OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
NIM : 191148201104
Kelas : 1A Farmasi
Hari : Kamis
Mengetahui,
Salep adalah bentuk sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispend homogen dalam dasar
salep yang cocok.
Peraturan Pembuatan Salep
1. Peraturan salep pertama
"zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak, dilarutkan dahulu kedalamnya,
jika perlu dengan pemanasan"
2. peraturan salep kedua
"bahan-bahan yang larut dalam air, jika tidak ada peraturan lain, dilarutkan lebih
dahulu dalam air, asalkan jumlah air yang dipergunakan dapat diserap seluruhnya
oleh basis salep dan jumlah air yang dipakai, dikurangi dari basis salepnya"
3. peraturan salep ketiga
"bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak dan air, harus
diserbukkan lebih dahulu, kemudian diayak dengan pengayak No.60"
4. Peraturan salep keempat
"salep-salep yang dibuat dengan jalan mencairkan, campurannya harus digerus
sampai dingin" bahan-bahan yang ikut dilebur, penimbangannya harus di lebihkan
10-20% (untuk mencegah kekurangan bobotnya).
Penggolongan Salep
1. Salep menurut konsistensinya dibagi atas :
Salep epidermik (epidermic ointment, salep penutup). Salep ini berguna untuk
melindungi kulit, menghasilkan efek lokal dan untuk meredakan
rangsangan/anestesi lokal; tidak diabsorbsi; kadang-kadang ditambahkan
antiseptik atau astringent. Dasar salep yang baik untuk jenis salep ini adalah
senyawa hidrokarbon.
Salep endodermik. Salep yang bahan obatnya menembus ke dalam tubuh
melalui kulit, tetapi tidak melalui kulit; terabsorbsi sebagian dan digunakan
untuk melunakkan kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang terbaik adalah
minyak lemak.
Salep diadermik. Salep yang bahan obatnya menembus ke dalam tubuh melalui
kulit untuk mencapai efek yang diinginkan. Misalnya, salep yang mengandung
senyawa merkuri iodida atau beladona.
3. Menurut dasar salepnya
Dasar salep hidrofobik. Salep yang tidak suka air atau salep yang dasar
salepnya berlemak (greassy bases): tidak dapat dicuci dengan air. Misalnya,
campuran lemak lemak, minyak lemak, malam.
Dasar salep hidrofilik. Salep yang suka air atau kuat menarik air, biasanya
mempunyai dasar salep tipe M/A.
Pasta (Pastae)
Pasta adalah semi padat (massa lembek) Yang mengandung satu atau lebih
bahan obat yang di tunjukan untuk pemakaian topical. Pasta ini serupa dengan
salep hanya berbeda dalam konsistensinya, yaitu bahan padatnya lebih dari 50%
dan kegunaannya. Misalnya Pasta Zinci Oleosa (Ph .V)
III. PEMBUATAN SEDIAAN
Resep 1.4
A) Resep Asli :
Pro: Syarifah
Jl. Kedondong No.70 Smd
Keterangan Resep :
C) Skrinning Resep :
1. Administrasi
d. Incriptio : ada
e. Invenciptio : ada
f. Praescriptio : ada
g. Signature : ada
h. Subrciptio : ada
2. Farmasetika
D) Permasalahan :
E) Penggolongan Obat :
No Nama Obat Golongan Obat
1 Acid Salicyl Bebas
2 Sulfur pp Bebas
3 Vaselin Flavum Bebas
F) Uraian Bahan :
.
G) Perhitungan Dosis : -
H) Penimbangan Bahan
Jumlah E.D
No Nama Bahan Perhitungan
Ditimbang Bahan
1 Acid Salicyl 200 mg 0,2 g 01.20
2 Sulfur pp 250 mg 0,25 g 01.20
5 g – (0,2 g +0,25 g)
3 Vaselin Flavum 4,55 g 01.20
5 g – 0,45 g = 4,55 g
I) Cara Kerja
Nama : Syarifah
(dioleskan Tipis-tipis)
OBAT LUAR
HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT
2. No urut : 1.4
Resep 1.1
A) Resep Asli :
dr. Viola Apristarani
SIP: No : 268/DINKES/DU-IV-2017
Praktek : Jl. Kemuning No. 24 Telp: 0541-535425
Rumah : Jl. Kemerdekaan No. 211 Telp: 542053
Keterangan Resep :
Vaselin, flav. Ad 10 g
SUE
C) Skrinning Resep :
1. Administrasi
d. Incriptio : ada
e. Invenciptio : ada
f. Praescriptio : ada
g. Signature : ada
h. Subrciptio : ada
2. Farmasetika
D) Permasalahan :
E) Penggolongan Obat :
F) Uraian Bahan :
a. acid salicyl ( FI III Hal 56 )
nama resmi : ACIDUM SALICYLICUM
sinonim : asam salisilat
pemberiaan : hablur ringan tidak bewarna atau serbuk putih hampir tidak berbau,
rasa agak manis dan tajam.
Kelarutan : larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol ( 95% ) p,
mudah larut dalam kloroform p, dan dalam eter p, larut dalam larutan
ammonium asetat p, dinatrium hydrogen fosfat p, helium sitrat p dan
natrium sitrat p.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
K/P : keratolikum, adalah obat yang berfungsi untuk mengelupas bagian
kulit, dan anti fungi adalah obat yang berfungsi untuk membasmi atau
membunuh jamur.
Kegunaan : Antiritan
G) Perhitungan Dosis : -
G) Penimbangan Bahan
Jumlah
E.D
No Nama Bahan Perhitungan Ditimban
Bahan
g
20
1 Acid Salicyl 𝑥 2 = 0,4 𝑔 0,4 g 01.20
100
20
2 Sulfur pp 𝑥 4 = 0,8 g 0,8 g 01.20
100
10 g – (0,4 g +0,8 g)
3 Vaselin Flavum 8,8 g 01.20
10 g – 1,2 g = 8,8 g
4 Camphora 0,5 g 0,5 g 01.20
H) Cara Kerja
J) Etiket Obat :
2. No : 1.1
3. Aturan pakai : Dioleskan tipis-tipis pada bagian yang sakit 3-4 kali sehari
Tujan pada pratikum ini adalah mampu membuat sediaan salep. Salep
merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat
luar. Bahan obat harus larut atau terdispend homogen dalam dasar salep yang cocok.
Pemerian tidak boleh berbau tengik.
Kadar kecuali dinyatakan lain dan untuk salap yang mengandung obat keras
atau obat narkotika, kadar bahan obat adalah 10 %. Dasar salap, kecuali dinyatakan
sebagai bahan dasar digunakan Vaselin putih . Tergantung dari sifat bahan obat dan
tujuan pemakaian, dapat dipilih salah satu bahan dasar berikut:
1. dasar salep senyawa hidrokarbon Vasellin putih, vaselin kuning atau
campurannya dengan malam putih, dengan malam kuning atau senyawa
hidrokarbon lain yang cocok.
2. dasar salep serap lemak bulu domba : campuran 8 bagian kolesterol
3 bagian stearik alcohol 8 bagian malam putih dan 8 bagian vaselin putih,
campuran 30 bagian Malam kuning dan 70 bagian Minyak Wijen.
3. dasar salep yang dapat dicuci dengan air. Emulsi minyak dan air.
4. dasar salep yang dapat larut dalam air Polietilenglikola atau campurannya
Homogenitas jika dioleskan pada sekeping kaa atau bahan transparan lain yang
cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen.
Pada pembuatan salep kali ini, zat utamanya yaitu Asam Salisilat perlu
dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan etanol. Hal ini dilakukan karena
Asam Salisilat memiliki bentuk hablur atau berbentuk seperti jarum-jarum, sehingga
perlu dilarutkan terlebih dahulu untuk memperkecil partikelnya.
Pada saat pembuatan salep, bahan-bahan yang telah dilebur di atas penangas air
harus didinginkan dahulu sampai mencapai suhu kira-kira 50oC. Hal ini perlu agar
suhu basis salep dengan zat aktif yang akan dicampurkan tidak terlalu jauh.
Perbedaan suhu yang terlalu besar (terlalu panas) dikhawatirkan dapat merusak zat
aktif dari salep yang akan dibuat. Selain itu, proses pendinginan juga dapat membuat
massa basis salep yang tadinya encer menjadi lebih kental, sehingga proses
pencampuran semua bahan nantinya tidak memakan waktu terlalu lama.
Pembuatan salep tidak memerlukan penambahan bahan pengawet. Hal ini
dikarenakan bahan-bahan yang ada di dalam salep tidak mengandung air. Tetapi
untuk berjaga-jaga, dapat pula ditambahkan bahan pengawet yang cocok.
Kemasan pada sediaan salep ada bermacam-macam bentuk. Salah satunya
adalah pot salep, seperti yang dipakai pada praktikum ini. Etiket yang digunakan
pada sediaan ini adalah etiket biru, sebab sediaan salep (unguents) ditujukan untuk
1. salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar.
Anief, Moh, (2015). Ilmu Meracik (Obat Teori dan Praktik), Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta