Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA LINGKUNGAN 1

PERCOBAAN 1
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

NAMA : ACHMAD BAYU SEGARA


NIM : 1910815210009
KELOMPOK : III
ASISTEN : HERLINA ASTUTI

NILAI PARAF

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2019
PERCOBAAN 1
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan pada praktikum ini adalah untuk
memperkenalkan alat-alat gelas dan alat pembakar gas serta alat-alat
lainnya beserta fungsi yang digunakan dalam praktikum kimia.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Pembelajaran kimia berkaitan erat dengan kegiatan praktikum
(psikomotorik) dan juga mencari tahu (inkuiri) tentang alam semesta secara
universal. Pelajaran kimia bukan semata-mata hanya penguasaan
pengetahuan dan teori semata, tetapi juga merupakan proses penemuan.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah. Proses pembelajaran IPA harus membuat siswa memperoleh
pengetahuan, ketuntasan keterampilan dan pengembangan sikap ilmiah dan
nilai-nilai mulia dalam cara terintegrasi. Sikap ilmiah dalam pembelajaran
IPA dapat berpengaruh terhadap nilai karakter peserta didik. Salah satu
proses pembelajaran pada pembelajaran kimia adalah melalui kegiatan
praktikum. Praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran yang
mampu menumbuhkembangkan rasa ingin tahu, aktif, kreatif, inovatif dan
memiliki kejujuran dalam menghadapi suatu masalah dalam realita
kehidupan. Praktikum ini diperoleh untuk mendapatkan pengetahuan yang
sebenarnya (konkrit) untuk melengkapi teori yang sudah dipelajari sejak
awal bersifat verbalistik, melatih keterampilan ilmiah, mananamkan dan
menumbuhkan sikap ilmiah serta meningkatkan motivasi peserta didik.
Laboratorium dan berbagai sarana prasarananya berperan penting dalam
proses pembelajaran kimia (Dinatha, 2017).
Teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat
praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh
karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar
praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium
yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang
menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang
berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan namanya (Moningka, 2008).
Laboratorium adalah suatu bangunan berupa ruangan tertutup atau
terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis yang di
dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan sesuai dengan
bidang keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian,
praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan produksi bahan
tertentu. Sedang laboratorium kimia adalah suatu ruangan pengujian zat –
zat kimia baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Laboratorium kimia
dapat dibedakan lagi menjadi kimia analitik, kimia organik, kimia
anorganik, kimia instrumen, kimia fisika, dan lain-lain (Wardiyah, 2016).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No 03 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya yang disebut
dengan laboratorium pendidikan adalah unit penunjang akademik pada
lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat
permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan
pengujian, kalibrasi, dan atau produksi dalam skala terbatas, dengan
menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu,
dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Ditinjau dari pengawasan, suatu laboratorium sangat penting
peranannya karena laboratorium merupakan tempat penting untuk
mendapatkan data tentang kuantitas maupun kualitas dari bahan murni,
bahan berkhasiat yang terdapat dalam obat (sintetik maupun tradisional),
makanan, minuman dan lainnya (Wardiyah, 2016).
Tujuan pengadministrasian alat-alat dan bahan-bahan laboratorium
ini adalah agar dapat dengan mudah mengetahui jenis alat atau bahan yang
ada, jumlah masing-masing alat dan bahan, jumlah pembelian atau
tambahan, dan jumlah yang pecah, hilang, atau habis. Pencatatan alat dan
bahan laboratorium diperlukan format atau buku perangkat administrasi
yang meliputi buku inventaris, kartu stok, kartu permintaan, peminjaman
alat dan bahan, buku catatan harian, kartu alat dan bahan yang rusak, kartu
reparasi, dan format label. Pengadaan Alat dan bahan laboratorium untuk
melengkapi atau mengganti alat dan bahan yang rusak, hilang, atau habis
dipakai. Sebelum pengusulan pengadaan alat dan bahan, maka perlu
dipikirkan tentang percobaan apa yang akan dilakukan, alat dan bahan apa
yang akan dibeli, ada tidaknya dana atau anggaran, prosedur pembelian dan
pelaksanaan pembelian (Dinatha, 2017).
Penyimpanan alat dan bahan kimia dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok, yaitu alat dan bahan yang sering dipakai, alat dan
bahan yang jarang dipakai, alat dan bahan yang berbahaya. Penyimpanan
masing-masing alat dan bahan tergantung pada keadaan dan susunan
laboratorium serta fasilitas ruangan. Alat dan bahan yang sering digunakan
sebaiknya diletakkan di lemari yang dapat dibuka dan diambil sendiri oleh
praktikan, sehingga efisien waktu dan tenaga. Jika pertimbangan keamanan
dan kedisiplinan praktikan diragukan, maka jumlah yang tersedia dibatasi.
Bahan-bahan kimia yang beracun, eksplosif atau mudah meledak dan
mudah terbakar sebaiknya ditempatkan terpisah dari bahan yang lain dan
diusahakan diletakkan di tempat yang tidak mudah dilihat praktikan.
Prinsip dari penyimpanan alat dan bahan laboratorium adalah alat dan
bahan tersebut dalam keadaan aman, mudah dicari dan diambil sewaktu-
waktu dibutuhkan. Oleh karena itu sangat penting bagi guru sebelum
praktikum dilakukan asistensi, yaitu kegiatan pengenalan mulai dari
pengenalan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum, baik
fungsi dan penggunaannya, sampai pada mata praktikum yang akan
dijalankan untuk jangka waktu satu semester dengan penjelasan garis
besarnya, serta bagaimana cara berpraktikum yang baik, tata tertib
praktikum, dan format penyusunan laporan praktikum (Salirawati, 2009).

III. ALAT
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah erlenmeyer, corong,
labu ukur, gelas ukur, gelas beker , desikator, statif dan klem, buret, hot
plate, botol semprot, neraca analitik, propipet, pipet, gelas arloji, sudip,
gelas porselin.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


Prosedur percobaan pada praktikum ini adalah:
1. Alat gelas dibersihkan menggunakan aquades.
2. Fungsi setiap alat diamati.
3. Hasil fungsi setiap alat dicatat.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL
Tabel 1. Hasil pengamatan alat-alat gelas

NO. NAMA ALAT FUNGSI GAMBAR

1. Erlenmeyer Menampung hasil titrasi


dan filtrasi

2. Corong Alat bantu


Memasukkan
larutan/bubuk ke dalam
tempat yang lebih kecil

3. Labu ukur Untuk membuat larutan/


standarisasi larutan
4. Gelas ukur Untuk mengukur volume
larutan

5. Gelas bekker Untuk menampung hasil


titran, mengencer larutan,
memanasi larutan

6. Desikator Menghilangkan/
menurunkan uap air
dalam bahan

7. Statif dan klem Untuk menejepit buret


agar seimbang

8. Buret Untuk mengukur larutan


dan meneteskan larutan
tersebut dalam proses
titrasi

9. Hotplate Untuk memanaskan


larutan dalam erlenmeyer
atau gelas yang tahan
panas sampai 200 C
10. Botol semprot Untuk membersihkan
alat gelas/ campuran alat
kimia

11. Neraca analitik Untuk menimbang berat


jenis bahan dengan
ketetapan 4 angka di
belakang nol

12. Propipet Untuk mengambil larutan


kimia lebih banyak

13. Pipet tetes Untuk mengambil yang


sedikit

14 Gelas arloji Untuk wadah


menimbang bahan kimia

15. Sudip Untuk mengaduk /


mengambil larutan bahan
kimia

16. Gelas porselin Untuk wadah kertas


saring
B. PEMBAHASAN
Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar
spiritus, pemanas mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker,
tabung reaksi, labu didih, penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri
atas labu ukur, labu erlemeyer, pipet gondok, gelas beker. Dan terakhir
untuk alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu erlenmeyer dan corong.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada
analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat
yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif)
terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang
tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya.
Beberapa peralatan laboratorium yang tergolong dalam
peralatan gelas antara lain adalah sebagai berikut:
1. Erlenmeyer
Alat yang dipakai sebagai tempat zat – zat yang dititrasi dan
dipakai juga untuk memanaskan larutan tercampur sampai titik
akhir tercapai.
2. Corong
Digunakan sebagai alat bantu Memasukkan larutan/bubuk ke
dalam tempat yang lebih kecil.
3. Labu ukur
Digunakan untuk membuat larutan/standarisasi larutan.
4. Gelas ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair,
gelas ini berskala dan bermacam ukuran.
5. Gelas bekker
Digunakan sebagai tempat larutan dan dipakai juga pada saat
pemanasan larutan dan penguapan pelarut untuk memekatkan.
6. Desikator
Digunakan untuk menyimpan bahan bahan yang harus bebas dari
air dan mengeringkan zat zat dalam laboratorium,desikator ada 2
jenis yakni desikator biasa dan desikator vakum.
7. Statif dan klem
Digunakan Alat ini terbuat dari logam besi, digunakan sebagai
penyangga alat-alat, misalnya buret.
8. Buret
Peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memilki garis
ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Digunakan untuk
mengukur larutan dan meneteskan larutan dalam proses titrasi.
9. Hotplate
Digunakan untuk memanaskan larutan dalam erlenmeyer atau
gelas yang tahan panas.
10. Botol semprot
Digunakan untuk membersihkan alat gelas/campuran alat kimia.
11. Neraca analitik
Jenis neraca yang dirancang untuk mengukur massa kecil dalam
rentang sub-miligram. Piringan pengukur neraca analitik berada
dalam kotak transparan berpintu sehingga tidak berdebu dan angin
di dalam ruangan tidak memengaruhi operasional penimbangan.
12. Propipet
Alat untuk memasukkan pipet volume ke ujung propipet,
tarik/putar pada bagian atas untuk mendapatkan larutan tekan
kebagian bawah untuk mengeluarkan larutan yang ada.
13. Pipet tetes
Digunakan untuk mengambil larutan kimia dalam jumlah yang
sedikit.
14. Gelas arloji
Digunakan untuk wadah menimbang bahan kimia.
15. Sudip
Digunakan untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan.
16. Gelas porcelene
Digunakan untuk wadah kertas saring.
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum Pengenalan Alat-Alat Laboratorium kali
ini sebagai berikut:
1. Alat-alat laboratorium memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda
2. Peralatan yang digunakan dalam laboratorium kebanyakan terbuat dari
bahan-bahan yang mudah pecah (rusak) dan harganya yang mahal
sehingga harus berhati-hati menggunakan alat-alat tersebut.
Daftar Pustaka

Dhinata, N. M.. 2017. Profil Pengetahuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan


IPA terhadap Alat Laboratorium dan Fungsi pada Mata Kuliah Praktikum
Kimia Dasar. EJURNAL IMEDTECH. Vol. 1 (2): 61, 65-66.

Moningka. 2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.

Wardiyah. 2016. Praktikum Kimia Dasar Pusdik SDM Kesehatan. Depdiknas


SPTK-21, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai