Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRATIKUM K3

PENGGUNAAN ALAT GELAS BERDASARKAN KONSEP K3

DI SUSUN OLEH :
ZAINAL FIQRI RAMADHAN ( 20012008 )

JURUSAN S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI BOGOR 2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 DASAR TEORI
Laboratorium adalah salah satu pusat segala aktivitas ilmiah, yang meliputi
riset, eksperimen, dan pengukuran. Ada beberapa jenis laboratorium
diantaranya adalah laboratorium kimia, farmasi, biologi dan fisika dll.
Peralatan lab yang dipakai disetiap laboratorium ada yang sama dan ada
pula yang berbeda. Semua memiliki jenis peralatan khas yang sesuai
dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing. Termasuk peralatan lab
kimia. Mereka memiliki alat khasnya tersendiri. Diantara alat-alat
laboratorium kimia adalah; piknometer, erlenmeyer. termometer suhu,
beaker glass, tabung reaksi, labu takar/labu ukur, gelas ukur, buret, corong,
pipet volume, pipet ukur, desikator, batang pengaduk, corong pisah, corong
buchner, labu alas bulat,cawan petri, cawan porselin, pipet tetes, krus, pipet
tetes.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


 Mampu mengenal dan menggunakan alat gelas laboratorium dan
mengetahui fungsi dari masing masing alat tersebut.
 Mengetahui berbagai alat praktikum yang digunakan, tata cara
penyimpanan alat yang baik dan benar.
BAB 2
ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat yang digunakan

1. Beaker glass 100, 250, 500 ml 16. Kondensor

2. 1 set alat pemanas (spirtus)

3. Erlenmeyer biasa dan asah 250ml 17. Cawan porselen

4. Tabung reaksi + penjepit tabung 18. Botol pereaksi

5. Labu ukur 10 ml, 50 ml, 100 ml, 1L 19. Cawan petri

6. Corong 20. Pipet tetes

7. Gelas ukur 10, 25, 50 ml 21. Rak tabung reaski

8. Batang pengaduk 22. Piknometer

9. Buret + statif

10. Pipet 10, 25, 50 ml + Bulp

11. Desikator

12. Kaca arloji

13. Corong pisah

14. Corong Buncher

15. Kurs porselen


2.2 BAHAN YANG DI GUNAKAN
1. Aquadest
2. Dan bahan kimia
BAB 3
METODE KERJA

3.1 Metode Kerja

1. Memakai alat pelindung diri (APD)

2. Mengikuti arahan tata cara menggunakan alat-alat laboratorium oleh Dosen


pengampu, diantaranya yaitu :

- Menuangkan larutan ke gelas piala


- Cara memanaskan dengan gelas kimia
- Cara pemanasan tabung reaksi
- Memindahkan larutan kedalam beaker glass dengan bantuan batang
pengaduk
- Cara menggunakan pipet tetes
- Pengeringan peralatan Laboratorium, dst
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


No GOLONGA NAMA ALAT FUNGSI BENTUK
. N
1. Mengukur nilai suatu massa
PIKNOMETER jenis atau densitas dari fluida.

2. Digunakan untuk titrasi, tapi p
ada keadaan tertentu dapat
pula digunakan untuk
BURET mengukurvolume suatu
larutan.

GELAS/
GLASS

3. Sebagai wadah unuk mereaksi
kan suatu zat kimia dalam
ERLENMEYER skala yang cukup besar dan
sebagai wadah dalam proses
titrasi.

4. digunakan untuk mengukur


suhu ataupun alat yang
TERMOMETER digunakan untuk menyatakan
SUHU/ TO derajat dingin atau panas
suatu benda.

5. Sebagai tempat untuk menyim
BEAKER pan dan meletakkan larutan.
GLASS Gelas Piala memiliki takaran
namun jarang bahkan
tidak diperbolehkan
GELAS/ untukmengukur volume suatu
GLASS zat cair.
6. Labu ukur memiliki ketelitian
LABU UKUR tinggi sehingga sering
digunakan untuk mengukur
larutan secara teliti.

7.

Mengukur volume suatu


BURET
cairan atau gas.

8.
Corong berfungsi sebagai alat
bantu untuk menuangkan
cairan dari suatu tempat ke
CORONG tempat lainnya, seperti
menuangkan bahan bakar ke
dalam jeriken
9.

Gelas ukur adalah peralatan


GELAS UKUR laboratorium umum yang
digunakan untuk mengukur
volume cairan..

10.

Fungsi pipet  volumetri


PIPET VOLUME adalah untuk mengambil
cairan dengan volume tertentu
dengan ketelitian lebih tinggi.
11. Pipet ukur berfungsi untuk
memindahkan cairan atau
PIPET UKUR larutan ke dalam wadah
dalam berbagai ukuran
volume dan skala terbesar
adalah 50ml.
12. Desikator adalah wadah yang
terbuat dari bahan gelas yang
kedap udara dan mengandung
DESIKATOR desikan yang berfungsi
menghilangkan air dan kristal
hasil pemurnian.
13. Cawan Petri ini digunakan
sebagai wadah untuk
CAWAN PETRI
penyelidikan tropi dan juga
untuk mengkultur bakteri,
khamir, spora, atau biji-bijian.

14.
menguapkan cairan pada suhu
yang tidak terlalu tinggi.
CAWAN Misalnya didalam oven,
PORSELEN diatas air, uap, pasir dan
sebagainya.

15. LABU ALAS digunakan untuk mendidihkan


BULAT suatu cairan atau dihubungkan
dengan alat lain Misal : alat
penetapan kadar air, alat
ekstraksi, alat destilasi
(penyulingan

16. BATANG Batang pengaduk merupakan


PENGADUK sebuah peralatan laboratorium
yang digunakan untuk
mencampur bahan kimia dan
cairan untuk keperluan
laboratorium
17. CORONG Corong pemisah atau corong
PISAH pisah adalah peralatan
laboratorium yang digunakan
dalam ekstraksi cair-cair
untuk memisahkan
komponen-komponen dalam
suatu campuran antara dua
fase pelarut dengan densitas
berbeda yang takcampur.
18. KURS Menampung senyawa kimia
pada proses pemanasan yang
menggunakan temperatur
yang sangat tinggi

19. TABUNG Tabung reaksi, adalah


REAKSI peralatan gelas yang umum
ada di laboratorium berbentuk
tabung sebesar kira-kira jari
tangan manusia dewasa,
terbuat dari kaca atau plastik,
terbuka di bagian atasnya,
biasanya alasnya berbentuk
huruf-U. Tabung reaksi besar
khusus untuk mendidihkan
cairan disebut labu didih.
20.
CORONG Menyaring bahan kasar
BUCHNER dengan cairan penyaring atau
pelarut.

21. Menambahkan cairan tetes


PIPET TETES demi tetes hingga volume
tepat..

4.2 Pembahasan

1. Piknometer digunakan untuk menimbang sampel atau contoh, penyaringan


bahan, atau penetapan susut, penyaringan bahan, mempunyai kapasitas mulai
15-80 ml. Salah satu perawatannya aadalah kalibrasi. Tujuan dilakukannya
kalibrasi untuk menjaga agar alat piknometer bisa tetap akurat selama dipakai.
Sebelum digunakan piknometer dikalibrasi terlebih dulu agar mendapatkan hasil
dengan ketelitian akurat

2. Buret
Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan.
Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di bawah kran
karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.
K3 : Letakkan pada keranjang plastik.
Perhatikkan kran buret, gunakan pelumas untuk memudahkan putaran kran
buret dan mencegah kebocoran.

3. Erlenmeyer
Prinsip kerja : labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk
pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat sedangkan labu erlenmeyer
tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan
kecepatan lemah.
K3 : Menggunakan lap halus saat mengangkat Erlenmeyer dari kompor listrik

4. Termometer Suhu/ To
K3: Usapkanlah secara perlahan supaya kuman yang menempel pada
termometer benar-benar mati dan tak menempel kembali

5. Beaker Glass

Prinsip kerja : Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk
mengukur larutan secara tidak teliti.

K3 :

Menggunakan lap halus saat mengangkat beaker gelas dari kompor listrik.
Merendam beaker gelas dalam aquadest atau air saat menuangkan larutan
asam dengan konsentrasi tinggi.

Cara Menuangkan Larutan ke Gelas Piala

6. Labu Ukur

Prinsip kerja : Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan
untuk mengukur larutan secara teliti.

K3 :

Tidak boleh dipanaskan.

Gunakan kedua tangan saat mencampurkan larutan.

7. Buret

Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan.
Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di bawah kran
karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.
K3 :

Letakkan pada keranjang plastik.

Perhatikkan kran buret, gunakan pelumas untuk memudahkan putaran kran


buret dan mencegah kebocoran.

8. Corong
Prinsip Kerja : membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah dengan
ukuran mulut kecil.
K3 : saat menuangkan larutan, corong sebaiknya tidak bersentuhan dengan
mulut wadah usahakan menjauh sedikit.

9. Gelas Ukur
Prinsip Kerja : Mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan.
K3 : perhatikan saat menyimpan dimeja saat praktikum, umumnya sering
tersenggol oleh sikut / tangan.

10. Pipet Volume


Prinsip Kerja : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau
seksama.
K3 :
Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal
pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding
dalam dari wadah sebanyak 3x.
Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada
pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.

11. Pipet Ukur


Prinsip Kerja : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau
seksama.
K3 :
Sama dengan Pipet Volume

12. Desikator
Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.
K3 : Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau untuk
membukanya, tangan pertama digunakan sebagai penahan desikator dan
tangan yang lain digunakan untuk mendorong tutup desikator. Jika desikator
dihampa udarakan, sebelum dibuka kran harus dibuka terlebih dahulu agar
tekanan udara di dalam dan diluar desikator sama hingga akan memudahkan
untuk membukanya

13. Cawan Petri


Cawan Petri digunakan untuk membuat media, atau kultur perbenihan
mikrobiologi.
Cawan Petri terdiri atas piring dan tutupnya yang mempunyai diameter 55-143
mm. dengan tebal 5-70 mm
K3 : menutup cawan petri setelah memasukkan biakan bakteri agar tidak
terkontaminasi dengan udara

14. Cawan Porselen


Digunakan untuk menguapkan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi.
Misalnya didalam oven, diatas air, uap, pasir dan sebagainya.

K3 : memperhatikan suhu saat menguapkan cairan.

15. Labu Alas Bulat


Labu alas bulat mempunyai kegunaan yang bermacam-macam tergantung dari
bentuk atau tipe leher labunya. Misalnya digunakan untuk mendidihkan suatu
cairan atau dihubungkan dengan alat lain Misal : alat penetapan kadar air, alat
ekstraksi, alat destilasi (penyulingan).
16. Batang Pengaduk
Prinsip Kerja : Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.
K3 : dalam mengaduk tidak bolek terlalu kuat atau kasar agar larutan tidak
terpecik dan wadah tidak pecah.

17. Corong Pisah


Prinsip Kerja : mengekstraksi zat cair dengan zat cair.
K3 :
Sebelum menggunakan, lakukan pengecekan tutup dan kran corong pisah sudah
tepat dan tidak bocor.
Dalam pengocokkan corong pisah dilakukan dengan cara memegang bagian
atas berikut tutupnya dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang tangkai
corong berikut kerannya.
18. Kurs
Prinsip Kerja : praktikum analisis laboratorium sehari – hari untuk pengabuan zat
pada analisis gravimetri.
K3 :
Sebelum digunakan, krus di cuci dan di rendam dengan asam pencuci.
Untuk mengambil, memasukkan, memindahkan krus dari tanur menggunakan
tang krus tangkai panjang dan pendek.

19. Tabung Reaksi


Prinsip Kerja : Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang digunakan
untuk meletakkan sampel (darah).
K3:
Membawa serta dengan rak tabung sesuai dengan ukuran tabungnya agar tidak
jatuh.
Gunakan penjepit tabung saat akan melakukan pemanasan.

20. Corong Buchner


Prinsip Kerja: Menyaring bahan kasar dengan cairan penyaring atau pelarut.
K3 :
Memperhatikan kedudukan tangkai corong dengan arah hisapan pompa agar
diatur sedemikian rupa sehingga cairan yang keluar dari corong tidak terhisap
oleh pompa.
Saat menghentikan penghisapan, terlebih dahulu lepaskan hubungan alat
gelasnya agar tidak berhubungan dengan udara, sehingga tidak terjadi tekanan
yang berbalik.

21. Pipet Tetes


Prinsip Kerja : menambahkan cairan tetes demi tetes hingga volume tepat.
K3 : setelah memipet miringkan sedikit pipet agar larutan yang dipindahkan tidak
menetes dan luruskan kembali pipet saat akan memindahkannya pada wadah
lainnya.
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini adalah:


1. Dapat mengetahui fungsi dan juga tata penyimpanan dan penggunaan
alat alat
2. Dari pengamatan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat
laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan fungsinya.
3. Alat-alat yang ada di laboratorium harus digunakan sebagaimana
mestinya agar tidak terjadinya kesalahan dalam pemakaian.
4. Dengan mengetahui alat-alat tersebut maka kita dapat mengetahui cara
menggunakan alat-alat tersebut dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai