SUSPENSI
I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa melakukan pembuatan sediaan suspensi dengan metode praesipitasi
dan mengevaluasi sediaan yang telah dibuat.
V. Cara Kerja
Formula I-II
1. Mengkalibrasi botol sesuai volume yang diinginkan dan botol diberi tanda batas.
2. Menimbang serbuk paracetamol masukkan dalam mortir, gerus sampai halus sisihkan.
3. Menimbang suspending agent, di tambah akuadest panas yang dibutuhkan. Dicampur
sampai membentuk mucilago.
4. Serbuk paracetamol yang sudah digerus halus dimasukkan ke dalam mucilago.
Dicampur sampai homogen.
5. Menambahkan sorbitol dan gliserol, dicampur sampai homogen.
6. Menambahkan essen & FDC secukupnya sesuai kebutuhan.
7. Memasukkan ke dalam botol, ditambah akuadest sampai tanda batas.
8. Dikocok sampai homogen, diberi etiket warna putih dan label kocok dahulu. Dilakukan
pengujian sediaan suspensi.
Formula III-V
1. Mengkalibrasi botol sesuai volume yang diinginkan dan botol diberi tanda batas.
2. Menimbang serbuk Ibuprofen masukkan dalam mortir, gerus sampai halus sisihkan.
3. Menimbang suspending agent, di tambah akuadest panas yang dibutuhkan. Dicampur
sampai membentuk mucilago.
4. Serbuk Ibuprofen yang sudah digerus halus dimasukkan ke dalam larutan pembasah.
5. Larutan ditambahkan ke dalam mucilago, gerus ad homogen.
6. Menambahkan sorbitol dan gliserol, dicampur sampai homogen.
7. Menambahkan essen & FDC secukupnya sesuai kebutuhan.
8. Memasukkan ke dalam botol, ditambah akuadest sampai tanda batas.
9. Dikocok sampai homogen, diberi etiket warna putih dan label kocok dahulu. Dilakukan
pengujian sediaan suspensi.
Formula VI
1. Mengkalibrasi botol sesuai volume yang diinginkan dan botol diberi tanda batas.
2. Tara cawan porselen.
3. Timbang gliserol dalam cawan porselen.
4. Ayak ZnO dengan ayakan no. 100, timbang, masukkan ke dalam cawan porselen,
aduk sampai semua serbuk terbasahi. Jika perlu tambahkan sedikit akuadest.
5. Timbang tawas, masukkan ke dalam mortir. Tambahkan akuadest ad larut.
6. Pindah serbuk dari cawan ke dalam mortir. Aduk sampai homogen sampai terjadi
suatu dispersi terflokulasi.
7. Tuang suspensi ke dalam botol dan bilas mortir dengan sisa akuadest.
8. Tambah akuadest sampai tanda batas dan dikocok sampai homogen.
9. Diberi etiket warna biru dan label kocok dahulu. Dilakukan pengujian sediaan
suspensi.
VI.Prosedur Pengujian
1. Organoleptis (pengamatan meliputi bentuk, warna, rasa dan bau)
2. Bobot Jenis
a. Menimbang piknometer kosong ditimbangan analitik.
b. Suspensi dimasukkan ke dalam piknometer hingga penuh dikondisikan suhu 25oC
dan bersihkan piknometer dengan tissu jika suspensi tumpah.
c. Timbang berat suspensi dan piknometer.
d. Lakukan hal yang sama pada larutan pembandingnya.
e. Dihitung bobot jenis larutan terhadap larutan pembandingnya.
3. Viskositas
a. Viskosimeter diletakkan pada posisi yang benar dengan mengatur letak
gelembung udara tepat di tengah lingkaran.
b. Pilih spindle yang sesuai dengan viskositas suspensi.
c. Spindle dimasukkan ke dalam suspensi, dihubungkan dengan rotor dengan cara
mengencangkan uliran.
d. Diturunkan posisi spindle beserta rotornya sampai batas tanda tercelup pada
spindle.
e. Dinyalakan power on dan dibaca nilai skala yang muncul
4. pH
a. Bersihkan pH meter dengan akuadest.
b. Kalibrasi pH meter dengan larutan dapar dan akuadest.
c. Bilas pH meter dengan akuadest.
d. Tuang suspensi kedalam beaker glass dan ukur pH nya dengan pH meter yang
sudah terkalibrasi.
e. Catat pH suspensi, larutan dapar dan akuadest.
5. Volume Sedimentasi
a. Masing-masing sediaan suspensi dikocok terlebih dahulu.
b. Kemudian sediaan dimasukkan ke dalam 3 gelas ukur/ tabung reaksi berskala,
masing-masing sebanyak 10ml (Vo).
c. Gojok suspensi dan letakkan dalam rak datar.
d. Setelah dibiarkan beberapa waktu atau hari, dicatat volume akhir dengan adanya
sedimentasi volume akhir terhadap volume yang diukur (Vu).
e. Dicatat volume endapan pada waktu 0, 5 , 10 , 15 , 20 , 25 , 30 , 60 menit, 1 hari,
2 hari, dan seterusnya sampai tidak terjadi endapan.
f. Dihitung volume sedimentasi.
VII. Tugas