Anda di halaman 1dari 16

Salep

Mona asiah
Pengertian
Salep adalah sediaan setengah padat yang
mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat
luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi
homogen ke dalam dasar salep yang cocok
(Syamsuni, 2005).
Aturan Pembuatan Salep
1. Zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak, maka harus
dilarutkan dengan lemak, jika perlu dengan pemasan rendah .
2. Bahan-bahan yang larut dalam air, maka dilarutkan dalam air, asalkan
jumlah air yang dipergunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis
salep dan jumlah air yang dipakai, dikurangi dari basis salepnya.
3. Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam
lemak dan air harus diserbukkan lebih dahulu, kemudian diayak
dengan pengayak No. 60.
4. Salep-salep yang dibuat dengan cara harus dicairkan, campurannya
harus digerus sampai dingin, bahan-bahan yang ikut dilebur,
penimbangannya harus dilebihkan 10-20% untuk mencegah
kekurangan bobotnya (Syamsuni, 2005).
Penggolongan Salep
Menurut konsistensinya salep dapat dibagi :
• Unguenta: salep yang mempunyai konsistensi seperti
mentega, tidak mencair pada suhu biasa, tetapi mudah
dioleskan tanpa memakai tenaga.
• Cream (krim): salep yang banyak mengandung air,
mudah diserap kulit, suatu tipe yang dapat dicuci
dengan air.
• Pasta: salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat
(serbuk), suatu salep tebal, karena merupakan
penutup atau pelindung bagian kulit yang diolesi.
lanjutan
• Cerata: salep berlemak yang mengandung
persentase lilin (wax) yang tinggi sehingga
konsistensinya lebih keras (ceratum labiale).
• Gelones/spumae/jelly: salep yang lebih halus,
umunya cair dan sedikit mengandung atau tanpa
mukosa, sebagai pelicin atau basis, biasanya terdiri
atas campuran sederhana dari minyak dan lemak
dengan titik lebur rendah. Contoh: Starch jellies
(10% amilum dengan air mendidih) (Syamsuni,
2005).
Menurut sifat farmakologi/terapeutik dan penetrasinya,
salep dapat dibagi:

• Salep epidermis (epidermic ointment; salep penutup) guna


melindungi kulit dan menghasilkan efek lokal, tidak diabsorpsi,
kadang-kadang ditambahkan antiseptik, astringensia untuk
meredakan rangsangan atau anatesi lokal.
• Salep endodermis: salep yang bahan obatnya menembus
kedalam kulit, tetapi tidak melalui kulit, terabsorpsi sebagian,
digunakan untuk melunakkan kulit atau selaput lendir. Dasar
salep yang terbaik adalah minyak lemak.
• Salep diadermis: salep yang bahan obatnya menembus ke dalam
tubuh melalui kulit dan mencapai efek yang diingin, misalnya
salep yang mengandung senyawa merkuri iodide, beladona
(Syamsuni, 2005).
Menurut dasar salepnya, salep dapat dibagi :
• Salep hidrofobik yaitu salep yang tidak suka air
atau salep dengan dasar salep berlemak (grease
bases) tidak dapat dicuci dengan air; misalnya:
campuran lemak-lemak, minyak lemak, malam.
• Salep hidrofilik yaitu salep yang suka air atau
kuat menarik air, biasanya dasar salep tipe M/A
(Syamsuni, 2005).
Menurut Formularium Nasional (Fornas)
• Dasar salep 1 (dasar salep senyawa hidrokarbon)
• Dasar salep 2 (dasar salep serap)
• Dasar salep 3 (dasar salep yang dapat dicuci
dengan air atau dasar salep emulsi M/A)
Keuntungan Salep
• Salep dapat dengan mudah menyebar pada kulit , dan ditahan di
lokasi penggunaan sebagai lapisan oklusif, sehingga mencegah
hilangnya kelembaban kulit. Sangat berguna untuk pemulihan kulit
misalnya karena peradangan.
• Salep sangat berhubungan dengan sifat emolien, sifat yang mungkin
digunakan untuk mengurangi trauma.
• Sifat hidrofobik dan retensi salep merupakan atribut berguna ketika
diterapkan pada mukosa, misalnya wasir, radang kelopak mata, di
mana aliran fluida/peradangan pada situs-situs tersebut biasanya
akan berfungsi untuk menghapus formulasi lain (misalnya minyak
dalam krim air) dengan pengenceran.
• Stabilitas kimia zat berkhasiat yang rawan hidrolisis akan secara
dramatis ditingkatkan dengan formulasi dalam.
Kerugian
• Salep farmasi umumnya berminyak dan sulit
untuk dihapus (dan karena itu sering tidak
dapat diterima dalam kosmetik ) .
• Viskositas salep mungkin bermasalah dalam
memastikan penyebaran bentuk sediaan atas
daerah penggunaan.
• Masalah mengenai pelepasan obat dari farmasi
salep dapat terjadi jika obat memiliki kelarutan
terbatas dibasis salep (Jones, 2008).
Pembagian dasar salep
• Dasar salep hidrokarbon : bersifat lemak dan sukar dicuci
dengan air. Misalnya adalah parafin, vaselin,minyak nabati
• Dasar salep serap (absorpsi) Dasar selep dapat menyerap air
dalam jumlah terbatas Misalnya adalah : adaeps
lanae,lanolin,lilin (cera)
• Dasar salep yang mudah dicuci dengan airDasar salep
merupakan emulsi minyak dalam air, Misalnya salep
hidrofilik,vanishing cream
• Dasar salep yang dapat larut dalam air,yaitu dasar salep yang
mengandung komponen larut dalam air.
Dasar pertimbangan pemilihan dasar salep:
• Laju pelepasan yang diinginkan dari bahan obat
dari dasar salep.
• Keinginan peningkatan oleh dasar salep absorpsi
perkutan dari obat.
• Kelayakan melindungi lembab darikulit oleh dasar
salep.
• Jangka lama dan pendeknya obat stabil dalam
dasar salep.
• Pengaruh obat bila ada terhadap kekentalan atau
hal lainnya dari dasar salep (Howard, 2005
Evaluasi Salep
a. Daya Menyerap Air
• Daya menyerap air diukur sebagai bilangan air, yang digunakan
untuk mengkarakterisasikan basis absorpsi.
b. Kandungan Air
c. Konsistensi
Konsistensi merupakan suatu cara menentukan sifat berulang,
seperti sifat lunak dari setiap sejenis salap atau mentega,
melalui sebuah angka ukur.
d. Penyebaran
Penyebaran salep diartikan sebagai kemampuan
penyebarannya pada kulit.
e. Termoresister
Dihasilkan melalui tes berayun. Dipergunakan
untuk mempertimbangkan daya simpan salep
di daerah dengan perubahan iklim (tropen)
terjadi secara nyata dan terus-menerus.
e. Ukuran Partikel
Persyaratan Salep Menurut FI Edisi III
• pemerian: tidak boleh bau tengik
• kadar: kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan
dasar salep ( basis salep ) yang digunaakan
vaselin putih ( vaselin album ), tergantung dari
sifat bahan obat dan tujuan pemakaian salep
• Homogenitas: jika dioleskan pada sekeping kaca
atau bahan transparan lain yang cocok harus
menunjukan susunan yang homogen.
• Penandaan: etiket harus tertera ”obat luar “.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai