Anda di halaman 1dari 20

vitamin A

2.1.1 Identifikasi Umum


Nama Kimia : all-trans-retinol; (all-E)-3,7-dimethyl-9-(2,6,6-trimethyl-1-
cyclohexen-1-yl)-2,4,6,8-nonatetraen-1-ol;
Sinonim : retinol, ritinens, axerohtol.

Rumus Molekul : C20H30O


Berat Molekul : 286,45

Pemerian : Cairan kuning menyerupai minyak. Kristal tersolvatasi dari


pelarut polar seperti metanol dan metal format. Praktis tidak larut air
atau gliserol.Larutdalam pelarut alkohol absolute, metanol dan kloroform, eter,
lemak, dan minyak menampakkan fluresensi jika diradiasi dengan sinar UV.
Titik didih : 62-64oC
Serapan maksimum : UV max (ethanol) : 324-325 nm

Toksisitas : LD50 pada mencit (mg/kg): 1510 ip; 2570 secara oral.

2.1.2 Identifikasi Kimia


a) Zat + AgNO3 menjadi merah rosa
b) Larutan zat dalam air : jingga

c) Reaksi Carr dan Price:

Zat dalam larutan CHCl3 + 10 ml SbCl3 menjadi warna biru (tidak stabil) yang akan
berubah menjadi ungu cokelat (sesudah beberapa menit).
d) Flurosensi akan terlihat warna hijau kuning pupus.

2.2 Vitamin B
2.2.1 Vitamin B1
2.2.1.1 Thiamin HCl
2.2.1.1.1 Identifikasi Umum
Nama Kimia : 3-[(4-Amino2methyl5pyrimidinyl)methyl]-5-(2
hydroxyethyl)-4methylthiazolium chloride

Rumus Molekul : C12H17ClN4OS


Berat Molekul : 300,8

Pemerian : Serbuk kristal putih, tidak berbau, rasa pahit.

Kelarutan : larut dalam air, gliserol, dan methanol, praktis tidak larut
dalam eter, benzene, dan kloroform.

Titik Lebur : 248oC


2.2.1.1.2 Identifikasi Kimia
Menurut Farmakope Indonesia IV:

1) Spektrum serapan IR

Zat dikeringkan pada suhu 105oC selama 2 jam dispersikan dalam kalium bromide.
Hasil spektroskopi menunjukan maksimum hanya pada panjang gelombang yang
sama seperti Thiamin HCl. Jika terdapat perbedaan, larutkan masing-masing zat uji
dan baku pembanding dalam air, uapkan sampai kering, dan ulangi penetapan
dengan menggunakan sisa.
2) Larutan (1 dalam 50) menunjukan reaksi klorida seperti yang tertera pada uji
identifikasi umum (FI IV)

a) Tambahkan AgNO3 (p) ke dalam larutan, terbentuk endapan putih yang tidak
larut dalam asam nitrat pekat, tapi larut dalam amonium hidroksida 6 N berlebih
b) Campur senyawa kering dengan mangan dioksida pekat berbobot sama, basahi
dengan H2SO4(p), panaskan perlahan terbentuk klor yang menghasilkan warna biru
pada kertas kanji iodida basah
3) Serapan larutan

Larutkan 1,0 g zat dalam air hingga 10 ml saring melalui penyaring kaca masir
porositas halus ukur serapan pada =400 nm. Gunakan air sebagai blanko
serapan tidak lebih dari 0,025

4) pH
Lakukan penetapan menggunakan larutan 1 dalam 100 pH = 2,7 3,4

Identifikasi Gugus dan Reaksi Warna

1) Pirolisa : bau dedak

2) Sulfur

dilakukan destruksi Lassaigne terlebih dahulu, karena unsur S masih terdapat


dalam inti aromatis.

1 ml larutan zat + 1 ml Pb asetat + 1 ml NaOH kuning

Panaskan di penangas air cokelat dinginkan endapan cokelat-hitam

3) Cl

Reaksi Beilstein: bersihkan kawat Cu, pipihkan. Masukan ke dalam zat pijar pada
nyala api hijau

4) Fluorosensi

Reaksi Thiokrom

Zat + 100 cc air + 5 cc K4Fe(CN)6 1% + 100 cc NaOH 10% merah + isobutyl alcohol
fluoresensi biru ungu. Dengan penambahan asam, fluoresensi akan hilang,
sedangkan dengan penambahan basa, akan terjadi fluoresensi lagi.
5) Calomel reduksi.

Zat + calomel ditiupkan uap air abu-abu.

6) Reaksi Warna

a) Zat + NaOH : kuning + KMnO4 hijau


b) Reaksi Nessler : kuning hitam

c) Zat + NaOH + K3Fe(CN)6 + amil alkohol jika dikocok, berfluoresensi biru ungu
pada lapisan amil alkohol
2.2.1.2 Thiamin Mononitrat
2.2.1.2.1 Identifikasi Umum

Rumus Molekul : C12H17N5O4S


Berat Molekul : 327,4

Pemerian : Serbuk kristal putih, tidak berbau

Kelarutan : Larut dalam 44 bagian air, sangat mudah larut dalam etanol
dan kloroform

2.2.1.2.2 Identifikasi Kimia


1) Reaksi Faraday

100 mg zat dalam tabung reaksi + serbuk CaO panaskan sampai berpijar,
dinginkan. Ujung tabung ditempel lakmus merah yang basah lakmus merah
menjadi biru positif ada N

2) Reaksi Marquis

Untuk menentukan adanya gugus aromatis

Zat + formalin 3 tetes + H2SO4 (p) terbentuk cincin warna-warni


3) Reaksi dengan aquabrom

Untuk menentukan adanya ikatan rangkap

Zat + aquabrom tetes demi tetes hingga warna Br menghilang


4) Reaksi Diazo

Untuk menentukan adanya gugus OH

Zat + diazo A : diazo B (4:1) + NaOH 2N panaskan di waterbath sampai merah.

Untuk membedakan dengan fenol, gunakan amil alkohol, apabila terdapat alkohol
maka warnanya tetap merah

5) Reaksi Beckman

Untuk membedakan alkohol 1o, 2o, 3o


Zat + H2SO4(p) + K2Cr2O7
untuk alkohol 1o direaksikan dengan pereaksi shift
6) Reaksi Esterifikasi Lucas

1 ml zat + lucas I + lucas II (6 ml) kocok, dinginkan

Amati reaksi yang terjadi :

1o = tidak keruh
2o = setelah 5 menit terjadi kekeruhan
3o = reaksi cepat (langsung keruh)
7) Reaksi dengan Pb

Untuk mengetahui adanya S

Larutan zat + Pb (II) asetat 10% + 2ml NaOH 6N kuning. Dengan pemanasan akan
terbentuk endapan cokelat.

8) Reaksi untuk mengetahui adanya gugus nitro

Zat + diphenilamin + H2SO4 biru

2.3 B2 (Riboflavin)
2.3.1 Identifikasi Umum
Rumus molekul : C17H20N4O6
Berat Molekul : 376,36

Pemerian : Serbuk jingga tua bergumpal, bau lemah, rasa agak pahit.

Kelarutan : Sangat sukar larut air, sangat mudah larut basa, tidak larut
dalam gliserol, sukar larut dalam CHCl3
Titik leleh : 290oC
pH : 4-5

2.3.2 Identifikasi Kimia


1) Reaksi warna

Warna zat asal : kuning

H2SO4(p) merah jingga


HNO3(p) hijau kuning
HCl(p) hijau kuning

CH3COOH(p) kuning keruh


2) Fluorosensi

Zat + air fluoresensi hijau

bila ditambahkan asam atau basa, maka fluoresensi hilang

3) Frohde merah

4) Liebermann Bouchard kuning kehijauan (-)

5) Salkowski merah (+)

6) Cuprifil (+)

7) Marquis jingga + gas


8) KMnO4 merah keunguan
9) Nessler endapan

10) Diazo merah

11) Uji anion (NO3) cincin coklat (-)


12) AgNO3 jingga kemerahan , dilakukan di plat tetes
13) Fehling endapan merah

14) Reaksi Kristal

Dragendorf

Bouchardat

Mayer

Asam Pikrat

Sublimasi

Kristal Dragendorff Kristal Sublimasi

2.4 Vitamin B3
2.4.1 Identifikasi umum
Nama Kimia : Piridina-3-karboksamida
Sinonim : Niasinamid, Nikotilamid, Asam Nikotinik Amida

Rumus Molekul : C6H6N2O


Berat molekul : 122,13

Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau,
rasa pahit.

Kelarutan : Larut dalam air (1:1), etanol (1:5), sedikit larut dalam
kloroform dan eter

Titik lebur : 128o 131oC


2.4.2 Identifikasi Kimia
1) Pirolisa : bau piridin

2) Zat + NaOH 2N bebaskan NH3 (lakmus merah jadi biru).


3) Zat + Diazo A+B (4:1) + NaOH coklat merah

4) pDAB-HCl Hijau

5) Roux Merah spesifik

6) Reaksi Kristal : Pikrat, Dragendorf, Mayer

2.5 Kalsium Pantotenat


2.5.1 Identifikasi Umum

Berat Molekul : 476,54

Rumus molekul : C18H32CaN2O10


Pemerian : Serbuk putih, tidak berbau, rasa pahit, agak higroskopik.

Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam gliserol; praktis tidak
larut dalam etanol (95%), kloroform dan eter.
Fungsi : berperan dalam metabolism kelompok asil saat berperan
sebagai gugus fungsional pantetin dari koenzim A (KoA) yang berperan dalam reaksi
siklus asam sitrat, oksidasi asam lemak, asetilasi dan sintetis kolesterol.

2.5.2 Identifikasi Kimia


1) 50 mg zat dalam 5 ml NaOH 1 N dipanaskan selama 1 menit, dinginkan.
Tambahkan 5 ml HCl 1 N dan 2 tetes larutan FeCl3 akan terbentuk warna kuning
terang[1].
2) Reaksi Cuprifil

Larutan zat dibasakan dengan NaOH + 1 tetes CuSO4 , akan terjadi kompleks Cu
yang biru jernih.
3) Pemijaran : bau kacang, ketika dipjar akan terbentuk gelembung-gelembung.

4) Identifikasi kalsium

Zat ditambahkan asam oksalat akan menghasilkan kristal asam oksalat yang bila
dilihat di bawah mikroskop berupa kristal putih amplop.

2.6 Vitamin B6 (Piridoksin HCl)


2.6.1 Identifikasi Umum

Berat Molekul : 205,64

Rumus molekul : C8H11NO3, HCl


Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, atau serbuk hablur putih ;
tidak berbau; rasa asin

Kelarutan : Mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol (95%),
praktis tidak larut dalam eter.

Fungsi : Berperan dalam metabolisme asam amino dan glikogen dan


dalam kerja hormon steroid.
2.6.2 Identifikasi Kimia
1) Masukkan 1 ml larutan yang mengandung 100 g sample ke dalam dua tabung
reaksi (A dan B), tambahkan 2 ml larutan natrium asetat 20% b/v. Pada tabung A,
tambahkan 1 ml air dan campurkan. Pada tabung B, tambahkan 1 ml larutan asam
borat 4% b/v dan campurkan. Dinginkan kedua tabung hingga mencapai suhu lebih
kurang 20OC. Pada masing-masing tabung tambahkan dengan cepat 1 ml larutan
diklorokinonklorimida 0,5% b/v dalam etanol. Dalam tabung A terjadi warna biru,
yang segera memucat dan setelah beberapa menit berubah menjadi merah. Dalam
tabung B tidak terjadi warna biru[2].
2) Pada 2 ml larutan 0,5% b/v tambahkan 0,5 ml larutan fosfowolframat dan
terbentuk endapan putih.

3) Zat + Diazo A + Diazo B + NaOH terbentuk warna kuning yang berubah


menjadi warna jingga merah.

4) Identifikasi klorida

Reaksi Beilstein: bersihkan kawat Cu, pipihkan. Masukan ke dalam zat pijar pada
nyala api hijau

Larutan zat + AgNO3 akan terbentuk endapan, bila ditambahkan NH4OH endapan
akan larut.
5) 2 ml larutan 0,5% b/v + 0,5 ml larutan fosfowolframat endapan putih

6) Reaksi kristal

Dragendorf

Fe Kompleks

2.7 Vitamin B12 (Sianokobalamin)


2.7.1 Identifikasi Umum
Berat Molekul : 1355,35

Rumus molekul : C63H88CoN14O14P


Pemerian : Hablur berwarna pink
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan etanol 95%; praktis tidak larut
dalam kloroform, eter dan aseton.

Fungsi : anti anemia pernisiosa.

2.7.2 Identifikasi Kimia


1) Campur 1 mg zat dalam cawan porselen dengan 10 mg K2SO4 dan 2 tetes
H2SO4encer. Panaskan hati-hati hingga kemerahan. Biarkan dingin, ambil sisa,
tambahkan 2 tetes air, tambahkan 10 tetes larutan jenuh amonium tiosianat dan 0,5
ml benzil alkohol, kocok dan terbentuk warna biru yang larut dalam lapisan benzil
alkohol[3].
2) 1 mg zat + 50 mg Kalium pirosulfat di dalam crussible porselen.
Dinginkan, tambahkan 3 ml air, larutkan dengan pemanasan. Tambahkan 1 tetes
phenolphthalein dan tambahkan larutan NaOH (100 mg/ml) tetes demi tetes sampai
tepat berwarna pink. Tambahkan 500 mg sodium asetat, 0,5 ml asam asetat 1 N dan
0,5 ml larutan garam nitroso R (2 mg/ml). Bila positif, akan terbentuk warna merah
atau jingga merah. Warna merah akan tetap bila ditambahkan 0,5 ml HCl dan
dipanaskan selama 1 menit. [4]
3) Identifikasi Cobalt

a. Sample++ KNO3 dalam asam endapan kuning

b. Larutan zat dalam air + asam oksalat, dipanaskan dengan api kecil hingga
mendidih, di atas tabung diletakkan kertas benzidin kertas menjadi biru, terbentuk
senyawa siano

2.8 Asam Folat


2.8.1 Identifikasi Umum

Berat Molekul : 441,40

Rumus molekul : C19H19N7O6


Pemerian : Serbuk hablur kuning atau jingga kekuningan; tidak berbau
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; praktis tidak larut dalam etanol
95%, kloroform, eter, aseton, benzena; mudah larut dalam asam klorida encer panas
dan asam sulfat encer panas, larut dalam asam klorida dan asam sulfat membentuk
larutan berwarna kuning sangat pucat; mudah larut dalam larutan alkali hidroksida
encer dan larutan alkali karbonat encer.

Fungsi : Anti anemia megaloblastik

2.8.2 Identifikasi Kimia


1) Larutan dalam Na2CO3 berwarna kuning
2) Larutan dalam HCl encer panas berwarna kuning. Bila ditambah H2SO4 pekat
warna kuning hilang
3) Larutan dalam NaOH berfluoresensi hijau biru

4) Zat dalam asam nitrat dipanaskan, + NaOH fluoresensi hijau kekuningan

5) Zat + pereaksi Marquis merah

6) Zat + H2SO4 hijau, lama lama hilang


2.9 Vitamin C (Asam Askorbat)
2.9.1 Identifikasi Umum
Menurut FI III

Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99,0% C6H8O6


Pemerian : Serbuk atau hablur; putih atau agak kuning; tidak berbau; rasa
asam. Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering
mantap di udara, dalam larutan cepat teroksidasi.

Kelarutan : Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol (95%) P;
praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam benzen P.

Suhu lebur : lebih kurang 190o


Sisa pemijaran : tidak lebih dari 0,1%

Menurut USP 30

Asam askorbat mengandung NLT 99,0% dan NMT 100,5% dari C6H8O6
2.9.2 Identifikasi Kimia
1) Mereduksi kuat larutan Iod 0,1 N

2) Menghilangkan warna larutan dikhlorofenolindofenol

3) Reaksi warna:

Larutan dalam air + NaOH 0,1 N ad as. Lemah + 1 tetes FeSO4 ungu
4) Larutan + CuSO4 + NaOH biru ungu
5) Larutan + Na nitroptrussida

+ NaOH kuning

+ HCl biru

6) Larutan + NaOH + CuAc jingga

7) Spot Test

Zat + FeSO4 + NaHCO3 Ungu


+ asam hilang

+ basa ungu lagi

8) Reaksi Cuprifil (+)

9) Zat + Na2CO3 + 1 tetes Ferrosulfat hilang dengan penambahan asam

Menurut FI III

1) Larutan 2% b/v mereduksi perlahan-lahan kalium tembaga (II) tartrat P dan


jika dipanaskan reduksi berlangsung lebih cepat.

2) Pada 2 ml larutan 2% b/v tambahkan 4 tetes larutan biru metilen P, hangatkan


hingga suhu 40o; terjadi biru tua yang dalam waktu 3 menit berubah menjadi lebih
muda atau hilang.
3) Larutkan 15 mg dalam 15 ml larutan asam trikloroasetat P 5% b/v, tambahkan
lebih kurang 200 mg arang jerap P, kocak kuat-kuat 1 menit, saring, jika perlu ulangi
penyaringan hingga filtrat jernih. Pada 5 ml filtrat tambahkan 1 tetes pirol P,
goyangkan perlahan-lahan hingga larut, panaskan di atas tangas air pada suhu 50o C,
terjadi warna biru.

Menurut FI IV

1) Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam KBr P


menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama pada asam
askorbat BPFI.

2) Larutan (1 dalam 50) mereduksi tembaga (II) tartrat alkali LP secara perlahan-
lahan pada suhu kamar tetapi lebih cepat bila dipanaskan.

2.10 Vitamin K
2.10.1 Menadion
2.10.1.1 Identifikasi Umum
Sinonim : Menadion, Menadiona, Methylnaphthochinonum,
Menadionas, Menadionum, Menaphthene, Menaphthone, Menadioni, Menaph,
Vitamin K3.
Nama Kimia : 2-Methyl-1,4 naphthoquinone

Merek dagang : Kappaxin (Sterling Winthrop); Kayquinone


(Abbott); Thyloquinone (Bristol-Myers Squibb)

Rumus Molekul : C11H8O2 =172.2


Kandungan : Antara 98,5% 101,0% dari C11H8O2 (zat yang telah
dikeringkan)
Pemerian : Serbuk hablur, kuning cerah, bau khas lemah, oleh pengaruh
cahaya warna menjadi coklat muda

Titik lebur : 105 107C

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
kloroform P dan dalam etanol P(95%), larut dalam benzen P dan dalam minyak
nabati.
2.10.1.2 Identifikasi Kimia
1) Reaksi Warna

50 mg zat + 5 ml air + 75 mg Na bisulfit P kocok kuat larutan tidak berwarna

Larutan tidak berwarna + air 50 ml (campur) larutan

2 ml larutan + 2 ml campuran etanol (95%) P dan ammonia 1:1 (kocok) + 2 tetes


etil sianoasetat P terjadi warna biru tua keunguan + 1 ml NaCl P 30 % b/v hijau
kuning.

2) Serapan IR

Zat dikeringkan diatas Silika gel P selama 4 jam dan didispersikan dalam K bromida
P absorbsi maksimum sama seperti menadion PK.

Gugus benzen, keton, metil pada spektra IR.

3) Serapan UltraViolet (gugus kromofor pada menadion)

Larutan 0,0005 % b/v dalam etanol (95%) P menunjukkan maksimum dan


minimum pada panjang gelombang yang sama pada menadion PK, daya serap
masing-masing dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan, pada maksimum lebih
kurang 250 nm tidak berbeda dari 3, 0 %.

4) Susut pengeringan

Tidak lebih dari 0,3 %, pengeringan vakum diatas fosfopentoksida P selama 4 jam.

5) Sisa pemijaran

Tidak lebih dari 0,1 %.

2.10.2 Menadiol Diasetat


2.10.2.1 Identifikasi Umum
Sinonim : 1,4-diasetoksi-2-metilnaftalen Asetomenafton, Vitamin K4
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau atau berbau asam asetat
lemah, rasa pahit

Kelarutan : Agak sukar larut, sukar larut dalam etanol (95%), larut dalam
3,8 bagian etanol (95%) P mendidih.

Serapan Ultraviolet : serapan 1 cm larutan 0,002% b/v dalam etanol mutlak P


pada 285 nm, 0,46 sampai 0,52.

Suhu Lebur : 112o sampai 115o


Susut Pengeringan : tidak lebih dari 0,5%; pengeringan pada suhu 80o hingga
bobot tetap
Sisa Pemijaran : tidak lebih dari 0,1 %

2.10.2.2 Identifikasi Kimia


Menurut FI III

1) Spektrum serapan ultraviolet

1. larutan 0,002% b/v dalam etanol mutlak P setebal 2 cm pada daerah panjang
gelombang antara 230 nm dan 350 nm
2. maksimum pada 285 nm (A= 1) dan 322 nm (A= 0,15)
2) Hangatkan 50 mg dengan 5 ml NaOH 0,1 N selama beberapa menit kemudian
dinginkan lalu tambahkan beberapa tetes larutan hidrogenperoksida P. Setelah itu,
netralkan dengan HCl P, saring, cuci sisa dengan air.

1. Larutkan 0,5 mg sisa dalam 5 ml EtOH (95%) P, tambahkan 2 ml amonia P


dengan beberapa tetes larutan etilsianoasetat P warna kuning kecoklatan
2. Warna violet hilang pada penambahan dengan asam atau oleh pengaruh cahaya
matahari.
3) Zat + 5ml air + 75 mg NaHSO3 di waterbath kocok, + air ad 50 ml, + 2 ml
campuran etanol 95 % & NH4OH pekat volume (1:1) kocok, + 3 tetes etil siano
asetat biru ungu + NaOH 30 % 1 ml hijau kuning
2.11 Fitonadiol
2.11.1 Identifikasi Umum
Campuran isomer E dan Z, mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih
dari 103,0% C31H46O2. Mengandung isomer Z tidak lebih dari 21,0%.
Pemerian : Cairan sangat kental; tidak berbau atau praktis tidak berbau;
jernih sampai warna kuning sawo; stabil di udara panas, tetapi terurai oleh cahaya
matahari

Berat Jenis : 0,967

Kelarutan : Larut dalam etanol mutlak, benzen, dan kloroform; tidak


larut dalam air; dan sukar larut dalam etanol

2.11.2 Identifikasi Kimia


1) Spektrum serapan Inframerah zat di antara dua cakram natrium klorida
menunjukkan maksimum hanya pada panajng gelombang yang sama seperti
padaFitonadion BPFI.
2) Spektrum serapan ultraviolet larutan (1 dalam 100.000) dalam n-heksana P
menunjukkan maksimum dan minimum panjang gelombang sama seperti pada
Fitonadion BPFI; daya serap masing-masing dihitung pada panjang gelombang
serapan maksimum lebih kurang 248 nm berbeda tidak lebih dari 3,0%

3) Larutan dalam etanol mutlak P (1:20) diberi lakmus P reaksi netral

2.12 Vitamin D
Vitamin D memiliki nama IUPAC, yaitu calciferol. Vitamin D memiliki 2 bentuk
aktif, yaitu vitamin D2 (Ergocalciferol) dan vitamin D3 (Cholecalciferol).
Reaksi identifikasi umum vitamin D antara lain[5]
1) Larutan zat dalam CHCl3 + SbCl3 kuning jingga
2) Larutan zat dalam CHC3 + larutan pyrogallol dalam alkohol absolut
dipanaskan diatas penangas air diuapkan + AlCl3 violet intensif
3) Zat dalam CHCl3 + CH3COOH anhidrat + H2SO4(p) melalui dinding tabung
cincin ungu
4) Reaksi Carr dan Price
Zat dalam CHCl3 + larutan SbCl3 biru

2.12.1 Vitamin D2 (Ergokalsiferol)


2.12.1.1 Identifikasi Umum

Sinonim : Viosterol

Rumus molekul : C28H44O


Berat Molekul : 396,66

Titik Leleh : 1150 1180 C


Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, tidak
berasa

Kelarutan : Larut dalam kloroform (1:0,7), etanol 95% (1:2), eter (1:2),
aseton (1:10), praktis tidak larut dlm air

Fungsi : Sumber vitamin D

2.12.1.2 Identifikasi Kimia


5 mg zat + 2 ml lar. antimon (III) klorida P hangatkan dlm WB merah[6]
2.12.2 Vitamin D3 (Kolekalciferol)
2.12.2.1 Identifikasi Umum
Rumus molekul : C27H44O
Berat Molekul : 334,64

Titik Leleh : 840 880 C


Pemerian : Putih, tidak berbau, terurai oleh cahaya matahari dan udara

Kelarutan : Larut dalam kloroform, etanol 95%, dan minyak lemak,


praktis tidak larut dlm air

Fungsi : Antirakhitis

2.12.2.2 Identifikasi
0,5 ml larutan zat dalam 5 ml CHCL3 + 0,3 ml As. Asetat anh. + 0,1 ml H2SO4(p)
kocok kuat-kuat warna merah terang violet biru hijau[7]

2.13 Vitamin E (Tokoferol)


2.13.1 Identifikasi Umum
Sinonim : Tocopherolum, Viteolin, evipherol.

Rumus molekul : C29H50O2


Berat Molekul : 430,69

Titik Leleh : 2,50 C


Titik Didih : 200-2200C
Pemerian : Tidak berbau, tidak berasa

Kelarutan : tidak larut dalam air, larut dalam minyak, lemak, aseton,
alkohol, kloroform, dan eter

Fungsi : Antioksidan

2.13.2 Identifikasi Kimia


1) Reaksi Marquis: identifikasi gugus aromatis

Zat + 3 tetes formaldehid + H2SO4(p) cincin warna


2) Aqua brom: identifikasi ikatan rangkap

Zat + aqua brom warna aqua brom hilang

3) 10 mg zat dalam 10 ml etanol + 2 ml HNO3 sambil di aduk dipanaskan pada


suhu 750 selama 15 menit merah cerah atau jingga[8]
2.14 Vitamin H (Biotin)
2.14.1 Identifikasi Umum
Sinonim : Vitamin B7, Vitamin H

Nama IUPAC : 5-[(3aS,4S,6aR)-2-oxohexahydro-1H-thieno[3,4-d]imidazol-4-


yl]asam pentanoat

BM : 244,31
Pemerian : serbuk hablur putuh. Stabil di udara dan tahan panas.

Identifikasi
1) N Filtrat Lassaigne

2) S Reaksi Thiokrom

Zat + 100 cc air + 5 cc K4Fe(CN)6 1% + 100 cc NaOH 10% merah + isobutyl alcohol
fluoresensi biru ungu.

Anda mungkin juga menyukai