Oleh :
NAMA : Hulwa Salsabila
NO. BP : 1711013026
SHIFT : I / Selasa Pagi
KELOMPOK : 4 (Empat)
REKAN KERJA : 1. Diana Puspita Putri 1711011020
2. Khairunnisa A. S. 1711011018
3. Nurmala Septinia 1711013004
4. M. Zahid Mubarak 1711013044
I Tujuan
1. Mengetahui dan mempraktikkan cara mengisolasi golongan senyawa
flavonoid.
2. Mengetahui cara mengidentifikasi senyawa flavonoid hasil isolasi.
II Tinjauan Pustaka
2.1 Tinjauan Botani
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkleas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus L.
Spesies : Citrus sinensis L.1
2.1.2 Morfologi
(a) (b)
(a)
(b)
(c)
Gambar 2. Struktur senyawa flavonoid hesperidin (a), nobiletin (b), naringin (c)
2.4 Bioaktivitas
2.4.1 Ekstrak
Aktivitas antibakteri
Nanopartikel perak disintesis pada suhu 25°C dan 60°C menggunakan
ekstrak air kulit buah C. sinensis, menunjukkan beragam zona penghambatan
menggunakan metode agar well-diffusion terhadap Escherichia coli (25°C 12,5
mm, 60°C 16,0 mm), Pseudomonas aeruginosa (25°C 11,7 mm, 60°C 13,4 mm)
dan Staphylococcus aureus (25°C 7,8 mm, 60°C 9,2). Studi lain menunjukkan
bahwa nanopartikel perak yang disintesis dengan mencampurkan larutan perak
nitrat dengan jus C. sinesis selama 2 jam pada suhu 37°C menampilkan nilai
konsentrasi penghambatan minimum (MIC) 20 ug / mL untuk Bacillus subtilis
dan Shigella dan 30 ug / mL untuk S. aureus dan E. coli3.
Ekstrak heksana dari kulit C. sinensis menunjukkan aktivitas
antimikobakteri terhadap yang peka terhadap obat (MIC 200 μL / mL), resisten
isoniazid (MIC 25 μL / mL), dan varian yang resisten etambutol (MIC 50 μL /
mL) Mycobacterium tuberculosis H37Rv. Streptomisin menunjukkan nilai MIC
0,50 μL / mL untuk strain sensitif sedangkan MIC> 8 μL / mL untuk strain
resisten. Isoniazid menampilkan nilai MIC 0,60 μL / mL untuk strain sensitif
sedangkan untuk strain resisten> 1 μL / mL. Etambutol memberikan nilai MIC 2
μL / mL untuk strain sensitif dan untuk strain resisten> 32 μL / mL. Dan terakhir,
rifampisin menunjukkan nilai MIC 0,60 μL / mL untuk strain sensitif dan MIC> 2
μL / mL untuk strain resisten. Dalam penelitian ini obat standar menunjukkan
aktivitas yang lebih baik daripada ekstrak yang diuji. Namun, ekstrak yang paling
aktif sangat berpotensi untuk didapatkan senyawa dengan aktivitas yang lebih
baik daripada obat standar3.
Aktivitas antifungi
Ekstrak air, etanol, dan eter minyak dari C. sinensis L. (Osbeck)
menunjukkan aktivitas melawan Candida albicans3.
Aktivitas antimalaria
Ekstrak heksana (IC50 42,13 μg / mL), kloroform (IC50 88,03 μg / mL),
etil asetat (IC50 26,67 μg / mL), aseton (IC50> 100 μg / mL), dan metanol (IC50>
100 μg / mL) kulit C. sinensis, menunjukkan aktivitas antimalaria moderat
terhadap strain Chloroquine (CQ) -sensitive (3D7) dari Plasmodium falciparum.
Dalam penelitian ini, berbagai obat standar digunakan: artemisinin (galur 3D7
IC50 0,0045 μg / mL), klorokuin (galur 3D7 IC50 0,021 ug / mL), CQ
diphosphate (galur D6 IC50 0,00311 μg / mL), mefloquine (galur D6 IC50
0,01608 μg / mL) dan kina (3D7 strain IC50 0,02 μg / mL) [60]. Ekstrak
petroleum eter dan metanol dari C. sinensis menunjukkan aktivitas antimalaria
moderat terhadap strain P. falciparum FCK 2 yang memiliki nilai IC50 masing-
masing 51,06 dan 53,61 μg / mL3.
2.4.2 Senyawa Metabolit Sekunder
Aktivitas antifungi
Senyawa 3- [4-hidroksi, 3- (3-metil-2-butenil) -fenil] -2- (E) –propenal
yang diisolasi dari ekstrak heksan kulit yang terluka dari C. sinensis L.
menunjukkan aktivitas melawan Penicillium digitatum dan terhadap
Cladosporium cucumerinum pada pelat Si gel tlc menggunakan 7 ug senyawa3.
Flavon polimetoksilasi yang diperoleh dari ekstrak kulit C. sinensis
(flavone-7-O- [6-asil] -glukosida, tetramethyl-O-scutellarein, nobiletin,
natsudaidai, tangeretin, heptamethoxyflavone) menunjukkan aktivitas terhadap
Aspergillus niger (MIC ě 1,6 mg / mL) ) menggunakan uji pengenceran
microbroth3.
Aktivitas antioksidan
Aktivitas antioksidan total jus Moro C. sinensis dievaluasi berdasarkan
kemampuannya untuk mengikat 2,2-difenil-1-pikrillhidrazil (DPPH ‚), OH‚ dan
2,21-azino-bis (3-etilbenzotiazolina- Asam 6-sulfonat (ABTS‚`) radikal dan untuk
mengurangi zat besi. Aktivitas antioksidan tersebut dikaitkan dengan kehadiran
lima flavon C-glikosil: lucenin-2, vicenin-2, stellarin-2, lucenin-2-41-metil eter
dan scoparin; satu 3-hidroksi-3-metilglutaril glikosil flavonol: 3-hidroksi-3-
metilglutaril glikosil quercetin; dan satu flavon O-glikosida: chrysoeriol 7-O-
neoesperidoside3.
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai
berikut:
1. Organoleptis
2. Perhitungan rendemen
Berat vial + kristal = 13,3147 gram
Berat vial kosong = 13,1672 gram
Berat kristal = 0,1475 gram
% Rendemen = Jumlah senyawa isolat X 100%
Jumlah sampel
= 0,1475 gram
X 100%
77 gram
= 0,192 %
3. Kromatografi Lapis Tipis
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi dan identifikasi flavonoid dari
kulit buah jeruk manis (Citrus sinensis). Tujuan dari praktikum kali ini adalah
untuk dapat memahami prinsip dan melakukan isolasi flavonoid hesperidin dari
ekstrak kulit buah jeruk manis C. sinensis beserta analisis kualitatif hasil isolasi
dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Sokletasi dilakukan dua kali dengan dua pelarut yang berbeda. Pertama,
sokletasi menggunakan pelarut n-heksan. Sokletasi dilakukan sampai larutan
dalam klonsong bening. Sokletasi pertama ini bertujuan untuk menghilangkan
seluruh kandungan yang bersifat lipid atau nonpolar yang akan mengganggu
proses ekstraksi dan isolasi hesperidin akan menjadi tidak optimal. Selanjutnya
dilakukan sokletasi dengan pelarut metanol. Pelarut metanol tersebut berfungsi
untuk menghilangkan glikosida, yang mana ada glikosida akan mengganggu
terbentuknya kristal hesperidin. Sokletasi dilakukan sampai larutan dalam
klonsong bening7.
Dari praktikum yang dilakukan, diperoleh hasil kristal berwarna putih keruh
kecoklatan berbentuk jarum. Kristal yang didapatkan memiliki warna yang
berbeda dengan keterangan pada literatur yaitu putih9. Hal ini disebabkan oleh
belum murninya kristal karena proses rekristalisasi yang tidak sempurna dan tidak
maksimal. Nilai rendemen yang didapat sebesar 0,192% dan kadar kristal tersebut
sangat kecil. Hal ini mungkin disebabkan karena kulit jeruk terlalu lama
dikeringkan atau kurangnya ketelitian pada saat proses ekstraksi dan isolasi.
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dari kulit buah jeruk Citrus sinensis 77 gram didapatkan kristal
sebanyak 0,1475 gram.
2. Kristal berwarna putih kecoklatan dan berbentuk jarum
3. Rendemen yang didapatkan adalah sebesar 0,192%.
4. Harga Rf yang didapatkan adalah 0,875.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait metode ekstraksi dan
pelarut yang paling baik untuk mendapatkan hasil ekstraksi dan isolasi
yang maksimal.
2. Perlu dilakukan penetapan parameter kualitas ekstrak kulit jeruk manis.
3. Perlu dilakukan uji bioaktivitas dari isolat Citrus sinensis
DAFTAR PUSTAKA
1. United States Department of Agriculture Natural Resources Conservation
Service. Plants ProfCitrus ×sinensis (L.) Osbeck (pro sp.) [maxima ×
reticulata] Show All sweet orangeile for Citrus sinensis (sweet orange).
2. Ken Fern. Citrus sinensis Images - Useful Tropical Plants. Tropical Plants
Database
3. Favela-Hernández, J. M. J., González-Santiago, O., Ramírez-Cabrera, M.
A., Esquivel-Ferriño, P. C. & Camacho-Corona, M. D. R. Chemistry and
pharmacology of Citrus sinensis. Molecules 21, (2016).
4. Teneva, D. et al. Chemical composition, antioxidant activity and
antimicrobial activity of essential oil from Citrus aurantium L zest against
some pathogenic microorganisms. Zeitschrift für Naturforsch. C 0, (2019).
5. Boudhrioua, N. Comparison of the Efficiency of Different Extraction
Methods on Antioxidants of Maltease Orange Peel. Int. J. Food Nutr. Sci.
3, 1–13 (2016).
6. Mukhriani. Ekstraksi, pemisahan senyawa, dan identifikasi senyawa aktif.
J. Kesehat. VII, 361–367 (2014).
7. Iswandi, Bainurwati I., H. R. Isolation of hesperidine from rind of citrus
fruits (Citrus sinensis (L.) Osbeck). 5, 9–14 (2012).
8. Reo, A. R., Berhimpon, S. & Roike Montolalu. Secondary Metabolites of
Gorgonia, Paramuricea clavata. J. Ilm. Platax 5, 121–134 (2017).
9. Firdaus. Teknik Laboratorium dan Penuntun Praktikum Kimia Organik.
(Universitas Hasanuddin, 2009).