Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KIMIA

PENGENALAN ALAT -ALAT LABORATORIUM


DAN K3

Oleh:
Syahida Sakiya Tunnisa
L13123087
KHT C
KELOMPOK 6

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium,kita sebagai

praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi peralatan

dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia.Pengenalan alat-alat yang

akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran

percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja

dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau

bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian .Oleh karena

itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak

dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk

menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan


keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan

pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun

yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat

dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan

dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan aman.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium dan kesehatan keselamatan kerja

ini adalah untuk:

 Mengetahui nama alat-alat yang digunakan di dalam laboratorium

kimia Serta mengetahui fungsinya.

 Dan mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat dalam

laboratorium.

 Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang

menyebabkan terganggu kesehatannya akibat kegiatan di

laboratorium

 Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah

terbakar dan beracun

 Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke

udara, sehingga tidak berdampak negative terhadap lingkungan.


II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prinsip alat laboratorium

Pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan

mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi

daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat

memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada

dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut,

prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.

Nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan

menggambarkan prinsip kerja pada alat tersebut. Penggunaan alat dengan tepat

penting untuk diketahui agar alat dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam

penggunaan alat-alat ini dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh.

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat

yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor

potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja (dalam hal ini Dosen, sisten
dosen dan mahasiswa) harus menerapkan management K3. Bahaya pekerjaan

(akibat kerja), seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut

atau kronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi

atau perlu waktu lama. Efek terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun

tidak langsung.

Kesehatan masyarakat kerja perlu diperhatikan, oleh karena selain dapat

menimbulkan gangguan tingkat produktifitas, kesehatan masyarakat kerja

tersebut dapat timbul akibat pekerjaanya. Sasaran kesehatan kerja khususnya

adalah para pekerja dan peralatan kerja di lingkungan laboratorium. Dalam

laboratorium harus ada manajemen K3 yang berguna untuk mengantisifasi

terjadinya kecelakaan, dan harus di dukung dengan enabling factor/ pendukung

(lingkungan fisik dan ketersediaan fasilitas dan alat pendukung diri) dan rein

forcing factor/ faktor pendorong (dukungan sosial) dengan kecelakaan kerja yang

terjadi dilaboratorium.
III METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu


Praktek kimia dengan materi pengenalan alat -alat dan k3 yang

dilaksanakan di Aula Fakultas kehutanan Universitas Tadulako,Palu,

Sulawesi tengah. Waktu pelaksanaan pada hari Rabu 04 Oktober 2023.

Pukul 13:00 -selesai

3.2 Alat

Alat-alat laboratorium praktik kimia

1. Pipet volume 11. Batang pengaduk

2. Gelas piala 12. Erlenmeyer

3. Kaki tiga 13. Rak Tabung Reaksi

4. Labu ukur 14. Gegep/penjepit

5. Tabung reaksi 15. Pipet ukur

6. Botol Semprot 16. Sepatula

7. Buret 17. Tabung bengkok

8. Corong 18 Gelas ukur

9. Statif 19.Gelas ukur


10.Pipet tetes

Beberapa simbol kesehatan dan keselamata kerja di laboratorium :

1. Explosive

2. Oxidizing

3. Flammable

4. Toxic

5. Harmful

6. Corrosive

7. Dangerous for enviromental

8. very Toxic

9. Radioactive

10. Irritan

3.3 Prosedur Kerja


1. Peraktikan menunjukkan alat-alat laboratorium yang hendak dipelajari

serta menjelaskan fungsi alat-alat tersebut .

2. Mengenali dan memperlihatkan semua peralatan laboratorium yang

disebutkan

3. Menjelaskan maksud dari simbol-simbol keselamatan kerja

4. Menjelaskan cara pencegahan dan tidakan yang dapat membahayakan

diri serta merusak linngkungan.


IV Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

Memperlihatkan 21 alat praktikum dan 10 simbol keselamatan kerja:

 Alat praktikum

No Nama Gambar Fungsi


Alat
1 Pipet Memindahkan cairan atau
Volume larutan wadah dengan
berbagai ukuran volume

2 Gelas Wadah penampung yang


piala digunakan untuk mengaduk,
mencampur ,dan untuk
memanaskan caiiran yang
biasanya digunakan dalam
laboratorium

3. Kaki Tiga Sebagai penahan kasa dan


penyangga pada saat proses
pemanasan di lakukuan
4 Labu Membuat sutu larutan
ukur dengan volume yang
diketahui secara
teliti .mengencerkan larutan
samapi volume tertentu

5 Tabung Tempat untuk meraksikan


reaksi dua larutan /bahan kimia
atau lebih

6 Corong Digunakan untuk menyaring


cairan kimia

7 Erlenme Meyimpan dan


yer memanaskan larutan dan
filtrate hasil penyaringan

Rak Meyimpan atau menata


tabung beberapa tabung reaksi
8. reaksi

9. Penjepit Digunakan untuk menjepit


tabung tabung reaksi ketika suatu
reaksi baahan di panaskan
10. Spatula Digunakan untuk
mengambil bahan kimia
padat

11 Batang Mengaduk campuran bahan


pengadu kimia dalam tabung reaksi
k atau wadah lainnya

11.Buret Mengukur volume suatu


1 cairan yang di keluarkan
dengan tepat

13 Statif Menopang dan memjaga


posisi stabil peralatan
laboratorium

14 Tabung Mengalirkan gas kedalam


bengkok suatu tempat tertutup
15 Pipet Memindahkan cairan atau
ukur larutan kedalam wadah
dengan berbagai ukuran
volume

16 Botol Sebagai tempat menyimpan


semprot larutan atau zat
cair,menyemprot dan
menambahkan akuades
dalam jumlah sedikit

 Simbol keselamatan kerja

Gambar 1 iritasi
Gambar 2 berbahaya

Gambar 3 Beracun
Gambar 4 sangat beracun

Gambar 5 Korasif
Gambar 6 radioaktif

Gambar 7 mudah terbakar


Gambar 8 mudah meledak

Gambar 9 Berbahaya bagi lingkungan


Gambar 10 mudah teroksidasi
4.2 Pembahasan
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini
yang berjudul pengenalan alat-alat laboratorium dan simbol K3.
Tujuan diadakannya laboratorium ini adalah agar setiap praktikan
mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta
perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan diharapkan
agar nantinya praktikan tidak canggung lagi di laboratorium.

Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam


alat, berikut akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-
alat yang ada di laboratorium berdasarkan kemampuan yang
dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan
dalam percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan terdiri atas gelas
beker, tabung reaksi, penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri
atas labu ukur, erlemeyer, pipet volume, gelas beker. Dan terakhir
untuk alat titrasi terdiri atas statif, buret, erlenmeyer dan corong.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa
kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat
yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif)
terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat
yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer,

Didalam laboratorium juga terdapat Simbol yang dirancang untuk


memperingatkan tentang bahan berbahaya, lokasi, atau benda,
termasuk arus listrik, racun, dan hal-hal lain. Penggunaan simbol-
simbol bahaya sering diatur oleh hukum dan diarahkan oleh
organisasi standar. Simbol bahaya mungkin muncul dengan warna
yang berbeda, latar belakang, perbatasan dan informasi tambahan
dalam rangka untuk menentukan jenis bahaya. Simbol bahaya
digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut
Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinanceon Hazardeous
Substances).

A. Peralatan Gelas

Alat – alat gelas yang ada dilaboratorium adalah :

 Gelas ukur. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume zat


kimia dalam bentuk cair. Gelas ini berskala dan bermacam
ukuran.
 Erlenmeyer adalah alat yang dipakai sebagai tempat zat – zat
yang dititrasi dan dipakai juga untuk memanaskan larutan.
Setelah cairan diisi ke erlenmeyer, erlenmeyer digoyang –
goyangkan agar larutan tercampur sampai titik akhir tercapai.
Erlenmeyer berbentuk kerucut dengan leher silinder dan alas
yang datar. Ukuran erlenmeyer bervariasi antara 50 mL hingga
500 mL.

 Labu ukur, alat kimia yang digunakan untuk mengencerkan


suatu larutan dengan volume tertentu. Alat yang terbuat dari
kaca ini biasa digunakan untuk membuat atau mengencerkan
larutan dengan konsentrasi yang tinggi.

Pemakaian labu ukur yaitu larutan di encerkan hingga tepat


batas garis meniskus, yaitu suatu garis tanda tera yang terdapat
pada leher labu ukur. Fungsi garis miniskus adalah untuk
mengetahui bahwa volume larutan sudah sama dengan labu ukur
yang kita gunakan.

 Pipet volume sebagai alat pengambil larutan terbuat pipet


volume terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap
panas. Dan bagian tengahnya membesar serta ujungnya
meruncing. Pipet gondok dapat mengambil larutan tertentu
dengan volume yang sesuai kapasitasnya. Ukuran pipet volume
juga sangat bervariasi dari 1 mL hingga 100 mL. Bahkan kita
bisa menemukan volume yang lebih kecil atau lebih besar
ketika di laboratorium. Sama seperti alat kaca laboratorium
lainnya.

 Pipet tetes, terdapat 2 macam pipet tetes yaitu yang terbuat


dari kaca dan pelastik yang berfungsi untuk memindahkan atau
menambahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya.

 Buret adalah alat untuk mengukur volume zat yang memiliki


keran untuk mengontrol laju cairan, Kegunaan buret dalam
pengujian adalah sebagai wadah penampung reagen yang akan
digunakan pada saat titrasi.
 Tabung reaksi berfungsi untuk mencampur, menampung dan
memanaskan senyawa kimia cair atau padat, terutama untuk
pengujian yang bersifat kulitatif.

 Botol semprot yang berfungsi ebagai tempat peyimpanan


aquadest dan biasanya juga digunakan untuk mencuci ataupun
membilas bahan-bahan kimia yang tidak larut dalam air.

 Kaca arloji. Alat yang terbuat dari kaca bening ini terdiri dari
berbagai ukuran diameter. Kaca arloji berfungsi untuk
mengeringkan padatan dalam desikator, sebagai tempat saat
menimbang bahan kimia dan sebagai penutup gelas kimia saat
memanaskan sampel.

 Batang pengaduk memiliki menyerupai sedotan dengan


benjolan di salah satu sisinya. Alat ini biasanya terbuat dari
borosilikat yang tahan terhadap panas. Umumnya pengaduk
kaca digunakan untuk mencampur larutan, seperti
kebutuhan dekantasi, kristalisasi dan ekstraksi.

A. Peralatan non Gelas

Alat – alat non gelas yang ada dilaboratorium adalah :

 Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang


seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan
tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung
reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung
reaksi.

 Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar,


terbuat dari stainless steel atau alumunium berfungsi untuk
mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai
untuk mengaduk larutan.
 Neraca analitik adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
penimbangan suatu sampel dengan tingkat keakuratan yang
sangat tinggi. Alat ini mampu mengkur dengan akurasi 0,1 mg
bahkan ada yang lebih kecil lagi.

 Sentrifuge merupakan alat sentrilisasi laboratorium yang


digunakan untuk memisahkan organel larutan/senyawa melalui
proses pengendapan. Pemisahan komponen larutan ini terjadi
berdasarkan massa jenisnya. Proses pengendapan larutan dengan
cara memasukan larutan kedalam tabung yang kemudian akan
diputar menggunakan sentrifuse. Alat ini akan berputar dengan
cepat sehingga larutan di dalam tabung akan terpisah menjadi dua
fasa
 Statif dan klem, merupakan alat laboratorium yang
penggunaannya tidak bisa dipisahkan begitu saja. Alat ini
sering digunakan saat sedang melakukan titrasi dan pemisahan
atau ekstraksi. Secara umum statif digunakan untuk alat
penyangga dan klem digunakan untuk menjepit.

 Penjepit tabung adalah alat laboratorium yang digunakan


sebagai penjepit tabung reaksi, kertas saring, dan berbagai
benda laboratorium lainnya saat proses pemanasan. Penjepit
ini memudahkan Anda dalam proses pengambilan sampel yang
panas atau berbahaya karena tangan tidak perlu
menyentuhnya secara langsung.

 Tabung bengkok Gunanya, untuk mengalirkan gas ke dalam


suatu tempat tertutup atau ke dalam larutan.
B. Symbol kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium:

1. Explosive

Lambang : E

Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau


percikan bunga api, gesekan atau benturan.

Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api


dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.

Contoh : KclO3, NH4NO3, TrinitroToluena (TNT)

2. Oxidizing

Lambang : O

Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan


kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan
organik dan bahan pereduksi.

Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.

Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat

3. Flammable
Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah terbakar
dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan Bungan
api.

Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi


mengeluarkan api.

Contoh : Minyak, heksana, etanol

4. Toxic

Lambang : T

Arti : Bahan yang bersifat beracun, Bahan kimia ini apabila


terhirup, tertelan atau mengenai kulit dapat menyebabkan cedera,
kanker, bahkan hingga kematian. Tindakan : Jangan ditelan dan
jangan dihirup, hindari kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Metanol, Benzena. Sianida

5. Harmful

Lambang : Xn

Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak


langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.

Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak


langsung dengan kulit.

Contoh :Etilenglikol, Diklorometan

6. Corrosive
Lambang : C

Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup,


dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan dapat
membuat kulit mengelupas.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari dari


benda-benda yang bersifat logam.

Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

7. Dangerous For the Environment

Lambang : N

Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa


komponen lingkungan. Dapat merusak merusak lapisan ozon
(misalnya CFC = Chlorofluorocarbon), persistent di lingkungan
(misalnya PCBs = Polychlorinated Biphenyls) dan menyebabkan
kematian pada ikan dan organisme air lainnya. Tindakan :Hindari
kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat
membahayakan makhluk hidup.

Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum


bensin.
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing


alat laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan
guna dan fungsinya.Peralatan yang digunakan di laboratorium
terbagi menjadi dua bagian yaitu peralatan gelas dan peralatan
non gelas . Jadi, alat-alat yang ada di laboratorium harus
digunakan sebagaimana mestinya.

Pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam laboratorium


sangat perlu diperhatikan, agar para peraktikan dalam
laboratorium dapat menciptakan keselamatan dan kesehatan
kerja. Bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium
kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi
lingkungan sekitar. Pada wadah atau tempat bahan-bahan atau zat
kimia diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi
keterangan mengenai sifat dan bahaya zat tersebut.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai


materi percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang
maksimal.Sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih
diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa
dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.
Semua praktikum menguasai materi percobaan dan cermat serta
teliti agar mendapat hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Braddy, James E. 1999. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga,


Jakarta. Lubis, Maju, 2013, Pengenalan Alat-alat Laboratorium,
Erlangga, Bengkulu. Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi
Kedua. Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Riadi. 1990. Pemilihan Uji
Laboratorium yang Efektif Choosing Effective Laboratory Tests.
Buku Kedokteran EGC, Jakarta Subroto, J. 2000. “Buku Pintar Alat
Laboratorium”. Aneka: Solo. Walton, 1998. “Pengenalan Alat-Alat
Laboratorium

Ramli.2002 Analisis Kimia Kualitatif. Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai