PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk mengetahui nama
alat-alat yang digunakan di dalam laboratorium farmasetika serta mengetahui
fungsinya. Dan mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat dalam laboratium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Di dalam laboratorium dapat ditemukan berbagai macam alat mulai dari yang
sederhana, seperti alat-alat dari gelas, sampai kepada alat yang cukup besar,
seperti inkubator ataupun alat lainnya. Alat-alat sederhana di laboratorium
tersebut ada yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa, platina, logam, dan
lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu, dan
lain-lain.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti
thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang
disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti
thermograph,barograph.
Dari uraian tersebut,tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan
mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada
pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan
reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu
pengukuran atau penentuan (Moningka,2008).
BAB III
METODEOLOGI
B. Alat
1. Mortar dan Alu
2. Lampu Spiritus
3. Penjepit Tabung Reaksi
4. Evaporating Disk
5. Kertas Perkamen
6. Thermohygrometer
7. Gelas Beaker
8. Corong Kaca
9. Plat Tetes
10. Gelas Ukur
11. Batang Pengaduk Stainless
12. Thermometer Air
13. Sendok Porselen
14. Labu Ukur
15. Pipet Tetes
16. Spatel Kayu
17. Erlenmeyer
18. Filler
19. Botol Semprot
20. Spatula Kaca
21. Neraca (Timbangan gram kasar)
22. Kaca Arloji
23. Kertas Lakmus
24. Pipet Volume
25. Anak timbangan
26. Timbangan Anlitik
27. Waterbath
28. Lemari Psikotropika dan Narkotika
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Pada praktikum pertama ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang
nantinya akan digunakan di praktikum farmasetika, diantaranya yaitu Gelas kimia,
gelas ukur, tabung reaksi, erlenmeyer, pipet, timbangan analitik, water bath, kaca
arloji, timbangan analog, mortal dan alu, cawan porselen, dll.
1. Peralatan Gelas
Gelas beaker berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari
kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang
tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan
cairan dan media pemanasan cairan.
Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, berfungsi untuk
mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam
jumlah tertentu. Selain itu juga gelas ukur memiliki fungsi untuk mengukur volume
larutan.
Tabung reaksi berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca
borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan
untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu
dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan
lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam
tabung reaksi.
Labu ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan
untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari
kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik
dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi. Keakuratan yang tinggi ini
dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran gradasi, volume,
toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat tanda batas yang
menunjukkan ukuran volume, mulai 1 mL hingga 2 L. Umumnya, labu ukur ini
berwarna transparan, sehingga sangat memudahkan pemantauan. Namun, ada pula
yang berwarna gelap serta dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap bahan dan
reaksi kimia, seperti bahan polietilen.
Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur. Alat ini
terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda.
Macam-macam pipet diantaranya yaitu; Pipet tetes, pipet ukur dan pipet volume:
Pipet tetes. Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan
cairan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini dikarenakan
bentuk dari pipet ini yang berupa pipa kecil yang ditutupi dengan karet di bagian
atasnya.
Pipet gondok atau pipet volume. Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume
memiliki ukuran yang lebih besar sehingga mampu memindahkan cairan dari wadah
ke wadah. Peralatan laboratorium ini merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat
ketelitian tinggi. Pipet volume memiliki bagian menggelembung ditengahnya.
Fungsinya adalah untuk mengambil larutan dengan volume yang tepat dan sesuai
dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung tersebut.
Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan
larutan . Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6,
12 dan 16 lubang tetes.
Mortar dan Pestle untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau zat
yang masih bersifat padat atau kristal.
Gelas berbentuk bundar dengan beragam diameter ini memiliki beberapa fungsi,
Penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel (penguapan). Sebagai
tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. Sebagai tempat benda yang
tengah berada dalam proses pengamatan dan Sebagai tempat untuk menyimpan bahan
yang akan ditimbang.
Batang pengaduk digunakan untuk mencampur cairan dengan bahan kimia untuk
keperluan praktek di laboratorium. Batang pengaduk umumnya terbuat dari kaca pejal,
borosilikat (pyrex). Ukurannya hampir sama dengan sedotan minuman. Namun sedikit
pandang dengan ujung membulat.
Selain untuk mencampur larutan. Fungsi batang pengaduk juga adalah untuk
membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi dan memecahkan emulsi pada
suatu ekstraksi.
Filler adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya
dipasang pada pangkal pipet. Alat laboratorium ini dilengkapi dengan karet yang
resistan terhadap bahan kimia, sehingga dijamin aman dan tidak mudah rusak.
Spatula politena atau tanduk – digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan
kimia padat. Spatula nekel – adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan
sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.
Rak tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia mempunyai 12
lubang dengan 12 cekungan dibawahnya untuk menyimpan tabung reaksi. Ukuran rak
ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat 6 batang kayu yang berfungsi
sebagai tempat tabung reaksi dikeringkan.
Penyaringan
Endapan atau zat yang tidak larut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan
danuntuk menyaring digunakan corong dan kertas saring corong dipasang pada
tempat corongatau dengan klem statif.Di bawah corong diletakkan gelas kimia hingga
ujung tangkai corongmenyentuh dinding gelas.corong yang digunakan adalah corong
bersudut 60 derajat.dankertas saring yang digunakan berdiameter 9 atau 11
centimeter.
Pengukuran Volume
Gelas ukur
digunakan untuk mengukur volume larutan dan memiliki skalamillimeter(mL)
yang dibaca dari 0 mL hingga sampai angka gelas ukur.
Pipet Volume
mempunyai volume 1,2,5, dan 10 mL.hanya digunakan mengambil larutanyang
sesuai volume pipet volume dan bola hisap digunakan sebagai alat bantu
menyedotlarutan ke dalam pipet.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat
laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan fungsinya.
Peralatan yang digunakan dilaboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu peralatan
gelas dan peralatan non gelas. Jadi,alat-alat yang ada di laboratorium harus digunakan
sebagaimana mestinya.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi percobaan
dancermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.Sebaiknya alat-alat yang ada
dilaboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa
dipergunakandengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan. semua praktikum
menguasai materi percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
https://salamadian.com/alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/
https://sentralalkes.com/blog/alat-laboratorium-dan-fungsinya/
https://alatlabor61.wordpress.com/2018/08/03/60-macam-alat-laboratorium-dan-fungs
inya/