MIKROBIOLOGI PERTANIAN
“Pengecetan Gran dan Pengujian KOH pada Bakteri”
Oleh :
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016
I. PENDAHULUAN
bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras dengan air.
Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri.
Ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi.
pewarnaan gram tapi metode KOH tidak dapat menentukan sifat gram variabel.
Gram variabel dalam pewarnaan gram ditampakkan dengan beberapa sel berwarna
ungu dan lainnya merah jingga. Bakteri gram variabel yang diuji dengan KOH
(+) dan yang lain gram (–) (berlendir sedikit) menggunakan metode KOH.
mikroba alat yang paling ampuh digunakan yaitu pewarnaan Gram (Gram Stain),
dalam dua kelompok berdasarkan perbedaan dinding selnya. Bakteri gram positif
memiliki dinding sel yang lebih sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang
lebih sedikit dan secara struktural lebih kompleks. Membran bagian luar pada
dinding sel gram-negatif mengandung lipopolisakarida, yaitu karbohidrat yang
positif Oleh karna itu, penting adanya pelaksanaan praktikum pengujian guna
bakteri yang bergram positif dan gram negative, dengan cara pewarnaan gram dan
uji KOH.
generasinya. Untuk itu, bakteri mampu merombak dan menggunakan bahan kimia
(dalam bentuk larutan) yang ada di lingkungannya sebagai sumber energi dan zat
dan fisiologi yang khas. Sifat-sifat ini dapat dijadikan acuan dalam proses
identifikasi. Oleh karena itu dalam praktikum kali ini dilakukan pengujian KOH
1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini untuk melihat bentuk bakteri dan
dapat dilakukan berdasarkan sifat sitologi (bentuk sel, gerak atau motilitas, sifat
Gram dan endospora), sifat morfologi, dan sifat fisiologi. Uji sifat morfologi
mencakup sifat-sifat koloni, seperti ukuran, bentuk, warna dan tepian, sedangkan
uji sifat fisiologi diantaranya uji hidrolisis pati, hidrolisis lemak, hidrolisis protein
Pewarnaan gram dilakukan bertujuan sama dengan uji gram yaitu untuk
membedakan bakteri apakah gram positif atau gram negatif, bakteri dicampur
dengan tetesan air steril pada gelas objek, kemudian disebarkan ditengah gelas
obyek sehingga membentuk lapisan tipis dan difiksasi. Dengan kristal violet
olesan bakteri digenangi selama dua menit, lalu dicuci dengan air mengalir, dan
dikering anginkan. Diberi yodium selama dua menit, dicuci dengan air mengalir
dan dikeringanginkan. Selanjutnya diberi larutan pemucat yaitu alkohol 95%, tetes
demi tetes sampai zat warna ungu tidak terlihat lagi, lalu dicuci pada air mengalir
lalu dicuci dan dibiarkan kering diudara. Warna merah pada olesan bakteri
menujukkan bakteri gram negatif dan jika warna ungu menunjukkan bakteri gram
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar yaitu Gram positif dan
bakteri Gram negatif. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama
didasarkan pada perbedaan struktur, sifat kimia, dan fisik dinding sel bakteri.
bernama Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada
Prinsip dasar dari pewarnaan adalah adanya ikatan ion antara komponen
selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen.
Ikatan ion dapat terjadi karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler
maupun pada pewarna. Terdapat tiga mcam metode pewarnaan yaitu pewarnaan
yang paling umum digunakan untuk mewarnai sel bakteri (Sugiarti, 2009).
warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan
bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal
gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna
Pemberian kristal violet pada bakteri gram positif akan meninggalkan warna
ungu muda. Perbedaan respon terhadap mekanisme pewarnaan gram pada bakteri
adalah didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel bakteri. Bakteri gram
persentasi lebih tinggi dan dinding selnya tipis. Pemberian alkohol (etanol) pada
dan menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri gram negatif
sedangkan pada bakteri gram positif dinding selnya terdehidrasi dengan perlakuan
alkohol, pori – pori mengkerut, daya rembes dinding sel dan membran menurun
sehingga pewarna safranin tidak dapat masuk sehingga sel berwarna ungu (Yayan,
2013).
dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasad- jasad renik
lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau
struktural hanya mewarnai satu bagian dari sel sehingga dapat membedakan
Adapun bahan pada praktikum ini yaitubiakan murnu, zat warna, larutan
KOH 3%.
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah kaca benda, jarum ose,
A. Pewarnaan Sederhana
2. Difiksasi
3. Diberi zat warna utama yaitu amonium oksalat kristal violet (berupa
4. Diberi mordan yaitu larutan yodium selama 1-2 menit , dicuci dalam air
mengalir.
5. Teteskan larutan alkohol aseton sedikit demi sedikit , sehingga larutan yang
1. Ambil satu ose biakan bakteri Bacillus dan campurkan dengan 2 tetes
2. Aduk secara merata dengan jarum ose, tarik jarum ose keatas gelas objek
Gram_positif
lainnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
No. Kode isolat Uji KOH 3%
Keterangan
Reaksi Gram Bakteri Gram
1. 5529-A Negatif Positif Tidak Berlendir
2. ST216 Negatif Positif Tidak Berlendir
3. AGT- D 015 Negatif Positif Tidak Berlendir
4.2 Pembahasan
pewarnaan gram tapi metode KOH tidak dapat menentukan sifat gram variabel.
Gram variabel dalam pewarnaan gram ditampakkan dengan beberapa sel berwarna
ungu dan lainnya merah jingga. Bakteri gram variabel yang diuji dengan KOH
(+) dan yang lain gram (–) (berlendir sedikit) menggunakan metode KOH.
dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat
bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh
komposisi dinding selnya. Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif
adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara
alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran
isolat 5529-A, ST216, AGT-D 015 memiliki reaksi Gram positif dan bakteri
Gram negatif, hal ini dapat diketahui dengan melihat suspensi (campuran KOH
dengan bakteri) saat melakukan pengujian dengan KOH terlihat tidak adanya
lendir pada suspensi tersebut. Sedangkan pada isolat Ralstonia reaksi Gramnya
adalah negatif dan bakteri Gramnya adalah positif, hal ini dapat diketahui dengan
dengan KOH tidak terlihat adanya lendir pada suspensi tersebut. Hasil pengujian
sama dengan metode pewarnaan gram tapi metode KOH tidak dapat menentukan
sifat gram variabel. Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahawa penentuan sifat
gram dengan KOH 3% (disebut KOH string test) memiliki hasil yang sama
5.1. Kesimpulan
atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya. Perbedaan
dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding
selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran
hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi
5.2. Saran
Saran saya pada pratikum ini yaitu sebaiknya pratikan bisa lebih berhati-
hati dalam melakukan pratikum agar supaya didapatkan hasil yang maksimal dan
Bailey and Scott’s. 2007. Diagnostic Microbiology 12th edition. Mosby Elsevier :
Houston.
Yayan. 2013. Penentuan Bakteri Positif dan Bakteri Naegatif. Jurnal Mikrobiotek,
Vol 2 (3) 20-25.