Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FARMASETIKA DASAR

SALEP 2

Disusun Oleh Kelompok 2 Lokal 1A

1. Al Faraby (P2.31.39.0.17.007)

2. Bella Asahida Ave (P2.31.39.0.17.025)

3. Brenda Julia Resa (P2.31.39.0.17.027)

4. Cintantya Nanda (P2.31.39.0.17.029)

5. Diani Suci Kharismaya (P2.31.39.0.17.033)

6. Dwi Yuli Astuti (P2.31.39.0.17.035)

7. Eka Novitasari (P2.31.39.0.17.039)

8. Fazria Aprilanti (P2.31.39.0.17.041)

9. Febriani Dwi Kusumaningrum (P2.31.39.0.17.043)

10. Muhammad Iqbal (P2.31.39.0.17.065)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


JAKATA II JURUSAN FARMASI

1
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………........4

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………...4

1.3 Tujuan…………………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Salep………………………………………………………...........5

2.2 Dasar salep ……...…………………………………………………………..5

2.3 Cara pembuatan salep………………………………………………………..7

2.4 Cara pembuatan Resep Salep ………………………………………………..8

a. salep 24 ………………………………………………………………8

b salep wasir ……………………………………………………………10

c salep ichtyol …………………………………………………………..12

d. salep minyak ikan kompositus ……………………………………….14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….17

3.2 Saran………………………………………………………………………….17

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………18

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Farmasetika Dasar yang
berjudul “ SALEP 2 “

Makalah ini merupakan hasil pemikiran dan pengumpulan informasi dari


sumber – sumber kefarmasian dan buku – buku panduan farmasi yang telah
banyak memberi manfaat kepada penulisan makalah ini.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala - kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Gloria Murtini, M.Si, Apt. yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini.

2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi


berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai, Aamiin.

Jakarta, Oktober 2017

Penyusun

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salep adalah sediaan setengah padat yang ditujukan untuk


pemakaian topical pada kulit atau selaput lendir ( FI ed 1V). Bahan
obatnya larut atau terdispersi homogeny dalam dasar salep yang cocok (FI
ed III). Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang
mengandung obat kesar atau narkotik adalah 10%. Sediaan setengah padat
ini tidak menggunakan tenaga.
Akan tetapi salep harus memiliki kualitas yang baik yaitu stabil,
tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar, dan semua zat yang
dalam salep harus halus. oleh karena itu pada saat pembuatan salep
terkadang mengalami banyak masalah, salep yang harus digerus dengan
homogeny, agar semua zat aktifnya dapat masuk ke pori-pori kulit dan
diserab oleh kulit.
Pembuatan sediaan setengah padat atau salep sangat penting
diketahui untuk dapat diterapkan pada pelayanan kefarmasian khususnya
di apotek, puskesmas maupun rumah sakit.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan


dalam makalah ini, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan salep ?


2. Apa saja dasar salep?
3. Bagaimana cara pembuatan salep?
4. Bagaimana penerapan teori pembuatan salep dalam resep?

4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Agar mengetahui pengertian salep
2. Agar mengetahui dasar salep
3. Agar mengetahui cara pembuatan salep
4. Agar bisa menerapkan teori pembuatan salep dalam resep

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SALEP

Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV; salep adalah sediaan semi padat
atau setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput
lendir. Salep tidak boleh berbau tengik.

Menurut Farmakope Indonesia Edisi III; Kecuali dinyatakan lain kadar


salep yang mengandung obat keras atau obat narkotika, kadar bahan obat adalah
10 %.

2.2 DASAR SALEP

Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, dasar salep yang digunakan


sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok, yaitu :

1.) Dasar Salep Hidrokarbon

Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak. Salep ini untuk
memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut
penutup. Dasar salep ini digunakan sebagai emolien, sukar dicuci, tidak
mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.

5
Contoh : Vaselin putih, vaselin kuning, campuran vaselin dengan cera, paraffin
cair maupun padat, minyak nabati.

2.) Dasar Salep Serap

Pertama dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi
air dan minyak ( paraffin hidrofilik dan lanolin anhidrat), selanjutnya terrdiri atas
emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air
tambahan. Dasar salep juga dapat berfungsi sebagai emolien.

Contoh : Adeps Lanae, Ungt.Simpleks

3.) Dasar Salep yang Dapat Dicuci dengan Air

Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air, antar lain salep hidrofilik
(krim). Dasar salep ini juga dapat dicuci dengan air, karena mudah dicuci dari
kulit atau dilap basah sehingga mudah diterima untuk dasar kosmetika. Beberapa
bahan obat dapat menjadi lebih efektif menggunakan dasar salep ini daripada
dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini dapat diencerkan
dengan air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.

Contoh : Vanishing cream, emulsifying wax

4.) Dasar Salep Larut Dalam Air

Kelompok ini disebut juga dasar salep tidak berlemak dan terdiri dari
konstituen larut air. Dasar salep ini memberikan banyak keuntungannya seperti
dasar salep dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan tak larut dalam
air, seperti paraffin, cera. Dasar salep lebih tepat dibuat gel.

Contoh : Polyetilenglikol (PEG) dan campuran PEG

6
2.3 CARA PEMBUATAN SALEP

Ketentuan Umum Cara Pembuatan Salep :

a. Peraturan Salep Pertama

Bahan - bahan yang dapat larut dalam campuran lemak dilarutkan kedalamnya,
jika perlu dengan pemanasan.

b. Peraturan Salep Kedua

Bahan - bahan yang dapat larut dalam air, jika tidak ada peraturan-peraturan lain
maka dilarutkan terlebih dahulu ke dalam air, air yang digunakan dapat diserap
seluruhnya oleh basis salep, dan jumlah air dapat dikurangi dari basis.

c. Peraturan Salep Ketiga

Bahan - bahan yang sukar atau sebagian dapar larut dalam lemak dan air, harus
diserbuk lebih dahulu kemudiaan diayak dengan ayakan No. 100.

d. Peraturan Salep Keempat

Salep - salep yang dibuat dengan cara mencairkan, campurannya harus digerus
sampai dingin.

7
CARA PEMBUATAN RESEP SALEP

R/ Salep 24 20

s.u.e

pro : Hartati

Komposisi : Salep 24 (Fornas ed II tahun 1978 hal 13)


tiap 10 g mengandung:
acidum salicylicum 200 mg
sulfur 400 mg
vaselin album hingga 10 g

Uraian Bahan

1. ACIDUM SALICYLICUM (FI. Edisi III. Hal 56)

Nama resmi : ACIDUM SALICYLICUM

Sinonim : asam salisilat

Pemerian : hablur ringan tidak berwarna atau serbuk warna putih


hampir tidak berbau, rasa agak manis dan tajam.

Kelarutan : larut dalam 550 bagian air, dan dalam 4 bagian etanol
(95%)p, mudah larut dalam klorofom p, dan dalam eter p, larut dalam larutan
ammonium asetat p, dinatrium hydrogen fosfat p, kalium sitrat dan natrium sitrat.

Khasiat : keratolikum yaitu obat yang digunakan pada kulit atau


keratin atau epitel tanduk, menimbulkan dehidrasi atau pelunakan. Mengembang
dan dekswamasi dari lapisan tanduk dan epidermis. Antijamur, yaitu obat yang
digunakan untuk membunuh atau menghilangkan jamur.

8
2. SULFUR (FI. Edisi III. Hal. 591)

Nama resmi : SULFUR PRAECIPITATUM

Sinonim : belerang endap

Pemerian : serbuk lembek, bebas butiran, kuning pucat, atau kuniong


kehijauan pucat.

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut karbon disulfide
p, sukar larut dalam minyak zaitun p, sangat sukar larut dalam etanol (95%) p.

Khasiat : antiskabies yaitu digunakan untuk mengobati penyakit scabies.

4. VASELINUM ALBA (FI. Edisi III. Hal. 633)

Nama resmi : VASELINUM ALBUM

Sinonim : vaselin putih

Pemerian : masa lunak, lengket, bening, putih, sifat ini tetap


setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 95% P.
larut dalam klorofom P. dalam eter P. dalam eter minyak tanah p. larutan kadang-
kadang berpotensi lemak.

Penggunaan : zat tambahan (penambah volume sediaan)

Perhitungan Bahan

·Asam salisilat : 200 mg x 20/10 : 400 mg = 0,4 g

· Sulfur : 400 mg x 20/10 : 800 mg = 0,8 g

· Vaseline album : 20 - (0,4 + 0,8 ) = 18,8 g

Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan, Setarakan timbangan

2. Timbanglah bahan obat

3. Masukkan asam salisilat kedalam lumping, tambahkan etanol 95% secukupnya,


gerus ad larut

4. Tambahkan vaselin album sedikit gerus ad homogen, sisihkan menjadi


masa1

9
5. masukkan sulfur gerus ad halus, tambahkan Vaseline album sedikit demi
sedikit gerus sampai homogeny. tambahkan masa 1 gurus ad homogen.

7. Keluarkan dari lumpang . masukkan kedalam pot salep

8. Beri etiket biru

R/ Salep wasir 25
m.d.s.u.e
pro: ny.Nia

Komposisi : Salep wasir (fornas ed II tahun 1978 hal 17)


tiap10 g mengandung :
Aethylis aminobenzoas 20mg
Tanninum 1g
Adeps lanae 2g
Vaselin Flavum hingga 10g

Uraian bahan

1. AETHYLIS AMINOBENZOAS

Sinonim : Etyl Aminobenzoate, p-Aminobenzoid acid ethyl est


Aethoform, Pemerian : H ablur serbuk putih, tidak berbau, rasa agak pahit
diserta rasa tebal.

Kelarutan : s/air, 5/etanol, 2/ CHCl3, 4/eter, 0,1%/Vas. Alb

Khasiat : Anestetik lokal 4 – 1096.

2. TANIN

Nama resmi : TANNINUM

Nama sinonim : Tannine

10
Pemerian : sisik yang mengkilap, ringan atau serbuk kuning kelabu,
ringan, hampir tak berbau dan rasanya sangat kelat

Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam spiritus, dan dalam gliserol

Khasiat : zat tambahan

3. ADEPS LANAE ( FI EDISI III hal 61)

Nama Resmi : ADEPS LANAE

Sinonim : Lemak Bulu Domba

Pemerian : Zat serupa lemak, liat, kuning muda atau kuning


pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dan khas.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar air dalam
etanol (95%)p, mudah larut dalam kloroform P; dan dalam eter P.

Penggunaan : Zat tambahan.

4. VASELINUM FLAVUM

Nama resmi : VASELIN FLAVUM

Nama lain : vaselin kuning

Pemerian : massa lunak, lengket, bening, kuning muda sampai


kuning, zat ini tetap setelah zat dileburkan sampai dingin tanpa aduk.

Kelarutan : memenuhi syarat yang tertera dalam vaselin album.

Perhitungan Bahan

1. Aethylis aminobenzoas 20mg x 25/10 = 50mg


2. Tanninum 1 g x 25/10 = 2,5
3. Adeps lanae 2 g x 25/10 = 5
4. Vaselin Flavum hingga 10g x 25/10 = 25 – ( 0,05 +2,5+5) = 17,45

Cara kerja

1. Siapkan alat dan bahan, Setarakan timbangan

2. Timbanglah bahan obat

3. Masukkan aethylis aminobenzoas kedalam lumpang, gerus ad halus.


tambahkan adeps lanae gerus ad homogen. sisikan (masa 1)

11
4. Masukkan tannin gerus ad halus tambahkan vaselin flavum gerus ad
homogen. tambahkan masa 1 gerus ad homogen

5. Keluarkan dari lumpang . masukkan kedalam pot salep

6. Beri etiket biru

R/ Salep ichtiol 20
m.d.s.u.e
Pro tn.rafi

Komposisi : Salep ichtyol (Fornas ed II tahun 1928)


Tiap 10 g mengandung :
Ichthammolum 10g
Adeps Lanae 45g
Vaselinum 45g

Uraian Bahan

1. Ichtyol (FI III 1979 hal 305)

Sinonim : ichthammolum, ikhtamol, ikhtiol

Khasiat : antiseptikum ekstern

Pemerian : cairan kental; hampir hitam; bau khas

Kelarutan : dapat campur dengan air, glycerol, dengan minyak lemak dan
dengan lemak larut, sebagian dalam etanol 95% dan dalam eter.

2. ADEPS LANAE ( FI EDISI III hal 61)

Nama Resmi : ADEPS LANAE

Sinonim : Lemak Bulu Domba

Pemerian : Zat serupa lemak, liat, kuning muda atau kuning


pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dan khas.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar air dalam
etanol (95%)p, mudah larut dalam kloroform P; dan dalam eter P.

12
Penggunaan : Zat tambahan.

3. VASELINUM ALBA (FI. Edisi III. Hal. 633)

Nama resmi :VASELINUM ALBUM

Sinonim : vaselin putih

Pemerian : masa lunak, lengket, bening, putih, sifat ini tetap


setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 95% P.
larut dalam klorofom P. dalam eter P. dalam eter minyak tanah p. larutan kadang-
kadang berpotensi lemak.

Penggunaan : zat tambahan (penambah volume sediaan)

Perhitungan

1. Ichthammolum 10g x 20/100 = 2 g


2. Adeps Lanae 45g x 20/100 = 9 g
3. Vaselinum 45g x 20/100 = 9 g

Cara kerja

1. Siapkan alat dan bahan, Setarakan timbangan

2. Timbanglah bahan obat

3. Masukkan adeps lanae kedalam mortir

4. tambahkan vaselin album gerus ad homogen

5. tambahkan ichtyol gerus ad homogen.

6. Keluarkan dari lumpang . masukkan kedalam pot salep

7. Beri etiket biru

13
R/ salep minyak ikan com. 15
m.d.s.u.e
pro: Tn.budi

Komposisi : Olei iecoris unguentum compositos ( Fornas ed II 1978 hal 217)


Tiap 10 g mengandung :
Zincy oydum 3g
Kaolinum 1,5 g
Oleum iecoris aselli 2g
Adeps Lanae 2,5 g
Calcii hydrocydi solutio 1g
Uraian bahan

1. ZINCI OXYDI ( F1.EDISI III hal 636)

Nama resmi : zinci oxydum

Sinonim : seng oksida

Rumus molekul : zno

Pemerian : serbuk amorf, sangat halus.putih/ putih/putih


kekuningan,tidak berbau tidak berasa lambat laun menyerap karbondioksida
dari udara

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol ( 95%)
p,larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan hidroksida

Penggunaan : antiseptikum local (mencegah luka luaragar tidak


membusuk)

2. Kaolin ( FI III 1979 hal 335)

Nama resmi : Kaolinum

Sinonim : bolus alba

Pemerian : serbuk ringan, putih, bebas dari butiran kasar,


tidak berbau, tidak mempunyai rasa, licin.

14
Penggunaan : zat tambahan dan penyerap

3. Oleum Iecoris Asellis

Nama Resmi : OLEUM IECORIS

Nama Lain : Minyak Ikan

Pemerian : Cairan; kuning pucat; bau khas, agak manis, tidak


tengik, rasa khas.

Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%) P; mudah larut


dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh,


terlindung dari cahaya.

Kegunaan : Sumber vitamin A dan vitamin D.

4. ADEPS LANAE ( FI EDISI III hal 61)

Nama Resmi : ADEPS LANAE

Sinonim : Lemak Bulu Domba

Pemerian : Zat serupa lemak, liat, kuning muda atau kuning


pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dan khas.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar air dalam
etanol (95%)p, mudah larut dalam kloroform P; dan dalam eter P.

Penggunaan : Zat tambahan.

5. Calcii hydrocydi solution

Perhitungan

Zincy oydum 3 g x 15/10 = 4,5g

Kaolinum 1,5 g x 15/10 =2,25g

Oleum iecoris aselli 2 g x 15/10 =3g

Adeps Lanae 2,5 g x 15/10 =3,75g

15
Calcii hydrocydi solutio 1 g x 15/10 =1,5g

Cara Pembuatan

1. Siapkan alat dan bahan, Setarakan timbangan

2. Timbanglah bahan obat

3. Ayak zinci oxyd

4. Masukkan zinci oxyd ke mortir gerus halus tambahkan kaolin ke mortir,


gerus ad homogen

5. Masukkan calcii hydrocydi solution ke mortir, gerus ad homogen

6. Masukkan adeps lanae ke mortir, gerus ad homogen

7. Masukkan oleum iecoris aselli ke mortir, gerus ad homogen

8. Keluarkan dari lumpang, masukkan ke dalam pot salep

9. beri etiket biru

16
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Salep adalah sediaan semi padat atau setengah padat ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau selaput lender. Menurut Farmakope Indonesia
Edisi IV, dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok,
yaitu : dasar salep hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep larut dalam air, dan
dasar salep dapat dicuci dengan air. Cara pembuatan salep bisa dilihat dari zat
berkhasiat yang terkandung dalam salep tersebut.

3.2 SARAN

Dengan adanya makalah ini, kami mengharapkan agar pembaca


memahami atau mengerti atas dasar - dasar umum tentang salep, dan mau
memberikan saran dan kritik terhadap makalah ini. Kami berharap semoga dengan
adanya makalah ini pembaca sudah dapat mengerti apa itu sediaan salep,
penggolongan salep, bahan dasar salep, sampai cara pembuatan salep.

17
DAFTAR PUSTAKA

BUKU ILMU RESEP

FI III tahun 1979

FORMULARIUM NASIONAL ed II 1978

18

Anda mungkin juga menyukai