SALEP 2
1. Al Faraby (P2.31.39.0.17.007)
1
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN
a. salep 24 ………………………………………………………………8
3.2 Saran………………………………………………………………………….17
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Farmasetika Dasar yang
berjudul “ SALEP 2 “
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala - kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Gloria Murtini, M.Si, Apt. yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai, Aamiin.
Penyusun
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Agar mengetahui pengertian salep
2. Agar mengetahui dasar salep
3. Agar mengetahui cara pembuatan salep
4. Agar bisa menerapkan teori pembuatan salep dalam resep
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV; salep adalah sediaan semi padat
atau setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput
lendir. Salep tidak boleh berbau tengik.
Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak. Salep ini untuk
memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut
penutup. Dasar salep ini digunakan sebagai emolien, sukar dicuci, tidak
mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.
5
Contoh : Vaselin putih, vaselin kuning, campuran vaselin dengan cera, paraffin
cair maupun padat, minyak nabati.
Pertama dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi
air dan minyak ( paraffin hidrofilik dan lanolin anhidrat), selanjutnya terrdiri atas
emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air
tambahan. Dasar salep juga dapat berfungsi sebagai emolien.
Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air, antar lain salep hidrofilik
(krim). Dasar salep ini juga dapat dicuci dengan air, karena mudah dicuci dari
kulit atau dilap basah sehingga mudah diterima untuk dasar kosmetika. Beberapa
bahan obat dapat menjadi lebih efektif menggunakan dasar salep ini daripada
dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini dapat diencerkan
dengan air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.
Kelompok ini disebut juga dasar salep tidak berlemak dan terdiri dari
konstituen larut air. Dasar salep ini memberikan banyak keuntungannya seperti
dasar salep dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan tak larut dalam
air, seperti paraffin, cera. Dasar salep lebih tepat dibuat gel.
6
2.3 CARA PEMBUATAN SALEP
Bahan - bahan yang dapat larut dalam campuran lemak dilarutkan kedalamnya,
jika perlu dengan pemanasan.
Bahan - bahan yang dapat larut dalam air, jika tidak ada peraturan-peraturan lain
maka dilarutkan terlebih dahulu ke dalam air, air yang digunakan dapat diserap
seluruhnya oleh basis salep, dan jumlah air dapat dikurangi dari basis.
Bahan - bahan yang sukar atau sebagian dapar larut dalam lemak dan air, harus
diserbuk lebih dahulu kemudiaan diayak dengan ayakan No. 100.
Salep - salep yang dibuat dengan cara mencairkan, campurannya harus digerus
sampai dingin.
7
CARA PEMBUATAN RESEP SALEP
R/ Salep 24 20
s.u.e
pro : Hartati
Uraian Bahan
Kelarutan : larut dalam 550 bagian air, dan dalam 4 bagian etanol
(95%)p, mudah larut dalam klorofom p, dan dalam eter p, larut dalam larutan
ammonium asetat p, dinatrium hydrogen fosfat p, kalium sitrat dan natrium sitrat.
8
2. SULFUR (FI. Edisi III. Hal. 591)
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut karbon disulfide
p, sukar larut dalam minyak zaitun p, sangat sukar larut dalam etanol (95%) p.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 95% P.
larut dalam klorofom P. dalam eter P. dalam eter minyak tanah p. larutan kadang-
kadang berpotensi lemak.
Perhitungan Bahan
Cara Kerja
9
5. masukkan sulfur gerus ad halus, tambahkan Vaseline album sedikit demi
sedikit gerus sampai homogeny. tambahkan masa 1 gurus ad homogen.
R/ Salep wasir 25
m.d.s.u.e
pro: ny.Nia
Uraian bahan
1. AETHYLIS AMINOBENZOAS
2. TANIN
10
Pemerian : sisik yang mengkilap, ringan atau serbuk kuning kelabu,
ringan, hampir tak berbau dan rasanya sangat kelat
Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam spiritus, dan dalam gliserol
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar air dalam
etanol (95%)p, mudah larut dalam kloroform P; dan dalam eter P.
4. VASELINUM FLAVUM
Perhitungan Bahan
Cara kerja
11
4. Masukkan tannin gerus ad halus tambahkan vaselin flavum gerus ad
homogen. tambahkan masa 1 gerus ad homogen
R/ Salep ichtiol 20
m.d.s.u.e
Pro tn.rafi
Uraian Bahan
Kelarutan : dapat campur dengan air, glycerol, dengan minyak lemak dan
dengan lemak larut, sebagian dalam etanol 95% dan dalam eter.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar air dalam
etanol (95%)p, mudah larut dalam kloroform P; dan dalam eter P.
12
Penggunaan : Zat tambahan.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 95% P.
larut dalam klorofom P. dalam eter P. dalam eter minyak tanah p. larutan kadang-
kadang berpotensi lemak.
Perhitungan
Cara kerja
13
R/ salep minyak ikan com. 15
m.d.s.u.e
pro: Tn.budi
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol ( 95%)
p,larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan hidroksida
14
Penggunaan : zat tambahan dan penyerap
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar air dalam
etanol (95%)p, mudah larut dalam kloroform P; dan dalam eter P.
Perhitungan
15
Calcii hydrocydi solutio 1 g x 15/10 =1,5g
Cara Pembuatan
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Salep adalah sediaan semi padat atau setengah padat ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau selaput lender. Menurut Farmakope Indonesia
Edisi IV, dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok,
yaitu : dasar salep hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep larut dalam air, dan
dasar salep dapat dicuci dengan air. Cara pembuatan salep bisa dilihat dari zat
berkhasiat yang terkandung dalam salep tersebut.
3.2 SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18