapisan kontinyu sekitar usus. Pada
usus besar (kecuali appendix) otot longitudinal tergabung dalam tiga pita
yaitu taenia coli.
5. Usus halus tidak mempunyai kantong lemak yang melekat pada dindingnya.
Usus besar mempunyai kantong lemak yang dinamakan appandices
epiploideae.
6. Dinding usus halus adalah halus, sedangkan dinding usus besar sakular.
Perbedaan interna

1. Mucosa usus halus mempunyai lipatan yang permanen yang dinamakan plica
silcularis, sedangkan pada usus besar tidak ada.
2. Mukosa usus halus mempunyai fili, sedangkan mukosa usus besar tidak
mempunyai.
3. Kelompokan jaringan limfoid (agmen feyer) ditemukan pada mukosa usus
halus , jaringan limfoid ini tidak ditemukan pada usus besar.

Anda mungkin juga menyukai