FARMASETIKA LANJUTAN
TINGKAT : I-A
MEJA : 8 dan 14
II. RESEP
R/ OBH 75 ml
Adde pro dos sing
Codein 10 mg
S.b.d.d. Cth II
X. PERHITUNGAN BAHAN
75 𝑚𝑙
1. Glycirrhizae succus : 300 𝑚𝑙 x 10 g = 2,5 g
75 𝑚𝑙
2. Ammonii Chloridum : 300 𝑚𝑙 x 6 g = 1,5 g
75 𝑚𝑙
3. Amoniae Anisi Spiritus : 300 𝑚𝑙 x 6 g = 1,5 g
75 𝑚𝑙
4. Codein HCL : 10 𝑚𝑙 x 10 mg = 75 mg
5. Aquadest : 75 - (2,5 + 1,5 + 1,5+ 0,075)
75 – 5,575 = 69,425 ml
XI. PENIMBANGAN
1. Glycirrhizae succus : 2,5 g
2. Ammonii Chloridum : 1,5 g
3. Amoniae Anisi Spiritus : 1,5 g
4. Codein HCL : 75 mg
5. Aquadest ad 75 ml
XII. PROSEDUR
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Setarakan timbangan
3. Timbang zat
4. Kalibrasi botol 75 ml dengan aquadest
5. Larutkan glycirrhizae succus dalam 25 ml air panas, dinginkan.
6. Larutkan ammonia chloridum dalam 15 ml aquadest, masukkan ke dalam
botol. Bilas wadah.
7. Masukkan glycirrhizae succus yang telah dingin kedalam botol, bilas
wadah, kocok ad homogen.
8. Larutkan codein HCL dalam 10 ml aquadest, masukkan kedalam botol,
bilas wadah, kocok ad homogen.
9. Masukkan SASA tidak melewati dinding botol, kocok ad homogen.
10. Genapkan dengan sisa aquadest, kocok.
11. Kemas, beri etiket, serahkan.
XIII. KEMASAN/WADAH
Botol coklat 100 ml
XIV. ETIKET
Putih
APOTEK EMBRIO 19
Jl. Eyckman No. 24 Telp 022134
APA : Dra. Ganthina S, M.Si., Apt. SIK: 5259/B
Verani
Sehari 2 x 2 sendok teh
XV. LABEL
Kocok Dahulu
NI
XVI. PEMBAHASAN
1. Teori :
a. Codein diganti dengan Codein HCL).
b. Succus liquirite dilarutkan dengan merebus atau memanaskannya hingga larut.
c. SASA ditambahkan terakhir karena SASA termasuk cairan yang mudah menguap,
ditambahkan terakhir untuk menghindari kekurangan karena penguapan dan
menghindari pengotoran pada isi cairan botol.
d. Kelarutan semua bahan obat yang terdapat pada resep merupakan kelarutan
dalam air, pada resep yang digunakan sebagai pembawa adalah air.
2. Bahan – bahan yang digunakan
a. Glycirrhizae succus : 2,5 g
b. Ammonii Chloridum : 1,5 g
c. Amoniae Anisi Spiritus : 1,5 g
d. Codein HCL : 75 mg
e. Aquadest ad 75 ml (± 69,425mL)
f. Aquadest ad 100 mL (± 69,425mL)
3. Etiket
a. Etiket yang digunakan adalah etiket warna putih karena merupakan obat
dalam.
b. Bagian kop etiket terdiri dari nama apotek yang menyerahkan obat, alamat
apotek tersebut serta nama Apoteker penanggungjawab Apotek beserta SIK.
c. Etiket harus ada No. Resep dan tanggal tepat dibuat resep tersebut untuk
memudahkan dalam pengarsipan ( No. 4B Tgl. 1-06-2017).
d. Nama pasien yang memiliki resep tersebut. ( Nama pasien : Verani)
e. Signatura / cara pemakaian obat tersebut ( Signatura : “Sehari 2 x 2 sendok
teh.”)
f. Terakhir adalah paraf pembuat obat yang terdapat di dalam resep ( Paraf
Apoteker atau Asisten Apoteker).
4. Label
Sediaan larutan ini menggunakan label NI karena mengandung obat keras yaitu
Ammonium Chloridum.
I. TUJUAN
Agar mahasiswa dapat mengerjakan dan membuat sediaan Guttae Auriculares.
II. RESEP
dr. Saribulan
Jl. Kecubung No. 72 Bandung
Phone: 0221234587
SIP : No. 42/DU/88/KOTBDG/2012
VII. USUL
-
VIII. DISPENSASI
-
IX. PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM
-
X. PERHITUNGAN BAHAN
15 𝑚𝑙
1. Hidrogen proxidi dil : 10 𝑚𝑙 x 5 gram = 7,5 g
2. Etanol 90 % : 15 ml – 7,5 ml
: 7,5 ml
XI. PENIMBANGAN
1. Hidrogen proxidi dil = 7,5 gram
2. Etanol 90% ad 15 ml
XII. PROSEDUR
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Setarakan timbangan.
3. Timbang zat.
4. Kalibrasi botol tetes 15 ml menggunakan aquadest.
5. Masukkan etanol 90% ke dalam botol tetes.
6. Masukkan Hidrogen proxidi dil 7,5 gram pelan – pelan ke dalam botol
tetes.
7. Kemas, beri etiket, serahkan.
XIII. KEMASAN WADAH
Botol tetes telinga
XIV. ETIKET
Botol tetes telinga
APOTEK EMBRIO 19
Jl. Eyckman No. 24 Telp 022134
APA : Dra. Ganthina S, M.Si., Apt. SIK: 5259/B
Uya Kuya
XV. LABEL
NI
XVI. PEMBAHASAN
1. Teori :
a. Hidrogen peroksida yang digubutuhkan dalam resep adalah 7,5 g.
b. Hidrogen peroksida tidak boleh dikocok, karena akan terurai menjadi H2O dan O2.
c. Hydrogen peroksida ditambahkan terakhir.
d. Pada resep yang digunakan sebagai pembawa adalahetanol 90%, jumlah etanol yang
dibutuhkan pada resep ini adalah (± 7,5mL) .
5. Bahan – bahan yang digunakan
a. Hidrogen proxidi dil = 7,5 gram
b. Etanol 90 % ad 15 ml (± 7,5mL) .
6. Etiket
a. Etiket yang digunakan adalah etiket warna biru karena merupakan obat luar.
b. Bagian kop etiket terdiri dari nama apotek yang menyerahkan obat, alamat apotek
tersebut serta nama Apoteker penanggungjawab Apotek beserta SIK.
c. Etiket harus ada No. Resep dan tanggal tepat dibuat resep tersebut untuk
memudahkan dalam pengarsipan ( No.4A Tgl. 1-06-2017).
d. Nama pasien yang memiliki resep tersebut. ( Nama pasien : Uya Kuya)
e. Signatura / cara pemakaian obat tersebut ( Signatura : “Sehari 2x 4 tetes pada
telinga kanan dan kiri.”)
f. Terakhir adalah paraf pembuat obat yang terdapat di dalam resep ( Paraf Apoteker
atau Asisten Apoteker).
7. Label
Sediaan larutan ini menggunakan label NI karena mengandung obat keras yaitu
Hidrogen Peroksida