Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMASETIKA I

JUDUL PRAKTIKUM : MENGERJAKAN RESEP SEDIAAN SALEP (UNGUENTUM)

OLEH :

Viola Apristarani (191148201104)

DOSEN PEMBIMBING :

Habel Roy Sulo, M.Si., Apt.


LABORATORIUM FARMASETIKA I

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


LEMBAR PENGESAHAN

Judul laporan : Perhitungan dan Pembuatan Sediaan Salep

Nama : Viola Apristarani

NIM : 191148201104

Kelas : 1A Farmasi

Telah disahkan dan disetujui pada

Hari : Kamis

Tanggal : 9 Januari 2020

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Mahasiswa


Habel Roy Sulo, M.Si., Apt. Viola Apristarani
I. PERHITUNGAN DAN PEMBUATAN SEDIAAN UNGUENTUM

II. TINJAUAN PUSTAKA

 Salep adalah bentuk sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispend homogen dalam dasar
salep yang cocok.
 Peraturan Pembuatan Salep
1. Peraturan salep pertama
"zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak, dilarutkan dahulu kedalamnya,
jika perlu dengan pemanasan"
2. peraturan salep kedua
"bahan-bahan yang larut dalam air, jika tidak ada peraturan lain, dilarutkan lebih
dahulu dalam air, asalkan jumlah air yang dipergunakan dapat diserap seluruhnya
oleh basis salep dan jumlah air yang dipakai, dikurangi dari basis salepnya"
3. peraturan salep ketiga
"bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak dan air, harus
diserbukkan lebih dahulu, kemudian diayak dengan pengayak No.60"
4. Peraturan salep keempat
"salep-salep yang dibuat dengan jalan mencairkan, campurannya harus digerus
sampai dingin" bahan-bahan yang ikut dilebur, penimbangannya harus di lebihkan
10-20% (untuk mencegah kekurangan bobotnya).

 Persyaratan Salep (FI III)


1. Pemerian : tidak boleh bau tengik
2. Kadar : kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan dasar salep (basis salep) yang
digunakan vaselin
3. Homogenitas : jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain
yang cocok harus menunjukan susunan yang homogeny.
4. Penandaan : etiket harus tertera “obat luar”

 Penggolongan Salep
1. Salep menurut konsistensinya dibagi atas :

 Unguenta adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak


mencair pada suhu biasa, tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga
 Cream adalah salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit suatu
tipe yang mudah dicuci dengan air.
 Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk) suatu
salep yang tebal karena merupakan penutup atau pelindung bagian luar kulit
yang diolesi.
 Jelly/gelanoes adalah salep yang lebih halus, umumnya cair dan sedikit
mengandung atau tanpa mokusa sebagai pelican atau basis, biasanya terdiri
atau campuran sederhana dari minyak lemak dan titik lebur.
 Cerata adalah salep lemak yang mengandung persentase lilin yang tinggi
sehingga konsentrasinya lebih keras.

2. Salep menurut sifat farmakologi/terapetik dan penetrasinya terdiri dari :

 Salep epidermik (epidermic ointment, salep penutup). Salep ini berguna untuk
melindungi kulit, menghasilkan efek lokal dan untuk meredakan
rangsangan/anestesi lokal; tidak diabsorbsi; kadang-kadang ditambahkan
antiseptik atau astringent. Dasar salep yang baik untuk jenis salep ini adalah
senyawa hidrokarbon.
 Salep endodermik. Salep yang bahan obatnya menembus ke dalam tubuh
melalui kulit, tetapi tidak melalui kulit; terabsorbsi sebagian dan digunakan
untuk melunakkan kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang terbaik adalah
minyak lemak.
 Salep diadermik. Salep yang bahan obatnya menembus ke dalam tubuh melalui
kulit untuk mencapai efek yang diinginkan. Misalnya, salep yang mengandung
senyawa merkuri iodida atau beladona.
3. Menurut dasar salepnya

 Dasar salep hidrofobik. Salep yang tidak suka air atau salep yang dasar
salepnya berlemak (greassy bases): tidak dapat dicuci dengan air. Misalnya,
campuran lemak lemak, minyak lemak, malam.

 Dasar salep hidrofilik. Salep yang suka air atau kuat menarik air, biasanya
mempunyai dasar salep tipe M/A.

4. Menurut dasar salepnya

 Dasar salep 1 (ds. senyawa hidrokarbon)

 Dasar salep 2 (ds. serap)


 Dasar salep 3 (ds. yang dapat dicuci dengan air atau ds. Emulsi M/A)

 Dasar salep 4 (ds. yang dapat larut dalam air)

 Kualitas dasar salep yang baik adalah:


1. Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembapan dan selama dipakai harus
bebas dari inkompatibilitas.
2. Lunak, harus halus, dan homogeny
3. Mudah dipakai
4. Dasar salep yang cocok
5. Dapat terdistribusi secara merata

 Pasta (Pastae)
Pasta adalah semi padat (massa lembek) Yang mengandung satu atau lebih
bahan obat yang di tunjukan untuk pemakaian topical. Pasta ini serupa dengan
salep hanya berbeda dalam konsistensinya, yaitu bahan padatnya lebih dari 50%
dan kegunaannya. Misalnya Pasta Zinci Oleosa (Ph .V)
III. PEMBUATAN SEDIAAN

Resep 1.4

A) Resep Asli :

dr. Viola Apristarani


SIP: No : 268/DINKES/DU-IV-2017
Praktek : Jl. Kemuning No. 24 Telp: 0541-535425
Rumah : Jl. Kemerdekaan No. 211 Telp: 542053

No. 1.4 Samarinda, 19/12/19


R/ Acid salicyl
Sulfur pp
Vaselin Flavum
m.f.la.Ungt.
S.u.e.

Pro: Syarifah
Jl. Kedondong No.70 Smd

SEMOGA LEKAS SEMBUH

Keterangan Resep :

- M.F.la.Ungt = Misce fac lege artis unguentum

= Campur dan buatlah salep menurut aturan seni

- S.u.e = Signa usus externus

= Tandai pemakaian luar


B) Resep Standar (Jika ada) : -

C) Skrinning Resep :

1. Administrasi

a. Nama dokter : ada

b. SIP dokter : ada

c. Alamat dokter : ada

d. Incriptio : ada

e. Invenciptio : ada

f. Praescriptio : ada

g. Signature : ada

h. Subrciptio : ada

i. Nama pasien : ada

j. Umur pasien : ada

k. Alamat pasien : ada

2. Farmasetika

a. Bentuk sediaan : Salep

b. Cara pemberian : Topikal

c. Aturan pakai : Dioleskan

D) Permasalahan :

1. Sulfur tidak boleh diayak


2. Acid Salicyl diteteskan etanol

E) Penggolongan Obat :
No Nama Obat Golongan Obat
1 Acid Salicyl Bebas
2 Sulfur pp Bebas
3 Vaselin Flavum Bebas

F) Uraian Bahan :

a. acid salicyl ( FI III Hal 56 )


nama resmi : ACIDUM SALICYLICUM
sinonim : asam salisilat
pemberiaan : hablur ringan tidak bewarna atau serbuk putih hampir tidak berbau,
rasa agak manis dan tajam.
Kelarutan : larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol ( 95% ) p,
mudah larut dalam kloroform p, dan dalam eter p, larut dalam larutan
ammonium asetat p, dinatrium hydrogen fosfat p, helium sitrat p dan
natrium sitrat p.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik K/P : keratolikum, adalah obat yang
berfungsi untuk mengelupas bagian kulit, dan anti fungi adalah obat
yang berfungsi untuk membasmi atau membunuh jamur.

b. Sulfur PP ( F III Hal 591 )


Nama resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama lain : belerang endap
Pemerian : tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam
karbondisulfida p, dan minyak zaitun p, sangat sukar larut dalam
etanol ( 95% )
penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
K/P : antiskabies :untuk mengobati penyakit scabies

c. Vaselin flavum ( FI III Hal 633 )


Nama resmi : VASELINUM FLAVUM
Sinonim : vaselin kuning
Pemerian : massa lunak, lengket, bening, kuning muda sampai kuning: sifat ini
tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.
Berfluorosensi lemah. Juga jika dicairkan: tidak
Berbau : hampir tidak berasa.
Kelarutan : memenuhi syarat yang tertera pada vaselinum flavum
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : zat tambahan

.
G) Perhitungan Dosis : -

H) Penimbangan Bahan

Jumlah E.D
No Nama Bahan Perhitungan
Ditimbang Bahan
1 Acid Salicyl 200 mg 0,2 g 01.20
2 Sulfur pp 250 mg 0,25 g 01.20
5 g – (0,2 g +0,25 g)
3 Vaselin Flavum 4,55 g 01.20
5 g – 0,45 g = 4,55 g

I) Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Timbang acid salicyl, sulfur pp, vaselin flavum
3. Masukan acid salicyl kedalam mortir lalu teteskan dengan etanol 3-5 tetes gerus ad
larut
4. Masukan sulfur pp kedalam mortir gerus ad homogen dan kering
5. Masukan vaselin flavum kedalam mortir gerus ad homogeny
6. Keluarkan dari mortir masukan ke dalampot salep
7. Beri etiket biru
8. Serahkan kepada pasien sertakan PIO

J) Indikasi Obat/Khasiat resep obat :

Anti jamur / Anti fungi


K) Etiket Obat :

Apotek Stikes Dirgahayu Samarinda


Jl. Pasundan No.21, Telp (0541) 748335 Smd
SIA : 77/SIAVII/2010
APA : Jenly Adinata M.Sc, Apt.
No:01 Tgl. 19/12/19

Nama : Syarifah
(dioleskan Tipis-tipis)
OBAT LUAR
HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT

L) Pemberian Informasi Obat :

1. Nama Pasien : Syarifah

2. No urut : 1.4

3. Aturan pakai : Dioleskan tipis-tipis pada area yang gatal

4. Khasiat : Anti jamur

Resep 1.1

A) Resep Asli :
dr. Viola Apristarani
SIP: No : 268/DINKES/DU-IV-2017
Praktek : Jl. Kemuning No. 24 Telp: 0541-535425
Rumah : Jl. Kemerdekaan No. 211 Telp: 542053

No. 1.1 Samarinda, 19/12/19


R/ 2-4 zalf 20
Adde
Campora 0,5
SUE

Pro: An. Nida (5thn)


Jl. Mawar, Gg. Sari No.01 Rt.2

SEMOGA LEKAS SEMBUH

Keterangan Resep :

- SUE = Signa usus externus

= Tandai pemakaian luar

B) Resep Standar (Jika ada) :

R/ Acid. Salicyl 200 mg

Sulf. Praecipitat 400 mg

Vaselin, flav. Ad 10 g

SUE

C) Skrinning Resep :

1. Administrasi

a. Nama dokter : ada


b. SIP dokter : ada

c. Alamat dokter : ada

d. Incriptio : ada

e. Invenciptio : ada

f. Praescriptio : ada

g. Signature : ada

h. Subrciptio : ada

i. Nama pasien : ada

j. Umur pasien : ada

k. Alamat pasien : ada

2. Farmasetika

a. Bentuk sediaan : Salep

b. Cara pemberian : Topikal

c. Aturan pakai : dioles

D) Permasalahan :

Acid Salicyl diteteskan etanol

E) Penggolongan Obat :

No Nama Obat Golongan Obat


1 Acid Salicyl Bebas
2 Sulfur proesip Bebas
3 Vaselin Flavum Bebas

F) Uraian Bahan :
a. acid salicyl ( FI III Hal 56 )
nama resmi : ACIDUM SALICYLICUM
sinonim : asam salisilat
pemberiaan : hablur ringan tidak bewarna atau serbuk putih hampir tidak berbau,
rasa agak manis dan tajam.
Kelarutan : larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol ( 95% ) p,
mudah larut dalam kloroform p, dan dalam eter p, larut dalam larutan
ammonium asetat p, dinatrium hydrogen fosfat p, helium sitrat p dan
natrium sitrat p.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
K/P : keratolikum, adalah obat yang berfungsi untuk mengelupas bagian
kulit, dan anti fungi adalah obat yang berfungsi untuk membasmi atau
membunuh jamur.

b. Sulfur pracipitati ( FI III Hal 591 )


Nama resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama lain : belerang endap
Bobot molekul : 32,06
Pemerian : tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam
karbondisulfida p, dan minyak zaitun p, sangat sukar larut dalam
etanol ( 95% )
penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
K/P : antiskabies = untuk mengobati penyakit scabies

c. Vaselin flavum ( FI III Hal 633 )


Nama resmi : VASELINUM FLAVUM
Sinonim : vaselin kuning
Pemerian : massa lunak, lengket, bening, kuning muda sampai kuning: sifat ini
tetap setelah zat dileburka n dan dibiarkan hingga dingin tanpa
diaduk. Berfluorosensi lemah. Juga jika dicairkan: tidak
Berbau : hampir tidak berasa.
Kelarutan : memenuhi syarat yang tertera pada vaselinum flavum
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : zat tambahan

d. Campora ( FI III Hal 130 )


Nama resmi : CHAMPHORA
Sinonim : kamper
Pemerian : Hablur butir atau massa hablur; tidak bewarna atau Warna putih; bau
khas, tajam; rasa pedas aromatik.( Depkes RI.1979 ).
Kelarutan : larut dalam 700 bagian air,dalam satu bagian etanol ( 95% ) p, dalam
0,25 bagian kloroform P; sangat mudah larut dalam eter P; mudah
larut dalam minyak lemak ( Depkes RI.1979 )
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk

Kegunaan : Antiritan

G) Perhitungan Dosis : -

G) Penimbangan Bahan

Jumlah
E.D
No Nama Bahan Perhitungan Ditimban
Bahan
g
20
1 Acid Salicyl 𝑥 2 = 0,4 𝑔 0,4 g 01.20
100
20
2 Sulfur pp 𝑥 4 = 0,8 g 0,8 g 01.20
100

10 g – (0,4 g +0,8 g)
3 Vaselin Flavum 8,8 g 01.20
10 g – 1,2 g = 8,8 g
4 Camphora 0,5 g 0,5 g 01.20

H) Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Ditimbang Acid salicilium, sulfur, vaselin flavum, dan camphora
3. Masukkan acid salicilium kedalam mortir, ditetesi etanol
4. Kemudiaan tambahkan camphora, gerus ad halus dan homogen
5. Tambahkan sulfur kedalam mortir gerus ad homogenkan
6. Ditambahkan vaselin flavum kedalam mortir, gerus ad homogenkan
7. Dikeluarkan dari mortir, dimasukkan dalam pot salep, ditutup rapat lalu
dibersihkan
8. Diberi etiket biru tandai untuk pemakaian luar
9. Diberi kepasien beserta informasi obat

I) Indikasi Obat/Khasiat resep obat :

Mengobati iritasi pada kulit

J) Etiket Obat :

Apotek Stikes Dirgahayu Samarinda


Jl. Pasundan No.21, Telp (0541) 748335 Smd
SIA : 77/SIAVII/2010
APA : Jenly Adinata M.Sc, Apt.
No:1.1 Tgl. 19/12/19

Nama : An. Nida (5thn)


(dioleskan Tipis-tipis)
OBAT LUAR
HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT
K) Pemberian Informasi Obat :

1. Nama Pasien : An. Nida (5 thn)

2. No : 1.1

3. Aturan pakai : Dioleskan tipis-tipis pada bagian yang sakit 3-4 kali sehari

4. Khasiat : Untuk iritasi pada kulit


IV. PEMBAHASAN

Tujan pada pratikum ini adalah mampu membuat sediaan salep. Salep
merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat
luar. Bahan obat harus larut atau terdispend homogen dalam dasar salep yang cocok.
Pemerian tidak boleh berbau tengik.
Kadar kecuali dinyatakan lain dan untuk salap yang mengandung obat keras
atau obat narkotika, kadar bahan obat adalah 10 %. Dasar salap, kecuali dinyatakan
sebagai bahan dasar digunakan Vaselin putih . Tergantung dari sifat bahan obat dan
tujuan pemakaian, dapat dipilih salah satu bahan dasar berikut:
1. dasar salep senyawa hidrokarbon Vasellin putih, vaselin kuning atau
campurannya dengan malam putih, dengan malam kuning atau senyawa
hidrokarbon lain yang cocok.
2. dasar salep serap lemak bulu domba : campuran 8 bagian kolesterol
3 bagian stearik alcohol 8 bagian malam putih dan 8 bagian vaselin putih,
campuran 30 bagian Malam kuning dan 70 bagian Minyak Wijen.
3. dasar salep yang dapat dicuci dengan air. Emulsi minyak dan air.
4. dasar salep yang dapat larut dalam air Polietilenglikola atau campurannya
Homogenitas jika dioleskan pada sekeping kaa atau bahan transparan lain yang
cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen.
Pada pembuatan salep kali ini, zat utamanya yaitu Asam Salisilat perlu
dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan etanol. Hal ini dilakukan karena
Asam Salisilat memiliki bentuk hablur atau berbentuk seperti jarum-jarum, sehingga
perlu dilarutkan terlebih dahulu untuk memperkecil partikelnya.
Pada saat pembuatan salep, bahan-bahan yang telah dilebur di atas penangas air
harus didinginkan dahulu sampai mencapai suhu kira-kira 50oC. Hal ini perlu agar
suhu basis salep dengan zat aktif yang akan dicampurkan tidak terlalu jauh.
Perbedaan suhu yang terlalu besar (terlalu panas) dikhawatirkan dapat merusak zat
aktif dari salep yang akan dibuat. Selain itu, proses pendinginan juga dapat membuat
massa basis salep yang tadinya encer menjadi lebih kental, sehingga proses
pencampuran semua bahan nantinya tidak memakan waktu terlalu lama.
Pembuatan salep tidak memerlukan penambahan bahan pengawet. Hal ini
dikarenakan bahan-bahan yang ada di dalam salep tidak mengandung air. Tetapi
untuk berjaga-jaga, dapat pula ditambahkan bahan pengawet yang cocok.
Kemasan pada sediaan salep ada bermacam-macam bentuk. Salah satunya

adalah pot salep, seperti yang dipakai pada praktikum ini. Etiket yang digunakan

pada sediaan ini adalah etiket biru, sebab sediaan salep (unguents) ditujukan untuk

pemakaian luar pada tubuh.


V. KESIMPULAN

Dari percobaan sediaan pulveres kita dapat mengetahui bahwa :

1. salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar.

2. Obat ini diberi etiket berwarna biru


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, (1979). Farmakope Indonesia Edisi


III, Jakarta

Syamsuni, ( 2014). Ilmu Resep, Penerbit EGC, Jakarta

Syamsuni, (2001). Farmasetika I dan Hitungan Farmasi, Penerbit EGC, Jakarta

Anief, Moh, (2015). Ilmu Meracik (Obat Teori dan Praktik), Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta

Syamsuni, (2006). Farmasetika I dan Hitungan Farmasi, Penerbit EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai