Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR

“ Pengenalan Alat-Alat Laboratorium ”

OLEH :

NAMA : MUH NUUR QADRI

NIM : D1F121029

KELAS : PTP-A

ASISTEN : MUH ABDIL INSANI FARLI, S.P.

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2021
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laboratorium memerlukan berbagai macam alat yang perlu diketahui


terutama dalam praktikum mikorbiilogi, karna mikrobiologi adalah salah satu
cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang mikroskopik
yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa. Dalam kajian mikrobiologi
membutuhkan metode yang tepat untuk pengamatan mikrobia. Mikroskopik dan
kemampuan mengkultur mikrobia merupakan metodologi dasar yang dilakukan
para ahli mikrobiologi untuk mempelajari struktur, sifat-sifat fisiologisnya
(metabolisme dan pertumbuhan) serta mengungkapkan keragaman mikrobia.
Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Sehingga
pengenalan alat-alat praktikum penting untuk keselamatan kerja dalam melakukan
proses penelitian selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar
mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat laboratorium.

Ada banyak jenis alat alat laboratorium yang digunakan dan mempunyai
fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun proses penilitian tentu
tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali. Maka diperlukannya pengenalan alat-
alat laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi
dan prosedur yang baik dan benar sehingga kesalahan yang terjadi dapat
diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian
yang baik dan benar, data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian
seseorang.

Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan yang

dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan

jasad renik. Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah

dengan bekerja secara cermat dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu bagian

yang mendasari dalam pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang


sederhana (praktikum) maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium penelitian).

Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum

melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praltikum serta

menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang

praktikan.

Oleh karena itu praktikum ini wajib di ikuti agar dapat mengetahui nama

alat alat laboratorium beserta fungsinya.

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan

laboratorium yang di butuhkan dalam pengujian mikrobiologis.

2. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara

penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Praktikum laboratorium tidak diragukan lagi penting dalam pendidikan

kimia. Dalam pendidikan kimia yang efektif, teoretis penjelasan harus didukung

oleh aplikasi laboratorium). Tujuan dari pekerjaan laboratorium dapat

dicantumkan sebagai pengembangan pemahaman yang terkait dengan konten

ilmiah, keterampilan pemecahan masalah, proses sains keterampilan dan

memahami sifat sains (Ural, 2016).

Kegiatan dalam laboratorium merupakan karakteristik dari pembelajaran

ilmu sains yang dapat divisualisasikan untuk memperoleh informasi faktual

sebagai jembatan dalam pemahaman teori dan konsep keilmuan. Kegiatan

laboratorium yang banyak dilakukan adalah verifikasi, yaitu membuktikan

kebenaran suatu konsep atau teori sains yang sudah diajarkan di perkuliahan

(Nuritasari, 2016).

Mikrobiologi didenifisikan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup

berukuran mikroskopis meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi dan virus.

Mikrobilogi dapat di pandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari biologi dan

mikroba, seperti fisiologi, taksonomi, ekologi dan genetika mikroba serta dapat

berperan sebagai ilmu terapan antara lain mikrobilogi pertanian. Fungsi dari

mikrobiologi pertanian itu sendiri agar meningkatkan produktivitas pertanian baik

kualitas maupun kuantitas dan dapat menekan kemungkinan bahwa kehilangan

hasil produksi. Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme)


berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.

Mikroorganismemeliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes,

bakteri dan virus (Shrivastava, 2017).

Alat yang dapat memperbesar bayangan benda yang terlalu kecil dilihat

dengan mata telanjang disebut mikroskop. Pembuatan mikroskop pertama kali

terjadi pada abad ke-16 dan digunakan untuk penelitian secara luas sejak abad ke-

17. Miskoskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium yang berarti

penglihatan (Setianingsih, 2017). Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman,

sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi kecelakaan

kerja dan penyebaran penyakit, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi

dan produktivitas kerja (Manuaba, 2016).

Penelitian tentang pengembangan media video penggunaan alat gelas di

laboratorium pada mahasiswa tahun I Program Studi Pendidikan Kimia, dengan

tujuan menghasilkan video penggunaan alat gelas di laboratorium yang layak

digunakan sebagai panduan mahasiswa program studi pendidikan kimia FKIP

Universitas Khairun dalam melakukan praktikum. Media video pengguaan alat

gelas di laboratorium ini dikembangkan berdasarkan kaidah pengembangan media

pembelajaran yang diadaptasi dari tahap pengembangan 4D. Metode

pengembangan 4D memiliki 4 tahap pengembangan dinataranya: pendefinisian,

perancangan, pengembangan dan penyebaran. Hasil pengembangan berupa video

pengenalan dan penggunaan alat gelas di laboratorium dengan durasi 18 menit

(Rakhman., 2017). Desain laboratorium berarti suatu tatanan dari komponen-


komponen dan kelengkapan laboratorium, yakni menyangkut bentuk ruangan,

bagian-bagian ruangan, perlengkapan, kemudahan atau fasilitas yang harus ada,

dan posisi terhadap bangunan lain. Tata ruang laboratorium kimia berarti suatu

komponen pengisi ruangan laboratorium kimia, di mana letak meja-meja, bangku,

berapa renggang barang-barang tersebut berjarak dan dimana letak bak-bak cuci,

perlengkapan air, listrik dan gas, letak lemari, alat pengaman dan kotak P3K

diletakkan. Hal ini merupakan segi-segi yang harus diperhatikan dalam

pengaturan tata ruang Laboratorium (Candra, 2010).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Proteksi Tanaman Unit

Pendidikan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari kamis, 4

November 2021 pukul 10.00 WITA sampai selesai.

3.2 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas kimia, gelas ukur,

tabung reaksi, erlen meyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan

petri, cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu bunsen, jarum ose, timbangan

analitik, autoclave, batang penyebar, labu ukur, botol schott duran, corong dan

shaker water bath.

3.3. Prosedur kerja

Prosedur kerja pada praktikum pengenalan alat-alat Labolatorium sebagai

berikut :

1. Menyiapkan alat-alat laboratorium.

2. Mencatat fungsi dan kegunaan alat-alat Laboratorium

3. Mendokumentasikan alat Laboratorium menggunakan kamera Hp.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil dari praktikum ini dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

No Nama Alat Gambar fungsi

Untuk sebagai tempat mereaksikan


bahan, tempat menampung
bahan kimia berupa larutan, padatan,
1. Gelas kimia pasta ataupun tepung, tempat
melarutkan bahan dan tempat
memanaskan bahan.

Untuk mengukur volume larutan


2. Gelas ukur atau zat cair dengan tepat.
Untuk tempat mereaksikan dua
larutan/bahan kimia atau lebih, serta
Tabung sebagai tempat mengembangbiakan
3. mikroba dalam media cair.
reaksi

Untuk menjadi wadah dari bahan


kimia cair. Gelas ini juga sering
digunakan untuk proses titrasi untuk
menampung larutan yang akan
4. Erlenmeyer digunakan.

Untuk  alat pengaduk dan pemanas


yang digunakan untuk
5. Hot plate menghomogenkan suatu larutan
menggunakan batang magnet

Untuk memindahkan cairan dengan


volume kecil, dan memindahkan
6. Pipet mikro cairan dari wadah aslinya ke wadah
lain.

Untuk  membersihkan tabung reaksi,
7. Sikat tabung gelas ukur, labu ukur dan lain-lain
setelah digunakan.
Untuk memutar sampel pada
kecepatan tinggi, memaksa partikel
8. Sentrifuse yang lebih berat terkumpul ke dasar
tabung centrifuge

9. Cawan petri
Untuk kegiatan isolasi, pemurnian
dan membiakkan (kultivasi)
mikroorganisme

Untuk mendapatkan gambaran


secara lebih detail dan besar untuk
objek-objek kecil yang tidak dapat
Mikrosko terlihat oleh mata manusia secara
10. langsung
p cahaya

Untuk memanaskan medium,


mensterilkan jarum inokulasi dan
alat-alat yang terbuat dari platina
dan nikrom seperti jarum platina dan
Lampu ose Menyalakan Bunsen.
11.
busen

Untuk melakukan streak di


12. Jarum ose permukaan agar, sedangkan
inoculating needle digunakan untuk
inokulasi secara tusukan pada agar
tegak (stab inoculating).

Untuk  mengukur berat suatu zat


Timbangan atau bahan kimia dalam jumlah
13.
analitik sangat kecil.

Untuk mensterilkan peralatan


14. Autoclave laboratorium. Mesin steam ini
tentunya menggunakan uap untuk
melakukan sterilisasi agar virus,
bakteri, jamur, dan organisme
lainnya dapat mati.

15. Shaker Untuk pemanasan pada suhu rendah


water bath 300C sampai 1000C dan
menguapkan zat atau larutan dengan
suhu yang tidak terlalu tinggi
16. Timbangan Merupakan perangkat pengukuran
digital yang di gunakan untuk mengukur
berat atau masa sutu benda atau zat
dengan pengggunaan yang paling
mudah

17. Botol schott Wadah cairan dan untuk pembuatan


media anaecrob atau acrob fungsi
mulut untuk menimalisir oksigen
masuk

18. Batang Di gunakan untuk mencampur bahan


penyebar kimia dengan cairan untuk keperluan

19. spatula Sebagai alat untuk mengambil objek


yang di iris untuk sediaan mikroskop

21. Penjepit Merupakan alat untuk menjepit


tabung tabung reaksi pada saat di panaskan
dan memindahkan tabung yang yang
telah di panaskan ataupun pada saat
proses pemanasan
22. Labu ukur Wadah cairan mereaksikan dan
menghomogenkan bahan yang
menggunakan ketelitian volume

4.2 Pembahasan

Mikrobiologi adalah mahluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil

untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme meliputi protozoa,

algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus. Keseluruhan

mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada pertanian. Mikrobiologi

merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting dan mengasyikkan

untuk dipelajari.
Praktikum yang dilakukan kali ini berjudul “Pengenalan Alat-alat

laboratorium” dimana dalam ptatikum ini membahas mengenai alat-alat yang akan

di pergunakan pada praktikum mikrobiologi. Pada praktikum pertama ini, kami

dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum

mikrobiologi, diantaranya yaitu Gelas kimia, gelas ukur, tabung reaksi,

erlenmeyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan petri, cultur

chamber, mikroskop cahaya, lampu bunsen, jarum ose, timbangan analitik,

autoclave, dan shaker water bath. Gelas kimia di sebut juga beaker. Jika dilihat

sekilasnya bentuknya mirip sekali dengan gelas beaker. Gelas kimia terdapat

dalam berbagai ukuran. Ada gelas kimia yang berukuran 25 ml, 50 ml, 1000 ml

hingga 4000 ml. Fungsi gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat

yang tidak butuh ketelitian tinggi, contoh : pereaksi/reagen untuk analisa kimia

kualitatif, atau untuk pembuatan larutan standar sekunder pada analisa

titrimetri/volumetri. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu

ketelitian tinggi (secara kuantitatif). Selain itu gelas kimia juga berfungsi untuk

wadah untuk menampung dan menyimpan larutan sekaligus untuk

memanaskannya. karena dasarnya yang rata, gelas kimia mempunyai kedudukan

seimbang untuk diletakan dimana saja termasuk diatas Hot Plate.

Gelas Ukur merupakan salah satu alat laboratorium yang berfungsi sebagai

pengukur volume cairan dengan akurasi rendah contohnya pereaksi/reagen untuk

analisa bahan kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar/sekunder pada

analisa titrimetri/volumentri. Ada berbagai ukuran dan model gelas ukur  mulai

dari 5 ml hingga 2 Liter.


Tabung Reaksi adalah wadah yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik.

Tabung Reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup.

Tabung Reaksi disebut juga sebagai Test Tube/Culture tube. Culture Tube itu

sendiri adalah tabung reaksi tanpa bibir yang digunakan dalam pembiakan

mikroorganisme di medium cair. Kelebihan tabung reaksi ini dapat menahan

perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Sesuai dengan fungsinya

tabung reaksi merupakan tempat dimana kita mereaksikan bahan kimia dalam

laboratorium. Alat ini terbuat dari bahan kaca bening sehingga proses reaksi kimia

didalam tabung ini dapat terlihat jelas oleh analis. Tabung ini juga mempunyai

sifat tahan terhadap panas / api, seperti kita ketahui beberapa percobaan reaksi

kimia membutuhkan panas. Beberapa  reaksi yang biasanya menggunakan tabung

ini antara lain reaksi oksidasi / reaksi r ah Sebuah labu Erlenmeyer, juga dikenal

sebagai labu berbentuk kerucut, adalah jenis labu laboratorium yang banyak

digunakan. Memiliki tubuh berbentuk eduksi.

Erlenmeyer adalah kerucut, leher silinder dan dilengkapi dengan dasar

yang datar. Alat ini dinamai menurut nama kimiawan asal Jerman Emil

Erlenmeyer, yang menciptakannya pada tahun 1860. Fungsi dari alat ini yaitu

sebagai wadah yang digunakan untuk melakukan reaksi antara senyawa kimia

yang ingin diperoleh,dan juga sebagai Alat yang digunakan dalam proses titrasi

untuk menampung larutan yang akan dititrasi pada umumnya erlemeyer terbagi

menjadi 2 jenis yaitu erlenmeyer biasa (tanpa tutup) dan erlenmeyer asah

(menggunakan penutup).
Hot Plate Magnetic Stirrer adalah merupakan peralatan laboratorium yang

berfungsi untuk mengaduk dan memanaskan larutan satu dengan larutan lain yang

bertujuan untuk membuat suatu larutan homogen dengan bantuan pengaduk

batang magnet (stir bar). Pelat (plate) yang terdapat dalam peralatan dapat

dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi.

Pipet adalah alat berbentuk silinder kecil dan panjang mirip dengan

sedotan. Terbuat pipet ukur dari bahan gelas yang dilengkapi dengan ukuran

dalam mililiter (ml). Secara umum Pipet berfungsi untuk memindahkan suatu

volume cairan dari satu tempat ke tempat yang lain. Pipet tersedia untuk berbagai

jenis penggunaan pipet dengan berbagai tingkatan akurasi dan presisi. Pipet

dengan ukuran volume 1 hingga 1000 μl dinamakan mikropipet (micropipettes),

sedangkan ukuran volume yang lebih besar dinamakan dengan makropipet

(macropipettes).

Sikat Tabung Reaksi memiliki tangkai berukuran 20 cm dan dapat

digunakan untuk tabung reaksi dengan diameter 10 hingga 25 mm. Alat ini dapat

membersihkan tabung reaksi ketika sebelum atau sesudah digunakan pada saat

praktikum. Sikat Tabung Reaksi dilengkapi dengan bulu keras yang dapat

memebrsihkan bagian dalam tabung secara maksimal. Sikat Tabung Reaksi juga

dapat dicuci dengan mudah, sehingga dapat digunakan berulang kali.

Centrifusa adalah alat yang berfungsi memutarkan cairan ini digerakkan

menggunakan seperangkat motor listrik dengan menempatkan wadah atau obyek

di rotasi sekitar sumbunya. Centrifusa berfungsi dalam prinsip sedimentasi yang

pada percepatan sentripetal sehingga menyebabkan zat padat untuk memisahkan


sepanjang arah radial (bagian bawah tabung). Oleh objek yang sama ringan tanda

akan cenderung bergerak ke atas. Luope adalah lensa cembung yang digunakan

untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak lebih besar. Bayangan yang

dibentuk oleh lup memiliki sifat: maya, tegak dan diperbesar.

Fungsi cawan petri adalah digunakan untuk membiakkan sel yang

bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca. Ukuran cawan petri agak

kecil dari tutupnya dan selalu berpasangan, alat ini juga digunakan sebagai wadah

untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora atau

biji-bijian.

Mikroskop cahaya, berfungsi untuk memperbesar objek 4 hingga 24 kali

sehingga mempermudakan pengamatan pada objek yang tidak dapat dilihat oleh

mata telanjang. Lampu Bunsen adalah lampu berbahan bakar spiritus yang

digunakan untuk sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi,

isolasi dan transfer mikroba.

Lampu Bunsen untuk pemijaran serta untuk mensterilisasikan mikroba dan

mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium. Jarum ose,

alat berupa kawat baja berujung membulat yang digunakan untuk mengambil

mikroba yang diinkubasi, diisolasi atau di transfer ke media kultur lain. Prinsip

kerjanya Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikroba kemudian menggosokkan

pada kaca preparat untuk diamati.

Jarum ose, alat berupa kawat baja berujung membulat yang digunakan

untuk mengambil mikroba yang diinkubasi, diisolasi atau di transfer ke media


kultur lain. Prinsip kerjanya Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikroba

kemudian.

Timbangan analitik, sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur massa

suatu benda dengan akurasi sampai ±0,0001 gram dan mempunyai penutup yang

terbuat dari kaca. Autoclave, adalah pemanasan tertutup yang digunakan untuk

mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertegangan tinggi.

Autoclave yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan.

Alat ini terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep

bahaya.

Autoclave dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat yang

tahan terhadap suhu tinggi. Shaker water bath digunakan untuk menghomogenkan

suspensi bahan terlarut dan pelarut serta untuik menumbuhkan mikroba dan media

cair dengan suhu tertentu dan hitunganya 134 permenit.

Shaker water bath merupakan suatu alat yang digunakan untuk keperluan

laboratorium dan industri, seperti pencampuran zat kimia, pembentukan suatu

organisme baru bahkan digunakan untuk pencairan dan inkubasi sampel darah.

Salah satu contoh penggunaan alat shaker water bath dalam skala laboratorium

yaitu untuk menganalisis bahan pakan ternak di laboratorium peternakan. Shaking

water bath memiliki dua buah sistem yaitu shaker dan water bath. Alat shaker

water bath ini dapat mempertahankan temperatur serta laju putaran motor pada

kondisi tertentu. Sistem shaking yang bekerja pada alat ini menggunakan sebuah

motor untuk mengaduk sampel dan sistem water bath menggunakan suatu sensor

temperatur untuk memepertahankan temperatur yang diinginkan.


Timbangan Digital merupakan alat yang digunakan sebagai pengukuran

untuk mengukur suatu berat atau beban maupun massa pada suatu zat. Alat ini

membutuhkan sumber daya dan tidak benar-benar akurat, namun biasanya cukup

akurat ketika digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Skala digital

digunakan dengan berbagai tujuan mulai dari pengukuran bahan di dapur dan

untuk pengukuran tepat dari bahan di laboratorium.

Berdasarkan hasil pen Batang pengaduk merupakan sebuah peralatan

laboratorium yang digunakan untuk mencampur bahan kimia dan cairan untuk

keperluan laboratorium. Biasanya terbuat dari kaca pejal, dengan dengan ukuran

hampir sama dengan sedotan minum, hanya sedikit lebih panjang dan ujungnya

membulat. Seperti kebanyakan peralatan gelas laboratorium lainnya, batang

pengaduk terbuat dari borosilikat (umum dikenal sebagai pyrex).

Spatula alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan

larutan kecuali larutan asam. Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm,

dipotong menurut panjang yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan

nyala Bunsen. Batang itu panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada

tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca

berongga tidak boleh digunakan sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu

ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan sebatang batang kaca pada

nyala, kemudian menarik pada waktu masih lunak seperti dalam membuat jet kaca

dan menatahkan menjadi dua, digunakan untuk melubangi ujung kerucut kertas

saring untuk meindahkan isi kertas saring ke bejana lain, dengan semprotan air

dari sebuat botol cuci.


Penjepit kayu merupakan alat untuk menjepit tabung reaksi pada saat

dipanaskan dan memindahkan tabung yang telah dipanaskan ataupun pada saat

proses pemanasan. Alat ini memiliki bentuk persegi dan dipoles dengan nikel.

Panjang dari penjepit kayu adalah sekitar 18 cm dan bisa digunakan untuk

menjepit tabung reaksi dengan diameter sekitar 10 mm hingga 25 mm. Cara

menggunakan penjepit kayu hanya perlu menekan bagian tengah penjepit,

sehingga bagian kepala penjepit menjadi terbuka. Setelah kepala penjepit ini

terbuka, kita bisa langsung menjepitkannya pada tabung reaksi yang diinginkan.

Labu ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 ml

samapai 5 L dengan biasanya instrument ini di gunakan untuk mengencerkan zat

tertentu sehingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya di gunakan untuk

mendapat kan larutan zat tertentu yang nantinya hanya di gunakan dalam ukuran

yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet dalam sistem

pengenceran, untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets sampai menunjukan

garis miniskus berada di leher labu. Untuk zat berwarna, penambahan aquadets

sehingga dasar miniskus yang menyentuh leher labu.

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa


alat-alat pada laboratorium mikrobiologi terbagi atas alat-alat yang terbuatdari

gelas, alat-alat sterilisasi, mikroskop cahaya, dan alat-alat lain. Alat-alat gelas

antara lain tabung reaksi, erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, pipet tetes dan

cawan petri. Alat-alat sterilisasi yaitu autoklave, sentrifuse, dan lampu bunsen.

Sedangkan yang termasuk alat-alat lain yaitu timbangan analitik, hot plate, shaker

water bath, jarum ose dan sikat tabung.

Peralatan merupakan suatu bagian yang mendasari dalam pembentukan

laboratorium, baik itu laboratorium yang sederhana (praktikum) maupun untuk

tujuan penelitian (laboratorium penelitian). Pengenalan alat-alat laboratorium

merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karena dapat

memperlancar kegiatan praltikum serta menghindari penyalahgunaan fungsi setiap

alat akibat ketidaktahuan seorang praktikan.

5.2. Saran

Saran yang dapat di berikan agar peralatan di laboratorium dapat di

perhatikan lagi dan saran kepada asisten agar memberikan waktu yang mumpuni

untuk kami mengerjakan laporan agar kami tidak terlalu stres.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, A, P. 2016. Prosedur Penggunaan Alat Perlindungan Diri dan Biosafety


Level 1 dan 2. Doaj Directory of Open Access Journals. 6 (1) : 2089-
9084.
Nuritasasari, L. A.,Wardani,S., Supartono. 2016. Pengembangan Lembar Kerja
Siswa Untuk Kegiatan Laboratorium Inkuiri Materi Stoikiometri. Journal
of Innovative Science Education. 5 (1) : 2252-6412.
Rakhman, K, A., Sahara, A,R., Sugrah, N. 2017. Pengembangan Vieo
Penggunaan Alat Gelas Laboratorium Kimia di Universitas. Journal
Innovasi Pendidikan IPA. 3 (2) : 161-171.
Setianingsih,T. 2017. Mikroskop Elektron dan Transisi. Malang: UB Press.
Shriesvastava, S, K. 2017. Savety Procedures In Science Laboratory. 5 (7) : 2347-
6532.
Ural, E. 2016. The Effect Of Guided-Inquiry Laboratory Experiments On Science
Education Stuent Chemistry Laboratory Atitudes, Anxienty and
Achievement. Journal of Education and Training Studies. 4 (4) : 2324-
8068.
Chandra, K. R, I Candra. 2010. Pengetahuan Praktis Laboratorium
Kimia. Bengkulu: unib pess.

Anda mungkin juga menyukai