Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM

Disusun oleh:

Nama : Alfiansyah Akmal Widya Saputra


NPM : E1C023060
Prodi : Peternakan
Kelompok : 4 (Empat)
Hari/tanggal : Jum’at/15 September 2023
Dosen : Dra. Devi Silvia, M.Si

Drs. Syafnil, M.Si

Ko-Ass : Annisa Fadillah

NPM : E1G022094

Objek praktikum : PENGENALAN ALAT-ALAT


LABORATORIUM

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium merupakan tempat utama dimana ilmu kimia dikembangkan.
Laboratorium juga merupakan suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
melakukan percobaan. Dalam melaksanakan pekerjaan dilaboratorium, biasanya
para praktikan akan melakukan perhitungan dan pengukuran. Dalam hal ini, maka
praktikan harus mengenal peralatan-peralatan yang ada di laboratorium agar dapat
melakukan perhitungan dan pengukuran.
Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita
sebagai praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi peralatan
dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia. Pengenalan alat-alat yang
akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran percobaan
yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya
percobaan. Kita harus memperhatikan alat-alat laboratorium yang kita gunakan,
karena alat-alat tersebut memiliki skala yang berbeda-beda, dan tentu saja memiliiki
tingkat ketelitian yang berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut maka akan
semakin besar tingkat ketelitiannya. Hal kedua yang harus diperhatikan adalah
bagaimana menggunakan dan cara agar dapat membaca skala itu itu sendiri.
Pengenalan alat sangatlah penting, pengenalan penggunaan alat-alat tersebut sangat
penting agar pekerjaan dalam laboratorium dapat berjalan dengan baik. Kesalahan
dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak
akurat, oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan
harus dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum dilaboratorium kimia.
Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan
cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum
melakukan praktikum di laboratorium kimia. Selain itu kebersihan dari alat dapat
mempengaruhi hasil praktikum.
Apabila alat yang akan digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi
halhal yang tidak diinginkan, misalnya pada alat tersebut masih tersisa zat kimia,
maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya
dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum. Tentunya mengenal dan
memahami alat laboratorium sangatlah penting bagi praktikan agar praktikum
berjalan lancar.

1.2 Tujuan Percobaan

1. Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium.

2. Mahasiswa mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kimia.

3. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapaalat-alat


laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Seperti yang telah dijelaskan pada praktikum pengenalan alat-alat


laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau
kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan
dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan
alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama
yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang
berlangsung ketika alat digunakan (Sodik, 2014).

Alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaan praktikum kimia dapat


dikelompokan berdasarkan sifat-sifatnya, keadaanya (bentuknya), fungsi, dan
penggunaanya. Penggolongan alat-alat laboratorium kimia dibedakan menjadi 4
golongan yaitu; a). Alat-alat ukur (neraca tenis, neraca analitik, oven, slide
projektor, dll); b). Alat-alat gelas (erlenmeyer, labu ukur, gelas arloji, corong gelas,
tabung reaksi, pipet tetes, pipet volume, pipet gondok, dan buret,); c). Alat pemanas
(lampu bunsen, dan cawan porselin); dan d). Alat bantu (kaki tiga, statif, penjepit
buret, krush porselin, dan rak tabung reaksi) (Idang, 2012).

Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat


gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium
dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun
kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan
kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri
maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah
untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam
laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2010).

Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan


kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum
bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut.
Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun
praktikum mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun
proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali, alat-alat laboratorium
juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka
diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat
dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan
yang terjadi dapat diminimalisir sedikit, mungkin hal ini penting agar mendapatkan
hasil penelitian yang baik dan benar, data-data yang tepat akan meningkatkan
kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013).

Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran


sains. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata
dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui
dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan
penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk
generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan
eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai
produk ini (Wahyudi, 2011).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Alat :
1. Gelas Piala 21. Penjepit Tabung Reaksi
2. Erlemeyer 22. Statif dan Klem
3. Labu Ukur 23. Sikat Tabung Reaksi
4. Petridish 24. Segitiga
5. Gelas Ukur 25. Bola Hisap
6. Kaca Arloji 26. Lampu Spiritus
7. Tabung Reaksi 27. Bunsen
8. Cawan Penguap 28. Kaki Tiga
9. Mortal 29. Botol Semprot
10. Krush 30. Kawat Kasa
11. Pipet Tetes 31. Klem Utilitas
12. Pipet Volum 32. Oven
13. Pipet Gondok 33. Tanur
14. Batang Pengaduk 34. Hot Plate
15. Sudip 35. Timbangan Analitis
16. Corong Pisah
17. Desikator
18. Buret
19. Corong
20. Rak Tabung Reaksi

Bahan: Belum menggunakan bahan

3.2 Cara Kerja


1. Praktikan mendengarkan dan menyimak penjelasan dari Ko-Ass.
2. Praktikan mencatat penjelasan dari Ko-Ass.
3. Praktikan mengumpulkan laporan sementara untuk di-acc oleh Ko- Ass.
BAB IV
HASIL

Peralatan labolatorium (gelas dan non gelas)

No Nama dan Gambar Alat Fungsi


1 Gelas Piala
Sebagai tempat menyimpan
larutan yang memiliki kapasitas
yang besar.

2 Erlemeyer
Sebagai tempat untuk
mereaksikan zat
Atau tempat untuk
mencampurkan zat.

3 Labu Ukur Sebagai tempat untuk


membuat larutan atau
mengencerkan larutan.

4 Petridish Sebagai tempat


perkembangbiakan mikroba.
5 Gelas Ukur
Sebagai alat untuk
mengukur volume
larutan. Ketelitiannya
sampai 0.1 ml.

6 Kaca Arloji
Sebagai alas untuk
menimbang zat-zat
kimia kecil. Seperti
yang berbentuk serbuk.

7 Tabung Reaksi
Sebagai alat untuk
mereaksikan satu atau
lebih zat dalam skala
yang kecil.

8 Cawan Penguap
Sebagai alat untuk
penguapan bahan
dalam oven atau
desikator.Dapat dipakai
saat pengabuan.

9 Mortal
Sebagai alat untuk
menghaluskan/
menghacurkan zat yang
masih berapa padatan /
kristal.
10 Krush

Sebagai alat untuk


memanaskan logam.
Memiliki tutup agar zat
yang dipanaskan tidak
menguap kemana-
mana.

11 Pipet Tetes

Sebagai alat untuk


memindahkan atau
mengambil suatucairan
dalam skala kecil.

12 Pipet Volum

Alat untuk mengukur


larutan dalam skala
kecil.

13 Pipet Gondok

Untuk mengambil
larutan hanya dalam
jumlah tertentu. Ukuran
Pipet Gondok ini
bervariasi.
14 Batang Pengaduk

Untuk mengaduk zat


yang akan direaksikan,

15 Sudip

Untuk mengambilkan
zat yang akan diujikan
dalam bentuk padat.

16 Corong Pisah
Untuk memisahkan dua
larutan beratau lebih.
Digunakan saat
penyulingan.

18 Buret

Untuk mengukur
kelarutan. Untuk titrasi.

19 Corong

Perantara untuk
memasukkan atau
mengeluarkan larutan.
20 Rak Tabung Reaksi

Tempat penyangga
tabung reaksi.

21 Penjepit Tabung Reaksi


Untuk menjepit tabung
reaksi.

22 Statif dan Klem

Sebagai penyangga.

23 Sikat Tabung Reaksi

Untuk membersihkan
tabung reaksi.

24 Segitiga
Sebagai alat untuk
menjadi alas ketika
meletakkan gelas
kimia. Terbuat dari
kayu/plastic,
25 Bola Hisap

Untuk menghisap
Larutan kemudian
barulah larutan bisa
dipindahkan.

26 Lampu Spiritus

Untuk memanaskan /
membakar.

27 Bunsen

Untuk memanaskan zat


dan mensterilkan alat.

28 Kaki Tiga

Sebagai penyangga
pada saat proses
pembakaran.
29 Botol Semprot

Sebagai wadah
aquades.

30 Kawat Kasa
Sebagai alas yang
diletakkan diatas kaki
tiga. Digunakan saat
proses pemanasan
menggunakan spiritus.

31 Klem Utilitas
Sebagai penjepit /
memindahkan gelas
erlenmemeyer atau
gelas piala.

32 Oven

Untuk mengeringkan
alat labolatorium dan
mengeringkan bahan.

33 Tanur

Untuk proses
pengabuan atau
pengarahan.
34 Hot Plate

Sebagai pemanas.

35 Timbangan Analitis

Untuk menimbang zat.


BAB V
PEMBAHASAN

Alat-alat laboratorium terdiri atas peralatan gelas dan peralatan non gelas.
Peralatan gelas terbuat dari kaca transparan dan pada umumnya berbahan pyrex.
Peralatan ini dibuat berbahan gelas agar memudahkan praktikan mengamati isinya.
Peralatan yang tergolong peralatan gelas diantaranya gelas piala, gelas ukur, labu
Erlenmeyer, pipet gondok, buret, tabung reaksi dan kaca arloji. Selanjutnya adalah
peralatan non gelas. Seperti namanya peralatan ini tidak terbuat dari material gelas.
Peralatan non gelas diantaranya rak tabung reaksi, kaki tiga, kawat kasa, spatula,
bola hisap, oven, hot plate, timbangan analitis dan tanur.

Dalam melaksanakan praktikum, terdapat beberapa teknik-teknik dasar


praktikum. Teknik-teknik itu adalah teknik penyaringan dan teknik pengukuran
volume. Endapan atau zat yang tidak larut dapat dipisahkan dengan cara
penyaringan dan untuk menyaring digunakan corong dan kertas saring corong
dipasang pada tempat corong atau dengan klem statif.. Di bawah corong
diletakkan gelas kimia hingga ujung tangkai corong menyentuh dinding
gelas.corong yang digunakan adalah corong bersudut 60 derajat dan kertas saring
yang digunakan berdiameter 9 atau 11 centimeter. Gelas ukur yang digunakan
untuk mengukur volume larutan dan memiliki skala millimeter(mL) yang dibaca
dari 0 mL hingga sampai angka gelas ukur. Volume mempunyai volume 1, 2, 5,
dan 10 mL. Hanya boleh mengambil larutan yang sesuai volume pipet volume dan
bola hisap digunakan sebagai alat bantu menyedot larutan ke dalam pipet.
Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus, pemanas
mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih,
penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlemeyer, pipet
gondok, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu
erlenmeyer dan corong.

Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa


kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti
(kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur,
pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur,
erlenmeyer,danlainnya.
BAB VI
PENUTUP

6. 1 Kesimpulan
Setelah melakukan pratikum ini, mahasiswa sudah mengetahui nama-
nama dan fungsi ala-alat laboratorium. Selain itu mahasiswa sudah mengetahui bahwa alat-
alat laboratorium terdiri atas peralatan gelas- dan non gelass. Selain itu mahasiswa telah
mengetahui sifat dan fungsi zat kimia. Akhirnya, mahasiswa sudah mengetahui cara
penggunaan beberapa alat-alat laboratorium.
6.2 Saran
Kepada Ko-Ass, dalam menjelaskan suatu materi sebaiknya jangan terlalu
cepat. Kepada praktikan, mendengarkan penjelasan dari Ko-Ass sebaiknya jangan
membelakangi Ko-Ass. Diharapkan kepada praktikan untuk memungut sampah
yang ada di dalam laboratorium, terutama sampah dari dirinya sendiri agar
kebersihanlabtetapterjaga
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Sujadi. 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta

Hokayuruke, Tanuwijaya. 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas


Pertanian Universitas Lambung Mangkurat: Banjarbaru.

Idang, Gunadi . 2012. Kimia Dasar Jilid 1. Erlangga: Jakarta.

Sodik, Anwar. 2014. Peralatan Laboratorium.Gagas Media: Bandung.

Wahyudi.2011.Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan Unieversitas


Pajajaran:Jatinngo

Anda mungkin juga menyukai