Dosen Pengampu :
Nur Dina Amalina, S. Farm., M. Sc., Apt.
Apt., Nurita Pratama Sari, M.P.H
Kelompok 8:
Kelarutan Larut dalam air dan dalam etanol; praktis tidak larut dalam
benzen, dalam kloroform dan dalam eter (FI IV hal. 1312).
Stabilitas
● Panas Stabil di udara dan panas, melebur pada suhu 300 C dengan
pemisahan (1 dalam 20 larutan) (Remington's Pharmaceutical
Science 18 th edition, 1990 hlm.883)
● Hidrolisis/oksidasi -
● Cahaya -
● pH sediaan optalmik pH Antara 5,8 dan 6,8. (FI IV hal 1313)
pH identitas sediaan zat aktif Antara 4,0 dan 6,5; lakukan penetapan menggunakan larutan
(1 dalam 20) (FI IV hal. 1312).
Cara Sterilisasi Sediaan Sediaan ini disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121˚C
selama 15 menit.
1. Pemberian obat tetes mata steril langsung Rute pemberiannya secara guttae.
diteteskan di balik kelopak mata.
2. Sediaan tetes mata harus dapat bercampur Sediaan tetes mata perlu ditambahkan NaCl
dengan konsentrasi dalam tubuh. sebagai pengisotonis.
5. Oxymetazoline HCl mudah larut dalam air Digunakan aqua pro injeksi sebagai pelarut.
6. Sediaan obat tetes mata diharapkan bisa ditambahkan polivinil alkohol sebagai
memperpanjang waktu kontak antara peningkat viskositas agar jumlah bahan
sediaan dengan kornea mata. aktif yang berpenetrasi semakin tinggi.
7. Sediaan dibuat untuk mencapai pH target Ditambahkan NaOH 0,1 N dan HCl 0,1 N
sediaan yaitu 5 sebagai adjust pH (bila perlu).
8. Untuk mencegah kehilangan obat selama sediaan dilebihkan 10% dari volume total
proses produksi. sediaan.
9. Dilihat dari stabilitas panas, sediaan obat Sediaan ini disterilkan dengan autoklaf
tetes mata yang mengandung pada suhu 121˚C selama 15 menit.
Oxymetazoline HCl sebagai zat aktif akan
meleleh pada suhu 300 C
3. PREFORMULASI EKSIPIEN
1. Natrium Klorida
Stabilitas
● Panas Stabil terhadap panas dimana Natrium Klorida dapat
disterilisasi dengan Autoklaf. (Handbook of
Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.639)
● Hidrolisis/Oksidasi Oksidasi : Stabil di udara
(Farmakope Indonesia Edisi IV hlm.584)
● Cahaya Stabil terhadap cahaya (Handbook of Pharmaceutical
Excipients. 6th ed., 2009 hlm.639)
● pH sediaan injeksi 4,5-7,0
(USP30-NF25)
2. Benzalkonium Klorida
Pemerian Serbuk amorf warna putih atau putih kekuningan, gel
atau serpihan agar-agar, higroskopis, memiliki bau
aromatik yang ringan dan rasa sangat pahit.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009
hlm.56)
Kelarutan Praktis tidak larut dalam eter, sangat larut dalam aseton,
etanol (95%), metanol, propanol dan air.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009
hlm.57)
Stabilitas
● Panas Stabil pada rentang suhu yang dapat disterilkan dengan
autoklaf tanpa kehilangan efektivitas.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009
hlm.57)
● Hidrolisis/Oksidasi Dipengaruhi oleh logam dan udara.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009
hlm.57)
● Cahaya Dapat dipengaruhi oleh cahaya, harus terlindung dari
cahaya.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009
hlm.57)
● pH sediaan injeksi 5,0-8,0 untuk 10% larutan
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009
hlm.57)
Kegunaan Pengawet/antimikroba
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009
hlm.56)
Kelarutan Larut dalam air, sangat sedikit larut dalam etanol 95%,
tidak larut dalam pelarut organik. (Handbook of
Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.564)
5. CH3COOH
6. CH3COONa
Kelarutan Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit larut
dalam etanol 95%, larut dalam air 1:11.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009
hlm.243)
5. CH3COOH qs Dapar
6. CH3COONa qs Dapar
7. NaOH qs Adjust pH
Target pH 6
Perhitungan
Garam = CH3COONa
Mr CH3COONa = 82
Asam = CH3COOH
Mr CH3COOH = 60
pKa = 4,76
pH = pKa + log ¿ ¿
6 = 4,76 + log ¿ ¿
1,24 = log ¿ ¿
17,378= ¿ ¿
[A-] = 17,378 [HA]
β = 2,303.C.log
0,01 = 2,303.C.log
0,01 = 2,303.C.log
0,01 = 2,303.C.0,0232
0,01 = 0,534.C
C = 0,019
C = [HA] + [A-]
0,019 = [HA] + 17,378 [HA]
0,019 = 18,378 [HA]
0,019
[HA] =
18,378
[HA] = 1,034 x 10-3 M
[A] = 0,019 - 1,034 x 10-3
[A] = 0,0178 M
g 1000
HA = x
Mr V
g 1000
0,00103 = x
60 50
g = 0,0309 gram
g 1000
A= x
Mr V
g 1000
0,0178 = x
82 50
g = 0,0737 gram
Perhitungan Tonisitas
0,00025 gram 0,025 gram
Oxymetazoline HCl = = = 0,025%
10 mL 100 mL
Tonisitas oxymetazoline HCl =m𝗑E
= 0,025% 𝗑 0,20
= 0,005%
Benzalkonium klorida 0,01%
Tonisitas Benzalkonium klorida =mxE
= 0,01 % x 0,18
= 0,0018%
Dinatrium EDTA 0,02 %
Tonisitas Dinatrium EDTA =mxE
= 0,02 % x 0,24
= 0,0048%
CH3COOH 0,03%
Liso
E =17×
BM
3,4
=17×
60,05
= 0,963
Tonisitas CH3COOH =mxE
= 0,03% x 0,96
= 0,0288%
CH3COOHNa 0,07%
Tonisitas CH3COOHNa =mxE
= 0,07 % x 0,47
= 0,0329%
Polivinil alkohol 0,25%
Tonisitas Polivinil alkohol =mxE
= 0,25 % x 0,02
= 0,005%
Tonisitas seluruh = 0,005 + 0,0018 + 0,0048 + 0,0288 + 0,0329 + 0,005
= 0,0783 %
Hipotonis NaCl = 0,9% - 0,0783%
= 0,8217%
6. PERSIAPAN ALAT/WADAH/BAHAN
A. Alat
B. Wadah
C. Bahan
7. PENIMBANGAN BAHAN
Penimbangan Dibuat 3 botol tetes mata (@ 10ml)
V = n.C + 6
= 3 x 10,7 + 6
= 38,1 mL dilebihkan 10%
10
Jadi, 38,1 mL + ( ×38,1 ¿ = 41,91 mL
100
Total volume/berat sediaan yang dibuat : 50 ml
Alasan : Sediaan yang volumenya 10 ml, volume terpindahkan untuk masing-
masing wadah sebesar 0,7 ml (Farmakope Indonesia Edisi IV hal.1044)
sehingga untuk sediaan 10 ml ketika dimasukkan ke dalam kemasan harus
dilebihkan sampai 10,7 ml
Oxymetazoline HCl
0,0025 g 10
× 50 mL = 0,00125 g + ( × 0,00125¿
100 mL 100
= 0,001375 g
= 1,375 mg
Keterangan : Mengandung Oksimetazolin Hidroklorida, C16H24N2O.HCl, tidak
kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada
etiket.
Benzalkonium klorida
0,1 g
× 50 mL = 0,05
100 mL
Dinatrium EDTA
0,02 g
× 50 mL = 0,01 g
100 mL
Polivinil alkohol
0,25 g
× 50 mL = 0,125 g
100 mL
CH3COOH
0,03 g
× 50 mL = 0,015 g
100 mL
CH3COONa
0,07 g
× 50 mL = 0,035 g
100 mL
2. NaCl 0,4108 g
5. CH3COOH 0,125 g
6. CH3COONa 0,015 g
8. NaOH qs
8. PROSEDUR PEMBUATAN
Ruang Prosedur
Grey area (Ruang 1. Semua alat dan wadah disterilisasi dengan cara
Sterilisasi) masing-masing.
a. Gelas kimia, pipet tetes, batang pengaduk, spatel,
kaca arloji, corong, membran filter 0,22 μm dan
0,45 μm, kertas saring, aluminium foil, dan kertas
perkamen disterilisasi dengan oven pada suhu
170˚C selama 1 jam.
b. Gelas ukur, erlenmeyer, buret, dan botol 100 ml
disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121˚C
selama 15 menit.
c. Karet pipet tetes, tutup karet, wadah OTM dan
tutup wadah OTM direndam dengan alkohol 70%
selama 24 jam.
Catatan : gelas kimia dikalibrasi terlebih dahulu
sebelum disterilisasi
2. Pembuatan air steril pro injeksi
100 ml Aquadest yang disterilkan dengan Autoklaf
pada suhu 121˚C selama 15 menit.
3. Setelah disterilisasi, semua alat dan wadah
dimasukkan ke dalam white area melalui transfer box.
White area (Ruang 1. Siapkan buret steril dan lakukan pembilasan dengan
pengisian grade A menggunakan sediaan sampai semua bagian dalam
background B) buret terbasahi.
2. Larutan dituang ke dalam buret steril. Ujung bagian
atas buret ditutup dengan aluminium foil.
3. Sebelum diisikan ke dalam botol tetes mata, jarum
buret steril dibersihkan dengan kapas yang telah
dibasahi alkohol 70%.
4. Isi setiap botol tetes mata dengan larutan sebanyak 10,7
ml.
5. Pasangkan tutup botol tetes mata.
6. Botol yang telah ditutup dibawa ke ruang evaluasi
melalui transfer box.