2023
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGECATAN
A. Tujuan
Setelah menempuh praktikum ini, mahasiswa diharapkan :
1. Dapat melakukan pembuatan preparat dari bahan yang berasal dari penderit baik itu
media cair maupun media padat.
2. Dapat melakukan pengecatan bakteri khususnya dapat membedakan bakteri Gram positif
dan negatif.
B. Dasar Teori
1. Bakteri
Bakteri terdapat secara luas di lingkungan alam yang berhubungan dengan hewan,
tumbuh-tumbuhan, udara, air dan tanah. Pada kenyataanya sangat sedikit sekali
lingkungan yang bersih dari bakteri. Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal tidak
terlihat oleh mata, berukuran antara 0,5 – 10 µm dan lebar 0,5 - 2,5 µm tergantung pada
jenisnya.
2. Staphylococcus aureus
Staphylococcus merupakan bakteri Gram positif berbentuk bulat biasanya
tersusun dalam bentuk menggerombol yang tidak teratur seperti anggur. Staphylococcus
bertambah dengan cepat pada beberapa tipe media dengan aktif melakukan metabolisme,
melakukan fermentasi karbohidrat dan menghasilkan bermacam-macam pigmen dari
warna putih hingga kuning gelap. Staphylococcus cepat menjadi resisten terhadap
beberapa antimikroba (Jawetz, et al., 2001).
D Cara Kerja
1. Pembuatan preparat dari pertumbuhan media padat :
Teteskan satu ose kaldu pada objek gelas yang telah dibersihkan dan dibebaskan dari
lemak. Dengan ose steril ambil sedikit dari satu koloni kuman, campurkan dengan kaldu
tersebut, buatlah menjadi homogen, tipiskan. Preparat kemudian dikeringkan di atas nyala
api spiritus dan selanjutnya dikerjakan sebagai membuat preparat dengan bahan berasal
dari material langsung.
2. Cara melakukan pengecatan gram
a. Preparat yang telah siap dicat digenangi dengan cat Gram A (gentian violet) selama l
– 3 menit. Kemudian cat dibuang dan tanpa dicuci. Semua bakteri pada pengecatan
Gram A akan berwarna ungu scsuai wama cat Gram A.
b. Preparat digenangi dengan cat Gram B (iodin lugol) selama 1 /2 - l menit. Akibat
pemberian Gram B maka pengikatan warna oleh bakteri menjadi lebih baik. Setelah
itu cat dibuang dan preparat dicuci dengan air (leding).
c. Preparat ditetesi cat Gram C (alkohol 96%) sampai warna cat tepat dilunturkan.
Setelah pemberian cat Gram C maka akan terjadi :
1.) Bakteri Gram positif : tahan terhadap alkohol (ikatan antara cat dengan bakteri
tidak dilunturkan oleh alkohol) sehingga bakteri akan tetap berwarna ungu.
2.) Bakteri Gram negatif : tahan terhadap alkohol, sehingga warna ungu dari cat
dilunturkan dan bakteri menjadi tidak berwarna lagi.
d. Preparat digenangi dengan cat Gram D (karbol funhsin/safranin) selama 1 - 2 menit
Gram D bertindak sebagai warna kontras. Akibat dari pemberian Gram D maka :
1.) Bakteri Gram positif oleh karena telah jenuh mengikat cat Gram A maka bakteri
tidak mampu lagi untuk mengikat Gram D sehingga bakteri akan tetap berwarna
ungu.
2.) Bakteri Gram negatif oleh karena warna cat Sebelumnya telah dilunturkan oleh
cat Gram C sehingga bakteri tidak berwarna lagi maka ia akan mengikat warna
cat Gram D sehingga bakteri akan berwarna merah.
Setelah itu preparat dicuci dan dikeringkan dalam udara kamar (dengan preparat
dalam posisi miring) dan setelah itu diperiksa di bawah mikroskop dengan
menggunakan pembesaran 100x.
E. Hasil Pengamatan
Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
Warna sel bakteri : bakteri tidak nampak
Bentuk sel bakteri : bakteri tidak nampak
Susunan bakteri : bakteri tidak Nampak
Sifat gram : gram positif
Perbesaran : 100X
Metode pewarnaan : pewarnaan gram
Isolat bakteri Staphylococcus aureus
F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan preparat dan pengecatan bakteri
Staphylococcus aureus menggunakan metode pewarnaan gram yang diamati menggunakan
mikroskop perbesaran 100X. Pewarnaan Gram bertujuan untuk mengamati morfologi sel
staphylococcus dan mengetahui kemurnian sel bakteri.
Namun pada praktikum ini morfologi sel isolat bakteri tidak nampak. Kemungkinan
disebabkan karena isolate yang sudah berumur satu bulan. Menurut teori, bakteri Staphylococcus
aureus merupakan bakteri Gram positif, berbentuk kokus tersusun dalam kelompok-kelompok
tidak teratur (menyerupai buah anggur), dapat pula tersusun empat-empat (tetrad), membentuk
rantai (3-4 s e l), berpasangan atau satu-satu. Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram
positif dan berbentuk kokus yang menghasilkan warna ungu pada pewarnaan Gram. Warna ungu
disebabkan karena bakteri mempertahankan warna pertama, yaitu gentian violet. Perbedaan sifat
Gram dipengaruhi oleh kandungan pada dinding sel, yaitu bakteri Gram positif kandungan
peptidoglikan lebih tebal jika dibanding dengan Gram negatif (Fardiaz, 1993; Pelczar, 1998).
G. Kesimpulan
Dalam praktikum ini diperoleh kesimpulan bahwa morfologi sel isolat bakteri tidak
nampak. Kemungkinan disebabkan karena isolate yang sudah berumur satu bulan. Menurut teori,
bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berwana ungu, berbentuk kokus
tersusun dalam kelompok-kelompok tidak teratur (menyerupai buah anggur), dapat pula tersusun
empat-empat (tetrad), membentuk rantai (3-4 s e l), berpasangan atau satu-satu.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Amalia.K.2013. Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus terhadap
Amoxicillin dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Penderita
Mastitis Di Wilayah Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Sain Veteriner,
ISSN : 0126 – 0421 Bulan Desember 2013.
Suharman. 2020. Bahan Ajar Mata Kuliah Mikrobiologi Umum, Fakultas Pertanian. Universitas
PGRI ;Yogyakarta.
Wasitaningrum, I.D.A. Uji Resistensi Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dari Isolat
Susu Sapi Segar Terhadap Beberapa Antibiotik. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta : 2009.