Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA LANJUTAN

NAMA /NIM : Riska Intania Sofwan/ P17335116026

Desti Retno Palupi/ P17335116020

Dita Setiani Anwar/ P17335116042

Hasna Nur Sifa/ P173351156044

TINGKAT : I-A

BENTUK SEDIAAN : Potio dan tetes telinga

SERI, NO. RESEP : Seri 4 , No 4 A dan 4 B

MEJA : 8 dan 14

TANGGAL PRAKTIKUM : 1 Juni 2017

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG


JURUSAN FARMASI
I. TUJUAN
Agar mahasiswa dapat mengerjakan dan membuat sediaan potio.

II. RESEP

dr. Minang Saribundo


Jl. Sudirman 47-Bandung
Phone: 0221234587
SIP : 13/DU/89/KOTBDG/2012

No. 4A Bandung, 27 Mei 2017

R/ OBH 75 ml
Adde pro dos sing
Codein 10 mg
S.b.d.d. Cth II

Pro : Verani 10 tahun


Jl. Tuna 15 Bandung

III. KELENGKAPAN RESEP


1. Paraf dokter :
2. No telp dokter : 0221234587
3. Alamat Pasien : Jl. Tuna 15 Bandung
IV. RESEP STANDAR
Obat Batuk Hitam ( Fornas edisi II Hal 251)
Tiap 300 ml mengandung :
- Glycirrhizae succus 10 gram
- Ammonii Chloridum 6 gram
- Amoniae Anisi Spiritus 6 gram
- Aquadest ad 300 ml
V. DAFTAR OBAT/PENGGOLONGAN OBAT
- Golongan obat narkotika : Codein
- Golongan obat psikotropika : -
- Golongan obat keras : Ammonii Chloridum
- Golongan obat bebas terbatas : -
- Golongan obat bebas : -
VI. TEORI
 Monografi
1. Codein HCL ( FI edisi III Hal 172 )
Sinonim : Kodeina Hidroklorida
Pemerian : Serbuk hablur putih atau hablur jarum tidak berwarna
Kelarutan: Larut dalam 20 bagian air dan dalam lebih kurang 90 bagian
etanol (90%)P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindung cahaya
Khasiat : Antitusivum
Dosis maksimum : 60 mg/300 mg

2. Glycyrhizae succus ( FI edisi III Hal 276)


Pemerian : Batang berbentuk silinder atau bongkah besar, licin agak
mengkilap, hitam coklat tua, atau serbuk berwarna coklat; bau
lemah khas, rasa manis khas.
Kelarutan : Lareutkan 1 bagian di 10 bagian air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Zat tambahan
3. Ammonii Chloridum ( FI edisi III Hal 87)
Sinonim : Amonium Klorida , Salmiak
Pemerian : Serbuk buir atau hablur putih, tidak berbau, rasa asin dan
dingin, higroskopis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan gliserol P, lebih mudah larut
dalam air mendidih, agak sukar larut dalam etanol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Khasiat : Ekspektoran
Dosis maksimum : Sehari 10 g
VII. USUL
- Codein diganti Codein HCL 1,17 kalinya (acc)
- Jumlah sediaan dianggap 75 ml. (acc)
VIII. DISPENSASI
-
IX. PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM
- DM Ammonii Chloridum untuk 10 tahun, sehari 10 g ( FI edisi III hal 960)
10
Satu hari : 20 x 10 g = 5 g
10 𝑚𝑙
Zat dalam resep II cth = 75 𝑚𝑙 x 1,5 gram = 0,2 gram
0,2 𝑔
Satu hari = x 2 x 100 % = 8% ( dibawah 100 %)
5𝑔
*Resep dapat dibuat
- DM Codein HCL untuk 10 tahun, sekali 60 mg sehari 300 mg
(FI edisi III Hal 964)
10
Satu kali = 20 x 600 mg = 30 mg
10
Sehari = 20 x 300 mg = 150 mg
10 𝑚𝑙
Zat dalam resep II cth 75 𝑚𝑙 x 87,75 mg = 11,7 mg
11,7 𝑚𝑔
Satu kali x 100% = 39 % ( dibawah 100%)
30 𝑚𝑔
11,7 𝑚𝑔
Sehari x 2 x 100% = 15,6% (dibawah 100%)
150 𝑚𝑔
* Resep dapat dibuat

X. PERHITUNGAN BAHAN
75 𝑚𝑙
1. Glycirrhizae succus : 300 𝑚𝑙 x 10 g = 2,5 g
75 𝑚𝑙
2. Ammonii Chloridum : 300 𝑚𝑙 x 6 g = 1,5 g
75 𝑚𝑙
3. Amoniae Anisi Spiritus : 300 𝑚𝑙 x 6 g = 1,5 g
75 𝑚𝑙
4. Codein HCL : 10 𝑚𝑙 x 10 mg = 75 mg
5. Aquadest : 75 - (2,5 + 1,5 + 1,5+ 0,075)
75 – 5,575 = 69,425 ml
XI. PENIMBANGAN
1. Glycirrhizae succus : 2,5 g
2. Ammonii Chloridum : 1,5 g
3. Amoniae Anisi Spiritus : 1,5 g
4. Codein HCL : 75 mg
5. Aquadest ad 75 ml
XII. PROSEDUR
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Setarakan timbangan
3. Timbang zat
4. Kalibrasi botol 75 ml dengan aquadest
5. Larutkan glycirrhizae succus dalam 25 ml air panas, dinginkan.
6. Larutkan ammonia chloridum dalam 15 ml aquadest, masukkan ke dalam
botol. Bilas wadah.
7. Masukkan glycirrhizae succus yang telah dingin kedalam botol, bilas
wadah, kocok ad homogen.
8. Larutkan codein HCL dalam 10 ml aquadest, masukkan kedalam botol,
bilas wadah, kocok ad homogen.
9. Masukkan SASA tidak melewati dinding botol, kocok ad homogen.
10. Genapkan dengan sisa aquadest, kocok.
11. Kemas, beri etiket, serahkan.

XIII. KEMASAN/WADAH
Botol coklat 100 ml
XIV. ETIKET
Putih
APOTEK EMBRIO 19
Jl. Eyckman No. 24 Telp 022134
APA : Dra. Ganthina S, M.Si., Apt. SIK: 5259/B

No. 4B Tanggal : 1 Juni 2017

Verani
Sehari 2 x 2 sendok teh

XV. LABEL
Kocok Dahulu

NI

Obat ini tidak boleh diulang tanpa


resep baru dari dokter Ob

XVI. PEMBAHASAN
1. Teori :
a. Codein diganti dengan Codein HCL).
b. Succus liquirite dilarutkan dengan merebus atau memanaskannya hingga larut.
c. SASA ditambahkan terakhir karena SASA termasuk cairan yang mudah menguap,
ditambahkan terakhir untuk menghindari kekurangan karena penguapan dan
menghindari pengotoran pada isi cairan botol.
d. Kelarutan semua bahan obat yang terdapat pada resep merupakan kelarutan
dalam air, pada resep yang digunakan sebagai pembawa adalah air.
2. Bahan – bahan yang digunakan
a. Glycirrhizae succus : 2,5 g
b. Ammonii Chloridum : 1,5 g
c. Amoniae Anisi Spiritus : 1,5 g
d. Codein HCL : 75 mg
e. Aquadest ad 75 ml (± 69,425mL)
f. Aquadest ad 100 mL (± 69,425mL)
3. Etiket
a. Etiket yang digunakan adalah etiket warna putih karena merupakan obat
dalam.
b. Bagian kop etiket terdiri dari nama apotek yang menyerahkan obat, alamat
apotek tersebut serta nama Apoteker penanggungjawab Apotek beserta SIK.
c. Etiket harus ada No. Resep dan tanggal tepat dibuat resep tersebut untuk
memudahkan dalam pengarsipan ( No. 4B Tgl. 1-06-2017).
d. Nama pasien yang memiliki resep tersebut. ( Nama pasien : Verani)
e. Signatura / cara pemakaian obat tersebut ( Signatura : “Sehari 2 x 2 sendok
teh.”)
f. Terakhir adalah paraf pembuat obat yang terdapat di dalam resep ( Paraf
Apoteker atau Asisten Apoteker).
4. Label
Sediaan larutan ini menggunakan label NI karena mengandung obat keras yaitu
Ammonium Chloridum.
I. TUJUAN
Agar mahasiswa dapat mengerjakan dan membuat sediaan Guttae Auriculares.

II. RESEP

dr. Saribulan
Jl. Kecubung No. 72 Bandung
Phone: 0221234587
SIP : No. 42/DU/88/KOTBDG/2012

No. 4A Bandung, 25 Mei 2017

R/ Tetes Telinga H2O2 15 ml


S. 2 d.d. gtt IV auric deks et sin

Pro : Uya Kuya

III. KELENGKAPAN RESEP


1. Paraf dokter :
2. Telp dokter :
IV. RESEP STANDAR
Tetes Telinga H2O2 ( Fornas edisi II hal 157 )
Tiap 10 ml mengandung ;
- Hydrogen proxidi sol dil 5 gram
- Etanol 90% ad 10 ml
V. DAFTAR OBAT/PENGGOLONGAN OBAT
- Golongan obat narkotika : -
- Golongan obat psikotropika : -
- Golongan obat keras : Hydrogen proxidi
- Golongan obat bebas terbatas : -
- Golongan obat bebas : -
VI. TEORI
 Monografi
1. Hydrogenperoxidium ( FI edisi III Hal 296)
Sinonim : Hidrogenperoksida
Pemerian : Cairan tidak berwarna, hamper tidak berbau. Mudah terurai
jika berhubungan dengan zat organic yang dapat teroksidasi,
dengan logam tertentu dan senyawanya atau dengan alkali.
Penyimpanan : Dalam botol tersumbat kaca atau bersumbat plastik yang
cocok dilengkapi dengan lubang udara; ditempat sejuk;
terlindung dari cahaya.
Khasiat : Antiseptikum ekstern
2. Etanol 90 % ( FI edisi III Hal 65 )
Sinonim : Aethanolum , Alkohol
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah
bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam
eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,
ditempat sejuk, jauh dari nyala api.
Khasiat : Zat tambahan

VII. USUL
-
VIII. DISPENSASI
-
IX. PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM
-
X. PERHITUNGAN BAHAN
15 𝑚𝑙
1. Hidrogen proxidi dil : 10 𝑚𝑙 x 5 gram = 7,5 g
2. Etanol 90 % : 15 ml – 7,5 ml
: 7,5 ml
XI. PENIMBANGAN
1. Hidrogen proxidi dil = 7,5 gram
2. Etanol 90% ad 15 ml
XII. PROSEDUR
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Setarakan timbangan.
3. Timbang zat.
4. Kalibrasi botol tetes 15 ml menggunakan aquadest.
5. Masukkan etanol 90% ke dalam botol tetes.
6. Masukkan Hidrogen proxidi dil 7,5 gram pelan – pelan ke dalam botol
tetes.
7. Kemas, beri etiket, serahkan.
XIII. KEMASAN WADAH
Botol tetes telinga

XIV. ETIKET
Botol tetes telinga
APOTEK EMBRIO 19
Jl. Eyckman No. 24 Telp 022134
APA : Dra. Ganthina S, M.Si., Apt. SIK: 5259/B

No. 4A Tanggal : 1 Juni 2017

Uya Kuya

Sehari 2 x 4 tetes telinga kanan dan kiri


OBAT LUAR

XV. LABEL
NI

Obat ini tidak boleh diulang tanpa


resep baru dari dokter

XVI. PEMBAHASAN
1. Teori :
a. Hidrogen peroksida yang digubutuhkan dalam resep adalah 7,5 g.
b. Hidrogen peroksida tidak boleh dikocok, karena akan terurai menjadi H2O dan O2.
c. Hydrogen peroksida ditambahkan terakhir.
d. Pada resep yang digunakan sebagai pembawa adalahetanol 90%, jumlah etanol yang
dibutuhkan pada resep ini adalah (± 7,5mL) .
5. Bahan – bahan yang digunakan
a. Hidrogen proxidi dil = 7,5 gram
b. Etanol 90 % ad 15 ml (± 7,5mL) .
6. Etiket
a. Etiket yang digunakan adalah etiket warna biru karena merupakan obat luar.
b. Bagian kop etiket terdiri dari nama apotek yang menyerahkan obat, alamat apotek
tersebut serta nama Apoteker penanggungjawab Apotek beserta SIK.
c. Etiket harus ada No. Resep dan tanggal tepat dibuat resep tersebut untuk
memudahkan dalam pengarsipan ( No.4A Tgl. 1-06-2017).
d. Nama pasien yang memiliki resep tersebut. ( Nama pasien : Uya Kuya)
e. Signatura / cara pemakaian obat tersebut ( Signatura : “Sehari 2x 4 tetes pada
telinga kanan dan kiri.”)
f. Terakhir adalah paraf pembuat obat yang terdapat di dalam resep ( Paraf Apoteker
atau Asisten Apoteker).
7. Label
Sediaan larutan ini menggunakan label NI karena mengandung obat keras yaitu
Hidrogen Peroksida

Anda mungkin juga menyukai