OLEH:
NAMA : FILIEN
NIM : D1F121020
KELAS : PTP-B
ASISTEN : MUHAMMAD SYAHRUL
membedakan jenis bakteri berdasarkan reaksi yang timbul pada struktur dinding
pertama kali digunakan pada tahun 1884, oleh ahli patologi Hans Christian Gram,
yang ingin mencari cara visualisasi bakteri kokus dari jaringan paru orang yang
klasifikasi bakteri yang berasal dari spesimen, yang akan digunakan untuk
pengambilan keputusan klinis lebih lanjut. Bakteri Gram positif memiliki lapisan
peptidoglikan tebal sehingga akan berwarna biru sampai ungu. Sedangkan bakteri
Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan tipis sehingga akan berwarna merah
KOH berair pada kaca slide. Tes ini dianggap positif jika suspensi seperti gel atau
menjadi kental dan keluar ketika loop diangkat, maka isolat adalah gram negatif..
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan
Spora Bakteri?
2. Apa perbedaan dari Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora
Bakteri?
Tujuan praktikum Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora Bakteri
adalah agar mahasiswa mengetahui cara Pewarnaan Gram, Uji KOH dan
Uji KOH dan Pewarnaan Spora Bakteri adalah mahasiswa dapat mengetahui
bakteri yang baik dalam menentukan jenis dominan bakteri yang aktif yang
ditandai dengan adanya lendir. Apabila bakteri yang dicampurkan terlalu sedikit
Salah satu metode yang dapat mengidentifikasi suatu bakteri ialah Pewarnaan
ialah penyebab utama infeksi mata luar di seluruh dunia. Pengobatan yang sesuai
karakteristik isolat patogen yang diperoleh. Dari hasil isolasi diketahui bahwa
penyebab penyakit busuk buah adalah bakteri. Isolat bakteri tersebut merupakan
bakteri Gram negatif, bersifat soft rot, anaerob fakultatif dan virulen (Oviana et
al., 2015).
pewarna primer (kristal ungu) atau kehilangan warna primer dan menerima warna
sedangkan untuk bakteri gram negative akan menunjukan warna merah (Jannah et
al., 2017).
molekuler dengan gen 16S rRNA, dan menguji infektivitas pada ikan nila. Hasil
tertinggi yaitu 2,61 dan tidak patogen terhadap ikan nila dengan tingkat
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sampel tanaman sakit,
sampel tanah dari sekitr perakaran tanaman sakit, medium biakan (NBY, King’s
B, YDCA, TTC/TSB), aquadest steril, dan alcohol 70%, sarfanim, crystal violet,
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah jarum ose, lampu bunsen,
objek dengan alcohol 70% hingga bebas lemak, kemudian lewatkan diatas api Bunsen.
Kedua, ambil koloni bakteri Bacillus dan letakkan pada gelas objek kemudian kering-
anginkan, kemudian lewatkan diatas bunsen untuk menfiksasi bakteri. Ketiga, bubuhkan
cat crystal violet sebanyak 2-3 tetes diamkan selama 1 menit, kering anginkan dnegan
Kelima, cuci dengan dekolorizer selama kurang lebih 30 detik, cuci dengan air mengalir
dan kering-anginkan. Keenam, beri larutan counterstain diamkan selama 2 menit, cuci
dengan air mengalir dan kering-anginkan. Ketujuh, amati preparate dengan mikroskop.
Kedelapan, gambar hasil pengamatan dan beri keteranngan bentuk sel, warna dan reaksi
pengecatan (bakteri gram positif berwarna violet, sedangkan gram negatif berwarna
merah).
dilakukan adalah sebagai berikut: Pertama, ambil satu ose biakan bakteri uji dan
campurkan dengan dua tetes larutan KOH 3%, diatas gelas objek. Kedua, aduk secara
merrata dengan jarum ose, Tarik jarum ose keatas gelas objek dan amati pembentukan
lender (jika terbentuk lendir berarti bakteri bergram negatif, sedangkan jika tidak
berikut: Pertama, koloni yang tumbuh pada media agar diambil dan disuspensikan di
dalam satu tetes aquadest steril di atas gelas objek. Kedua celupkan gelas objek selama 10
menit kedalam larutan alkohol. Ketiga, cuci dengan air mengalir dan kering-anginkan
Keempat, celupkan gelas objek kedalam larutan encer sarfanim 0,05% (w/v) selama 15
menit. Kelima, bilas gelas objek dengan air bersih dan kering-anginkan. Keenam, amati
sel bakteri di bawah mikroskop dengan peresaran 40x (sel bakteri berwarna merah, dan
IV.1. Hasil
Adapun hasil dari pengamatan Pengujian KOH dan pewarnaan Gram spora
a b c
Gambar 4.1.1. Pengujian KOH 3%; (a). TSA sampel tanah, (b).
YDCA sampel padi, (c). Kings’B sampel kentang.
IV.2.
V. PENUTUP
a b c
DAFTAR PUSTAKA
Hardiansyah MY, Yunus M, Jaya MA. 2020. Identifikasi Plant Growth
Promoting Rhizobacteria pada Rizosfer Bambu Duri dengan Gram KOH
3%. Jurnal Agrotech Res. 4(1): 1-5.
Rahayu SA, Gumilar MH. 2017. Uji Cemaran Air Minum Masyarakat Sekitar
Margahayu Raya Bandung Dengan Identifikasi Bakteri Escherichia coli.
Bulele T, Rares FES, Porotu'o J. 2019. Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan
Gram pada Penderita Infeksi Mata Luar di Rumah Sakit Mata
Kota Manado. Jurnal Bioedit. 7(1):30-36.
Oviana T, Aeny TN, Prasetyo T. 2015. Isolasi dan Karakterisasi Penyebab
Penyakit Busuk Buah pada Tanaman Nanas (Ananas comosus L.). Jurnal
Agrotek Tropika. 3(2):220-225.
Jannah R, Safika, Jalaludin M, Darmawi, Farida, Aliza D. 2017. Jumlah Koloni
bekteri selulolitik pada sekum ayam kampung. Jurnal Ilmiah Mahasiswa.
01(03):558-565.
Andriani S, Kasanah N. 2018. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Proteolitik Tanah
Hutan Bakau dari Palembang, Rembang, Cilacap dan Situbondo. Jurnal
Aquakultur. 5(3):13-16.