PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi masyarakat indonesia begitu mendengar kata obat itu sebenarnya bukan hal
yang baru, telah lama obat-obatan digunakan secara turun temurun dan diyakini mampu
mengobati suatu penyakit dan dirasakan khasiatnya. Kepercayaan pada obat juga terus
meningkat seiring dengan perkembangan ilmu tentang obat yang semakin meningkat setiap
tahunya.
Dalam sediaan farmasi terdapat beberapa bentuk obat yang umumnya untuk
menentukan bentuk obat yang akan dibuat. Setiap bentuk sediaan memiliki fungsi dan
kegunaan masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian, secar garis besar
ada tiga bentuk sediaan obat yaitu sediaan Padat, Semi padat, dan Liquid atau sediaan cair.
Bentuk sediaan cair sering digunakan untuk pasien yang susah mengkonsumsi
tablet atau kapsul terutama pada anak-anak, karena sediaan cair mudah untuk di konsumsi
dari pada bentuk tablet. Selain itu sediaan cair biasanya dapat menutupi rasa tidak enak atau
rasa pahit dari obat, tetapi sediaan cair lebih mudah rusak oleh tempat penyimpanan
sediaan, sediaan bentuk ini juga mudah terkontaminasi oleh bakteri karena air merupakan
media yang paling bagus untuk pertumbuhan bakteri.
Seorang ahli farmasi harus dapat membuat formulasi yang tepat dengan bahan
tambahan yang sesuai dan tempat penyimpanan harus di perhatikan, simpan pada suhu
ruangan agar sediaan tidak cepat rusak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan
terdispersi pada cairan pembawa ( FI III hal 32 )
Zat yang terdispersi harus halus dan tidak mudah mengendap, jika dikocok-kocok
perlahan endapan harus mudah terdispersi kembali kekentalan suspensi tidak terlalu tinggi
agar mudah dikocok dan dituang.
( FI III hal 32 )
- Suspensi terdispersi harus halus dan tidak boleh mengendap
- Jika dikocok harus segera terdispersi kembali
- Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas
- Kekuatan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar mudah dikocok dan
dituang
( FI IV hal 18 )
- Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intranyana dan intrarektal
- Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentu harus
mengandung zat antimikroba
- Suspensi harus dikocok sebelum secara digunakan
- Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat
Kelebihan suspensi
- Baik digunakan untuk pasien yang tidak bisa menelan tablet atau kapsul
- Lebih mudah terdispersi dari pada tablet atau kapsul
- Dapat menutupi rasa tidak enak
- Mengurangi proses pengujian zat aktif didalam air
Kekurangan suspensi
- Kestabilan rendah
- Jika membentuk cracking akan sulit terdispersi
- Pada saat penyimpanan kemungkinan terjadi perubahan sistem dispersi
( caracking flokulasi deflokulasi ) terutama jika terjadi floktualis / perubahan
-
temperatur
Sediaan suspensi harus dikocok terlebih dahulu untuk memperoleh dosis
yang diinginkan
dinaikkan dengan penambahan zat pengental yang dapat larut kedalam cairan
tersebut.Bahan-bahan pengental ini sering disebut sebagai suspending agent (bahan
pensuspensi), umumnya besifat mudah berkembang dalam air (hidrokoloid).
Bahan pensuspensi atau suspending agent dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:
a. Bahan pensuspensi dari alam (Schovilles,1967).
Bahan pensuspensi dari alam yang biasanya digunakan adalah jenis gom / hidrokoloid.Gom
dapat larut atau mengembang atau mengikat air sehingga campuran tersebut membentuk
mucilago atau lendir. Dengan terbentuknya mucilago maka viskositas cairan tersebut
bertambah dan akan menambah stabilitas suspensi. Kekentalan mucilago sangat
dipengaruhi oleh panas, PH, dan proses fermentasi bakteri.
Termasuk golongan gom (Schovilles,1967)
Contonya : Acasia ( Pulvis gummi arabici), Chondrus, Tragacanth , Algin
Golongan bukan gom (Schovilles,1957)
Contohnya : Bentonit, Hectorit dan Veegum.
b. Bahan pensuspensi sintesis (Schovilles,1967)
Derivat Selulosa
Contohnya : Metil selulosa, karboksi metil selulosa (CMC), hidroksi metil selulosa.
Golongan organk polimer
Contohnya : Carbaphol 934.
18th
ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi dalam formulasi suspensi yang
baik :
1.
Partikel yang terdispersi harus memiliki ukuran yang sama dimana partikel ini tidak
2.
3.
Menurut pdf. Liberman, Suspensi yang ideal atau suspensi yang diinginkan harusnya
memiliki :
1.
Idealnya bahan-bahan terdispersi harus tidak mengendap dengan cepat pada dasar
wadah. Bagaimanapun juga dikatakan termodinamika tidak stabil sebagai cenderung
mengendap. Oleh karena itu, seharusnya siap didispersikan kembali membentuk
campuran yang seragam dengan penggocokan sedang dan tidak membentuk cake.
2. Sifat fisika seperti ukuran partikel dan viskositasnya tetap harus tetap konstan selama
3.
penyimpanan produk.
Viskositasnya memungkinkan untuk mudah mengalir dari wadah (mudah dituang).
Untuk penggunaan luar, produk harus cukup cair tersebar secara luas melalui daerah
MONOGRAFI BAHAN
R/ Asam Mefenamat
Pulv. Gomm Arabic
Syrup simpleks
Aquadest ad
m.f potio
s.tdd I cth
125 mg/cth
q.s
10 %
60 ml
1. Asam mefenamat
PERHITUNGAN BAHAN
1. Asam mefenamat
= 60/5x 125 mg
=1500 mg = 1,5 g
2. PGA
= 5/100 x 60 = 3 gram
CARA KERJA
1.
Disiapkan semua alat yang akan digunakan praktikum dan bersihkan
2. Setarakan timbangan
3. Menara botol dan tutup
4. Ambil asam mefenamat 3 tab, masukkan mortir tumbuk dan gerus dalam mortir ad
5.
o
o
6.
7.
halus.
Buat mucilago PGA
Timbang PGA 1,2 gram , masukkan mortir
Ambil aqua dest 1,8 ml, masuk mortir , gerus ad. Didapatkan mucilago
Masukkan campuran serbuk ke dalam mucilago, gerus ad homogen, sisihkan
Masukkan campuran yang ada di beker glas ke dalam campuran mucilago yang ada di
EVALUASI
Untuk menilai apakah potio yang dibuat sudah sesuai dengan yang di
harapkan,maka diperlukan suatu evaluasi. Ada beberapa cara evaluasi yang dapat
dilakukan untuk sediaan potio, diantaranya adalah uji viskositas dan uji berat jenis.
1. Bobot jenis adalah perbandingan antara massa suatu zat dengan massa sejumlah
volume air pada suhu tertentu
2. Viskositas adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk
mengalir. Diukur dengan alat viscometer brookfielt.
3. Volume sedimentasi digunakan untuk perbandingan dari volume endapan yang
terjadi terhadap volume awal dari suspense sebelum mengendap suspense
didiamkan.
4. Keseragaman volume adalah volume isi netto tiap wadah wadah harus sedikit
berlebih darivolume yang ditetapkan.
5. Volume terpindahkan adalah volume rata-rata larutan suspense atau sirup yang
diperoleh dari sepuluh wadah tidak kurang dari 100%.
DAFTAR PUSTAKA