Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

ACARA 1

Disusun Oleh:
Nama: Nadirah
NIM: 2203036065

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
DAFTAR ISI

Contents
BAB I.......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................3
A.Latar Belakang .................................................................................................................................3
B. Tujuan Percobaan ............................................................................................................................3
BAB II .....................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................................4
BAB III ...................................................................................................................................................5
METODELOGI .....................................................................................................................................5
3.1. Alat ...........................................................................................................................................5
3.2. Bahan ........................................................................................................................................5
3.3.Cara kerja/pelaksanaan percobaan .............................................................................................5
BAB IV ....................................................................................................................................................6
HASIL PENGAMATAN .......................................................................................................................6
4.1. Alat-alat Kimia .........................................................................................................................6
BAB V .....................................................................................................................................................9
PEMBAHASAN .....................................................................................................................................9
BAB VI ..................................................................................................................................................12
PENUTUP ............................................................................................................................................12
6.1 kesimpulan ...............................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita sebagai praktikan


harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa
digunakaan dalam laboratorium kimia, serta mengetahui semua fungsi peralatan dasar yang
biasa digunakan dalam laboratorium kimia. Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan
dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan
diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat
laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur
pemakaian. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus
mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia.

B. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mengetahui nama alat-alat di laboratorium kimia.
Mahasiswa mengetahui fungsi dari alat-alat tersebut.
Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Alat-alat Laboratorium. Bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk
membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu
fungsi dari pada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami
secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat
memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang
berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan
namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter
seperti termometer, hygrometer, spektrofotometer, dan lain-lain. Alat-alat pengukur yang
disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka, 2008).

Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan
alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam
penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum
biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak
digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).

Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut
dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini dapat mempengaruhi
hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus diberikan pelatihan tentang penggunaan alat-
alat tersebut.
BAB III

METODELOGI
3.1. Alat
1. Tabung reaksi. 7 . Erlenmeyer 13. Krush
2. Labu ukur 8. Pipet gondok 14. Botol semprot
3. Pengaduk gelas. 9. Erlenmeyer 15. Buret
4. Corong. 10. Pipet tetes
5. Gelas ukur 11. Kaca arloji
6. Gelas piala 12. Bola hisap

3.2. Bahan
1. Aquadest

3.3.Cara kerja/pelaksanaan percobaan


1. Mengenal macam-macam peralatan gelas (Glassware) untuk kerja di lab kimia.
2. Mempraktekkan cara menggunakan berbagai jenis pipet, gelas ukur, dan labu ukur.
3. Mempraktekkan cara menggunakan buret dan membaca skala buret.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN
4.1. Alat-alat Kimia
No Nama alat Gambar Fungsi

1. Tabung reaksi Sebagai wadah satu atau dua jenis zat.

2. Labu ukur untuk membuat, menyimpan dan


mengencerkan larutan dengan ketelitian
yang tinggi.

3. Pengaduk Untuk mengaduk suatu larutan.


gelas

4. Corong Corong digunakan untuk memasukkan


atau memindah larutan dari satu ketempat
lain.

5. Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan.

6. Gelas piala Sebagai tempat utnuk menyimpan dan


meletakkan larutan. Gelas piala memiliki
takaran namun jarang bahkan tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume
suatu zat cair
7. Erlenmeyer Sebagai wadah untuk mereaksikan suatu
zat kimia dalam skala yang cukup besar
dan sebagai wadah dalam proses titrasi.

8. Pipet gondok Untuk mengukur volume larutan.

9. Pipet ukur Untuk menentukan volume larutan

10. Pipet tetes Untuk meneteskan atau mengambil


larutan dengan jumlah kecil dari suatu
tempat ke tempat lain.

11. Kaca arloji Sebagai wadah untuk menimbang bahan-


bahan kimia yang berupa pada, serbuk
serta kristal.

12. Bola hisap Untuk menghisap larutan yang akan


diambil dari botol larutan.

13. Krush Sebagai wadah untuk menentukan kadar


abu.
14. Botol semprot Digunakan untuk menyimpan aquades
dan digunakan untuk mencuci ataupun
membilas bahan-bahan yang tidak larut
dalam air.

15. Buret Digunakan untuk titrasi, tapi pada


keadaan tertentu dapat pula digunakan
untuk mengukur volume suatu larutan.

16. Penjepit Berfungsi untuk memegang tabung reaksi


pada saat pemanasan

17. Neraca Berfungsi menimbang zat yang butuh


analitik ketelitian tinggi dalam skala kecil atau
mikro.

18. Neraca digital Berfungsi untuk mengukur suatu berat


atau beban maupun massa pada suatu zat.
BAB V

PEMBAHASAN

Kegiatan praktikum tentang pengenalan alat laboratorium sangatlah penting untuk


dilakukan. Khususnya peralatan yang sering digunakan untuk meneliti mikroorganisme. Untuk
kegiatan praktikum yang pertama, kami dikenalkan delapan belas alat laboratorium lengkap
dengan fungsi dan cara penggunaannya. Mulai dari tabung reaksi, labu ukur, pengaduk, corong,
hingga neraca digital.

1. Tabung reaksi

Terbuat dari gelas, dapat dipanaskan, dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zat
kimia dalam jumlah sedikit.

2. Labu ukur

Suatu bejana dengan leher panjang, sempit dan dasar yang datar. Dilengkapi dengan tanda
batas volume. Mempunyai kapasitas tampung sesuai dengan ukuran yang tercantum. Bila
pada alat tertulis 20℃ dan 100 mL maka alat tersebut dapat menampung cairan pada 20℃
tepat sebanyak 100 mL sampai garis tanda yang terdapat pada leher alat. Digunakan untuk
membuat larutan standar (baku) pada analisis volumetri. Sering juga dipakai untuk
pengenceran sampai volume tertentu. Jangan digunakan untuk mengukur larutan atau
pelarut yang panas.

3. Pengaduk gelas

Berbentuk tabung yang tidak berlubang di dalamnya, di pakai untuk mengaduk suatu
campuran atau larutan zat-zat kimia pada waktu melakukan reaksi-reaksi kimia, juga dipakai
untuk membantu pada waktu menuangkan/mendekantasi cairan dalam proses penyaringan
dan pemisahan.

4. Corong

Biasa terbuat dari gelas. Corong yang baik berbentuk kerucut bersudut 60℃, dipakai untuk
memasukkan suatu cairan ke dalam suatu tempat yang mulutnya sempit seperti botol, labu
ukur, buret dan sebagainya. Selain itu corong juga digunakan untuk menyaring. Corong yang
tangkinya berdiameter relative agak besar dipakai untuk memasukkan zat berbentuk serbuk
ke dalam bejana bermulut kecil.
5. Gelas ukur

Dipakai untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Air ini mempunyai skala,
ukurannya bermacam-macam. Gelas ukur merupakan alat pengukur yang kasar. Tidak untuk
pengukuran yang teliti. Larutan yang akan dititrasi tidak boleh diambil/diukur dengan gelas
ukur, tetapi diambil dengan pipet volume.

6. Gelas piala

Alat ini bukan sebagai alat pengukur. Tanda volume yang ada merupakan taksiran kasar.
Terdapat dalam berbagai ukuran. Digunakan untuk: wadah sementara larutan/regent,
memasukkan larutan, menguapkan pelarut atau memekatkan.

7. Erlenmeyer

Alat ini juga bukan alat pengukur. Digunakan dalam analisis volumetri, untuk wadah suatu
volume tertentu dari suatu larutan. Kadang-kadang dipakai untuk memanaskan larutan. Ada
2 jenis erlenmeyer antara lain:1). Erlenmeyer tanpa tutup gelas, dipakai untuk titrasi larutan
yang tidak mudah menguap. 2). Erlenmeyer dengan tutup gelas, dipakai untuk titrasi larutan
yang mudah menguap.

8. Pipet gondok

Dibagian tengah dari pipet ini ada bagian yang membesar (gondok), ujungnya runcing dan
pada bagian atas ada tanda goresan melingkar. Tepat sampai tanda tersebut, volume larutan
di dalam pipet sama dengan angka yang tertera pada pipet tersebut. Alat ini dipakai untuk
mengambil dan memindahkan larutan secara tepat suatu volume tertentu sesuai kapasitas alat,
Pipet volume merupakan alat pengukur yang lebih tepat dari gelas ukur.

9. Pipet ukur

Berupa tabung gelas yang agak panjang dengan ujung runcing dan mempunyai skala. Teknik
penggunaannya sama dengan pipet volume, hanya isi pipet dapat dipindahkan Sebagian-
sebagian disesuaikan dengan keperluan.

10. Pipet Pasteur/pipet tetes

Pipet ini tidak mempunyai ukuran volume atau skala lainnya. Digunakan untuk
memindahkan sedikit zat cair/larutan yang tidak mempunyai ketelitian tinggi.
11. Kaca Arloji

Ukuran penampang lintangnya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Digunakan untuk


menimbang zat berbentuk kristal. Juga digunakan untuk menutup gelas beker yang berisi
larutan (waktu pemanasan) atau untuk menguapkan cairan.

12. Bola Hisap

Pengambilan suatu larutan atau cairan menggunakan pipet volume dapat dilakukan dengan
bantuan bola hisap karet. Bola hisap ini terdiri satu bola dengan ujung pendek diatas dan
ujung bawah agak panjang. Ujung bawah mempunyai cabang kesamping. Sebelum dipakai
untuk mengambil cairan, bola di kosongkan dengan menekan bola dan bagian ujung atas.
Masukkan pipet volume kedalam lobang ujung bawah bola hisap tetapi jangan melewati pipa
cabang. Pijit bagian ujung bawah maka cairan akan terhisap masuk kedalam pipet. Kalau
pijatan dilepas maka hisapan akan terhenti. Cairan dapat dikeluarkan dengan memijit bagian
pipa cabang. Sehabis menggunakan bola hisap ini pipet dilepas dan biarkan udara masuk
sehingga bola menggelembung Kembali seperti semula.

13. cawan porselin

Wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan. Zat yang akan diuapkan di taruh
kedalam cawan.

14. Botol semprot

Botol semprot plastic dipakai untuk menyimpan air suling yang akan digunakan sebagai
pelarut zat, pencuci endapan, membersihkan dinding bejana dari sisa-sisa endapan atau
membilas alat-alat yang telah dicuci. Botol semprot plastic ini dapat dipegang dengan satu
tangan dan dengan pijatan yang lemah cairan akan keluar.

15. Buret

Berupa tabung gelas panjang dengan pembagian skala dan ujung bawah dilengkapi dengan
kran. Digunakan untuk titrasi/mengukur volume titran yang dipakai.

16. Penjepit

Terbuat dari kayu atau kawat, gunanya untuk memegang tabung reaksi pada waktu
pemanasan.
17. Neraca Analitik

Neraca analitik adalah jenis neraca yang dirancang untuk mengukur massa kecil dalam
rentang sub-miligram.

18. Neraca Digital

Neraca digital merupakan perangkat pengukuran yang digunakan untuk mengukur berat
atau massa suatu benda atau zat, dengan penggunaan yang lebih mudah.

BAB VI
PENUTUP
6.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kegiatan praktikum pengenalan alat laboratorium
sebagai berikut.
1. Pemahaman pada fungsi dari alat laboratorium, sangatlah bermanfaat bagi proses
kegiatan praktikum.
2. Pengetahuan terhadap cara penggunaan alat laboratorium, dapat meminimalisir
terjadinya kecelakaan dalam kegiatan praktikum.
3. Pemahaman pada fungsi alat laboratorium bisa menghindari kegagalan ketika
kegiatan praktikum berlangsung.
4. Kegiatan praktikum pengenalan alat laboratorium dilakukan dengan menggunakan
empat belas barang, antara lain tabung reaksi, penjepit, pengaduk gelas, corong, pipa
bengkok, gelas arloji gelas ukur, gelas piala, erlenmeyer, labu ukur, pipet gondok,
pipet ukur, pipet Pasteur (pipet tetes).

DAFTAR PUSTAKA

• Moningka. 2008. Kimia fisika. Jakarta: Rineka Cipta.


• Wirjosoemarto. 2007. Pengenalan alat-alat praktikum ekologi terrestrial. Jurnal
Ekologi. Vol.4 No. 1.
• Tim asisten KHP 1 (2022). Penuntun praktikum kimia hasil pertanian 1. Universitas
mulawarman, samarinda.

Anda mungkin juga menyukai